ini karya kelima author, mohong dukungan nya ya....
****************
Namira dan ketiga anak nya merupakan keluarga yang sangat harmonis dan termasuk keluarga berada, namun juga memiliki banyak musuh.
Namira dan Zaidan Alghifari di karuniai tiga orang anak yang sangat kuat dan hebat, namun semua tidak ada yang tau bahwa tiga anak tersebut merupakan anak anak mereka karna mereka tidak ingin musuh mereka mengincar anak anak mereka meskipun itu sangat mustahil dan lambat laun pasti musuh mereka akan mengetahui nya.
Meskipun putri sulung mereka berjarak satu tahun dengan kedua putra mereka, namun mereka meletakkan dalam satu kelas yang sama agar bisa saling menjaga dan melindungi dan itu atas permintaan kedua putra mereka yang ingin selalu berada di dekat sang kakak.
meskipun tanpa suami, Namira dan ketiga anak nya tetap bisa hidup dengan baik hingga namira menikah dengan pria baik.
semoga suka ya, terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZRA SL 32 ^^di keluarkan dari kampus^^
Seperti biasa, Aqizah memasak untuk sarapan mereka dengan di bantu oleh maid dan kali ini juga di bantu oleh abang kedua nya yakni Zavier.
Sedangkan Nizma yang sudah mulai bekerja sebagai baby sitter sejak tiga hari yang lalu, ia menyiapkan keperluan kedua adek kecil sahabat nya.
Setelah makanan nya siap dan telah di tata di meja makan, Aqizah pun pergi ke kamar nya untuk bersiap sedangkan Zavier pergi memanggil yang lain nya untuk sarapan bersama termasuk Nizma.
Setelah semua anggota nya berkumpul, Zenkai pun memimpin doa sebelum makan. Mereka pun makan dengan tenang dan seperti biasa Aqizah sambil menyuapi Aqifah, Nizma yang melihat nya hanya tersenyum apalagi Aqifah yang terlihat sangat menggemaskan karna mulut nya yang penuh nasi dan pipi nya yang tambah menggembung membuat siapa saja ingin mencubit nya saking gemas nya.
"bang Iz mau di antar siapa hari ini?" tanya Aqizah setelah menyeka mulut nya dengan tisu.
"aa Ray" jawab Izan.
"kalo gitu nanti kakak yang jemput ya, jangan ke mana mana sebelum kakak jemput oke" ucap Nizma.
"baik kak"
"lo udah punya pacar gak Niz?" tanya Aqizah.
"eh punya, kenapa?" tanya balik Nizma.
"gak papa, gue sama yang lain kan juga udah punya pacar masing masing jadi nanti lo sendirian, siapa pacar lo?"
"kak Davin, kalo gak salah kelas nya samping kelas bang Zenkai"
"yakin dia baik? Atau cuma manfaatin lo doang sama kayak temen lo yang kemarin itu?"
"selama ini sih dia baik Qiz"
"baiklah, sorry kalo buat lo tersinggung, gue cuma khawatir dia juga manfaatin lo apalagi selama ini lo gak pernah tuh izin kencan sama gue atau sama saudara gue yang lain nya"
"it's oke Qiz, terima kasih udah khawatir in gue"
"udah yuk berangkat, nanti telat" ajak Zenkai.
Mereka pun berangkat ke kampus kecuali Rayyan yang harus mengantar Izan lebih dulu, sedangkan si dedek seperti biasa di titipkan pada maid selama mereka belum pulang.
Nizma di belikan mobil sport oleh Aqizah, namun Aqizah mengatakan bahwa mobil tersebut di belikan oleh orang yang membantu pengobatan ibu nya kemarin agar nanti bila ibu nya sudah sembuh, Nizma bisa mengajak nya jalan jalan dengan mobil tersebut.
Nizma sudah bisa menyetir mobil sejak awal masuk sma karna di ajari oleh ayah nya sebelum ayah nya pergi untuk selama nya 2 tahun yang lalu.
💐💐💐💐💐💐
Di kediaman Al fatih, Alva telah siap dengan setelan kantor nya, ia hendak pergi ke luar negri untuk urusan bisnis dengan di temani oleh abah nya selama tiga hari.
"kamu sudah mengabari sahabatmu nak? Terutama Aqiz, dia yang harus tau lebih dulu loh" ujar Maya.
