NovelToon NovelToon
Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:437.2k
Nilai: 4.5
Nama Author: Ekadewi01

Luna Olivia, seorang mahasiswi semester akhir yang memiliki sifat bar-bar harus menerima kala dirinya dijodohkan karena balas budi Ayahnya.

Bara Adi Wijaya, seorang Ceo Casanova yang tidak ingin mempunyai komitmen dengan wanita, tetapi malah dijodohkan dengan orang tua nya.

***
Bagaimana jadinya jika seorang Ceo Casanova di jodohkan dengan gadis tengil yang bar bar?
Apakah mereka bisa bersatu dan saling menerima ?
Atau malah sebalik nya, mereka tidak akan bisa bersatu karena perbedaan yang ada ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekadewi01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24. Anniversary Kantor

Mobil yang dikendarai Bara telah sampai di depan butik megah yang sangat mewah.

"Ayok turun!" ajak Bara.

"Kita ngapain kesini, Om? oh gue tau, lo pasti mau beli jas atau keperluan lo buat nanti malam, kan? tebak Luna.

"Udah, jangan banyak tanya ikut aja!"

Bara menarik tangan Luna masuk kedalam. Bara dan Luna di sambut langsung oleh pemilik butik itu karena keluarga Wijaya merupakan tamu terhormat butik tersebut.

"Selamat sore, tuan Bara dan nyonya," sapa pemilik butik itu dengan sangat ramah.

"Sore, Tante." Jawab Luna tak kalah ramah sementara Bara hanya diam saja.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

"Carikan gaun terbaik untuk istri saya!" titah Bara penuh penekanan menyebut kata istri.

Entah mengapa setiap Bara menyambut dirinya sebagai istri, ada perasaan hangat menjalar di hati Luna.

"Gaun untuk apa ya nyonya kalau boleh tau? Biar saya sesuaikan dengan temanya."

"Gaun untuk menghadiri anniversary perusahaan, Tante." Luna lah yang menjawab.

Luna tidak menyangka kalau suaminya ternyata datang kesini hanya untuk membeli gaun untuk dirinya pakai nanti malam. Dia berpikir Bara datang kesini mencari keperluan dirinya sendiri yang akan pakai nanti malam, tetapi dugaannya salah.

"Baiklah, mari nyonya ikut saya! biar saya tunjukan koleksi terbaru gaun untuk pesta."

Luna mengikuti pemilik butik itu melihat lihat gaun, sementara Bara menunggu di sofa.

"Nyonya, lebih menyukai warna apa?" Tanya pemilik butik itu saat mereka sedang berjalan melewati deretan gaun yang sangat indah.

"Saya lebih suka warna gelap daripada warna yang cerah." Jawab Luna apa adanya karena memang dia lebih suka warna-warna dark daripada warna terang.

"Baiklah, kalo gitu yang ini gimana?" Pemilik butik itu menunjukan gaun hitam yang simpel namun terlihat elegan.

"Bagus Tante, dan itu juga nggak terlalu terbuka." Pendapat Luna melihat gaun berwarna hitam tersebut.

"Baiklah, sekarang kamu coba dulu, ya!" pinta pemilik butik itu.

"Okay, Tante." Luna mencoba gaun hitam itu dibantu oleh karyawan perempuan di sana.

"Cocok sih tante, menurut ku ini juga nyaman." Pendapat Luna setelah mencoba gaun itu dan berdiri di hadapan pemilik butik.

"Iya, sangat pas di tubuh kamu dan kamu terlihat sangat cantik. Ayok kita kasih lihat tuan Bara!"

"Nggak perlu Tante, ini aku langsung ganti lagi lagi aja soalnya udah terlalu sore nanti takut telat." Jawab Luna karena enggan meminta pendapat Bara, toh percuma Bara tidak akan merespon, sekalipun merespon paling jawabannya lumayan doang seperti biasanya.

"Ya sudah, tidak apa-apa."

Setelah Luna memakai pakaiannya kembali dan keluar dari ruang pass, wanita cantik itu langsung menghampiri suaminya.

"Mana gaun nya?" Tanya Bara yang melihat Luna datang dengan tangan kosong.

"Udah, itu lagi di bungkus paling, tadi udah gue coba." Jawab m Luna lalu mendudukkan bokongnya di sofa sebelah Bara.

"Lho, kok lo nggak kasih tau gue? kan bisa gue kasih pendapat itu gaun," keluh Bara.

"Nggak perlu Om, nih kalo lo yang kasih pendapat paling jawabannya lumayan doang, iya kan?"

"Tau aja, lo." Bara tertawa membuat Luna sebal.

Tidak lama datanglah pemilik butik itu membawa paper bag berisi gaun hitam milik Luna.

