NovelToon NovelToon
Yes,Kita Nikah Mbak

Yes,Kita Nikah Mbak

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cintamanis / Fantasi Wanita
Popularitas:181
Nilai: 5
Nama Author: Ibah Ibah

"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.

Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Aku tak ingin berdebat,Aku katakan itu pada Nathan,aku sangat lelah.Nathan meminta ku beristirahat.

"Aku akan keluar Mavi,Mavi Istirahat saja"Ucap Nathan.

Begitu dia pergi,Aku tetap tak bisa memejamkan mata ini.Kepalaku penuh dengan wajah anak dan ayah itu.

Kalau sampai Pak Will tahu alasan kami menikah,dia pasti akan sangat marah pada Nathan.Aku tidak ingin hubungan mereka makin retak.

Apa aku harus menceritakan semuanya?

Karena hatiku tidak tenang,aku memutuskan keluar.

Aku jadi ingat dengan Rena,dia dimana sekarang?Kenapa aku bisa meninggalkan dia begitu saja?

Aku memutuskan kebawah mencari Rena.Meski rumah ini amat besar,tapi Aku sangat hafal dengan rumah ini,rumah ini sama sekali tak berubah,masih sama seperti enam tahun yang lalu.

Aku berniat mencari Rena di ruang tamu,mungkin saja dia masih di sana.

sayangnya Rena tidak ada.Aku ingin mencari ke tempat lain.Namun tiba-tiba saja ada tangan menyentuh bahuku.

Aku menoleh kebelakang,Mataku membulat sempurna saat orang yang di belakang ku memelukku begitu saja.

"Bapak lepaskan!"aku berusaha sebisa mungkin melepaskan pelukan Pak William.

Namun dia sama sekali tak membiarkan aku lepas dari pelukannya.

"Pak jangan begini!"

Tentu aku sangat takut jika Nathan melihat kami,sejak tadi dia seperti ingin menanyakan hubungan ku dan Pak William.Tapi aku diam saja seolah menolak di ajak bicara olehnya.

"Maafkan Aku Vi,Aku hanya asal bicara saat itu"Ucap Pak Will, sepertinya dia sudah faham dengan apa yang ku katakan tadi.Dia pasti ingat saat sebelum aku keluar dari rumah ini.

Kala itu di rumah ini sedang ada pesta ulang tahun Pak Will,dia mengundang teman-teman bisnisnya.Dia mengatakan aku wanita yang gampang di rayu dengan cek kosong.Jika dia bosan,aku akan di putuskan begitu saja.Seratus juta juga cukup untuk membuat dia tidak protes.

Aku merasa sangat hina saat itu,Aku memutuskan pergi.Meski aku sangat berat sekali meninggalkan Den Juju.

"Semua sudah selesai Pak,biarkan itu jadi masa lalu"

"Tidak bisa Fi,kamu tahu aku begitu kehilangan saat kamu pergi,aku seperti mayat hidup saat kamu jauh dari ku Vi,aku sangat mencintai kamu"

"Cukup pak! hubungan kita sudah berakhir!"Teriak ku sambil berusaha sekuat tenaga melepaskan pelukan Pak Will

"Pak lepaskan!Saya ini menantu bapak!"

Pak Will mulai meregangkan pelukannya saat aku mengatakan itu.Dia menatapku dengan pandangan tak percaya.

"kalian sungguh sudah menikah?aku tidak percaya,kamu pasti hanya ingin aku cemburu kan?"

"Kami memang sudah menikah pak,jauhi saya"

"Kamu masih cinta sama saya kan?"

Apa maksudnya coba pak will bertanya seperti itu?"

aku tak ingin tersulut emosi jadi aku memilih diam saja tak menjawab,aku menundukkan tubuhku dan keluar dari Kungkungan pak Will.

Aku mencoba kabur darinya,namun aku kalah.

dia menarik tubuhku,hingga menempel ditubuhnya.

"Ya Tuhan dosa apa aku?hingga Harus terjebak cinta segitiga antara ayah dan anak"kesal ku dalam hati.

"Aku tahu kamu masih mencintaiku Vi"ucap pak William begitu percaya diri.

Ya Ampun PD banget ini mertua,dulu sih iya tapi sekarang No Besar!

Aku tak akan jatuh hati lagi pada orang bermuka dua seperti Pak Will,di depanku saja dia sangat baik,tapi dibelakang dia menghina dan merendahkan ku.

Aku menatapnya dengan tatapan benci.