"udah umma, semalam Al kasih kabar ke Aqiz dan Zenkai kalo Al mau pergi urusan bisnis ke luar negri selama tiga hari" jawab Alva.
"ya sudah kalo begitu. Barang abah sama Al udah gak ada yang ketinggalan lagi, berkas nya, laptop?"
"sudah semua umma, insya allah gak ada yang ketinggalan" jawab Nizam.
Nizam dan Alva pun berpamitan untuk berangkat, begitu juga dengan Elvin yang akan mengantar abah dan adek nya ke bandara.
...****************...
...****************...
Sesampai nya di kampus, mereka langsung masuk ke kelas karna dosen nya sudah mau masuk dan tak lama dosen pun juga masuk kelas serta memulai pembelajaran nya setelah menyapa para murid nya.
Mereka belajar dengan tenang dan fokus memperhatikan dosen yang menerangkan.
Tak terasa dua jam telah berlalu, dosen pun mengakhiri pembelajaran nya. Karna mereka tidak ada kelas lagi jadi mereka pulang ke kediaman masing masing.
Di sisi lain, tepat nya di ruang dekan, Rafael telah memanggil Bunga cs dan di sini lah Bunga cs sekarang, berdiri tepat di depan rafael.
"ada apa ya pak? Kenapa kita di panggil ke sini?" tanya Sena.
"iya pak, kita kan gak buat salah apa apa" timpal Bunga.
"kalo begitu bisa kalian jelaskan apa ini?" tanya Rafael sambil memperlihatkan beberapa video.
Bunga cs terkejut melihat video tersebut, di mana mereka membully Nizma, menyuruh nya melakukan ini itu dan bila tidak menuruti maka mereka akan memukuli nya sampai Nizma menurut bahkan mereka tidak pernah memberi nya makan atau jika tidak mereka memberi nya makanan sampah. Video tersebut juga ada saat mereka membully seorang mahasiswi dua hari yang lalu.
"ini pasti di edit ini pak" sanggah Bunga yang sudah terlihat ketakutan namun berusaha untuk terlihat tenang, begitu juga dengan yang lain nya.
"iya pak, kita gak mungkin melakukan hal itu" timpal Mey.
"sayang nya video ini asli dan bapak tidak menerima alasan apapun. Kalian tahu. Peraturan di kampus ini kan, di larang merundung atau memanfaatkan mahasiswa lain" tegas Rafael.
"untuk saat ini kalian di skor selama satu minggu dan jika kalian melanggar peraturan tersebut maka saya akan mengeluarkan kalian" lanjut Rafael.
"gak bisa gitu dong pak" ucap Melan tak terima.
"berani sekali bapak mau mengeluarkan kami, bapak gak takut di pecat sama orang tua kami?" tanya Bunga sinis.
"untuk apa saya takut, emang orang tua kalian yang punya kampus ini"
"liat aja nanti, kami akan menelpon orang tua kami dan siap siap aja anda di pecat"
"silahkan"
Selagi Bunga cs sibuk menelpon orang tua nya, Rafael pun mengirim pesan pada seseorang dan mengatakan bahwa diri nya membutuhkan bantuan karna anak didik nya yang bermasalah memanggil orang tua nya.
Beberapa menit kemudian, para orang tua mereka telah tiba dan Rafael pun menjelaskan kesalahan apa yang mereka lakukan.
"oh, anda mau berapa? 10 jt, 50 jt atau berapa?" tanya papa Bunga dengan santai nya.
"pilihan nya hanya dua, mau berubah tidak merundung lagi atau mau di keluarkan" tegas Rafael.
"anda ini bagaimana sih? Sudah lah, terima saja uang nya dari kami dan masalah ini selesai" kesal papa Mey.
"bukan pemilik kampus aja sok mau ngeluarin anak anak kami" sewot mama Sena.
"saya tidak kekurangan uang sama sekali jadi gak butuh uang suap"
Para orang tua tidak terima jika anak anak mereka di keluarkan dari kampus terelit di kota tersebut, Rafael menanggapi ucapan para orang tua seada nya apalagi di sana ada ibu ibu rempong, siapa lagi kalo bukan ibu Bunga cs yang mati matian membela anak anak nya.
