NovelToon NovelToon
Cooking With Love

Cooking With Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / CEO
Popularitas:751.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Neen@

"Dasar maling rasakan ini..!" Bugs..Bugs..Brakkk.. Jenar memukul maling itu dengan membabi buta. Setelah dirasa tidak ada pergerakan dari maling itu Jenar membuka mata.
"Whaaattt..! kenapa malingnya pakai jas rapi begini, jangan.. jangan dia tamu di restoran lagi, aduh bagaimana ini, lebih baik aku kabur saja"

Mahesa Jenar seorang gadis yang enerjik, penuh semangat, kecil, mungil dan sederhana yang bekerja sebagai asisten chef di sebuah restoran milik keluarga Akihiko.

Adam Athan Akihiko seorang pengusaha muda sekaligus pewaris tunggal Akihiko corporation yang banyak disukai gadis - gadis muda. Patah hati karena ditinggal kekasihnya Jesica yang seorang designer muda.

Karena suatu insiden harus memaksa mereka untuk selalu bertemu dan membuat suatu perjanjian. Apakah Jenar sanggup menghadapi Adam yang pemilih dalam hal makanan...

Hai perkenalkan aku Neen@
Ini adalah novel pertamaku, mudah - mudahan kalian suka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama Berumah Tangga

Setelah bulan madu di Jepang Adam dan Jenar berusaha menjalani rumah tangga ini.

Bersikap seolah - olah jatuh cinta di hadapan seluruh keluarga.

"Masukkan bajumu ke almari yang sebelah sana, yang ini milikku"

"Bajuku cuma sedikit kok, kenapa almarinya harus besar..?

"Lihat dulu, itu semua sudah diisi sama Mama"

Jenar melangkah dan membuka almari di walk on closet.

"Astaga kenapa bajunya banyak sekali, dan kamu lihat ini.." ucap Jenar sambil memperlihatkan sebuah baju. "Ini kan baju jaring laba - laba, kenapa masih ada disini"

"Mama berjaga - jaga siapa tahu kamu nanti mau pakai

"Heh jangan harap.."

"Lagian itu bukan jaring laba - laba tapi lingerie, biasakan mengucapkan itu"

"Iya..Iya tuan muda, hmmm tapi.."

"Kenapa lagi.."

"Tempat tidurnya cuma satu, tidak ada sofa terus aku tidur dimana"

"Ya kamu pikir sendiri.." ucap Adam. "Aku ke kantor" pamitnya sambil meninggalkan Jenar sendiri dikamar.

Duh Kalau tidur dibawah bisa - bisa aku sakit encok, nggak lucu kan masih muda sudah encok batin Jenar. Ia berusaha keras memikirkan cara bagaimana ia akan tidur nanti malam dengan perasaan aman dan nyaman. Kalau diukur tempat tidur ini besar, apalagi tubuhku kecil nanti aku taruh pembatas saja pikir Jenar tersenyum puas.

"Jenar.." panggil Mama

"Ya Ma.. Jenar di dalam kamar"

"Kok sendirian, Adam mana"

"Berangkat ke kantor katanya ada meeting"

"Anak itu, suka banget kerja. Harusnya pengantin baru itu santai - santai"

"Ma, menurutku keputusan yang diambil Adam sudah sangat bijaksana. Kalau ada sesuatu masalah dikantor dan tidak segera diambil tindakan sehingga mengakibatkan kerugian maka ada banyak kepala keluarga yg dipertaruhan disini"

"Kamu memang sangat bijaksana, tidak salah Adam memilih kamu, jangan lupa lingerie nya harus tiap hari di pakai biar Mama cepet punya cucu"

"Hehehehehhh... Iya ma.." Jenar tersenyum simpul.

*****

"Maaf pak, ada yang ingin bertemu"

"Siapa.."

"Arya, utusan bapak untuk menyelidiki keberadaan nona Jesica"

"Suruh masuk"

Shawn segera keluar memanggil Arya untuk masuk kedalam. Sementara tugas Denisha diambil alih Shawn.

"Selamat siang pak Adam"

"Ya silahkan duduk.."

"Terima kasih.."

"Informasi apa yang kamu dapat.."

"Saya sudah tahu dimana keberadaan nona Jesica , ini semua data beserta rekaman tentang nona Jesica sudah saya masukkan dalam flashdisk"

"Kerja yang bagus.." ucap Adam sambil memberikan cek seratus juta rupiah untuk Arya.

