Berbagi Cinta: Noda Merah Pernikahan
Zeya berlari menuju jalan raya. Takut tante Dewi mengejar dan membawanya kembali ke rumah.
Sampai di ujung jalan, Zeya menghentikan sebuah angkot yang membawanya menuju stasiun kereta api.
Zeya menaiki kereta api dan memilih duduk di dekat jendela. Pandangannya mengedar ke luar jendela.
Selamat tinggal kota kelahiranku. Maafkan Zeya papa, maafkan Zeya mama. Suatu saat Zeya akan kembali. Zeya janji akan melihat pusara kalian jika Zeya telah bisa menghidupi diri sendiri. Tidak hanya menumpang sama tante lagi.
Zeya menghapus air matanya. Teringat kenangan saat kedua orang tuanya masih hidup.
Saat ia masih dapat tertawa dan bermanja bersama kedua orang tuanya.
Semenjak ayah dan ibunya tiada karena kecelakaan yang menimpa mereka, Zeya harus hidup bersama tantenya.
Tante Zeya tidak pernah menyukai gadis itu. Setiap hari ia harus membantu bibinya mencuci pakaian kotor dari pelanggan loundry, usaha bibinya.
Malam hari ia harus kerja di kafe. Gaji yang ia dapat dari bekerja digunakan untuk jajan dan uang sekolah. Bibinya tidak pernah memberinya uang, dengan alasan Zeya sudah cukup diberi makan dan tempat tinggal.
Lamunan Zeya terhenti ketika ia mendengar suara seseorang yang menyapanya.
"Boleh saya duduk disampingmu?" ucap wanita dewasa yang kira-kira seusia tantenya.
"Silakan, Tante!" ucap Zeya.
"Terima kasih," ujar tante itu. Dan ia segera duduk.
Wanita itu lalu mengenalkan dirinya sebagai tante Angel. Ia juga menanyakan nama dan tujuan Zeya.
"Kalau begitu, bagaimana jika kamu ikut tante saja. Tante bisa memberikan kamu pekerjaan dan tempat tinggal."
"Apa nanti tidak merepotkan,Tante?" ucap Zeya lagi.
"Kenapa merepotkan? Bukankah kamu juga bekerja dengan tante. Dari pada kamu tak tau tujuan kemana akan pergi. Lebih baik'kan ikut, Tante?"
"Baiklah, Tante ...."
..............
Perjalanan dua jam terasa singkat bagi mereka. Dan saat ini Angel dan Zeya sedang menanti jemputan.
Tante Angel mengajak Zeya masuk ke dalam mobilnya. Supir membawa Zeya dan tante Angel menuju sebuah tempat yang dari kejauhan seperti rumah kontrakan dengan lampu teras yang redup.
Sampai di sudut kompleks perumahan itu, mobil berhenti di salah satu rumah yang tampak paling besar.
Tante Angel meminta Zeya menunggu di ruang tamu rumah itu. Ia masuk ke kamar dan kembali dengan selembar kertas.
"Kamu tanda tangan di sini! Ini surat perjanjian kerja," ujar tante Angel. Ia mengulurkan selembar surat.
"Aku tanda tangan dimana, Tante?"
"Di sini ...!"
"Aku baca dulu, Tante!"
"Kamu nggak percaya sama Tante?"
"Bukan begitu, Tante."
"Jika kamu percaya, tanda tangani segera!"
"Baiklah, Tante." Zeya lalu menandatangani kertas itu tanpa membacanya.
Setelah itu tante Angel meminta Zeya mandi dan mengganti pakaiannya. Tante Angel memberikan Zeya aepasang baju.
Zeya menuruti apa maunya tante Angel. Setelah mandi dan berpakaian ia keluar.
"Tante, apa baju ini tidak terlalu terbuka?"
"Kalau bisa lebih terbuka dari itu. Kamu jangan membantah! bukankah kamu telah menandakan tangani surat perjanjian kerja tadi."
"Baiklah tante. Aku akan ikuti Apapun maunya Tante."
"Itu lebih baik, mari ikuti aku!"
Tante Angel membawa Zeya ke dalam satu ruangan yang didalamnya ada banyak pria menunggu.
Tanpa Zeya bisa membantah, tante Angel meminta Zeya melayani salah satu pria yang ada diruangan itu.
Ketika Zeya ingin pergi tante Angel mengancam akan menuntutnya. Zeya akhirnya pasrah dengan apa yang terjadi. Ia pun tak tau harus kemana pergi.
Malam itu Zeya harus menyerahkan kesuciannya pada pria yang membayarnya.
Setelah melayani pria itu, Zeya kembali ke kamar yang tante Angel berikan untuk ia tempati.
Zeya masuk ke kamar mandi, ia membasuh tubuhnya dibawah shower.
Papa ... mama, Zeya udah nggak suci lagi. Zeya terpaksa melakukan ini. Zeya tak tau harus pergi kemana. Zeya hanya seorang diri. Mama, papa ... jemput Zeya.
Cukup lama Zeya membasuh tubuhnya. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri.
Sejak hari itu Zeya bekerja sebagai wanita penghibur. Sebulan pertama ia selalu menangis setiap habis melayani tamu.
Tapi akhirnya Zeya pasrah dengan jalan hidupnya. Mungkin takdirnya menjadi pemuas para lelaki hidung belang.
Aku tak boleh menangis lagi, aku harus kuat. Semua mungkin telah menjadi takdir hidupku. Aku hanya menjalaninya.
.............
Satu Tahun Kemudian
Tak terasa telah satu tahun Zeya menjalani pekerjaannya sebagai wanita penghibur.
Hari ini Zeya pergi ke salah satu pusat perbelanjaan. Ia membeli banyak pakaian dari uang bonus yang ia dapat.