"Pak will bisa lihat sendiri kan tak ada lagi cinta di mata saya,saya tak mencintai bapak,bahkan saya menyesal pernah menyukai lelaki seperti bapak"Ucapku penuh emosi.

Bukannya menjauh,Pak Will justru makin mendekatkan tubuhnya ke arahku lagi.Aku mundur,namun Pak Will berhasil meraih tanganku,dia ingin mencium ku.

Aku menepisnya,aku menutupi bibirku dengan tangan,dia benar sudah gila!

'Buk'

Sebuah tonjokan di dapatkan Pak Wil,Ternyata itu ulah Nathan.Dia datang bersama Rena.

Aku langsung memeluk Rena dengan begitu erat.

"Bukanlah sudah Nathan bilang,Mavi itu Istri aku Pa!"Teriak Nathan,ingin kembali memukul Papanya.Namun aku berteriak jangan.

Nathan tak jadi memukul Papanya.

"Menikah?kapan?Kenapa aku tidak menemukan akte nikah kalian di catatan sipil,kalian pasti berbohong"

ucap pak will.

"Bukankah Papa sudah lihat akad nikah kami?kami memang belum mendaftarkan Pernikahan kami ke catatan sipil,tapi kami sudah sah di mata Agama"

"Kalau begitu cepat talak dia!Dia tidak pantas untuk kamu"

"Tidak akan"

Pak Will tersenyum mengejek ke arah putranya,dia mendekat menatap Nathan lekat-lekat.

"Kamu baru lulus kuliah,memang kamu bisa membiayai orang lain?kamu saja masih menumpang hidup sama Papa"

Nathan nampak mengepalkan tangannya,dia memang belum bekerja,tapi dia punya banyak tabungan.bahkan nilainya begitu fantastis,sebagai putra satu-satunya keluarga Will,dia juga punya banyak aset.

"Nathan akan pergi dari sini,Nathan bisa menghidupi Mavi tanpa uang dari Papa"

Pak Will nampak kesal,dia membuang muka dan pergi begitu saja.

Aku menatap Nathan,dia masih begitu muda,dia baru dua puluh satu tahun.Masa depannya masih panjang.

Aku tidak yakin Nathan akan mendaftarkan pernikahan kami, kehidupan yang dia jalani masih sangat panjang.Aku harus pergi dari sini.

"Rena ayo ikut Mbak"Ajak ku pada Rena.

"Kemana mbak?"

"Mavi mau ke mana?"Teriak Nathan.

Aku buru-buru keluar,hingga tak sengaja tangan ini menyenggol vas kaca di meja ruang tamu.Vas itu mengenai kaki ku.

Aku meringis,Nathan berlari menghampiriku.

"Mavi hati-hati"Ucapnya sambil menatap kaki ku yang berdarah.

Sial kenapa kaki ku harus terluka?Aku jadi tidak bisa kabur.Aku lebih baik jadi janda,dari pada harus kembali melihat drama di rumah ini.Hidupku jadi ribet di sini.Aku hanya ingin hidup tenang.

Bahkan sebelum akad nikah dilaksanakan,aku sudah mempersiapkan diriku dan hatiku untuk menjadi Janda.

Nathan mengangkat tubuhku ke sofa,di ikuti oleh Rena yang seakan speechless melihat kami.Pasti di kepala Rena sudah memikirkan hal yang bukan-bukan.

"Aku ambil P3K dulu Mavi"

Begitu Nathan pergi,Aku melihat Rena yang terus menatapku tanpa kedip.

Ya kan?anak ini pasti sudah memikirkan hal random tentangku.

Rena duduk di sampingku dengan raut wajah yang tak terbaca.

"Mbak Novi keren"ucap Rena.

Keren gundulmu,mumet sekali hati dan pikiran ku.Bisa-bisanya dia bilang keren.

"Keren apanya?Mbak pusing,mau kabur"omel ku.

"Kenapa mau kabur?Mbak Novi itu luar biasa,bisa di sukai Raja dan Pangeran sekaligus"Kekehnya.Aku langsung menjitak kepalanya pelan.

"Luar biasa gundulmu,Mbak Tertekan ini,kita kabur saja dari sini ya Ren?"Ucapku.

"Mbak Novi itu beruntung banget dicintai dua lelaki tampan"Ucapnya kegirangan.Aku memutar bola mataku jengah.Kenapa dia bisa se senang itu di saat Mbak nya ini sedang pusing.

"Aku mumet kali Rena!"jawabku penuh penekanan.