"Terima kasih pak Adam, saya permisi dulu"

Adam hanya menganggukkan kepala "Shawn antar dia keluar"

Adam terdiam sambil memegang flashdisk itu. Sebentar lagi dia akan bisa bertemu dengan Jesica. Tapi entah kenapa ada perasaan tidak nyaman, seharusnya dia senang mendapat berita ini. Bagaimana kalau nanti Jenar tahu dan dia terluka. Apakah aku sudah lama tidak mencintai Jesica lagi. Karena segala penghianatan yang dia berikan padaku tiga tahun lalu batin Adam. Kenapa juga aku tiba - tiba memikirkan tentang perasaan Jenar toh ini hanya pernikahan pura - pura, bahkan sudah membuat suatu perjanjian. Apa yang aku rasakan berbeda ketika aku bersama Jesica.

Tok..tok..tok..

"Shawn aku mau istirahat, cancel semua jadwalku"

Tok..tok..tok..

"Shawn kau tidak dengar perintahku"

"Maaf ini aku, kalau kamu baru sibuk aku pulang saja" pamit Jenar

"Tunggu..! Kau boleh masuk" perintah Adam sambil memasukkan flashdisk itu kedalam laci meja.

Jenar kemudian membuka pintu dengan ragu - ragu.

"Masuk.."

"Hai, aku bawa makan siang"

"Hmmm.." ucap Adam sambil mengangguk. "Taruh saja disitu"

Jenar melangkah masuk, kemudian duduk di sofa sambil menata makanan diatas meja. Jenar sesekali melirik ke arah Adam, dia melihat pria itu tidak seperti biasa.

"Ada Masalah"

"Tidak.."

"Apa kamu sakit.."

Tiba - tiba muncul sebuah ide di kepala Adam, kemudian ia tersenyum smirk.

"Iya, aku sakit"

"Sakit apa..? Tadi pagi kan sehat kenapa tiba - tiba sakit" ucap Jenar panik dan berjalan ke arah Adam yang sedang duduk dibelakang meja kerjanya. Di putarnya kursi Adam sehingga mereka berhadapan. Kemudian dia memegang kening Adam. "Nggak panas" lanjutnya. Jenar kemudian memegang keningnya sendiri untuk membandingkan dengan kening Adam.

"Bukan begitu caranya"

"Terus.."

Adam menangkupkan kedua tanannya dipipi Jenar, kemudian menarik perlahan mendekat ke wajahnya sehingga kening mereka saling menempel membuat wajah Jenar merah padam.

"Panas kan"

"He eh"

"Siapa yang panas..?"

"Aku.. eh kamu.."

"Jadi aku sakit kan..?"

"Hmmm.." Jenar mengerjap - erjapkan matanya seolah tersadar dari pesona Adam. Tindakan Adam yang diluar dugaan membuatnya salah tingkah.

"Aku akan tanya Shawn dimana letak kotak obatnya"

Jenar bergegas keluar ruangan. Sementara itu Adam yang melihatnya salah tingkah tersenyum puas. Menyenangkan sekali menggoda dia, Aku harus memikirkan banyak cara.

"Shawn apakah disini ada obat - obatan untuk sakit panas atau masuk angin"

"Siapa yang sakit nona"

"Atasanmu itu"

"Pak Adam..?"

"Iya.. siapa lagi.."

Bukankah tadi beliau sehat saja, ah sudahlah bukan urusanku batin Shawn "Kotak obatnya ada di dalam kamar pak Adam"

"Kamar...? maksud kamu di dalam ruangan itu ada kamar"

"Iya betul.."

"Baiklah, aku masuk dulu, terima kasih"

"Sama - sama nona"

Jenar segera masuk ke dalam lagi.

"Kata Shawn obatnya di dalam kamar, yang sebalah mana..?"

"Kamu tekan tombol di bawah meja, nanti pintunya akan terbuka sendiri"

"Oya" Jenar membelalak tidak percaya. "Benarkah.." Adam mengangguk.

Sambil terburu - buru Jenar segera ke meja kerja Adam. Dicarinya tombol itu sampai kebawah meja. Saking senangnya seperti anak kecil mencari harta karun tanpa sadar kepalanya terantuk meja. Duukk..! "Aduuhhh" Jenar teriak kesakitan sambil memegang dahinya.

"Kenapa..?"

"Kejedot meja.."

"Mana aku lihat" Adam berjalan mendekati Jenar. Diihatnya dahinya yang memerah. "Hahahahhh... kenapa dahimu jadi membesar.."

"Hah benarkah, jangan bohong" ucap Jenar sambil terus menggosok - gosokkan tangannya ke dahi.

"Lain kali hati - hati" Jenar mengangguk - angguk.

"Lihat ini tombolnya"

"Yah kenapa semudah itu kamu menemukannya"

"Sudah sana masuk, badanku sudah tidak enak"

"Aku kira sudah sembuh"

"Maksudmu.."

