Setelah 5 Tahun, Dania Wijaya kembali. Tetapi ia kembali bukan menjadi Dania Wijaya yang sebagaimana adalah istrinya Zillan Donzello. Dania kembali untuk membalas dendam sakit hatinya kepada suaminya sendiri yang adalah Zillan Donzello, yang terkenal dengan pengusaha yang kejam.
Dania terima jika Zillan ingin melumpuhkan kakinya,karena ia tahu suatu hari suaminya akan menyesal karena telah melumpuhkan kakinya.
Tetapi Dania tidak terima jika suaminya juga ingin kematiannya. Oleh karena itulah ia kembali untuk balas dendam kepada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Djli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 33 Dania mengalami musibah
"Baiklah.. Terima kasih" Ucap Dania dan mengambil cincin itu lalu memakainya dan beranjak pergi dari sana.
Zillan merasa sangat sesak melihat Dania begitu patuh dengan Nelson. Saat ingin bicara dengannya dan mendapat anggukan kepala dari Nelson Dania langsung setuju dan sekarang Nelson memintanya memakai saja cincin itu Dania pun tidak menolak.
Apakah Dania tidak mencintainya lagi dan sekarang yang Dania cintai adalah Nelson.
Sementara di dalam toilet wanita yang lagi sepi,Dania yang sudah keluar dari toilet dan sedang mencuci tangannya tiba-tiba ada seseorang mendekatinya dan tanpa di sadari oleh Dania orang itu yang sedang memegang pisau langsung menarik Dania menghadap kedepannya dan langsung menusuk pisau ke perut Dania di sebelah kirinya bukan begitu saja orang itu lansung keluar dari toilet dan mengunci Dania di dalam dan memberi papan tanda toilet sedang di perbaiki.
Sebenarnya tadi ada beberapa wanita yang ingin masuk ke toilet tetapi di cegah oleh seseorang yang menjaga dari luar dengan alasan toilet sedang di perbaiki karena ada pipa yang bocor dan di dalam toilet lagi banjir dan meminta para wanita itu masuk ke toilet yang lain.
Sementara di dalam restaurant Nelson yang masih berbicara dengan Zillan tiba-tiba ponselnya bunyi dan ia mengambil ponselnya dari dalam saku celananya melihat lampu warna merah berkedip tanpa henti ia segera membuka app pelacak dan ternyata Dania terjadi sesuatu.
"Dania." Ucap Nelson dan melirik Zillan.
Lalu tanpa kata Nelson langsung berlari keluar dan di ikuti oleh Zillan.
Syukur saja tadi setelah berbicara dengan ayahnya Zillia segera mendekati Zillan dan ingin mengajak Sasa berkeliling lagi di Restaurant DZ dan Sasa pun sangat senang lalu ia ikuti Zillia. Sebenarnya Zillia ingin menjalani aksinya untuk mengetahui apakah Sasa adalah anak Zillan atau bukan.
"Toilet di perbaiki,, tidak mungkin. " Ucap Nelson saat melihat tanda papan yang ada di sana karena alat pelacak keberadaan Dania ada di dekat sini.Lalu tanpa membuang waktu ia segera menendang pintu toilet beberapa kali dan di ikuti oleh Zillan.
Tak berselang lama pintunya pun terbuka dan mendapati Dania terbaring di lantai toilet.
"Dania" Teriak Nelson dan Zillan .
"Nelson." Panggil Dania dengan suara yang pelan tapi masih bisa di dengar oleh Zillan Dan Nelson.
Dania yang masih mempunyai sedikit kesadaran ia menyebut nama Nelson dan tangan kirinya yang tadi memegang luka yang tadi tertusuk pisau mengakat ke arah di mana Nelson berada di sebelah kiri Dania.padahal Zillan juga berada di hadapannya dan mengakat tubuhnya sedikit naik juga berada di sebelah kanannya tetapi yang Dania lirik dan cari juga yang panggil adalah Nelson. Bahkan tadi Dania tidak menekan alat pelacak yang di berikan oleh Zillan saat Dania mengalami musibah.
Melihat itu, Zillan semakin merasa sesak di dadanya. Kenapa sampai saat ini yang Dania butuhkan adalah Nelson dan bukan dirinya. Kenapa Dania tidak mencarinya tetapi mencari Nelson. Apakah Dania benar-benar tidak membutuhkannya lagi. Kenapa sekarang semuanya adalah Nelson, Nelson dan Nelson.Sekarang dia ada di sini ada di depan Dania tetapi Dania sama sekali tidak meliriknya.
"Jangan takut ada saya di sini, sekarang saya bawa kamu ke rumah sakit, Hm." Ucap Nelson yang memegang tangan punggung Dania yang penuh darah dan di angguk oleh Dania dengan tersenyum.
Lalu Nelson memeluk Dania keluar dari toilet dan segera menuju ke rumah sakit yang terdekat.
Zillan masih mematung di tempat tadi merasa sesak yang amat sesak di dadanya. Dania yang adalah istrinya sudah tidak membutuhkannya lagi karena sekarang ada Nelson yang berada di sampingnya.