My Naughty Boss

Axe ikut ke perusahaan istrinya hari ini, tentu saja tujuannya bukan membantu tapi dia hanya mengganggu pekerjaan Flo.

"Axe, hentikan!" seru Flo saat suaminya terus bermain dengan buah dadanya.

"Kau lanjutkan saja pekerjaanmu, darling. Biar aku melakukan pekerjaanku di sini." Axe semakin memperdalam hisapannya yang membuat Flo tidak tahan lagi.

"Akh! Axe...." Flo mengacak rambut suaminya. "Jangan lakukan di sini!"

Axe berseringai, Flo selalu tidak tahan dengan sentuhannya dan selalu kalah telak.

"Kita ke sofa, darling!" Axe mengangkat tubuh istrinya ke sofa sambil menaikkan rok mini yang dipakai Flo. "Aku akan melakukannya dengan cepat!"

Seketika tubuh Flo terguncang, gadis itu hanya bisa memejamkan mata sambil menahan desahaannya. Axe benar-benar membuatnya gila.

Suara tepukan daging terus terdengar di ruangan Flo sampai Axe merasa waktunya sebentar lagi. Tangannya memegang pinggang ramping istrinya dan dia mempercepat hentakannya dari belakang.

"Sebentar lagi, darling!" Axe terengah-engah dan bersemangat sekali.

Di detik itu suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi Axe.

"Kak... Kak Flo! Kenapa pintunya dikunci? Cepat buka pintunya!?"

Terdengar suara Keenan yang sambil terus menggedor pintu.

"Sial! Dasar pengganggu, apa dia tidak mau mempunyai keponakan!" kesal Axe yang tidak jadi mengeluarkan bibit dari terong bangsa romawinya.

"Cepat kau buka pintunya, Keenan tidak akan berhenti!" Flo segera memperbaiki penampilannya.

Dan benar kata Flo, Keenan memang tidak berhenti dan dengan terpaksa pula Axe membuka pintu.

"Kau selalu mengganggu waktuku membuat anak!" kesal Axe saat melihat wajah Keenan.

Keenan langsung paham, lelaki itu tertawa sambil menepuk pundak kakak iparnya.

"Buat anak itu jangan di sembarang tempat, itu pesan dari Opa! Kalau kau membuatnya di kantor bisa jadi anak kalian nanti akan jenius, kalau sudah begitu kau akan pusing karena anakmu akan berpikir caranya pergi ke Planet Mars," ucap Keenan mengandung cibiran yang kental.

"Kalau aku pusing, aku mempunyai stok obat sakit kepala yang banyak!" Axe tidak mau kalah.

Flo yang melihat interaksi antara suami dan adiknya hanya bisa memutar bola matanya sebal.

"Semua karyawanku akan melihat kalian yang seperti itu dan hal yang kalian bicarakan adalah hal yang memalukan, ayo cepat masuk!" ucap Flo kemudian.

Axe dan Keenan langsung masuk karena membenarkan perkataan Flo.

"Di mana Tessa? Kau sendirian?" tanya Flo yang tidak melihat gadis itu.

"Tessa sedang sibuk mempersiapkan keberangkatan kami ke Pulau Borgia," sahut Keenan.

"Lantas kenapa kau kemari? bukankah kau juga sibuk?" tanya Flo lagi.

"Aku hanya ingin menawarkan kerja sama, kau harus menjadi sponsorku, Kak," pinta Keenan.

"Walaupun kita keluarga, semua ada aturannya, Kee. Kalau kau mau aku jadi sponsormu, kau harus membuat proposal!" ucap Flo bersikap profesional.

"Aku sudah menduganya menjalin kerja sama denganmu tidak mudah. Sebenarnya aku punya tujuan lain!"

"Apa itu?"

"Aku sudah menemukan cinta sejatiku jadi aku ingin mengejarnya. Kau harus mendukungku, Kak!"

Flo dan Axe saling pandang mendengar pernyataan Keenan.

"Jadi berita itu benar, kau dekat dengan Bella?" tanya Flo memastikan.

"Iya, dia sangat cocok denganku, bukan?" Keenan semakin antusias.

"Apa kau merasa nyaman dengannya? jika dekat dengannya apa kau merasa berdebar?" cecar Flo.

"Yang paling penting, apa kau sangat ingin snew snew dengannya?" tambah Axe yang merasa berpengalaman.