"Ini, Nyonya." Wanita paruh baya tersebut menyerahkan paper bag yang dia pegang ke tangan Luna.

"Makasih, Tante."

"Pembayaran seperti biasa," seru Bara.

"Baik, Tuan."

Setelah mendapatkan gaun untuk istrinya, Bara melajukan mobilnya menuju ke mansion.

"Makasih om, gue masuk kamar dulu sekalian siap-siap." Pamit Luna mulai berjalan menuju kamarnya.

"Okay, ingat jam 7 udah harus siap!"

"Iya, tenang aja." Luna bergegas masuk ke kamarnnya.

***

Malam harinya Luna sedang bersiap di kamar nya. Make up yang Luna gunakan pun hanya make up flawless yang terlihat sangat cantik dan natural.

"Perfect!" Setelah dirasa cukup dia pun keluar dari kamarnya dan ternyata Bara sudah ada di sofa sedang menunggu nya sembari memainkan ponsel.

"Om, ayok udah siap gue!" ajak Luna.

Bara mendongakkan kepalanya melihat istrinya yang sudah rapih.

Seketika Bara terpesona denhan kecantikan sang istri. Luna terlihat sangat elegan walaupun hanya menggunakan make up tipis dan gaun simple.

Gaun hitam yang menampakan bahu putih mulus miliknya membuat Bara salah fokus.

"Ayok, Om! malah bengong. Lo terpesona ya sama kecantikan gue malam ini, ayok ngaku!"

"Cih, percaya diri banget lo!"

"Lah, jelas percaya diri kan emang gue cantik." Jawabnya cuek.

"Udah, ayok!"

Bara membantu istrinya masuk ke mobil, setelah itu mulai melajukan mobilnya menuju ke hotel milik keluarga Wijaya tempat acara akan di langsungkan.

30 menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di hotel mewah tempat berlangsungnya acara.

"Ayok, turun!" Bara membukakan pintu mobil untuk istrinya dan membantu istri nya turun.

Bara memberikan lengan nya. Luna yang paham dengan kode itu langsung memasukan tangannya pada lengan Bara.

Mereka berjalan bergandengan dan terlihat sang serasi. Semua mata tertuju dengan pasang suami istri yang baru datang itu.

Pasangan yang sangat serasi menurut mereka, laki-laki yang tampan dan juga wanita yang sangat cantik.

Feli menatap tidak suka kearah Luna, dia yang mati-matian mendekati dan menggoda Bara, namun sama sekali tidak di respon oleh Bara. Bara hanya butuh tubuhnya saja sebagai pemuas nafsunya.

Bara dan Luna langsung menghampiri orang tua mereka yang sudah berada di sana.

"Assalamualaikum." sapa Luna tersenyum.

Luna menyalami punggung tangan orang tua nya dan juga kedua mertua nya.

"Cantik sekali kamu, Nak." Ujar Mama Ayu yang kagum dengan kecantikan menantunya, karena hari-hari biasa Luna jarang berdandan.

"Mama bisa aja, ini liat Mama tuh yang cantik banget malem ini kek anak muda tau nggak," balas Luna.

"Kamu ini, udah tua dibilang masih muda." Mama Ayu terkekeh.

Bara juga ikut menyalami punggung tangan orang tua dan kedua mertua nya membuat mereka semua heran dengan perubahan sikap Bara.

Namun, mereka hanya diam saja agar Bara tidak tersinggung. Mereka senang dan semoga Bara bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Gimana kabar kamu, Nak?" Tanya Ayah Fahmi.

"Baik, Yah." jawab Bara.

Acara akan segera dimulai karena para tamu juga sudah pada datang.

Mc membuka acara pada malam ini, dilanjutkan salam pembuka dari Papa Gama di susul oleh Bara sebagai penerus perusahaan Wijaya Corporation.

"Selamat malam, Bapak, Ibu semua hadirin yang sudah hadir di tempat ini dalam rangka merayakan hari jadi perusahaan yang ke 20. Bapak, Ibu sekalian yang saya hormati, sungguh merupakan suatu hal yang patut kita hargai di tengah marak nya perusahaan-perusahaan baru yang yang muncul tetapi Wijaya Corporation masih tetap eksis hingga saat ini."

"Semoga perusahaan tempat kita bernaung ini akan terus berkembang dan membuat banyak kemajuan. Harapan juga kami haturkan kepada seluruh karyawan Wijaya Corporation agar selalu melangkah ke depan dengan semangat. Akhir kata, saya capkan terima kasih kepada Bapak, Ibu yang telah berkenan hadir dan memberikan kontribusi Anda kepada perusahaan."

