Gadis Gendut Milik Sang Idola
"Liam Ang, model sekaligus calon pengusaha muda yang selain berparas tampan ternyata juga berhati mulia. Baru-baru ini, sebuah video amatir yang menangkap gambar Liam yang rela turun dari mobilnya dan membantu seorang ibu tua yang hendak menyeberang jalan, ramai beredar di media sosial. Tentu saja hal itu semakin membuat nama Liam Ang melambung ke permukaan. Model berusia 21 tahun-"
"Semuanya dua puluh lima ribu," ucap seorang kasir yang langsung membuat Yumi mengalihkan perhatiannya dari layar televisi empat belas inchi yang menampilkan berita tentang seorang model yang tengah naik daun, Liam Ang.
Yumi mengeluarkan lembaran uang berwarna biru yang tinggal satu-satunya dari dalam tas selempang yang ia bawa dan mengangsurkannya pada kasir tadi. Setelah menerima kembalian dan menenteng kantung berisi barang belanjaannya, bergegas Yumi keluar dari minimarket dua puluh empat jam itu dan menuju ke halaman parkir, dimana hanya ada motornya yang terparkir di halaman tersebut.
Jam memang sudah menunjukkan hampir pukul sebelas malam. Dan Yumi baru pulang dari kerja part time-nya di Rainer's Resto. Biasanya jam sepuluh malam Yumi sudah sampai di kost-nya. Namun karena malam ini ada acara penting di Rainer's Resto, jadilah Yumi terpaksa harus lembur.
Yumi Arishta, gadis berusia sembilan belas tahun yang berasal dari sebuah kota kecil yang baru beberapa bulan merantau ke kota metropolitan ini demi melanjutkan kuliahnya. Yumi yang hanya seorang putri dari pemilik toko sembako di pasar, harus hidup sederhana dan berhemat. Beruntung Yumi berkenalan dengan Valeria saat baru masuk di Universitas.
Valeria gadis yang baik dan tak sombong, meskipun ia adalah putri dari pemilik Rainer's Resto tempat Yumi bekerja. Valeria juga yang membantu Yumi mendapatkan pekerjaan part time di restorant sang papa.
Yumi menyusuri jalan kota yang mulai lengang. Hanya ada satu dua kendaraan yang berlalu lalang mendahului motor matic Yumi yang hanya melaju 40 km/jam. Mulut Yumi tak berhenti komat-kamit merapalkan doa dan kadang bersenandung kecil demi mengusir rasa sepi yang mendadak terasa mencekam malam ini.
Ouh, ya ampun!
Kost-an Yumi masih lumayan jauh.
Tepat setelah lampu merah, Yumi membelokkan motor matic-nya ke sebelah kiri. Jalan yang akan Yumi lalui ini selalu sepi saat malam. Terlebih kiri kanannya yang hanya terdapat tanah kosong serta pencahayaan yang minim membuatnya kian mencekam.
Tapi ini satu-satunya jalan tercepat menuju ke arah kost-an Yumi.
Bisa saja, Yumi memutar dan melalui jalan lain yang lebih ramai. Namun itu cukup jauh dan akan memakan waktu lumayan lama. Sedangkan malam semakin larut dan Yumi hanya ingin cepat sampai di kost-nya.
Yumi tak berhenti bersenandung kecil sepanjang perjalanan. Jalanan gelap yang kini Yumi lalui kenapa terasa begitu panjang malam ini? Padahal kalau siang rasanya biasa saja.
Praaang!
Suara kaca pecah yang terkena hantaman benda berat membuat jantung Yumi nyaris menggelinding dari rongganya.
Ada sebuah mobil sedan yang berhenti di tepi jalan. Beberapa orang tampak mengelilingi mobil seraya mengacungkan golok dan benda tajam lainnya.
Astaga!
Apa itu begal?
Yumi memperlambat laju motornya.
Tidak! Seharusnya Yumi tancap gas saja dan pura-pura tak melihat aksi para begal tersebut.
Atau Yumi putar arah saja?
Tapi ini sudah terlau dekat dan rasanya sudah terlambat untuk putar arah. Yumi bersiap untuk menarik gas, saat sebuah tubuh tinggi tegap melompat ke jok belakang motor Yumi dan membuat Yumi nyaris kehilangan keseimbangan.
"Cepat tancap gas!" Suara seorang pria sontak membuat Yumi gelagapan dan kehilangan konsentrasi.
"Apa? Kau siapa?" Tanya Yumi tergagap.
"Nanti saja aku jelaskan. Cepat pergi dari sini!" Perintah pria itu yang tangannya sudah menggenggam tangan Yumi yang masih berada di atas stang gas.
"Cepat! Cepat!" Pria itu menarik gas hingga membuat Yumi kaget dan memekik ketakutan.
"Kendarai motormu dengan benar!" Pria itu ganti menepuk-nepuk pundak Yumi yang sontak membuat darah Yumi berdesir tak karuan. Jantung Yumi benar-benar ingin jatuh ke perut sekarang.
Sekuat tenaga, Yumi berusaha menguasai dirinya sendiri. Yumi terus melajukan motornya masih sambil membonceng pria asing yang entah siapa ini.
Ya ampun!
Jangan sampai setelah ini Yumi menjadi korban pemerkosaan yang mayatnya dibuang ke semak-semak.