"Tadi kau tertawa keras sekali ketika kepalaku kejedot meja"

"Nggak ada hubungannya ketawa keras sama badan sakit, sudah sana masuk"

Jenar segera masuk ke dalam ruangan yang disebut sebagai kamar istirahat untuk Adam.

"Wow, Adam sini lihat pemandangannya bagus sekali. Apakah ini bisa dibuka" tunjuk jenar ke sebuah pintu kaca

Adam segera menekan sebuah tombol dan pintu itu terbuka. Dibalkon itu ada sebuah taman kecil dan kursi santai bisa digunakan sambil menikmati pemandangan kota Jakarta dari bawah.

"Pantas kamu betah disini semua fasilitas ada, bahkan tempat untuk menenangkan pikiran saja ada"

"Sudah ayo masuk, lihat sebentar lagi hujan"

"O.. iya aku sampai lupa, mana obatnya..?

"Di dalam almari"

"Bentar aku ambil"

Jenar segera membuka almari dilihatnya ada sebuah kotak berwarna putih. Kemudian ia mengambilnya dan mencari - cari obat yang cocok.

"Kamu pusing.."

"Tidak, badanku agak tidak nyaman saja dan sedikit pegal"

"Hmmm.. kalau begitu pakai ini saja" ucap Jenar sambil memperlihatkan obat gosok.

"Duduk sini" perintahnya sambil menepuk - nepuk kasur. "Aku pijit sebentar pasti sembuh"

Adam berjalan mendekat kemudian duduk di tepi tempat tidur. Dibukanya kancing kemeja nya satu persatu.

"Kenapa dibuka.." tanya Jenar

"Katanya mau di pijit"

"Kan tangannya"

"Badan yang pegal kenapa yang dipijit tangannya"

"Iya.. iya.. huh sakit kok bawel amat" Ucap Jenar sambil memanyunkan bibirnya. Ingin rasanya Adam ******* bibir itu dan menjatuhkannya Jenar di tempat tidur. Adam segera membalikkan badan untuk menahan gairahnya.

Aduh kenapa badannya kekar begini, ya tuhan kenapa ciptaanmu begitu indah. Berkali - kali jenar menelan ludah.

"Aku mulai pijit ya"

"Hmmm.."

Jenar menuangkan obat gosok ditangannya kemudian mengoleskannya dipundak Adam

"Biasanya disini ini yang pegal, karena sering buat nulis, mengetik, mainan handphone" celoteh Jenar sambil terus mengurut dan memijat Adam. "Dulu waktu ayah pulang kerja selalu aku pijit seperti ini, jadi aku jamin kamu akan ketagihan dengan pijitanku" ucap Jenar bangga.

"Ayahmu dulu kerja apa"

"Ayah seorang guru, dia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mengajari murid - muridnya. Terkadang aku juga kasihan melihat beliau pulang sore dalam keadaan lelah. Jadi caraku berbakti ya cuma ini" cerita Jenar sambil terus memijit Adam

"Pijatanmu ternyata enak juga"

"Hehehehh.. terima kasih" ucap Jenar malu - malu. Adam menikmati pijatan dan cara mengurut Jenar benar - benar halus. Dia bahkan memejamkan mata.

"Nah sekarang balik badannya, gantian tangannya yang dipijit"

Adam segera membalikkan badannya menghadap Jenar.

"Emmm, pakai baju ya, kan cuma tinggal tangan" ucap Jenar sambil melihat ke bawah

"Kalau bajuku terkena minyak gosok bagaimana"

"Ya dicuci.."

"Yakin bisa hilang.."

"Bisa, tinggal kasih sabun di kucek -kucek sebentar, selesai deh" ucap Jenar mengambil baju Adam kemudian bergaya mempraktekkan orang mencuci. "Aaaaaa.." Jenar berteriak kaget sambil melempar baju itu.

"Kenapa.."

"Maaf, nggak tahu kalau merknya Chanel, nggak mungkin lah dikucek pakai tangan"

"Hhahahhhhh.. aku kira kenapa, sudah lanjut pijitnya tuh sudah hujan"

"Yah aku nanti pulangnya gimana, lupa bawa jas hujan lagi"

"Kamu kesini naik apa"

"Yah sepeda listrik kesayangan"

"Mulai besok minta antar mang Udin, oke"

"Nggak enak merepotkan"

"Kamu itu sekarang istri tuan Adam pewaris tunggal Akihiko Corporatian"

"Iya..iya tuan muda. Besok aku akan minta tolong mang Udin oke.. ayo lanjut pijitnya"

Adam menyodorkan tangannya, Jenar kembali memijit dan mengurutnya pelan - pelan.

"Ini tangan apa tiang sih" gumam Jenar

"Ya tangan lah.."

"Iya aku tahu ini tangan cuma keras banget, dipijit gini terasa tidak"

"Terasa, tapi lebih keras lagi adikku, kalau kamu yang urut" ucap Adam berbisik di dekat telinga Jenar.

