Jiwa Dr. Nofia terbangun dalam raga yang kontras 180 derajat. Elara Vesta, putri tunggal dari Marquess Vesta yang malang. Tubuh Elara adalah lambang kelemahan dan ketakutan, ia hidup dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, meninggalkannya sendirian dan sering menjadi sasaran perundungan.
Namun, begitu mata Elara terbuka, yang ada di dalamnya bukanlah ketakutan, melainkan ketajaman seorang dokter dan ketegasan seorang pejuang. Dengan modal Ruang Ajaib Dr. Nofia kini sebagai Elara harus menggunakan pengetahuan medisnya yang canggih, keterampilan beladiri nya, dan kecerdasannya untuk bertahan hidup di dunia barunya.
Misi pertamanya. Balas dendam, merebut kembali kehormatan dan kekayaan keluarga Vesta yang hampir punah dan membuktikan bahwa kelemahan Elara yang lama sudah mati.
Di saat Elar menjalani misi nya, Elara di hadapkan dengan seorang Pria yang merupakan Pangeran Mahkota dari kerajaan tetangga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEDATANGAN REGANTARA
Di luar dugaan Elara, Regantara sudah di depan pintu menantinya, bersama seorang pria tua kurus yang tampak seperti penasihat.
Tok
Tok
Tok
Pintu kamar Elara di ketuk dari luar.
"Nona, di luar ada Adipati Muda Regantara yang ingin bertemu dengan Anda!" ucap Emi, di balik pintu.
Elara yang baru saja keluar dari ruang ajaib nya, langsung berjalan ke arah pintu kamar nya, dan membuka nya.
Ceklekk.
"Maaf Nona, di depan ada Adipati Muda Regantara, beliau mengatakan ingin bertemu dengan Anda," ucap Emi, menunduk sopan.
"Hem, aku akan menemui nya," jawab Elara, berjalan meninggalkan kamar nya.
Di ruang tamu, Regantara telah menunggu kedatangan Elara.
"Saya cukup terkejut dengan kunjungan mendadak dari Anda Adipati," ucap Elara, duduk di salah satu kursi sofa di sana.
"Saya punya pesan dari Ayahku," ucap Regantara, tanpa menunggu balasan dari Elara.
Pria itu sudah mendapatkan perawatan dari Elara dan bahunya kini ditopang dengan ikatan herbal khusus, memberinya mobilitas yang terbatas.
"Ayahmu bisa berbicara?" tanya Elara, menyiratkan keraguan.
"Tidak, dia tidak bisa berbicara, tapi sebelum kelumpuhannya, dia sering berbicara dalam tidurnya, terutama setelah minum anggur tertentu, dia selalu menyebutkan nama. Bukan hanya nama Ayahmu, Darren Vesta, tetapi juga nama Baron Vico," jelas Regantara, matanya tajam mengamati reaksi Elara.
Deg
Elara menahan napas nya, nama Baron Vico itu adalah variabel baru yang tidak dia duga, atau setidak nya Elara tidak pernah berpikir bahwa suami dari bibi nya itu akan terlibat dalam hal ini.
"Lalu?" tanya Elara, menjaga nada suaranya tetap tenang.
"Ayahku tidak hanya meracuni Ayahmu, tapi dia juga meracuni ketua Dewan yang lama, dia melakukannya bersama dengan sekutunya, termasuk Baron Vico, mereka meracuni ketua Dewan agar dia tidak bisa mendapatkan ramuan penyembuh untuk mengobati penyakit nya, dan mengambil alih Dewan sepenuh nya," lanjut Regantara, menyampaikan pesan yang ia dapatkan dari Duches Clara, dengan wajah terlihat putus asa.
Kejahatan Ayah nya ternyata sangat fatal, banyak orang yang jadi korban, karena ke egoisan dan keserakahan Ayah nya.
"Apa yang kamu inginkan, Regantara?" tanya Elara, kini matanya memancarkan kilatan Dr. Nofia.
"Pertemuan di kuil malam itu, Anda tidak menghancurkan ramuan itu di depan saya secara kebetulan, tapi Anda ingin saya meragukan segalanya, dan sekarang saya tahu, bahwa Ayah saya adalah pengkhianat. Tapi saya tidak tahu sejauh mana, Saya membawa daftar transaksi yang diminta Anda pada ibu Saya," jawab Regantara, menyerah kan gulungan perkamen yang cukup tebal.
"Tapi Saya adalah seorang anak yang tidak akan membiarkan orang tua nya menderita, Saya butuh Penawar itu untuk Ayah Saya, karena Saya tidak bisa membiarkannya mati sebelum dia membayar kejahatannya di hadapan Raja," lanjut Regantara, benar-benar berjiwa perwira sejati, yang menjunjung tinggi keadilan.
Elara mengambil perkamen itu, lalu membacanya sekilas, dia melihat segel House Marchel yang otentik.
