NovelToon NovelToon
Aku Bukan Istri Mandul

Aku Bukan Istri Mandul

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Janda / Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:8.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Eka Pradita

"Kenapa hidupku harus semenyedihkan ini? Aku bukan hanya kehilangan suamiku, tapi aku juga harus memupus harapanku untuk menjadi seorang ibu karena aku mandul. Apa aku tidak pantas bahagia?"

Maharani adalah seorang wanita yang menjadi istri dari seorang pria yang bernama Rendy Wijaya. Awal pernikahan mereka terjalin dengan begitu bahagia dan penuh keromantisan. Namun, setelah 5 tahun menikah dan selama itu juga mereka masih belum juga dikaruniai seorang pun anak, perlahan sikap Rendy mulai berangsur berubah hingga akhirnya ia menghadirkan Celine dalam pernikahan mereka dan mengakibat pernikahannya harus berujung dengan perceraian.

Bagaimana kisah Maharani dalam menjalani kehidupan keduanya dan menyembuhkan luka di hatinya atas pengkhianatan yang dilakukan oleh suaminya? Apakah Maharani akan memperoleh kebahagiaan yang begitu diimpikan? Lantas bagaimana dengan kemandulannya, akankah ada mukjizat yang Tuhan akan berikan untuknya atau selamanya harapan untuk dapat menggend

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Pradita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Baik

Selamat membaca!

Di sebuah mushola setelah selesai melaksanakan salat zuhur berjamaah dengan beberapa orang yang ada di rumah sakit, kini Dion terlihat menengadahkan kedua tangannya untuk mulai mendoakan kondisi Vania yang saat ini masih kritis dan belum sadarkan diri.

"Ya Allah yang pengasih dan penyayang. Aku meminta pada-MU dengan penuh kesungguhan, berikan kekuatan kepada Maharani untuk dapat menjalani ujian yang datang dari-Mu dengan silih berganti ini. Aku tahu, Kau tak akan menguji umat-Mu di luar batas kemampuannya dan aku percaya di balik ujian ini Kau telah menyiapkan kebahagiaan untuk Maharani di depan sana, tapi aku mohon selamatkan Ibu Vania agar beliau dapat kembali berkumpul dengan Maharani karena aku tahu, saat ini Maharani sangat membutuhkan ibunya untuk membuatnya kuat dalam menjalani takdir perpisahan dengan suaminya. Aku mohon ya Allah." Dion mengusap wajahnya untuk mengakhiri doa yang sampai membuat kedua matanya tampak berkaca-kaca karena pria itu mengucapkannya dengan penuh ketulusan.

Dion kini bangkit dari posisinya lalu meninggalkan mushola untuk kembali menghampiri ibunya dan juga Maharani. Pikirannya kembali dibalut rasa cemas karena ia dapat merasakan kesedihan yang mendalam yang saat ini dirasakan oleh Maharani.

"Mulai sekarang aku akan berusaha menjadi teman yang baik untuk Maharani, setidaknya aku akan tenang, jika dapat melihat dia bahagia." Dion memutuskan langkah yang akan diambilnya sambil terus menyusuri koridor rumah sakit untuk menuju sebuah lift yang berada di depan sana.

Begitu sampai di lantai empat tempat ruang operasi berada, Dion semakin mempercepat langkah kakinya untuk segera menghampiri Dini dan Maharani, dari kejauhan kedua manik matanya langsung tertuju ke arah Maharani yang saat ini sedang menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.

Dion pun kembali duduk di posisinya semula, yakni di samping sang Mama yang berada sebagai penengah antara dirinya dengan Maharani. "Mah, apa Dokter masih belum memberikan kabar?" tanya pria itu dengan kedua alis yang saling bertaut.

Maharani yang dapat mendengar suara Dion kembali, segera membenarkan posisinya dan mulai menghapus air mata yang telah membasahi wajahnya.

"Belum, Dion. Mungkin operasinya belum selesai," jawab Dini yang tak dapat menyembunyikan rasa cemasnya saat ini akan keadaan Vania yang masih berada di dalam ruang operasi sedang bertaruh nyawa di sana.

Dion segera meraih tangan kanan Dini dan mengusapnya penuh kehangatan, berharap apa yang dilakukannya saat ini dapat mengurai rasa cemas wanita paruh baya itu. "Mama harus tenang dan yakin ya, operasi Tante Vania pasti akan berjalan dengan baik dan lancar. Kalau Mama terus bersedih dan cemas seperti ini, lalu siapa yang dapat menguatkan Maharani? Wanita yang berada di sebelah Mama, yang katanya sudah di anggap seperti putri Mama sendiri," bisik Dion dengan sangat pelan agar suaranya tidak sampai terdengar ke telinga Maharani.

Dini tersadar dari rasa sedih yang membuatnya merasa lemah saat ini, setelah ia menganggap bahwa perkataan Dion ada benarnya juga.

Tak lama kemudian, pintu ruangan operasi pun terbuka. Seorang Dokter wanita keluar dari ruangan tersebut sambil membuka masker penutup wajahnya.

"Itu Dokternya, Mah." Dion memberitahu kepada Dini juga Maharani yang saat ini belum mengetahuinya.

Melihat kemunculan Dokter, kini mereka pun langsung bangkit dari posisi duduknya dan mulai melangkahkan kakinya untuk menghampiri Dokter tersebut yang juga sedang berjalan ke arah mereka. Dokter itu baru saja selesai menangani Vania di dalam ruang operasi selama satu jam lamanya.

