Liam Ang atau Liam Halley Anggara adalah seorang model majalah remaja yang menjadi idola para remaja perempuan.
Liam yang juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Halley adalah sosok yang supel, humoris, mudah bergaul, dan mudah akrab dengan siapa saja.
Yumi Arishta, seorang gadis gendut, pendek, dan pemalu yang kuliah dan merantau seorang diri di luar kota.
Pertemuan tak sengaja antara Yumi dan Liam di suatu malam, membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang sulit dijelaskan.
Liam yang merasa berhutang budi pada Yumi, terus berusaha mendekati gadis pemalu tersebut. Meskipun beragam penolakan terus saja Yumi lontarkan karena Yumi merasa tidak sepadan dengan Liam yang tampan, kaya, terkenal, dan punya banyak teman.
Perbedaan antar Yumi dan Liam itu bagaikan bumi dan langit. Jadi bagaimana bisa seorang Yumi menjadi kekasih dari Liam Ang?
Bagaimana akhirnya hubungan Yuni dan Liam?
Apakah keduanya akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NGE-FANS?
Yumi membuka pintu kost-nya dan menemui teman kuliahnya yang datang untuk mengerjakan tugas kelompok.
"Sedang ada tamu ya, Yum?"
"Enggak kok! Tadi lagi video call aja sama saudara," jawab Yumi sedikit berdusta.
Tak ada obrolan lagi setelahnya, karena Yumi dan kedua temannya sudah fokus mengerjakan tugas kuliah mereka.
Tepat saat jam makan siang, teman Yumi akhirnya pamit pulang dan Yumi bisa sedikit bernafas lega sekarang.
Setelah mengantar kedua temannya hingga ke halaman depan, Yumi kembali lagi ke kamar kost-nya untuk melihat Liam.
"Kau sudah baikan?" Tanya Yumi pada Liam yang kini masih berbaring di atas kasur busanya dan tersenyum aneh ke arah Yumi.
Ya ampun!
Seumur-umur baru kali ini Yumi membiarkan seorang pria masuk ke kamarnya dan tidur di atas kasurnya.
Liam tak menjawab pertanyaan Yumi dan masih tersenyum aneh pada gadis itu. Ada apa dengan pria aneh ini?
"Jadi, kau sebenarnya nge-fans kepadaku, tapi kau tidak mau jujur, ya?" Goda Liam pada Yumi seraya menaikturunkan alisnya.
"Hah apa? Aku tidak mengerti kau bicara apa?" Sahut Yumi sedikit salah tingkah.
"Poster di belakang pintumu sudah menjawab semuanya, " ucap Liam yang langsung membuat Yumi menepuk keningnya sendiri.
"Itu bukan milikku!" Kilah Yumi cepat.
"Pemilik kamar kost sebelumnya yang menempelkan poster itu disana! Dan kebetulan tidak bisa dilepas, jadi aku membiarkannya saja. Nggak usah kepedean!" Imbuh Yumi lagi sedikit salah tingkah.
"Kau yakin?" Liam kembali menggoda Yumi.
"Iya yakin!" jawab Yumi dengan nada tegas kali ini.
"Cepat keluar dari kamarku!" Usir Yumi seraya menarik lengan Liam. Namun yang terjadi, Liam malah balik menarik lengan Yumi hingga Yumi yang tidak siap sontak terjatuh dan menindih tubuh Liam.
Astaga!
"Auuuw! Kau berat juga ternyata!" Kekeh Liam yang kini mendekap Yumi.
"Liam, lepas!" Yumi berontak dan berusah melepaskan tubuhnya dari dekapan Liam.
"Kamu enak banget di peluk begini. Empuk kayak guling," kelakar Liam sekali lagi yang sontak membuat Yumi jadi merengut kesal.
"Aku emang kayak guling! Terima kasih pujiannya!" Sahut Yumi ketus.
