NovelToon NovelToon
Gadis Gendut Milik Sang Idola

Gadis Gendut Milik Sang Idola

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bundew

Liam Ang atau Liam Halley Anggara adalah seorang model majalah remaja yang menjadi idola para remaja perempuan.
Liam yang juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Halley adalah sosok yang supel, humoris, mudah bergaul, dan mudah akrab dengan siapa saja.

Yumi Arishta, seorang gadis gendut, pendek, dan pemalu yang kuliah dan merantau seorang diri di luar kota.

Pertemuan tak sengaja antara Yumi dan Liam di suatu malam, membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang sulit dijelaskan.
Liam yang merasa berhutang budi pada Yumi, terus berusaha mendekati gadis pemalu tersebut. Meskipun beragam penolakan terus saja Yumi lontarkan karena Yumi merasa tidak sepadan dengan Liam yang tampan, kaya, terkenal, dan punya banyak teman.

Perbedaan antar Yumi dan Liam itu bagaikan bumi dan langit. Jadi bagaimana bisa seorang Yumi menjadi kekasih dari Liam Ang?

Bagaimana akhirnya hubungan Yuni dan Liam?
Apakah keduanya akan bisa bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RINDU BELUM TUNTAS

Yumi masih terlelap dalam tidurnya, saat gadis itu merasakan sebuah tangan kekar yang sedang mendekapnya dari arah belakang, dan menjadikannya sebagai guling yang nyaman untuk dipeluk.

Yumi tentu sudah hafal, siapa yang biasa melakukan hal ini.

Liam!

Tapi bukankah Liam masih sibuk shooting dan pemotretan, jadi mana mungkin Liam ada di kost-nya sekarang dan mendekap Yumi?

Lagipula, ini juga masih pagi-pagi buta.

Sepertinya Yumi terlalu rindu pada tuan model itu, hingga Yumi mengkhayal sejauh ini.

"Kamu makin empuk dan makin chubby, Sayang!" Sebuah gumaman membuat mata Yumi yang tadinya masih mengantuk sontak terbuka lebar.

Yumi meraba-raba lengan kekar yang masih mendekap dan membelit tubuhnya.

"Liam?" Tanya Yumi memastikan kalau ia tidak sedang bermimpi.

"Hmmmm! Aku disini!" Jawab Liam bergumam.

Yumi segera membalik posisinya dan nyaris histeris saat mendapati Liam yang bertelanjang dada dan tak memakai celana sedang mendekapnya.

Tak memakai celana dan hanya memakai underwear!

Sebuah kemajuan yang semakin menggelikan.

"Masih pagi! Jangan teriak teriak!" Liam membungkam mulut Yumi yang nyaris berteriak heboh.

"Sedang apa disini pagi-pagi buta begini?" Tanya Yumi mendelik ke arah Liam.

"Dan dimana bajumu? Celanamu?" Cecar Yumi sekali lagi nyaris tanpa jeda.

Liam memasang senyuman aneh sebelum mengecup singkat bibir Yumi yang sudah berhenti mengomel.

"Aku merindukanmu, Sayang!" Ucap Liam yang kembali tersenyum pada Yumi.

"Tapi kenapa datang pagi-pagi buta begini?" Tanya Yumi yang kembali berbalik dan membelakangi Liam yang kini sudah kembali mendekap Yumi seraya menyusupkan kepalanya di ceruk leher kekasihnya tersebut.

"Aku baru pulang dari tempat shooting dan langsung kesini tadi. Mau nge-charge sekalian, karena udah sebulan belum nge-charge," jawab Liam yang kini ganti menciumi rambut keriting Yumi.

Nge-charge?

Nge-charge!

Nge-charge ala Liam, ya!

"Belum tidur berarti dari semalam?" Tebak Yumi yang masih tak mengubah posisinya.

"Belum! Ini baru mau numpang tidur disini. Mumpung libur," jawab Liam santai.

"Aku nggak libur, kok! Jadwal kuliah masih padat!" Ujar Yumi melapor pada Liam.

"Aku yang libur. Jadi aku tinggal disini aja. Nungguin kamu pulang kuliah," sahut Liam masih dengan nada santainya.

"Pulang kuliah, aku kerja!" Ucap Yumi mengingatkan Liam kalau jadwal hidup Yumi begitu padat.

"Libur dulu part time-nya, kenapa? Kamu nggak kangen sama aku?" Tanya Liam merasa keberatan.

"Nggak! Orang tiap hari lihat wajah kamu di banner pinggir jalan!" Yumi terkekeh geli.

"Yang itu nggak bisa dipeluk dan dicium. Kalau yang ini, kan bisa kamu peluk dan kamu cium-cium," ujar Liam dengan nada merayunya yang membuat Yumi mendengus tak percaya.

"Mesum!" Yumi mencubit lengan Liam.