"Dokter, bagaimana kondisi Mama saya?" tanya Maharani lebih dulu untuk melepaskan kecemasan yang terus mengusik ketenangannya.

"Iya, Dok. Bagaimana kondisi Vania? Semuanya berjalan dengan baik 'kan?" tanya Dini yang ikut menimpali.

"Alhamdulillah operasi Ibu Vania berjalan dengan baik, pasien juga berhasil melewati masa kritisnya. Semua ini atas kekuasaan Allah, padahal sebelumnya detak jantung pasien sempat berhenti, setelah kami lakukan CPR, Alhamdulillah jantung Ibu Vania kembali berdetak dengan normal. Sekarang ini pasien akan dipindahkan ke ruang rawat, setelah itu pasien baru bisa dikunjungi secara bertahap ya kalau Ibu Vania sudah siuman." Setelah menyampaikan kabar baik kepada keluarga pasien yang selesai ditanganinya, Dokter itu pun kembali masuk ke dalam ruangan.

"Alhamdulillah ya Allah, terima kasih," ucap Maharani yang seketika berlutut lalu melakukan sujud sebagai tanda syukurnya kepada Allah yang masih memberikan kesempatan Vania untuk hidup.

Melihat Maharani yang tengah bersujud, Dini pun merengkuh tubuh wanita itu untuk membantunya bangkit kembali dan setelah itu keduanya saling berpelukan dengan perasaan yang jauh lebih tenang dari sebelumnya.

"Tante, terima kasih ya karena Tante sudah mau menemaniku di sini dan terus berdoa untuk keselamatan Mama. Aku sangat beruntung karena ada Tante di sini yang menguatkan aku." Maharani semakin mengeratkan pelukannya, menghamburkan rasa bahagia dalam dekapan sahabat Mamanya itu.

Dini pun mengusap pucuk kepala Maharani yang kini sudah tertutupi oleh hijab. "Sama-sama, sayang. Tante senang bisa berada di sini karena kabar baik ini juga yang sangat Tante tunggu-tunggu dari Dokter," ucap Dini yang mulai dapat bernapas lega, setelah mendengar kabar tentang sahabatnya yang sudah stabil kondisinya.

...🌺🌺🌺...

Bersambung✍️

Berikan komentar positif kalian ya.

Jangan lupa jika suka dengan novel ini berikan gift sebanyak-banyaknya.

Terima kasih ya sahabat semua.

Follow Instagram : ekapradita_87

1
mimief
heran yaa..
sebenarnya hidup tu simply
ga usah jadi yg paling korban kalau mang dari awal lu udah nyurangin seseorang
nyesel... preeet
kalau ga ketauan juga ga ada penyesalan
hidup itu pilihan bukan
dan tips orang harus bertanggung jawab sama pilihannya
1
mimief
lagian mba nya juga kenapa telp sudah tau ini hari pernikahan Rani
mimief
ngayal mah terserah ya
gratis ini
palingan di tampar realitas baru mampoos🤣🤣
mimief
preeettt
makan sono hasil perbuatan lu sendiri
mimief
ohhh..jadi kalau ga terungkap ga bakalan nyesel
hadeeeh
keplak online nih dari sini
Evi Lusiana
dan ternyata selingkuhanny sdg hamil,mkny kita jd cewek jgn terlalu bucin,cinta boleh bodoh jangan
mimief
talak 3 bro
satu kata si buat lu
mampoooos 🤣
mimief
yah..mang semua laki-laki bloon si
mana ada perempuan bener yg mau jadi selingan kalau emang punya niat baik

makan tuh nafsuu
mimief
ya keleees
haloo udah ditak 3 kalii
walaupun dia maafin juga mau ngapain
wah... bener bener ini orang
mimief
lah...sarapan yg biasanya lu makan. apaan?
Rika Kamiko
talak 3 tidak bs di jatuh ksn dlm sekali waktu,,walau seribu kali talak di ucapkan tp dlm sekali waktu,,mk itu jatuhnya br talak satu,,nah setelah rujuk dr talak satu dan terjadi lg pengucapan talak,,mk itu br talak 2,,nah setelah rujuk dr talak 2 dan terjadi lg pengucapan talak,,br bs disebut talak 3,,tp jk pun sdh sidang kepengadilan jk br sekali,,mk tetap itu br talak 1.
mohon koreksi jk salah
Djoko Ardiansyah: q gak tau🤭🤭
total 1 replies
Rahma Lia
Luar biasa
Sri Wahyuni
lumayan
Parianti Yundiah
lanjuuuuut
Heny
Apa kah rendy mandul
Heny
Sdh pergi baru merasa niknati aja hdp mu sekarang
Heny
Rani masalah sebesar itu km sembunyikan jujur lh
Heny
Cari tau lah apa yg dilakukan rendy selain kerja
Fatimah Bajari
haddeuh maharani yg tegas dong jangan lembek mingut anak pula tat anak nya baik gk udah di urusin tat ngelunjak lagi
Dewi Ink: Hallo ka, ijin sharing🙏 karya Novelku yang berjudul:
180 Hari Menjalani Wasiat Perjodohan.
Siapa tahu suka, terimakasih😊
total 1 replies
Fatimah Bajari
maharani juga bisa gk sih jng kasih perempuan lain hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!