"Jangan ngambek begitu! Kau semakin menggemaskan jika mencebik begitu!" Liam mencolek hidung Yumi yang sontak membuat wajah Yumi menjadi bersemu merah. Namun cepat-cepat Yumi menyembunyikan wajah merah tomatnya.
"Lepas, Liam! Aku mau makan siang!" Yumi kembali berontak.
"Eh iya. Aku juga lapar. Mau makan siang apa?" Tanya Liam yang sudah mengendurkan dekapannya pada Yumi.
Cepat-cepat Yumi bangkit berdiri dan melepaskan dirinya dari dekapan Liam gila.
"Mau makan mie! Tadi bikin mie belum sempat aku makan gara-gara nolongin kamu!" Gerutu Yumi yang sudah akan keluar dari kamar.
"Yum, jangan makan mie terus! Nanti kalau kamu sakit perut bagaimana?" Nasehat Liam yang mendadak merasa khawatir pada Yumi.
"Perutku udah kebal! Jadi nggak usah lebay begitu!" Seru Yumi dari arah ruang depan.
Liam menyusul Yumi ke ruang depan.
"Kamu beli nasi ke depan sana, dan berhenti makan mie mulai hari ini!" Perintah Liam tegas yang sudah merebut piring berisi mie dari tangan Yumi lalu membuangnya ke tempat sampah.
"Liam! Kenapa dibuang?" Gertak Yumi dengan raut wajah marah.
"Mie-nya udah dingin dan udah seperti cacing begitu. Ngapain masih dimakan? Nanti kalau kamu keracunan atau sakit perut bagaimana?" Cecar Liam tak kalah galak dari Yumi.
Yumi masih mencebik.
"Ini! Beli makanan sana dan jangan mencebik begitu, atau aku akan menciummu lagi nanti!" Ancam Liam seraya mengangsurkan uang pada Yumi.
Yumi langsung menjaga jarak dari Liam saat mendengar ancaman Liam yang hendak menciumnya lagi.
"Cepat, Yum! Aku lapar!" Perintah Liam sekali lagi yang kini sudah mengambil ponselnya dan kembali masuk ke kamar Yumi.
"Jangan tidur di kamarku lagi!" Gertak Yumi galak pada Liam.
"Cuma baring-baring sebentar, sembari menunggu kamu beli makanan. Badanku sakit kalau harus tidur di atas karpet," kilah Liam mencari alasan dan pembenaran.
"Dasar tukang perintah!" Gerutu Yumi bersungut-sungut. Gadis itu segera keluar dari kost-nya untuk membeli makanan.
Sedangkan Liam kembali tengkurap diatas kasur Yumi dan menghirup aroma khas Yumi yang ada di kasur tersebut.
Ya ampun!
Ini bukanlah aroma parfum mahal yang sering Liam hirup saat bersama rekannya sesama model dan artis.
Tapi kenapa aroma ini membuat Liam begitu gila?
Masih sambil tengkurap, Liam mengetikan pesan pada Abi.
[Bisa mampir ke kost sebentar? Aku tak sengaja jatuh dan tidak bisa bangun sekarang. Bawakan juga makanan ringan, roti, serta susu UHT Dancow stroberi satu dus] -Liam-
Tidak ada balasan dari Abi.
Liam hanya mengendikkan bahu dan melempar ponselnya serampangan. Mungkin Abi masih sibuk mengurus bayi besar Anne. Tapi Liam yakin kalau adik iparnya itu akan membelikan keperluannya nanti setelah membaca pesan.
Liam senang karena punya adik ipar yang pengertian dan bisa diandalkan seperti Abi.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
meskipun orang yang berada,tapi tidak memandang rendah yang kurang mampu
apalagi seorang YUMI yang punya badan berisi.
pada umumnya pasti jadi bahan Bullying.
Tapi seorang Liam tidak seperti itu🖤
saking sukanya🖤🖤
tetaangganya gx pd julidddd
terimakasih author 👍👍👍😍😍😍😍