"Aku ngantuk, Yum!" Keluh Liam yang kini sudah menyandarkan dagunya di puncak kepala Yumi.

Yumi benar-benar menjadi gulingnya Liam sekarang.

"Tidur, gih! Aku mau bangun dan ke kampus," jawab Yumi seraya berusaha menyingkirkan lengan Liam yang membelit di tubuhnya. Namun sepertinya Liam membelit terlalu kuat, hinggga Yumi tak mampu menyingkirkan lengan raksasa itu.

Padahal kalau dipikir-pikir, badan Yumi lebih besar ketimbang Liam. Lalu kenapa, Liam bisa lebih kuat ketimbang Yumi?

Badan Liam juga berbentuk dan sekeras batu. Tuan model ini makan apa sebenarnya hingga badannya bisa sesempurna ini?

Perasaan kalau di kost-an Yumi kerjaannya cuma tidur dan makan, dan menggoda Yumi.

Aneh sekali!

"Masih jam tiga pagi mau ke kampus. Mau ngapain, Yum?" Gumam Liam sembari memejamkan matanya.

"Ya kan siap-siap dulu! Mandi, sarapan," Yumi mencari alasan.

"Udah! Bobok lagi temani aku! Aku belum selesai ini yang nge-charge." Liam mempererat dekapannya pada Yumi.

"Pasang alarm! Nanti bangun jam lima apa jam enam!" Liam memberikan ponselnya pada Yumi.

Huh! Menyebalkan.

Tapi Yumi juga tak bisa kemana-mana sekarang, jadi baiklah, Yumi akan tidur lagi saja!

****

"Akhir pekan nanti datang ke pernikahannya Kak Thalia dan Abang Daniel, ya!" Ajak Liam seraya memandangi Yumi yang tengah menyisir rambutnya dan bersiap pergi ke kampus.

"Ada paparazi, nggak? Aku nggak mau pada heboh nanti," tanya Yumi mencari tahu terkebih dahulu.

"Nggak ada. Pestanya bukan pesta mewah, kok! Acaranya juga di Rainer's Resto," jelas Liam yang kini sudah duduk di atas kasir seraya memeluk guling Yumi.

"Nggak pakai dresscode, kan?" Tanya Yumi lagi menyelidik. Yumk tidak mau salah kostum saat datang nanti. Bikin malu saja!

"Warna putih!" Jawab Liam enteng.

"Aku nggak punya baju warna putih, Liam!" Yumi langsung menghentikan aktivitasnya.

"Aku nggak usah datang aja!" Putus Yumi akhirnya.

"Yaelah! Kan bisa beli bareng Valeria!" Liam meraih dompetnya,dan menyodorkan sebuah kartu debit pada Yumi.

Yumi masih mematung dan enggan menerima kartu tersebut.

"Yang cash aja ada, nggak?" Tanya Yumi ragu.

"Belum ambil ke ATM! Kau ambil sendiri nanti sekalian ke kampus! Nanti passwordnya aku kirim ke ponsel kamu," Liam kembali menyodorkan kartu debit tersebut pada Yumi.

"Yaudah! Nanti langsung aku balikin kalau udah ambil." Ucap Yumi yang akhirnya mengambil kartu debit tersebut dari tangan Liam.

"Kayak sama siapa saja, Yum!" Liam kembali merebahkan tubuh setengah telanjangnya ke atas kasur Yumi.

"Belinya sama Valeria, ya!" Pesan Liam sebelum Yumi keluar dari kamar.

"Iya, iya!"

"Minta Valeria antar ke butik! Nggak usah ke mall apalagi ke toko serba 35 ribu!" Pesan Liam sekali lagi.

"Iya! Dasar bawel!" Gerutu Yumi kesal.

"Aku berangkat!" Pamit Yumi seraya menutup dan mengunci pintu depan.

Jangan tanya Liam ngapain di kost-an Yumi.

Tidurlah!

****

"Beli disini aja, ya!" Ucap Valeria pada Yumi.

Dua gadis itu segera turun dari taksi dan masuk ke sebuah butik yang cukup ternama.

"Ada yang ukuran aku nggak, Va? Kok bajunya kecil-kecil begitu?" Yumi merasa ragu.

"Ada, kok! Mereka juga punya yang plus size di bagian belakang. Anne juga selalu kesini kalau beli gaun pesta," jawab Valeria santai.

Valeria mengobrol sejenak pada karyawan butik yang sepertinya sudah akrab. Apa mungkin ini memang butik langganan Valeria?

"Bentar, baru di ambilin yang ukuran kamu. Duduk dulu, Yum!" Titah Valeria menunjuk pada sofa di belakang Yumi.

Yumi mengangguk dan segera duduk bersama Valeria.

Tak berselang lama, karyawan butik yang tadi berbicara pada Valeria sudah kembali membawa beberapa gaun warna putih yang ukurannya lebih lebar, sesuai dengan body plus size-nya Yumi.

