Gadis Yatim Piatu Kesayangan CEO
Ananda Putri, begitulah nama gadis berusia delapan belas tahun ini. Ia adalah seorang gadis yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Saat ini Ananda sudah hampir lulus SMA, ia hanya tinggal menunggu ijazahnya keluar. Ia berjanji kepada diri sendiri setelah lulus SMA dan mendapatkan pekerjaan, maka ia akan segera pergi dari panti asuhan yang telah membesarkannya. Hal ini bukan karena dia tidak suka dengan panti asuhan tersebut, ia berharap dengan perginya dia dari panti, maka akan ada anak yatim piatu lain yang akan terbantu hidupnya.
"Kakak sudah dapat panggilan dari tempat melamar pekerjaan?" tanya seorang gadis remaja berusia tujuh belas tahun bernama Ayu yang merupakan teman dekatnya di panti.
"Doakan kakak lolos ya dek" kata Ananda.
"Pasti kak, Ayu pasti doakan yang terbaik buat kak Nanda, kakak kan sudah seperti kakak Ayu sendiri, kalau kakak bahagia, Ayu juga pasti bahagia" ucap gadis itu tulus.
"Makasih ya dek, kamu udah selalu ada buat kakak" kata Ananda sambil mengelus rambut gadis itu.
"Nanti kalau kakak sudah berhasil, jangan lupa sama aku ya!?" Ayu memasang wajah melas.
"Gak mungkin kakak lupa sama kamu, kamu kan adik kesayangan kak Nanda" Ananda kemudian memeluk Ayu untuk meyakinkannya.
Kesamaan nasib diantara keduanya membuat mereka memiliki rasa persaudaraan satu sama lain seperti layaknya kakak dan adik.
"Ngomong-ngomong kamu gak piket? kan sekarang jatah kamu buat masak dek!" Ananda mengingatkan Ayu akan tugasnya.
"Astagaaaaaa aku lupa, untung kakak ingetin, ya udah aku ke dapur dulu ya kak" Ayu berjalan keluar dari kamar anak perempuan meninggalkan Ananda yang sedang duduk di meja belajarnya merapikan berkas lamaran yang sedang ia buat.
Panti asuhan tempat Ananda dibesarkan adalah panti asuhan kecil yang beroperasi secara swadaya. Ibu pengasuhnya membuka beberapa unit usaha untuk membiayai semua kebutuhan hidup anak-anak asuhnya seperti membuka kelas homeschooling, daycare, bimbingan belajar, toko sembako serta kios sayur hidroponik yang dikembangkan sendiri di rooftop panti.
Di panti asuhan mereka mengerjakan segala sesuatunya secara bergotong royong, ibu asuh membagi mereka dalam beberapa regu piket. Ada yang bertugas untuk memasak, bersih-bersih, menjaga toko, dan merawat hidroponik.
Jumlah anak asuhnya juga sangat terbatas, yaitu hanya dua puluh anak. Sepuluh laki-laki dan sepuluh perempuan dengan lima orang staf panti yang merangkap menjadi guru mereka di kelas homeschooling panti.
Kamar tidur yang tersedia pun hanya ada tiga, satu kamar untuk anak-anak perempuan, satu kamar untuk anak-anak laki-laki dan satu kamar lagi untuk staf panti.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki panti, maka jika Ananda bisa secepatnya pergi meninggalkan panti, secara tidak langsung sebenarnya ia bisa memberi ruang untuk anak yatim piatu lain di luar sana untuk bisa hidup dengan layak di panti.
....
"Bu, Nanda ijin keluar panti ya, ada panggilan dari tempat kerja" Ananda mencium tangan ibu asuhnya yang sedang sibuk mengecek hasil donasi dari para donatur di ruang kerjanya.
"Iya, semoga berhasil ya nak!" kata ibu mendoakan.
"Amin, semoga doa Ibu didengar Tuhan" kata Ananda.
"Hati-hati di jalan!" ibu mengingatkan.
"Iya Bu, pasti" Ananda mengangguk dan kemudian keluar dari ruangan menuju gerbang panti.
Ananda berjalan menyusuri trotoar menuju tempat pemberhentian bus terdekat. Semangatnya membara sampai ia tidak sadar bahwa tubuhnya berkeringat dan lepek.
"Semoga hari ini berjalan lancar" gumamnya dalam hati seraya melangkah memasuki bus yang akan membawanya ke tempat ia melamar pekerjaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Ira
k
2024-09-29
1
#ayu.kurniaa_
.
2024-09-27
0
Anonymous
j
2024-09-18
0