A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang Pertama
Dua hari berikutnya
Selasa, siang hari di apartemen Barbara
Baru saja masuk ke gedung apartemen yang tinggi.
Ada yang memanggil.
"Phil",
Suara itu berasal dari ruang kerja nyonya Camelia yang pintunya terbuka lebar.
Namun suara yang memanggil itu adalah suara Barbara.
Phil pun masuk ke dalam kamar nyonya Camelia.
Ruangan kerja nyonya Camelia sama dengan kamar yang lain di seluruh lantai apartemen mewah ini.
Hanya saja tidak memiliki nomor.
Di dalam ruangan itu sudah ada Barbara dan nyonya Camelia.
"Selamat siang nyonya Camelia, Barbara... ",
Phil masih belum tahu kenapa Barbara memangil nya dan menyuruhnya masuk ke kamar apartemen nyonya Camelia.
Tidak ingin salah bicara. Phil menunggu Barbara yang membuka percakapan terlebih dahulu.
"Selamat siang nak",
"Selamat siang Kissbreaker",
"Lihatlah dirimu, kami berdua hampir tidak mengenalimu",
Penampilan Phil hari ini.
Phil mengenakan setelan lengkap untuk pertama kali sepanjang hidupnya.
Kemeja warna putih, rompi berwarna biru kelabu dan jas berwarna hitam beludru.
Sepatu pantofel kulit yang hitam mengkilap.
Wajah yang segar dan rambut klimis yang disisir ke belakang.
"Bagaimana menurut kalian nyonya dan nona?",
"Tidak terlalu buruk Phil",
"Lain waktu kamu harus memakai sebuah dasi",
Barbara mendekati Phil sambil mencium baunya.
"Minyak wangi ini tidak salah, cocok untuk mu",
"Bagaimana menurut anda nyonya Camelia?",
"Bagaimana penampilan Phil hari ini?",
Barbara meminta pendapat nyonya Camelia.
"Jika aku belum pernah bertemu dengan Phil sebelumnya, pasti sekarang aku akan tertipu",
"Phil, tinggal lah bersama nyonya Camelia",
"Dia lah klien pertama mu",
Barbara meninggalkan Phil dan nyonya Camelia berduaan.
Barbara menutup pintu rapat-rapat.
Phil sama sekali tidak menduga bahwasanya nyonya Camelia adalah pelanggan pertama yang harus ia puaskan.
Nyonya Camelia masuk ke dalam kamar tidur.
Phil pun sudah tahu apa yang harus ia lakukan.
Memastikan pintu kamar terkunci lalu menyusul nyonya yang membutuhkan kejantanan.
Beberapa jam kemudian
Kamar 1D
"Tok...!
"Tok...!
"Masuklah Phil, aku tidak menguncinya",
Phil terlihat belum merapikan semua pakaiannya.
Rambutnya masih sedikit berantakan.
"Bagaimana Phil?",
"Apakah kamu berhasil membuat pelanggan pertama mu terpuaskan?",
"Aku meninggalkan nya dalam keadaan tertidur pulas dan mendengkur",
"Baguslah Phil, ini bayaran mu",
"Hitungan lah terlebih dahulu",
"Apa kamu menikmatinya?",
"Untuk seusianya dia masih sangat menyenangkan",
"Jadi kamu menikmatinya Phil?",
"Tentu saja aku harus menikmatinya bukan?",
50 joli
"Aku sudah menghitungnya",
"Pulanglah kalau begitu",
"Tugas mu hari ini sudah selesai",
"Bersenang-senang lah dengan uang itu",
"Selasa depan datang lah lagi di jam yang sama",
Phil pulang meninggalkan Barbara dan nyonya Camelia yang masih lelap tertidur.
Sesampainya di rumah nyonya Juliet terkejut melihat perubahan penampilan seorang Phil.
"Apakah itu kamu tuan Kissbreaker?",
"Ya tentu saja, ini aku nyonya Juliet",
"Syukurlah kamu sudah berubah Phil",
"Seharusnya kamu berdandan seperti itu setiap hari",
"Apakah kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang baru Phil?",
"Ya, aku sudah mendapatkan pekerjaan yang baru nyonya Juliet",
"Syukurlah kalau begitu Phil, aku ikut senang",
"Apakah kamu menikmatinya?",
"Ya tentu saja nyonya Juliet, aku sangat menikmatinya",
"Teruslah seperti itu Phil",
"Karena tidak baik seorang yang masih muda berlama-lama menganggur",
Loteng
Hari ini semuanya berjalan lancar.
Tapi ada sesuatu yang mengganjal di dalam pikiran Phil.
Phil mengutarakannya di dalam hati.
"Hari ini adalah hari selasa",
"Kenapa Barbara tidak makan siang di the restaurant bersama laki-laki kekasih gelapnya?",
"Malahan Barbara menyibukkan diri dengan Phil dan nyonya Camelia",
"Pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan Barbara",
"Apakah ada yang salah?",
