NovelToon NovelToon
Sang Penguasa

Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:22.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.

Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.

Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.

Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.


Penulis serampangan.
Yudhistira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Kematian Bing Wu.

Di dalam ruangan.

" Na Mu, Bing Wu. Bagaimana pekerjaan kalian?" tanya Baoyang Ran sambil duduk di kursi utama.

" Ada sedikit kendala jenderal, tetapi sudah diselesaikan," jawab Qing Ruo.

" Kendala?" tanya Kongqi Chu mengerutkan keningnya.

" Benar jenderal. Sebelumnya saat tiba di penjara Api Langit, kami tanpa sengaja bertemu dengan jenderal Heian Bai dan Dalu Rong-"

" Baj***n! Lalu apa yang mereka lakukan di tempat itu?" tanya Baoyang Ran mulai terlihat kesal.

" Mereka berdua juga ditugaskan mengantar tahanan lain di tempat itu. Lalu tanpa sengaja melihat Luo Zhao yang sedikit terluka..."

" Terluka. Bagaimana bisa?"

"  Jenderal, saat itu aku dan komandan Bing Wu sedang mempersiapkan kereta besi hitam, lalu meninggalkannya bersama keempat prajurit..." ucap Qing Ruo menjeda kata-katanya dengan wajah ragu.

Tiba-tiba Kongqi Chu dan Baoyang Ran tertawa terbahak-bahak, dan terlihat begitu senang.

" Apakah mereka menghajarnya?" tanya Kongqi Chu.

" Benar jenderal," jawab Qing Ruo, membuat kedua sosok itu terlihat senang.

" Lalu apa yang dilakukan oleh Heian Bai dan Dalu Rong?" tanya Kongqi Chu.

" Heian Bai dan Dalu Rong meminta Jenderal Jianyu memasukan keempat prajurit ke dalam penjara..." ucap Qing Ruo.

" Oh..." ucap Baoyang Ran menanggapi dengan santai.

" Apa tanggapan Jenderal Jianyu? Lalu setelah itu apakah tidak ada masalah lainnya?" tanya Kongqi Chu.

" Jenderal Jianyu menerima alasan itu karena memang tidak seharusnya seorang prajurit menyiksa tahanan  terlebih lagi prajurit Zhao  juga merupakan pahlawan Perang. Setelah itu tidak ada lagi  masalah lainnya..."

" Baiklah, karena masalah telah selesai Sekarang kalian pergi dan beristirahatlah..." ucap Boyang Ran.

" Baik jenderal..." jawab Qing Ruo dan Bing Wu bersamaan sambil meninggalkan tempat itu.

" Luo Xing, ternyata dia terus mengawasi pergerakan kita. Aku rasa mengantar tahanan hanya alasannya saja," ucap Kongqi Chu kesal.

" Suadara Chu benar. Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Baoyang Ran.

" Jika dia mengawasi pergerakan kita maka,  kita juga melakukan hal yang sama. Aku Akan mengirim orang-orang untuk mengatasinya..." jawab Kongqi Chu.

" Jika demikian aku akan mengirim orang-orangku. Tapi bagaimana dengan aturan yang melarang hal itu?" tanya Boyang Ran.

" Saudara, Luo Xing saja bisa melakukannya, lalu mengapa kita tidak bisa..."

" Saudara benar, kita hanya perlu melakukannya secara diam-diam. Dan sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan pasukan mata langit dan telinga bumi..." sambil terus melakukan perbincangan santai di tempat itu.

****

Di tempat lain.

Qing Ruo yang meninggalkan istana utama,  bergerak menuju kediaman para komandan pasukan yang berada di selatan tempat itu.

Di sepanjang jalan Qing Ruo mengamati dan memeriksa tempat dengan seksama, sedangkan Bing Wu yang berada di belakangnya berjalan seperti pelayan yang mengikuti sang tuan.

" Tetap bersikap seperti biasa..." ucap Qing Ruo dengan dingin, membuat Bing Wu mengubah sikapnya.

" Ba-baik tuan..."

Tidak lama kemudian. Qing Ruo tiba di kediaman Na Mu.

" Bing Wu,  kamu tahu siapa aku. Dan itu  berarti aku memerlukan banyak informasi. Apakah kamu mengerti maksudku?"

" Mengerti tuan."

" Baik pergilah. Kumpulkan informasi mengenai Daratan ilahi. Ingat,  jangan sampai tindakanmu menarik perhatian.  Dua jam kemudian segera kembali..."

" Baik tuan..." lalu bergegas meninggalkan tempat itu.

Setelah Bing Wu pergi, Qing Ruo lalu memasuki ruangannya. Matanya yang tajam mengawasi tempat itu dan memeriksanya dengan seksama. Setelah memastikan keadaan kamar itu baik-baik saja, Qing Ruo lalu mengambil sikap duduk dan mulai  berkultivasi.