"Kamu pilih-pilih dulu mana yang kamu sukai!" Ujar Valeria yang ikut melihat gaun di hadapan mereka.

Yumi langsung melakukan kebiasaannya saat akan membeli baju baru. Melihat tag harga.

Dan harga baju di butik ini benar-benar membuat Yumi megap-megap dan lupa caranya bernafas. Bagaimana bisa, sebuah baju dihargai setara dengan harga ponsel baru? Itu masih yang paling murah. Ada juga yang seharga satu buah sepeda motor.

Gila!

"Va, kita beli baju di tempat lain, ya!" Yumi berbisik pada Valeria.

"Kenapa memang? Nggak ada yang kamu suka modelnya?" Tanya Valeria bingung.

"Bukan begitu! Tapi harganya-" Yumi tak mampu melanjutkan kalimatnya.

"Ini sudah harga standar, Yum! Sesuai kok sama kualitasnya," jelas Valeria santai.

Apa?

Standar katanya?

"Yang bayarin kan Abang Liam. Udah santai aja!" Ujar Valeria lagi.

"Justru itu! Aku jadi Nggak enak sama Liam kalau beli baju mahal-mahal begini!" Sahut Yumi yang sepertinya masih sangat sungkan.

"Ish! Yang nyuruh beli kan Abang Liam! Udah pilih satu yang kamu suka! Nggak usah sungkan! Dibeliin sama pacar masa malu-malu gitu!" cecar Valeria menggoda Yumi.

"Emang Abang Kyle juga suka beliin kamu baju-baju mahal, ya?" Tanya Yumi kepo.

"Ya, kalo lagi belanja bareng, Abang Kyle yang bayarin lah!" Jawab Valeria seraya nyengir.

"Ini bagus, Yum! Cocok kayaknya buat kamu!" Valeria menunjukkan satu gaun tanpa lengan dengan potongan yang simpel namun perpaduan bahannya terlihat elegan.

"Coba dulu, gih!" Valeria menunjuk ke kamar pas yang ada di sudut ruangan.

Yumi hanya menurut dan segera mencoba baju berbahan brokat yang dipadukan dengan bahan sutera tersebut.

Tadi saat dilihat bentuknya biasa saja, tapi saat dikenakan Yumi benar-benar membuat Yumi terlihat anggun.

"Udah, Yum?" Panggil Valeria dari luar kamar pas.

Yumi segera keluar dan menunjukkannyada Valeria.

"Uh! Pas dan bagus banget! Kamu makin cantik!" Puji Valeria yan nadanya memang terdengar sungguh-sungguh.

"Ambil yang ini saja, ya!" Usul Valeria minta persetujuan dari Yumi.

"Yaudah, terserah kamu aja, Va!" Jawab Yumi pasrah.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

1
elis farisna
Luar biasa
Halima Ma
keren certanya aku suka
Halima Ma
Biasa
Halima Ma
aku jg,cerita nya lucu
mine🖤
Abi ihhh😡😡
mine🖤
aku suka karakter liam
meskipun orang yang berada,tapi tidak memandang rendah yang kurang mampu
apalagi seorang YUMI yang punya badan berisi.
pada umumnya pasti jadi bahan Bullying.
Tapi seorang Liam tidak seperti itu🖤
mine🖤
kayak nya aku udah baca cerita ini lebih dari 10x
saking sukanya🖤🖤
Al Fazlii Whilano Pangarep
ini thalita nikah nya sama danil apa zayn si bingung
meilanyokey
terimakasih
meilanyokey
suka semua karya bundew .....
Nila Puspita
ceritanya bagus
tetaangganya gx pd julidddd
Ran Aulia
senyum2 terus baca kisah Liam Yumi ini, ada mewek dikit pas Yumi galau sblm pulang kampung, pdhal ya udah tahu dari cerita si kembar kalo itu cm salah paham tp tetep aja mewek 😂😂😂

terimakasih author 👍👍👍😍😍😍😍
kika
thalita yg dengan zayn
kika
tpi kbanyakan anak introvert emang kadang gak bs frontal main fisik gitu... sangking kagetnya. ada knalanku yg prnah dilecehkan, dipegang dadanya sama anak sekolahan nya yg bahkan dia gak tau kakak kelas berapa...cma bs diem, kaget, bingung, marah, tpi gak bisa main fisik.
kika
aku kok gak ngerti ini gmana setingnya ya, gak bisa bayangin nya
kika
fix, introvert ini kaya aku...wkwk...
inayah machmud
Liam kaya nya beneran kualat sm Anne ,,, gara2 ngatain Anne gendut sekarang jodoh nya wanita gendut. ..
inayah machmud
serem jg. .
Ida Pituruh
Biasa
Ida Pituruh
seneng bngt bacanya ,,, so sweet jd baper duuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!