Novel Noda Merah Pernikahan adalah webseries Novel Pertama yang tayang di Genflix dengan judul "Cinta Albirru" yang dibintangi oleh Michelle Joan dan Kiki Farel.
Zeya gadis yatim piatu yang terpaksa karena keadaan membuat dirinya terjun ke dunia hitam menjadi seorang wanita penghibur.
Suatu hari tanpa di duga ia bertemu dengan seorang pria yang bernama Albirru anak seorang ustad.
Tak lama berkenalan Albirru mengajak Zeya menikah, Zeya yang memang ingin bebas dari dunia hitam menerima tawaran Albirru untuk menikah dengannya walaupun hanya secara siri.
Belum genap setahun pernikahan mereka, Zeya harus menerima kenyataan jika suami yang ia harap dapat membimbingnya menjadi wanita yang lebih baik ternyata telah menikah lagi dengan jodoh dari kedua orang tuanya.
Apakah yang akan Zeya lakukan. Apakah ia bisa menerima pernikahan suaminya.
Siapkan sapu tangan dan tisu. Novel ini akan banyak menguras air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Raja dan Ratu
Kasih sayang seorang ibu adalah bahan bakar yang memampukan ibu untuk melakukan hal-hal mustahil dilakukan.( Marion C.Garetty)
Satu bulan kemudian
Zeya merawat putra dan putrinya seorang diri. Walau ia terkadang harus begadang. Tawaran Azril agar ia menggunakan jasa seorang perawat ia tolak. Zeya tak mau berhutang budi lebih banyak lagi.
Pagi-pagi setelah terdengar suara azan, Zeya membersihkan dirinya. Rasa sakit bekas operasi terkadang masih ia rasakan. Tapi Zeya selalu berkata dihati, jika ia harus kuat. Seorang bunda tak boleh manja.
Walau membuat roti tidak dikerjakan Zeya untuk satu bulan ini, tapi ia akan terus mengawasinya.
Zeya berjalan menuju dapur dan menyiapkan semua bahan untuk pembuatan roti. Setelah itu ia kembali ke kamar.
Dilihatnya Raja dan Ratunya masih terlelap. Menjelang subuh tadi mereka terjaga.
Maafkan bunda sayang, bunda menyembunyikan keberadaan kalian dari ayah. Bunda tau ini semau dosa besar, tapi bunda juga manusia biasa yang memiliki rasa kecewa. Setelah rasa kecewa bunda pada ayahmu hilang, bunda sendiri yang akan mengantarkan kalian berdua kehadapan ayah.
Zeya berbaring di samping putranya. Ratu sang putri tampak menggerakkan tubuhnya. Zeya mendekati putrinya yang terbangun dan langsung menangis . Zeya menggendongnya sebelum tangisan Ratu mengganggu tidur Raja.
Tapi ikatan bayi kembar itu emang lebih kuat. Raja ikut terbangun dan menangis walau suara Ratu tidak begitu besar.
Zeya membaringkan keduanya dan membuat susu formula untuk mereka berdua.
Setelah susu habis Zeya memandikan anak-anaknya.
Mereka kembali ditidurkan. Zeya akan mengawasi karyawan membuat roti. Ia tak ingin kualitas rotinya berkurang.
"Selamat pagi mbak Zeya."
"Selamat pagi. Udah sarapan tadi sebelum kerja."
"Udah, mbak. Itu kami sudah buat nasi goreng buat mbak Zeya." ucap Mira, ia yang paling dekat dengan Zeya karena mereka berdua pernah menjadi wanita penghibur di tempat tante Angel.
"Terima kasih, Mira. Kamu tak perlu repot begitu."
"Aku nggak merasa repot. Aku senang kalau mbak Zeya mau makan masakanku."
"Nanti pasti mbak santap."
Zeya melihat oven, ia mengecek roti yang sedang dipanggang. Zeya telah mengajarkan seluruh karyawan bagaimana cara membuat roti yang baik dan enak.
Jam tujuh pagi Zeya membuka toko rotinya. Baru di buka telah banyak pelanggan masuk.
Pelanggan banyak yang mengenal Zeya karena ia yang sangat ramah, selalu menyapa dan tersenyum.
"Apa kabar mbak Zeya, sikembarnya masih bobok ya," ucap seorang ibu pelanggan toko roti bunda Zeya.
"Iya, bu. Habis mandi bobok lagi."
"Pengin cubit pipi si kembar deh, chubby banget," ucap ibu itu lagi.
Azril yang baru muncul dan mendengar ucapan ibu itu langsung menjawab.
"Jangan main cubit aja, buk. Sakit dong," ucap Azril.
"Eh ada daddy nya. Becanda aja kali mas. Mana mungkin cubit benaran."
"Kalau emang benaran di cubit, aku akan balas cubit ibu dua kali lipat."
"Galak benar daddy si kembar." Ibu itu tertawa melihat raut wajah kesal Azril.
Setelah ibu itu pergi wajahnya Azril masih terlihat cemberut.
"Kenapa wajahnya cemberut gitu sih, mas."
"Ibu-ibu tadi buat suasana hati jadi jelek."
"Emang kenapa."
"Enak aja mau cubit pipi Raja dan Ratu."
"Mas, ibu tadi kan cuma bercanda."