Setelah memberikan sambutan dan ucapan terima kasih nya kepada semua orang yang sudah berkontribusi dalam Wijaya Corporation, Bara turun dari podium menghampiri istri nya.

Karena orang tua dan mertua nya sudah berbaur dengan yang lain nya.

"Gue nemuin kolage gue dulu, lo mau ikut apa disini aja?" tanya Bara pada istrinya.

"Gue tunggu sini aja." Jawab Luna yang memang malas ikut nimbrung bersama suaminya.

"Ya udah, gue kasana dulu."

Saat Bara seang mengob

rol dengan rekan bisnisnya, tiba-tiba Zayn datang menghampiri nya.

"Luna!" Panggil Zayn mendekat kearah Luna.

"Lah, lu Zayn. Dateng kesini juga?" tanya Luna.

"Iya, gue nemenin bokap katanya disuruh dateng biar bisa kenal sama rekan bisnisnya yang lain, soalnya gue baru aja gantiin posisi bokap gue. Ya itung-itung belajar lah." jawab Zayn.

"Wih, keren lu Zayn udah jadi Ceo muda." Ledek Luna membuat Zayn terkekeh.

Zayn duduk di kursi sebelah Luna dan berbincang bersama dengan wanita yang dia sukai itu, sementara Daddy nya berbaur dengan rekan bisnis yang lain.

Pria tampan itu belum mengetahui kalau wanita yang dia sukai ternyata sudah menikah dengan pemilik perusahan terbesar di di Asia bahkan Eropa itu.

Mereka asyik berbincang tertawa bersama sementara dari kejauhan Bara mengepalkan tangannya, dia tidak suka melihat istrinya dekat dengan pria lain.

Buru-buru Bara menghampiri Luna namun, belum sampai di kursi yang di duduki oleh Luna, Bara melihat Zayn yang tenyata sudah bangkit lalu pergi meninggalkan Luna seorang diri.

Bara duduk di kursi yang sebelumnya ditempati oleh Zayn. "Ngobrol sama siapa tadi?" tanya nya to the point.

"Temen," jawab Luna singkat.

"Gue ambilin makanan ya, lo mau makan apa?"

"Apa aja, Om."

Bara mengambilkan makanan untuk istrinya membuat Feli yang melihat itu mengepalkan tangan nya kuat, dia cemburu melihatnya karena selama ini Feli bukan sekedar memuaskan Bara saja namun, dia juga menyukai pria tampan bertubuh atletis itu.

"Soal itu cewek, malah makin susah gue deketin Bara." Gumam Feli.

Bara membawa makanan dan minuman untuk istrinya dan meletakan nya di hadapan sang istri.

"Ini makan dulu!"

"Okay, thanks, Om." Luna menyuap makanan yang diambilkan oleh suaminya.

"Lo juga makan nih, Om! Kan ada banyak ini." titah Luna.

Bara memakan makanan yang sama dengan Luna bahkan dari sendok yang sama bekas Luna.

"Lah itu, sendok bekas gue, Om! Itu pake garpu aja yang belom gue pake."

"Ya elah sama aja." Jawab Bara acuh.

Dalam hati Bara senang makan bekas sendok istrinya dia tidak jijik sama sekali.

"Serah lu dah, Om. Gue ke toilet dulu ya!" Pamit Luna lalu bangkit dari duduk nya.

"Mau gue temenin nggak?"

"Kagak usah om, bentaran doang." Jawab Luna lalu meninggalkan Bara bejalan ke toilet.

Setelah Luna pergi ke toilet Kenan datang langsung duduk di sebelah Bara.

"Lah, Luna mana?" Kenan bertanya.

"Ke toilet." jawabnya singkat.

" Gue liat loe makin deket aja sama bini loe?"

" Biasa aja, gue memutuskan untuk berteman sama dia. Luna yang minta buat kita temenan, seenggak nya biar nggak saling acuh." Jawab Bara jujur.

" Gue setuju sih sama Luna, ya siapa tau lama kelamaan loe jadi jatuh cinta sama dia."

Bara hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Kenan.

***

Di kamar mandi setelah selesai dan ingin membuka pintu toilet namun, ternyata tidak bisa terbuka.

Luna masih berusaha membuka pintu itu tetapi sayang hasilnya nihil pintu tidak dapat dibuka.

"Perasaan tadi nih pintu kagak ngapa ngapa dah." Gerutu Luna.

Sementara Feli diluar sana tertawa karena telah berhasil mengerjai Luna.

"Mampus lo cewek sok kecantikan." Feli tertawa lalu meninggalkan area toilet yang terlihat sangat sepi.

Sementara Bara menunggu istrinya yang sudah sangat lama pergi ke toilet namun, tak kunjung kembali.

"Ken, kok si Luna lama banget perasaan ke toilet dari tadi nggak balik balik."