Yumi kembali begidik ngeri membayangkan semua hal buruk yang mungkin saja menimpanya, karena membonceng seorang pria asing.
"Ki-kita mau ke-kemana?" Tanya Yumi tergagap-gagap.
"Aku tidak dengar suaramu! Bisa berhenti dulu di tempat yang agak ramai?" Pria asing itu menyandarkan dagunya di pundak Yumi dan sedikit berteriak di dekat telinga Yumi.
Yumi sedang memakai helm, jadi suara pria ini tak terlalu menyakiti telinganya, Namun sikapnya yang dengan sangat santai menempelkan dagunya di pundak Yumi, yang membuat jantung Yumi melompat-lompat tak karuan sekarang.
Yumi menghentikan motornya di dekat sebuah angkringan yang cukup ramai pengunjung. Begal yang tadi merampas mobil pria asing ini tak terlihat sama sekali. Sepertinya memang mereka tidak mengejar Yumi dan pria asing ini.
"Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku!" Pria asing tadi sudah turun dari motor Yumi, dan kini berdiri seraya merengkuh kedua pundak gadis tersebut.
Hah, apa?
Entah mendapat keberanian darimana, Yumi malah mendongakkan kepalanya dan menatap wajah pria asing tersebut.
Tunggu!
Wajahnya tidak asing.
Rahang tegas itu,
Hidung mancung itu,
Wajah maskulin yang beberapa hari terakhir sering Yumi lihat wira-wiri di layar televisi.
Wajah yang ada di poster yang dibawa dan dielu-elukan oleh banyak kaum hawa di kampusnya.
Liam Ang!
"Kau-" pekik Yumi yang suaranya langsung tertahan karena Liam buru-buru membungkam mulut gadis itu.
"Jangan lebay!" Bisik Liam seraya mengacak rambutnya sendiri demi menyembunyikan wajahnya yang sedikit memar.
"Rumahmu dimana?" Tanya Liam selanjutnya.
"Aku nge-kost," jawab Yumi masih tergagap.
"Boleh aku numpang di kost-mu malam ini? Aku janji tidak akan berbuat hal aneh-aneh!" Pinta Liam sedikit memaksa.
"Tidak!" Jawab Yumi tegas dan setengah berteriak.
Sontak Liam kembali membungkam mulut gadis yang berperawakan gemuk tersebut.
Meskipun kost-an Yumi adalah kost-an bebas dimana penghuninya campuran pria dan wanita. Namun tidak berarti juga Yumi bisa membawa pria asing ini ke kost-nya dan menginap semalaman. Yumi bukan wanita murahan sejenis itu.
Ya meskipun pria asing ini adalah model terkenal yang sedang naik daun itu, tetap saja pria ini adalah orang asing bagi Yumi.
Jangan tanya kenapa Yumi memilih untuk menempati kost-an bebas ini ketimbang kost khusus putri. Harganya yang lebih murah dan letaknya yang strategis serta dekat denagn kampus adalah beberapa alasan Yumi yang masuk akal. Bukankah Yumi harus berhemat?
Toh, Yumi juga merasa kalau dirinya bisa menjaga diri.
Lagipula, siapa orang iseng yang akan mengganggu atau tertarik pada gadis gendut pendek sejenis Yumi?
"Kenapa tidak pulang saja ke rumahmu?"
"Ini! Naik taksi sana!" Yumi memberikan sisa uang di tasnya pada Liam dan menyuruh pria itu naik taksi saja.
"Apa ini?" Liam menjembreng uang dua puluh ribuan dan lima ribuan yang tadi diangsurkan Yumi.
"Uangku tinggal itu," Yumi nyengir kuda.
"Dimana kost-mu?" Tanya Liam yang kini memaksa Yumi untuk geser ke jok bagian belakang. Pemuda itu ganti duduk di jok bagian depan dan mengambil alih kemudi motor Yumi.
"Aku tidak kan membawa pria asing ke kost-ku, sekalipun pria itu adalah seorang model terkenal!" Omel Yumi setengah berbisik pada Liam.
"Aku hanya menumpang malam ini! Besok pagi aku akan pulang!" Sahut Liam bersikeras.
"Cepat tunjukkan!" Paksa Liam yang kini sudah menyalakan mesin motor matic Yumi dan mulai melajukannya perlahan.
Yumi menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya menunjukkan pada Liam arah kost-nya.
Mungkin tidak masalah, jika Yumi menampung seorang Liam Ang di kost-nya malam ini.
Yumi mungkin bisa mengambil foto pria ini diam-diam, lalu mencetaknya dalam jumlah banyak dan menjualnya pada para gadis yang tergila-gila pada Liam Ang. Pasti akan laku keras.
Jiwa bisnis yang bagus, Yumi!
.
.
.
Hai!
Kita ketemu sama Liam Halley Anggara disini.
Ini timingnya setelah Liam mengantar Anne dan Abi pulang dari acara pertunangan Thalia dan Zayn.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
Liam Ang
Yumi Arishta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
inayah machmud
Liam kaya nya beneran kualat sm Anne ,,, gara2 ngatain Anne gendut sekarang jodoh nya wanita gendut. ..
2023-07-25
0
inayah machmud
serem jg. .
2023-07-25
0
Rossy Susilawati
seneng banget bacaan ini sampai ngulang udah 5kaki tetep seru
2023-05-25
0