"Mbak Novi keren tahu bisa buat pak will dan Nathan jatuh cinta,bilang ke Relena dong mbak,mbak itu pakai pelet apa?siapa tahu salah satu dari mereka berpaling ke arah Rena"ucap Rena tanpa dosa.

Bener-bener ponakan limited edition ini si Rena.

"Kalau kamu tertarik,ambil saja semuanya,lagian Nathan itu menikahi mbak karena terpaksa bukan Cinta,Pak Will juga cintanya palsu,mbak tidak Sudi"

"Nathan itu Cinta banget sama mbak"Ucap Rena,membuat aku melirik penuh tanya ke arahnya.

"Dari mana kamu tahu?"

Rena nampak gugup,dia seperti tidak bisa menjawab pertanyaan ku,tapi aku tahu kalau sebenarnya dia lebih ke tidak ingin memberi tahu.

Rena langsung bangkit saat melihat Nathan kembali membawa kotak obat.

"Mau kemana kamu?kamu yang obatin luka mbak"Ucapku menahan Rena.

Rena tersenyum dan berjalan ke arah Nathan untuk mengambil kotak obat itu.

"Aku saja Mavi"

Saat Nathan ingin mendekat, tiba-tiba Pak Will merebut kotak itu dari tangan Nathan.

"Ini yang kamu sebut bisa menjaga Novi?"ucap Pak Will.

Aku melirik Rena,agar dia buru-buru mengambil kotak di tangan Pak Will.

Rena mengagguk,dan cepat-cepat ingin mengambil kotak obat ditangan pak Will,namun pak will tak mau memberikannya.

Al hasil Pak will dan Rena saling tarik menarik.

"Sini pak kotaknya!"Ucap Rena sambil menari kotak itu.

"Tidak!"Pak Will mempertahankan kotak itu,keduanya saling berebut.

"Sini pak!"

"No!"

Pak wil menarik kotak itu,Rena ikut tertarik karena tangannya masih menyentuh kotak itu dengan erat.

'Bruk'

Mereka terjatuh,dengan posisi Rena dibawah.

Pak Will dan Rena saling tatap,namun aku terkejut karena Nathan tiba-tiba menggendong ku.

"Kita obati luka Mavi di kamar saja"Ucap Nathan.Kamipun meninggalkan Rena dan Pak William di ruang tamu.

****

Nathan mendudukkan tubuhku di ranjang,aku tidak menyangka dia bisa kuat membawaku ke lantai atas.

Dia mulai mengambil kotak obat,dia membersihkan luka gores di kakiku dengan telaten.

Dalam hati aku terkekeh sendiri,dulu aku sering sekali melakukan ini saat Nathan terjatuh.

Dan sekarang lihatlah sekarang dia yang membersihkan dan mengobati lukaku,aku tersenyum,anak Sultan manja ini sekarang sedang membersihkan kaki pelayanannya.

Sungguh lucu sekali.

"kenapa mavi senyum-senyum?"tanya Nathan ikut tersenyum ke arahku.Entah kenapa dadaku berdebar saat melihat Nathan begini.

"tidak apa-apa,hanya merasa heran saja anak manja seperti kamu bisa melakukan hal semacam ini"ucapku sedikit mengejek Nathan.Dulu dia manja sekali padaku.sekarang justru aku yang di manjakan.

"Aku Jadi mandiri sejak tidak ada Mavi,aku bahkan mogok makan agar Papa bawa Mavi kembali"Ucapnya.

"Karena itu tubuh kamu jadi berubah ya?"tanya ku.

"heheheh Mavi pasti pangling ya dengan Nathan?sejak Mavi pergi aku memang jarang makan,nggak nafsu makan mavi,semua makanan hambar kalau nggak ada Mavi,Aku rindu banget sama Mavi,Aku jadi kurus,Oma sampai memanggilkan dokter gizi untukku"

"Benarkah?"

"Aku tidak bohong"ucapnya menatapku.

Aku jadi salah tingkah ditatap seperti itu oleh Nathan.

Nathan mendekatkan tubuhnya,sepertinya dia ingin mencium ku,wajah kami bahkan sudah sangat dekat.Aneh tapi aku tidak menghindar ,aku justru memejamkan mata ku.

Saat wajah kami sudah tak berjarak

"kriuk"perutku tiba-tiba saja berbunyi.

"Dasar perut kurang akhlak,kenapa berbunyi disaat seperti ini"kesal ku dalam hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!