"Kebelet kali, ya. namanya perempuan kan gitu." Jawab Kenan santai.

"Luna nggak gitu Ken, ini udah 20 menit. Gue susul dia dulu!"

Bara menyusul istrinya ke toilet yang terlihat sepi dan berteriak memanggil Luna.

"Lunaaaa!" teriak Bara.

"Woy om, gue disini!" jawab Luna dengan kencang.

Bara mendekat kearah suara yang dia dengar. "Lun, lo di dalem?" teriaknya lagi.

"" Iya om, pintu nya nggak bisa dibuka," sahut Luna dari balik pintu.

"Bentar gue panggil petugasnya dulu suruh bukain." Jawab Bara lalu menelpon Kenan dan meminta petugas cleaning servis datang membawakan kunci.

Tidak menunggu lama Kenan datang bersama seorang cleaning servis wanita masuk kedalam.

"Cepet buka!" Perintah Bara.

"Baik tuan." Jawab cleaning servis itu lalu membuka pintu toilet dengan kunci cadangan yang dia bawa.

Saat pintu sudah terbuka Bara menarik Luna untuk keluar dari sana.

"Kok bisa ke kunci dari dalem?" tanya Kenan yang penasaran.

"Kagak tau gue bangke, orang tadi itu pintu kagak ngapa ngapa pas gue mau keluar malah kagak bisa kebuka."

"Ya udah, ayok masuk ke dalem lagi! mungkin pintu nya emang rusak." Ucap Bara merangkul pinggang sang istri masuk kedalam.

***

Sementara Zayn mencari Luna karena ingin berpamitan namun dua tidak melihat wanita itu.

Akhirnya Zayn pulang tanpa berpamitan kepada Luna, karena Daddy nya yang sudah buru-buru mengajaknya pulang.

Tepat jam sebelas malam acara sudah selesai, para tamu yang hadir sudah sebagian pulang.

Setelah acara di tutup, Bara mengajak Luna untuk langsung pulang setelah berpamitan kepada orang tua dan juga mertuanya.

1
Adila Ardani
siapa wanita yang di cintai bara penasaran
Adila Ardani
biar tambah semangat aku kasih vote Thor
Eka Dewi: Thankyou kak 🙏
total 1 replies
Adila Ardani
visual nya mna Thor
Eka Dewi: Di IG kak
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut dony
Eka Dewi: Siap 👌
total 1 replies
Adila Ardani
kasian Luna dapet bekas celap celup sana sini
Eka Dewi: Ho oh 😁
total 1 replies
Noey Aprilia
Ooooo.....Cma sseorng dr msa lalu....
ga pa2 lh,kn skrng devan udh ada pwangnya....aws aja kl smp mcm2,abis nnti d gbukin luna sm ajeng....
Laahhh....dony mnang bnyak tuhhh,
bsa bbo plus meluk ajeng....tar lma2 tngan jg ikutn jlan2.....🤭🤭🤭
Eka Dewi: Tau aja 😁
total 1 replies
Adila Ardani
awal yg bagus
Eka Dewi: Terimakasih sudah mampir kak 🙏
total 1 replies
Lina Aerlina
walah udah deg-deg an thor baca judulnya juga...kirain ada masalah...eh taunya mamer nginep...heee...... lanjut thor 🥰🥰
Lina Aerlina: kmaren dak up ya thor, ditungguin 🤣🤣
Eka Dewi: Hahahaha
total 2 replies
Nora♡~
Alamakk... masa lalu Devan... yang mana wanita yang membuatkan dirinya hampir tak boleh Move on hingga lah yaa ketemu Ranti... semoga saja Devan tetap setia pada Ranti ya thor... kasihan Ranti.. lanjut..
Eka Dewi: Setia Devan mah 😁
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanhuttt
Eka Dewi: Siap 👌
total 1 replies
un3's
Puput di modusin bangke😜
Eka Dewi: Tau aja 😁
total 1 replies
Hafidz Narend
/Good/
Noorjamilah Sulaiman
nice
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
pasti mantan nya devan tuh,,main tebak-tebak ya kekita🤣🤣🤣🤣🤣
Eka Dewi: Nahlo affa iyah
total 1 replies
un3's
Luar biasa
Hafidz Narend
/Good/
Eka Dewi: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut devan semangat thoor
Eka Dewi: Semangat kak
total 1 replies
Lina Aerlina
lanjut thor ,,, 🥰🥰
Eka Dewi: Siap 👌
total 1 replies
Noey Aprilia
Nah looohhhh.....
spa tuhhh????mntan'ny devan kah????
Eka Dewi: Ayok tebak
total 1 replies
Lany luanmasar
lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!