"Adaaammm..!"

"Kamu bilang ini semua milikmu, kamu bisa ngapa - ngapain sesuka hati kamu"

"Jangan diungkit yang mabuk di Jepang, aku malu" ucap Jenar sambil menunduk.

"Hahahahhh.."

"Aku pulang deh.." ucap Jenar ngambek.

"Eh pijitnya belum selesai"

"Jangan diungkit terus dong, itu pertama kalinya aku minum sake, jadi semua omonganku itu melantur tidak bisa dijadikan patokan"

"Iya..iya sudah lanjut pijitinnya lagi" Jenar kembali memegang tangan Adam.

"Nah kalau dipijit antara jempol sama jari telunjuk bisa meredakan mual atau kembung.. gimana enak an" ucap Jenar sambil tersenyum.

"Hmmm"

"Bentar lagi selesai"

Tanpa sadar Adam mengangkat tangannya menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Jenar, diusapnya pelan dahinya yang memerah akibat terkena benturan tadi.

"Masih sakit.."

"Sudah tidak.."

Adam mengambil salep pereda bengkak dan nyeri kemudian mengoleskan pelan di dahi Jenar.

"Kamu tunggu sebentar disini, ada beberapa berkas yang harus aku tanda tangani, nanti kita pulang bareng"

"Sepedanya,,"

"Nanti biar diurus Shawn.."

"Tapi setelah ini aku mau ambil beberapa barang yang tertinggal di mang Udin"

"Nanti aku antar.."

"Baiklah.."

"Kamu bisa baca buku kalau bosan"

"Benarkah, oke siap bosku.."

Adam tersenyum melihat tingkah Jenar yang kadang dewasa kadang seperti anak kecil dan manja. Dia segera memakai kemejanya lagi dan mulai berkutat dengan pekerjaannya. Sedangkan Jenar sibuk dengan buku biografi chef terkenal di perancis. Tanpa sadar dia sudah tertidur di sofa.

"Shawn masuk ke ruangan sebentar" perintan Adam lewat telepon.

Tok..tok..tok..

"Masuk.."

"Ada perintah pak.." tanya Shawn sambil melirik Jenar yang tertidur di sofa.

Adam menekan tombol sehingga pintu kamar terbuka. Dia kemudian berjalan mendekati Jenar. Memandang sejenak kemudian menggendongnya ala bridal.

" Pesankan makanan dan minuman di bawah untuk dua orang, taruh saja dimeja, aku mau istirahat"

" Baik pak.."

Adam segera masuk ke dalam kamar. Shawn melihat hal itu. Pak Adam saya harap anda tahu dan merasakan sebenarnya cinta dan hati anda itu untuk siapa batin Shawn yang kemudian meninggalkan ruangan..

1
Mattea Bee
Luar Biasa!!!
Terus semangat berkarya thor /Determined//Determined//Determined/
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Diana Puji Astuti
baguusss...ini yg ke 3 aku baca ceritamu Thor... tengkyu yaa...sangat menghibur
Mattea Bee
Adam oh..Adam.../Drool/
Diana Puji Astuti
jenar ogeb
Diana Puji Astuti
kocak ceritanya
Diana Puji Astuti
mampir...novel ke 3 mu yg sdh aku baca
Ririn Nursisminingsih
kok sebel yas a sama jenar di bilangi ngeyelae...mna manggil suaminya adam2 ae
Ririn Nursisminingsih
si jenar panggil suami kok ndak sopan...sama bagas aja panggil mas....sama suami manggilnya sak karepe dwe...
Ririn Nursisminingsih
halah kesuwen bilang aja sudah cinta..kok mbuletae
Ririn Nursisminingsih
hadeh kelamaan belah durennya sama2 gengsi..
Ririn Nursisminingsih
adam2 gengsi dibesarin
Ririn Nursisminingsih
jenar kok boding percaya aja sama dirga...si adam juga gitu gengsian amat jdi gregeten
ovi Putriminang
novel.....kedua dr mu yg q baca thor..
nina widanarti: mksh sdh mau membaca novel2ku..🥰
total 1 replies
Eni Etiningsih
I LOVE YOU MAMA..😘😘😘🥰🥰
Komang Diani
Luar biasa
Rose 19
Jenar hebat wlopun Adam amnesia masih bisa di buat jatuh cinta
Rose 19
hayo gimana tu Dam, Jenar minta di batalin pernikahannya.
Rose 19
saking nyamannya di gendongan Adam sampai gak bisa lepas ya Je.
Rose 19
kasian Jenar terikat kontrak yang merugikan
Rose 19
mulai meng cleam kepemilikan. gak tau dia klo Jenar mau di jodohin.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!