****

Di tempat lain.

Bing Wu yang di tugas Qing Ruo mengumpulkan informasi dasar mengenai daratan Ilahi,  meninggalkan kediaman Na Mu dengan perasaan dongkol. Walaupun demikian dia tetap berusaha melakukannya dengan baik mengingat tanda dewa dan segel rantai jiwa yang kini benar-benar telah mengikat kekuatan jiwanya.

" Argh...! Mengapa harus begini..." membatin kesal karena merasa diperbudak oleh Qing Ruo.

" Qing Ruo, kamu...."

" Akh..." rintihnya kesakitan, dan  terjatuh.

" Apakah karena aku menyebut nama Qing Ruo...?"

" Akh..." teriaknya sekali lagi, dengan jantung dan kekuatan jiwanya yang seperti di robek dengan paksa.

" Sekali lagi kamu menyebut namaku dengan tidak  hormat,  aku akan menghancurkan kultivasi dan tubuhmu..." suara Qing Ruo berbicara dalam pikirannya,  membuat wajah  Bing Wu menjadi pucat Pasi.

" Ba-baik tuan..." sambil berusaha untuk berdiri.

Bing Wu begitu kesal, namun dia hanya bisa menahan diri.

" Ini adalah segel penguasa, apakah dia penguasa agung yang menyamar..." Na Mu membatin sambil meninggalkan tempat itu, dan berusaha menenangkan dirinya.

****

Di dalam kamar Na Mu.

Qing Ruo dengan tenang terus menyerap kekuatan spiritual emas yang ada di dalam ruangan itu, dan menggabungkannya dengan aura spiritual dari kristal jiwa abadi yang dia tabur  di sekitar ruangan.

Dua jam kemudian, Qing Ruo membuka matanya namun masih belum lihat kemunculan Bing Wu.

" Tugas ini terlihat sederhana, tetapi jika tidak berhati-hati akan menarik perhatian banyak orang, karena sangat lucu jika seorang dari daratan ilahi berusaha mencari informasi dasar mengenai keberadaan dunia ini." Qing Ruo membatin, dan bersikap tenang.

Namun baru saja Qing Ruo hendak merebahkan tubuhnya, tiba-tiba dirinya merasakan tanda serangan jiwa.

" Bing Wu di serang," ucap Qing Ruo sambil bangkit dari tempat tidur, bergegas hendak meninggalkan tempat itu, namun tiba-tiba dirinya merasakan  kehadiran  beberapa aura  muncul di depan pintu kamarnya.

" Aneh, ini cepat sekali, dan bukan aura Bing Wu...." membatin dan bersiap.

" Komandan, komandan  Na Mu, aku prjurit Choi...." sambil mengetuk pintu.

" Prajurit Choi, ada apa?"

" Komandan Bing Wu telah si serang orang asing, dan saat ini sedang mendapat perawatan..."

" Apa..? Bawa aku padanya," ucap Qing Ruo yang  pura-pura terkejut bergerak meninggalkan kediaman Na Mu.

" Ini aneh," Qing Ruo  membatin sambil terus berjalan menuju tempat perawatan. Namun belum sampai di tempat tujuan,  tiba-tiba Qing Ruo  merasakan tanda dewa, dan segel rantai jiwa terlepas dari tubuh Bing Wu.

" Dia mati..." Qing Ruo  membatin sambil terus berjalan menuju barak pengobatan. 

Tidak lama kemudian,  mereka sampai.

" Jenderal  Liuyuan, apa yang terjadi...?" tanya Qing Ruo menyapa jenderal kepercayaan Baoyang Ran yang sebelumnya terus mengawasi pergerakannya, berdiri di tempat itu.

" Komandan  Na Mu, Bing Wu sudah mati!"

" Apa! Jenderal, apa yang terjadi?"

" Sebelumnya Aku tanpa sengaja mengawasi tingkah anehnya. Aku lalu melakukan penyelidikan mendalam dan mengikutinya. Selama dua jam terakhir, Dia ternyata sedang mencari informasi dasar mengenai ibukota kekaisaran dan informasi lainnya..."

" Ini aneh..." ucap Qing Ruo dengan wajah heran..

" Benar. Ternyata  dia telah menjadi tawanan seseorang..."

" Tawanan? Jenderal, aku semakin bingung..." ucap Qing Ruo.

" Dia telah di awasi dengan tanda dan segel dewa. Sebelumnya aku berusaha mencari jejak kekuatan yang menyegel tubuhnya, karena dia bersikeras tidak mau membuka mulut. Tapi aku gagal..." dengan wajah sedih."