"Tapi mas pernah lihat ia mencubit pipi Ratu."
"Cubit sayang aja kok, mas."
"Emang ada cubit sayang. Yang namanya cubit pasti sakit."
"Mas ambekan, kayak anak kecil."
Zeya masuk mendengar suara tangisan bayinya. Ia mengambil Ratu dan meminta tolong Azril menggendongnya. Sedangkan Zeya menggendong Raja.
Ratu emang lebih dekat dengan Azril. Jika dalam pelukan Azril ia akan selalu tenang. Seolah merasa nyaman dalam dekapan Azril.
Zeya memandangi wajah Raja dengan seksama.
Raja, ikatan darah itu tak bisa disembunyikan dan dihilangkan. Siapapun yang mengenal ayahmu pasti akan mengatakan jika wajahmu sangat mirip ayah Albirru.
...........
Di rumah kediamannya Zahra tampak sedang bersedih. Ia baru saja melakukan tespek tapi hasilnya negatif.
"Kenapa kamu sedih begitu," ujar Albirru.
"Aku sangat berharap jika hasilnya aku positif hamil. Tapi ternyata lagi-lagi negatif. Sudah empat bulan sejak anak kita meninggal tapi aku belum di beri kepercayaan lagi."
"Jangan sedih, kita masih bisa berusaha."
"Mas, aku takut jika aku tak bisa lagi memberikan kamu keturunan."
"Kenapa kamu berpikir begitu."
"Mas, seandainya aku tak bisa hamil lagi, apakah kamu akan menceraikan aku."
"Jangan berpikiran terlalu jauh, Zahra."
"Aku rela mas menikah lagi jika memang aku tak bisa lagi memberikan kamu keturunan."
"Zahra, sudahlah. Jangan memikirkan itu lagi, baru empat bulan. Ada orang yang bertahun-tahun baru di beri keturunan lagi."
Albirru memeluk Zahra yang menangis terisak. Ia mengusap kepala Zahra.
............
Zeya menidurkan kembali Raja dan Ratu ke dalam kamar. Ia duduk berhadapan dengan Azril yang sedang menikmati kopinya.
"Mas, kemarin mas bilang ada yang ingin dikatakan."
"Ya, Zeya. Aku ingin bertanya sesuatu."
"Ya, silakan."
"Apakah kamu masih ingin mengakhiri pernikahanmu dengan Albirru."
"Tentu saja, mas. Jika diteruskan aku yakin semua tak akan bisa sama lagi. Karena kami pasti sudah saling tidak percaya lagi. Mas Albirru pasti akan ada kecurigaan padaku. Karena aku yang pergi dari rumah hampir setahun lamanya. Dan aku juga pasti tidak akan lagi percaya, takut ia akan kembali mengulang kesalahan lamanya. Jadi untuk kebaikan, kami memang harus berpisah."
"Kapan rencana kamu akan menemui Albirru."
"Secepatnya mas. Mungkin bulan depan. Saat ini Raja dan Ratu masih sangat kecil."
"Maaf, Zeya. Bukannya aku ingin mendesak atau memaksa kamu. Aku hanya ingin secepatnya menikahi kamu agar kita terhindar dari fitnah."
"Aku mengerti mas. Dalam agama pun sebenarnya kita ini salah, karena kita sering bertemu tanpa ada ikatan."
"Baiklah jika memang kamu ingin bertemu Albirru minggu depan. Aku akan mengantar kamu."
"Jangan mas, nanti akan terjadi kesalah pahaman jika mas yang mengantar."
"Tapi perjalanan ke sana membutuhkan waktu enam jam. Kamu dengan dua bayi, itu tak mungkin. Mas tak akan membiarkan kamu pergi."
Aku akan pergi bersama Mira. Dan aku akan janjian bertemu di salah satu hotel. Jadi saat aku meninggalkan Raja dan Ratu bersama Mira, aku tak akan terlalu memikirkan. Karena Raja dan Ratu berada tak jauh dariku."
"Mas akan tetap mengantar. Tak mungkin kamu membawa Raja dan Ratu dengan bus."
"Tapi ...."
"Nggak ada tapi. Kita akan tetap membawa Mira untuk menjaga si kembar."
"Mas, aku sudah terlalu sering menyusahkan kamu."
"Mas melakukan semua itu ikhlas."
"Pekerjaan mas pasti akan terganggu nanti."
"Itu bisa mas atasi. Tapi kamu harus pulihkan dulu kondisi kamu. Jangan terburu-buru banget. Mas hanya ingin memastikan keputusan kamu saja. Seandainya nanti kamu berubah berpikiran dan ingin kembali bersama Albirru, cepat kamu katakan padaku. Agar aku tak terlanjur mengharapkan kamu."
"Mas, aku akan tetap dengan keputusan aku."
"Terima kasih, Zeya."
"Untuk apa?"
"Karena telah hadir dalam hidupku dan banyak memberikan warna. Aku tak tau apa yang akan aku lakukan jika kamu berubah pikiran dan meninggalkan aku."
"Mas , aku yang seharusnya berterima kasih karena mas telah banyak membantu aku. Dan memberikan kasih sayang buat Raja dan Ratuku."
Bersambung
********************
Terima kasih
Mampir juga ya ke novel teman mama dibawah ini.