Daftar di dalam gulungan perkamen itu lebih tebal dari yang dia duga, melibatkan tidak hanya uang tetapi juga transfer aset strategis.
"Baik. Ramuan Jantung Emas akan diserahkan kepada Ibumu malam ini, tapi ingat, ini hanya untuk menstabilkan, karena penawar penuh hanya akan diberikan setelah Earl Renald memenangkan pertarungan di Dewan," ucap Elara, datar.
"Deal," jawab Regantara, mengangguk.
Elara mengangguk perlahan, ekspresi datar dan profesional Dr. Nofia kini bercampur dengan ketenangan politik Marquess Vesta.
"Bagus, Saya menghargai transparansi Anda, dengan informasi ini, Saya yakin keadilan untuk Ayah Saya dan Ketua Dewan lama akan tercapai," ucap Elara, tegas.
Elara menyimpan gulungan perkamen tebal yang diserahkan Regantara ke dalam laci mejanya, memastikan segel House Marchel tetap utuh sebagai bukti otentik.
Sementara Pria tua kurus yang menyertai Regantara, yang Elara duga adalah penasihat hukum keluarga, pria tua itu tampak tegang, menyaksikan perundingan yang melibatkan pengkhianatan tingkat tinggi ini.
"Dan mengenai Baron Vico, apakah ada rincian lebih lanjut? Perannya dalam penggelapan biji-bijian, atau dalam urusan Dewan?" tanya Elara, mencondongkan tubuh sedikit ke depan, dengan tatapan mata yang begitu tajam dan dingin.
Regantara memalingkan wajahnya sejenak, sedikit rasa sakit muncul di matanya.
"Baron Vico adalah jembatan, jembatan yang menghubungkan Ayahku dengan faksi-faksi kecil di Dewan, dan yang paling penting, dengan kontraktor militer yang berada di perbatasan, tempat Jenderal Guntur menemukan residu racun itu," jawab Regantara, datar.
Elara mengepal kan tangannya di atas meja, informasi ini sangat berharga.
Baron Vico adalah suami dari bibinya, menjadikan nya anggota keluarga Vesta melalui pernikahan, sebuah koneksi yang memungkinkan pengkhianatan berlangsung dari dalam.
Elara pikir setelah kejahatan bibinya di bongkar, sudah tidak ada lagi Kejahatan yang mereka lakukan, ternyata belum.
"Adipati Muda Regantara, seperti yang Anda katakan, kejahatan Ayah Anda harus dibayar, bukan dengan kematian cepat yang mudah, tetapi dengan penghinaan dan hukuman di hadapan Raja dan rakyat," ucap Elara, dingin.
Elara menggeser sebuah peta Ibu Kota yang samar-samar dililit benang merah, menandai titik-titik vital.
"Malam ini, setelah Ibumu menerima Ramuan Jantung Emas, saya ingin Anda segera bertindak, lindungi Ibumu, jika Duke Marchel mengetahui bahwa ibu mu telah menyerahkan informasi ini pada Saya, nyawa Duches Clara akan dalam bahaya, bahkan dalam kondisi Ayahmu sekarang," ucap Elara, menjelaskan.
Regantara terdiam, dia baru sadar bahwa setelah semua ini, nyawa Ibu nya yang akan terancam.
Regantara menghela nafas nya panjang dan berdiri tegak, menjabat tangannya yang belum terluka di depan dada sebagai tanda hormat militer.
"Saya akan melaksanakan misi ini dengan kehormatan, Saya akan melindungi Ibu Saya, dan Saya akan menegak kan keadialan untuk Kerajaan Elang," ucap Regantara, dengan suara mantap.
Regantara dan penasihatnya kemudian pamit. Elara mengantar mereka ke pintu utama.
"Sampaikan pada Ibumu bahwa ramuan akan tiba tepat saat lonceng malam berbunyi," ucap Elara, sebelum Regantara benar-benar pergi.
"Baik."
Setelah Regantara pergi, Elara berdiri di aula utama, tangannya masih memegang gulungan perkamen bukti.
Kini, dengan bukti dari Earl Renald, pengkhianatan Militer, daftar sekutu Duke Marchel, Politik dan Bisni, dan Regantara di lapangan, sebagai aksi Militer dan Logistik, Elara telah menciptakan jebakan yang sempurna.
Dewan Kerajaan minggu depan bukan lagi pertarungan, melainkan sebuah eksekusi politik yang telah diatur dengan cermat.
Langit di luar sudah mulai gelap, Elara memutus kan untuk kembali ke kamar nya dan membersihkan tubuh nya.
"Emi, jangan lupa nanti kamu kirimkan ramuan itu pada Duches Clara," pesan Elara, sebelum masuk ke dalam kamar nya.
"Baik Nona," jawab Emi, mengangguk kan kepala nya.
Elara masuk ke dalam kamar nya, dan langsung membersihkan diri nya.
luar biasa thor❤❤❤❤❤❤