" Ini aneh, sejak kapan dia memiliki tanda dewa itu. Bahkan selama ini dia selalu bersamaku..." ucap Qing Ruo dengan tatapan ragu.

"  Kapan terakhir kali dia bersamamu?" tanya Liuyuan.

" Dua jam yang lalu," jawab Qing Ruo.

" Hais, apakah dia dalam pengawasan pasukan mata langit dan telinga bumi..." Liuyuan mendesah pelan.

" Jenderal, mengapa bisa demikian?" tanya Qing Ruo.

" Hanya pasukan rahasia Yang Mulia Kaisar yang dapat melakukan hal itu, terlebih lagi tanda dan segel dewa itu adalah segel penguasa," ucap Liuyuan menjelaskan.

" Prajurit Choi, laporanmu sebelumnya," ucap Qing Ruo menatap prajurit yang memanggilnya sebelumnya.

" Komandan Na Mu, aku yang memintanya," ucap Liuyuan menatap Qing Ruo dengan tajam.

" Baik jenderal, aku mengerti. Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Qing Ruo.

" Izinkan aku melihat kekuatan jiwamu..." ucap Liuyuan.

" Tapi jenderal," ucap Qing Ruo ragu, membuat Liuyuan menajamkan tatapannya.

" Komandan Na Mu..." ucap Liuyuan sekali lagi.

" Baik Jenderal," jawab Qing Ru sambil mengedarkan kekuatan pendekar kaisar dewa tingkat  akhir.

Pada saat Qing Ruo mengedarkan kekuatannya, Liuyuan lalu mengirimkan kekuatan jiwanya dan  memeriksa lautan jiwa Qing Ruo.

Dua menit kemudian, Liuyuan mengakhiri pekerjaannya.

" Na Mu, maaf aku telah mencurigaimu..." ucap Liuyuan meminta maaf.

" Tidak apa jenderal, bukankah semuanya memang harus di buktikan. Supaya tidak ada kecurigaan  dan kesalahpahaman," jawab Qing Ruo dengan santai. 

" Baiklah, karena sudah jelas. Silakan Komandan Na Mu kembali. Dan prajurit Choi, tugas pemakaman Komandan Bing Wu aku serahkan padamu..."

" Baik jenderal," jawab Qing Ruo dan prajurit Choi bersamaan.

Qing Ruo meninggalkan tempat itu dengan langkah gontai, dan raut wajah sedih. Membuat Liuyuan dan prajurit yang ada di tempat itu ikut hanya bisa menggelengkan kepala.

" Ini pasti pukulan berat baginya," ucap Liuyuan sambil bergerak meninggalkan tempat itu.

1
Ruby Adawiya
sama kyk crita lin yan/ren yan & ren jie terputus krn pindah lapak
Ruby Adawiya
urusan klan yin aja sampai ratusan bab ,kapan QR nyampai d selatan dah mau tamat
Ruby Adawiya
sambaran petirnya naikin kultivasinya gak yaah kyk d novel chang lin sm2 kekuatan petir
Ruby Adawiya
kl ada yg mudah menjadi kaya kenapa hrs menyulitkan diri ya QR , dermawan buah abadi slalu di mdhkan dgn para cincin tetua2 klan hahahaa
Ruby Adawiya
sdh 147 masih blm nyampe2 di klan yin benua utara
Ruby Adawiya
liu lu hrsnya di jeburin aja lg bagusan jd pating es di dasar kolam
Ruby Adawiya
Qing tian leluhur kuno QR, eeeh QR rendem jg an er di sini biar tumbuh akar sepiritualnya
Ruby Adawiya
waktunya bagi2 buah2an abadi & kristal, punya 2 jinshen biar g numpuk mubadzir
Ruby Adawiya
QR udah kyk jin iprit aja punya segalanya
اسوين سي
💯💯💯🙏🏼
اسوين سي
Otw klien Yin
اسوين سي
💃😝💃😝💯💃💯👋💥
اسوين سي
😘😍😘😍💥🤣💥🔥
اسوين سي
hxmv🤣😇😇🤗
اسوين سي
💥💥💥💥💥🙏🏼💥🙏🏼
اسوين سي
💪💪💪🕺✌️😘😤😤😘
اسوين سي
💪💪💪💪💪🔥
اسوين سي
💥👍💥👍💥🏃👍💪😱🏃🌧️🤔☯️🔥😍🚣😝😍☯️💯✌️🙏🏼☯️👋😔👋😔😍☯️💯👍😍✌️😍☯️😤☯️💯✌️💯☯️🙏🏼🔥
اسوين سي
💥💪👍💪💥💪
اسوين سي
💥💥💥💪😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!