NovelToon NovelToon
SANG MAFIA!

SANG MAFIA!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Mafia / Pembunuhan
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lovallena

(STOP BOOMLIKE 🥰)

Gadis 22 tahun, yang baru saja mendapat gelar sarjana itu tengah berdiri di depan seorang CEO tampan namun bengis dan beraura kejam.

Namun gadis berambut pirang kecoklatan itu sudah mendengarnya sebelum ia memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan terbesar di kota itu. Sehingga membuatnya bersiap untuk menghadapi kebengisan calon bosnya.

"Kau sudah tau siapa aku bukan? lalu apa motivasi mu sampai mau jadi sekretaris ku?" tanya pria 30 tahun yang belum menikah itu. Dia hanya suka bermain - main dengan wanita

Tapi tidak semua wanita bisa bermain dengannya.

"Tentu saja untuk mendapatkan uang, Tuan Michael" jawab gadis cantik bertubuh molek bernama Chania Renata.

Pria bengis itu tersenyum miring mendengar alasan klasik yang selalu ia dengar dari sekian banyak perempuan yang lolos interviuw HRD untuk menjadi sekretarisnya.

"Selain itu?" tanyanya menatap sinis tubuh Chania yang memang sesuai seleranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovallena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

Nafas Michael berubah memburu saat Rudolf dengan lancang menelisik wajah, hingga tubuh Chania yang bahkan tertutup jas Michael dan juga selimut.

"Wah wah! kenapa kau berubah seperti ini!" ujar Rudolf. "Cemburu? seperti remaja jatuh cinta saja!" ejek Rudolf, tidak sadar kalimatnya dapat membangunkan singa tidur.

Tanpa menjawab, tanpa basa basi Michael mengeluarkan pistol Glock nya dari balik celana belakang. Membuat Rudolf menelan ludahnya dengan sangat susah meskipun pistol itu hanya di putar - putar saja oleh Michael.

Seketika Rudolf pamit undur diri, setelah meletakkan vitamin untuk Chania di atas meja.

"Jangan lupa minta CS untuk membawakan makan siang dan minuman hangat untuknya!" ucapnya kemudian setelah sampai di ambang pintu.

Hal itu membuat Jack, yang berdiri di belakang Michael mengulum senyumnya, saat pria 41 tahun lenyap dari ruangan sang bos. Siapa yang berani melawan Michael Xavier? batinnya.

"Saya akan memesan makan siang untuk Tuan muda dan Nona Chania, Tuan! juga minuman hangat untuk nona Chania!" pamit Jack meninggalkan ruangan.

"Hm!" jawab Michael cuek. "Belikan baju untuknya juga!"

"Siap, Tuan!"

***

"Bangunlah!" desis Michael. "Kita makan!" ucap Michael setelah pesanan Jack sudah tertata rapi di meja.

Chania bergerak dengan wajah yang pucat. Matanya masih sedikit sulit untuk di buka. Namun sekuat tenaga ia berusaha untuk duduk.

"Michael suapin dong!" pinta Chania lirih.

"Heh! jangan nglunjak kamu ya!" ketus Michael.

"Aku kan lagi sakit! jangan cuma mau enak enak nya aja dong! lagian yang bikin aku masuk angin juga kamu!"

Michael menghela nafas panjang. Ia kehabisan kata - kata untuk membalas kalimat Chania. Akhirnya dengan terpaksa Michael menyuapi Chania.

Jangan tanya seperti apa rasanya di suapi Mafia tampan dan penuh pesona seperti Michael.

Yang jelas saat ini Chania mengunyah bak menaiki roller coaster. Tak ada kata pelan di setiap suapan Michael.

Pria bengis itu bahkan tak tau cara menyuapi yang romantis. Lagi pula buat apa dia bersikap romantis pada sekretarisnya?

"Pelan - pelan kenapa sih!" gerutu Chania kesal. "Nggak minta maaf karena udah nggak kasih aku sarapan, malah nyuapin perempuan kayak nyuapin binatang!"