Zeya termasuk kembang di kompleks tempat ia bekerja. Semua tamu ingin dilayani Zeya. Tapi Zeya tak akan mau melayani lebih dari satu orang sehari.
Dan ia juga tidak mau melayani tamu jika tak memakai pengaman.
Zeya melihat jam, ia kaget karena jam ditangannya menunjukkan pukul sembilan. Ia janji akan melayani salah satu tamu istimewanya.
Zeya berlari keluar pusat perbelanjaan. Tanpa melihat dengan jelas, ia menghentikan sebuah mobil sedan berwarna biru yang dikiranya taksi.
Ketika mobil itu berhenti, Zeya langsung masuk dan mengatakan tujuannya. Seorang pria muda dan tampan yang menyetir itu kaget mendengar tujuan Zeya, karena semua juga tau tempat apa yang dikatakan Zeya.
"Berapa mas?" ucap Zeya begitu mobil berhenti di depan kompleks.
"Aku tak perlu bayaran, karena aku bukan supir taksi."
Mendengar ucapan sang pria, Zeya melihat sekeliling mobil dan baru menyadari jika mobil yang ia tumpangi bukanlah taksi.
"Maaf, aku kira taksi. Begini aja, aku tak suka berutang budi. Bagaimana jika besok kamu datang. Aku janji akan melayani kamu yang bayaran. Aku bisa memuaskan kamu," gumam Zeya.
"Namamu siapa?" ucap sang pria.
"Kenalkan namaku Zeya. Aku kembang di dalam kompleks. Banyak yang antri buat aku layani. Kamu beruntung karena aku memberikan pelayanan secara cuma-cuma. Nama kamu siapa?"
"Namaku Albirru."
"Baiklah mas Al, aku tunggu kedatangan kamu malam besok. Hari ini aku sudah memiliki janji."
Zeya lalu keluar dari mobil dan berlari, ia telah telat. Zeya tak mau tante Angel marah karena tamu yang akan ia layani malam ini adalah tamu istimewa.
............
Keesokan malam, Albirru benar-benar datang kembali ketempat itu. Ia penasaran dengan wanita cantik yang menumpang di mobilnya kemarin.
Albirru bertanya tentang Zeya, dan salah satu penghuni mangantarnya ke tempat Zeya tinggal.
Setelah bertemu Zeya langsung bertanya pada Albirru, dimana ia ingin dilayani. Apa ingin di hotel atau di kompleks ini saja.
Albirru membawa Zeya ke sebuah hotel ternama. Ketika Zeya ingin melayani dan menyentuhnya, Albirru menolak. Ia meminta Zeya hanya menemaninya bercerita.
Hingga tengah malam mereka hanya mengobrol tanpa melakukan apa-apa.
Albirru tertarik dan merasa kasihan mendengar kisah hidup Zeya. Ia mengatakan semuanya. Kenapa ia bisa menjadi wanita penghibur.
Ketika waktu telah menunjukkan pukul satu dini hari Albirru mengantar Zeya pulang. Zeya sangat berterima kasih karena Albirtu yang mau mendengar semua kisah hidupnya. Ia merasa lega karena ada yang sudi mendengar keluhannya.
Sejak saat itu, seminggu sekali Albirru akan minta Zeya menemaninya. Terkadang hanya minta ditemani makan malam atau cuma mengobrol.
Dua bulan sudah Albirru dan Zeya berhubungan. Mereka tampak semakin akrab.
Malam ini kembali Albirru meminta Zeya menemani ia makan.
"Zeya, setelah dua bulan mengenalmu aku merasa makin dekat denganmu. Aku hanyalah pria normal, aku takut akhirnya aku khilaf. Sebelum itu terjadi, maukah kamu menjadi istriku. Agar aku halal menyentuhmu," ucap Albirru.
"Kamu melamarku ...."
"Ya, aku ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu."
"Kamu sadar dengan ucapanmu? Kamu taukan aku ini siapa? Apa kamu tidak akan menyesal nantinya menikahi aku?"
"Semuanya telah aku pikirkan. Dan perlu kamu ketahui, jika ada seorang pezina yang masuk surga hanya karena memberi seekor anjing minum. Dan jika kamu benar-benar taubat, Tuhan pasti akan membuka pintu maafnya."
"Aku takut setelah menikah kamu akan menyesal. Dan perlu kamu tau, jika aku keluar dari pekerjaan ini ... aku harus membayar uang yang cukup besar pada tante Angel."
"Aku akan membayarnya. Yang terpenting, apakah kamu bersedia menjadi istriku."
"Aku bersedia mas. Kamu coba aja datangi tante Angel dan mengatakan semua niatmu itu."
Setelah makan malam, Albirru mengantar Zeya. Ia menemuinya tante Angel dan mengatakan semua niatnya.
Awalnya tante Angel keberatan, karena Zeya adalah kembang dikompleks. Tapi Albirru merayunya dengan iming-iming akan mentranfer uang tiap bulannya buat tante Angel.
Akhirnya tante Angel setuju setelah cukup lama Albirru meyakinkannya.
Keesokan harinya Albirru langsung membawa Zeya keluar dari kompleks setelah memberikan selembar cek buat tante Angel.
Albirru langsung membawa Zeya pada seorang Ustad kenalannya. Mereka menikah secara siri.
Bersambung
****************
Terima kasih buat semua yang telah membaca novel terbaruku ini. Aku minta kalian meninggalkan jejak berupa like dan koment. Dan jangan lupa favoritkan novel ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Lusiana_Oct13
weeeeeewwwww kok kok kkkkkk gini
2024-08-30
0
Kak Eja🌜
keren kok
mampir juga yuk ke novel aku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
2024-07-27
0
adning iza
nyimak dlu
2024-05-24
1