Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menguntit Ameera.
Sore harinya Rudi sudah membawa banyak kresek belanjaan di kedua tangan nya, dia dan Ameera berbelanja bahan makanan di supermaket dekat Apertemen yang dihuni oleh mereka sekarang.
"Hati-hati jalannya licin, pegangan pada lenganku." Rudi tak menghiraukan belanjaan di kedua tangan nya yang berat, tetap menawarkan membantu Ameera.
"Nggak usah, tangan Mas aja udah penuh gitu." Tolak Ameera.
"Ya, udah. Tunggu bentar disini, aku cari dulu taxi."
Dengan berlari kecil Rudi masih menenteng belanjaan di kedua tangan nya mencari taxi, dan mendapatkan taxi dengan cepat yang sedang mangkal tidak jauh dari supermaket.
Rudi menaruh belanjaannya di jok depan. "Tunggu sebentar, Pak." Ia berlari kembali ke tempat Ameera menunggu.
"Ayo, pegang lenganku. Jalan pelan-pelan."
Ameera akhirnya menurut merangkul lengan Rudi, Rudi melangkah dengan hati-hati menyesuaikan langkahnya dengan langkah kecil Ameera.
Setelah masuk ke dalam mobil, mereka segera pulang ke Apertemen mereka.
Cekrek!
Cekrek!
Sebuah lensa kamera ponsel sudah memotret kebersamaan mereka berdua sejak keluar dari Apartemen.
***
Di Perusahaan Kendrick sedang menatap foto kemesraan Ameera dengan Rudi, sejak mereka keluar Apartemen sampai berada di pusat perbelanjaan bahkan saat wanita itu menggandeng mesra Rudi.
Semalam karena masih tak percaya dengan pernikahan Ameera, setelah menenangkan diri dia menyuruh kenalan nya mengikuti mereka berdua. Tadi siang saat di bandara ternyata penerbangan mereka tidak menuju kota asal Rudi tapi ke kota tempat Ameera dan dia bertemu dulu.
Suruhan nya tidak bisa mendapatkan tiket, akhirnya tidak bisa mengikuti mereka. Tapi karena dia tau kota tujuan kepergian mereka, dia menghubungi suruhan nya di kota tersebut untuk menunggu kedatangan Ameera dan Rudi di bandara dan melapor padanya.
"Wajahmu bahagia, Ameera. Maafkan aku berbuat seperti ini mengikutimu, tapi aku hanya ingin selalu mengetahui kabarmu agar hatiku lega mengetahui kau baik-baik saja, agar hatiku juga tak terlalu sakit telah kehilanganmu." Lirihnya.
Dia memijit nomer Cheril, ingin secepatnya menyelesaikan balas dendam nya. Kini dengan ketidak beradaan Ameera, dia bisa dengan leluasa menyiksa Cheril. "Halo, kamu dimana?"
"A-aku ada di-"
"Cheril, siapa yang menelepon?" suara seorang pria.
Kendrick menautkan kedua alisnya mendengar suara seorang pria, apa Cheril sedang bersama seorang pria? Telepon ditutup wanita itu, Kendrick mendengar nada sambungan terputus.
"Ah, jadi kau bermain pria di belakangku Cheril, seperti dulu? Tidak apa-apa, itu bahkan akan menyenangkan saat aku menghancurkanmu karena ternyata kau yang memulainya lebih dulu permainan ini, bukan aku."
Kendrick keluar dari Perusahaan, dia pergi ke rumah Cheril akan meminta pernikahan secepatnya pada orang tuanya. Setelah sampai di rumah dia langsung mengatakan keinginan nya pada Anton jika dia ingin menikah secepatnya.
Anton tersenyum sumringah, dia langsung menyetujui saat Kendrick mengatakan seminggu lagi ingin menikah.
Cheril bahkan lebih bahagia lagi, padahal hatinya sudah was-was karena sepertinya Kendrick mendengar dia sedang bersama seorang pria saat pria itu menelepon. Ya, semalam saat dia pergi dari rumah dia pergi ke club malam. Disana ia tak menyangka akan bertemu dengan Derik, mantan suaminya. Dia tidak berniat ingin bersama mantan suaminya lagi, tapi karena mabuk akhrinya dia melewati malam panas dengan Derik. Siang ini saat terbangun dia ingin pergi, tapi Derik terus menggodanya membuatnya terpedaya dan seharian ini dia menyalurkan hasrat dan gairahnya pada Derik.
Saat tadi pulang ke rumah dan mendapat kabar dari orang tuanya tentang rencana Kendrick, dia sempat merasa bersalah tapi dia bukan tipe wanita yang akan mudah menyalahkan diri sendiri mungkin hanya sedikit ada rasa penyesalan.
"Ayo kita menikah, Kendrick! Aku sangat bahagia, terima kasih." Ucapnya di telepon, dia langsung menelepon pria itu.