"Cerewet!" cibir Michael sembari menyodorkan sendok di depan mulut Chania.

Chania memajukan bibirnya, tak peduli dengan cibiran Michael. Yang penting kali ini ia lolos dari perintah untuk mengucapkan kata - kata cinta.

***

Jam tujuh malam, Michael dan Chania yang di ikuti Jack, barulah keluar dari gedung perkantoran milik Michael. Mereka langsung menuju limousine yang siap di kemudikan oleh Dimitri.

Pembatas antara area kemudi dan penumpang di naikkan. Sehingga Michael dan Chania memiliki privacy sendiri.

Michael masih memikirkan kata - kata Rudolf, yang mengatainya cemburu, seperti remaja jatuh cinta.

' Cemburu? kalimat macam apa itu? '

Gerutu Michael dalam hati dengan senyuman sinis yang tipis.

' Untuk apa aku cemburu? memangnya siapa dia! '

Michael melirik Chania di sampingnya.

"Tidak ingin membayar hutang?" tanya Michael kemuduan.

"Hutang?" ulang Chania. "Uang ku saja belum genap tiga milyar!" jawab Chania yang berfikir Michael membahas hutang yang pernah di ceritakan pada Michael.

"Tch! siapa yang menanyakan hutang tiga milyar mu!" desis Michael.

"Lalu?"

Seketika Chania paham maksud dari Michael. Yang tak lain dan tak bukan adalah kata - kata cinta darinya.

Chania tersenyum kikuk dengan menunjukkan barisan gigi putihnya pada Michael. Michael menunggu kalimat yang akan keluar dari bibir Chania.

"Memangnya kalau aku mencintaimu, kamu akan balas?"

"Nggak!" jawab Michael cepat dan datar.

Seketika Chania memutar bola matanya malas. Tanpa tedeng aling - aling penolakan langsung saja di luncurkan Michael. Lalu untuk apa memaksa Chania untuk mengatakan kalimat itu.

"Terus kenapa ngambek?" tanya Chania balik.

Dor!

Dor!

Dor!

Mendadak suara tembakan terdengar dari luar mobil limousine. Peluru membentur kaca - kaca mobil limousine yang sudah memiliki pengamanan khusus itu.

"Aah!" tarikan Chania di barengi dengan tangannya yang bergerak menutup kedua telinganya dengan mata terpejam dalam.

"****!" umpat Michael bersamaan dengan mobil yang dikemudikan semakin cepat oleh Dimitri.

Bodyguard paham, mereka dalam keadaan tidak aman saat ini.

"Ya Tuhan, kenapa gini amat sih jadi sekretaris Mafia!" gerutu Chania yang merasa nyawanya sedang berada di ujung tanduk.

Michael mendengar sekilas keluhan Chania. Ia paham, akan rasa takut gadis polos itu. Tentu gadis itu belum terbiasa dengan dunia gelap yang ia lakoni.

Terdengar Jack beberapa kali meluncurkan peluru keluar. Mengarah pada mobil di samping yang mengejar di sisi kanan.

Michael tidak tinggal diam, ia segera memakai baju anti peluru yang selalu tersimpan di bawah jok mobil. Lalu mengambil beberapa jenis senjata dan di letakkan di lengannya.

Pimpinan Mafia itu bergerak mendekati jendela. Menurunkan kacanya sampai sedikit setelah meminta Chania untuk menunduk di lantai.

Dengan aksi memukau khas Michael, pria itu menembak supir dan seisi mobil di samping kiri, dalam beberapa tembakan. Membuat mobil itu kocar kacir karena kehilangan kendali dan kehilangan nyawa para penumpangnya.

Ia beralih, mengeluarkan kepala dan badannya dari jendela itu setelah membukanya penuh. Dan duduk di jendela itu, dengan kaki yang masih berada di dalam. Dengan aksi berani, ia menghadap belakang, dan ia tembak satu persatu musuh yang berada di mobil belakang.

Sang supir selalu menjadi santapan pertama Michael. Agar mobil kehilangan kendali, sehingga musuh di mobil kesulitan untuk menembak dalam posisi yang tepat.

Dorr!

Darah seketika mengucur dari kepala supir.

Dorr!

Berikutnya seseorang yang duduk di samping supir. Namun masih ada dua senjata yang keluar dari dua jendela di belakang. Namun mereka sudah kehilangan arah.

Dalam sekali picingan mata, kedua tangan itu kehilangan senjatanya. Di tambah mobil yang menabrak pembatas jalan. Michael menutup mobil itu dengan tembakan pada ban mobil. Agar tak dapat di gunakan untuk mengejarnya.

Namun, dalam hitungan detik beberapa mobil di belakangnya muncul dengan banyak senjata yang mengarah pada mobilnya.

"F*ck! F*ck! F*ck!"

Umpatan Michael terdengar jelas oleh Chania yang kakinya mulai gemetaran. Merasa situasi semakin memburuk.

"Jack!" Michael memberi kode supaya menembaki bersama.

Suara tembakan terus terdengar. Michael beberapa kali mengganti senjatanya. Begitu juga dengan Jack. Sedang Dimitri segera mengirim kode bahaya pada pengawal di markas. Begitu juga dengan posisi mereka saat ini.

"Chania! ambilkan aku senjata" teriak Michael di tengah - tengah aksinya.

Namun gadis itu bahkan kesulitan untuk bergerak. Tubuhnya gemetaran sekaligus kaku saat mencoba untuk beranjak, namun matanya menangkap banyak mobil di belakang mengarahkan senjata pada mobil yang kini ia tumpangi.

"Jangan takut! cepat!" teriak Michael setengah membentak, karena stok pelurunya semakin menipis.

Untung Dimitri pandai melakukan manufer. Sehingga Michael dan Jack sulit untuk di tembak musuh.

Dengan sekuat tenaga, mengumpulkan nyali nya kembali. Chania mengambil sebisanya dan melempar ke pangkuan Michael. Chania kembali merasa lemas, saat berhasil melakukan perintah Michael.

Suara tembakan masih terus bersahutan dari luar limousine. Chania hanya takut jika keberuntungan tidak berpihak, bisa saja Michael atau Jack akan tertembak.

Namun detik berikutnya . . .

.

.

🪴🪴🪴

Apa kira - kira yang terjadi di detik berikutnya?

Jawabannya besok ya kak! Othor mau istirahat dulu 🙏🤩

Salam Lovallena...

Happy reading 🌹🌹🌹

1
Izza Kadir
thur lama lagi ke up nye....
shiti
lanjut doang thor
Hafiz Zero
lama juga ya op nya...
Hafiz Zero
bagus bgt ceritanya GK ngebosenin
Sumarni Marni
haiiiii Thor lama amat op ku tunggu lho lanjutannya
Roslah Meilanie
akuh ikut nangis thor 😭😭😭😭
Mamah Kekey
perawan mah rasanya beda ...
Mamah Kekey
ikut sedih mewek...
Mamah Kekey
hadeh tegang.... untung bacanya MLM..pak su mna nih...
Mamah Kekey
keren tambah seruu
Mamah Kekey
chania seperti martabak.. spesial
Mamah Kekey
hebat chania .. mafia di lawan
Mamah Kekey
tambah seruu ceritanya
Mamah Kekey
😂😂😂
Mamah Kekey
visualnya Thor
Taijutsu 12
ceritanya sangat bagus
Wongso Shuni
lanjut thor
Hariono ono
bosen Jia trus
Hariono ono
bosen Thor Jia melulu Ama xoili
Hariono ono
maaf ya Thor klo boleh jia xioli di bikin kan judul sendiri soal nya bosen baca tentang mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!