Hingga tak lama, seseorang masuk namun ia tidak sendiri melainkan bersama seseorang seusia putri mereka. Tatapan nya yang dingin namun tajam dan terasa mengintimidasi mereka semua, membuat mereka semua merinding.
"siapa anda?" tanya papa Tiara.
"saya asisten pemilik kampus ini tuan" jawab nya.
"cih, cuma asisten, masih muda pula" gumam mama Melan.
"anda mau apa kemari?" tanya mama Bunga.
"tidak ada, saya hanya mau bilang bahwa anak anak kalian di keluarkan dan kampus ini tidak lagi menerima donatur seperti anda serta saya juga tidak butuh dosen seperti anda yang selalu memberikan nilai yang tidak sesuai dengan hasil dari tugas yang anda berikan, juga menambahkan nilai pada hasil tugas yang mereka kerjakan sendiri" jawab asisten.
"anda gak bisa seenak nya begitu dong" ucap papa Mey tak terima.
"iya, cuma asisten pemilik kampus aja belagu" timpal papa Melan.
"anda tidak bisa memutuskan seperti ini, memang nya anda sudah berunding dengan pemilik kampus ini, saya kenal dengan pemilik kampus ini" papa Bunga.
Ica yang merupakan kakak sekaligus asisten nya untuk mengelola kampus nya melirik ke arah seseorang yang ikut masuk bersama nya tadi untuk meminta persetujuan dan seseorang itu yang mengerti pun mengangguk kecil.
"pemilik kampus mempercayakan semua nya pada saya, bila anda tidak percaya silahkan anda menghubungi pemilik kampus ini"
"cih, liat saja nanti"
Papa Bunga pun segera menelpon pemilik kampus, namun mereka terkejut kala mendengar suara dering telpon menggema di dalam ruangan tersebut lalu menatap seseorang yang masuk bersama asisten pemilik kampus tadi yang saat ini sedang duduk di sebuah kursi layak nya bos.
Dan yang membuat mereka tambah terkejut adalah orang itu yang tak lain adalah Aqizah mengangkat ponsel nya yang berdering.
"apa yang asisten saya katakan maka itulah yang akan saya katakan" ucap Aqizah dingin, setelah itu menutup panggilan secara sepihak.
"anda nona Azum pemilik perusahaan AF company?" tanya papa Bunga dengan gemetar.
"yes, your right" jawab Aqizah.
Kemudian Aqizah menelpon asisten nya yang berada di perusahaan nya yakni Ara, ia meminta Ara untuk memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan Aston group yang merupakan perusahaan milik papa Bunga.
Beberapa menit kemudian, ponsel papa Bunga berdering dan ia pun langsung mengangkat nya dan betapa terkejut nya ia bahwa perusahaan AF company memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan nya.
"baiklah, seperti yang di katakan asisten saya, anak anak kalian di keluarkan, papa Mey tidak di terima lagi sebagai donatur dan papa Melan saya pecat" ucap Aqizah lalu mengajak Ica untuk pergi dari sana, namun sebelum keluar papa Mey mencegah nya.
"tunggu" cegah papa Mey.
"saya tidak apa apa tidak jadi donatur lagi di sini dan terima kasih selama ini telah menjadikan saya donatur, tapi saya mohon jangan mengeluarkan anak saya" pinta papa Mey.
"anak kami sudah tidak memiliki masa depan sama sekali, waktu smp dia sudah di lecehkan oleh beberapa teman sekolah nya sampai ia hamil lalu keguguran" tangis mama Mey pecah.
"namun demi cita cita nya yang ingin menjadi dokter kandungan, ia rela melanjutkan sekolah nya meskipun banyak yang mengatai dan mencaci maki nya. Kami sudah berusaha menyembunyikan masalah ini agar ia bisa dapat teman tanpa merasa jijik dengan nya" lanjut papa Mey.
Aqizah hanya diam, tidak menjawab juga tidak berbalik sedangkan Ica hanya mengikuti apa yang di putuskan Aqizah nanti nya hingga Nizma masuk dan langsung menghampiri Aqizah.
"gue denger" ucap Nizma.
"jadi, bagaimana?" tanya Aqizah.
"kasih dia satu kesempatan"
"baiklah"
Aqizah pun berbalik melihat Bunga cs beserta orang tua mereka, lalu ia menatap Nizma kembali dan di angguki oleh Nizma.
"Mey Mahira, minta maaf lah pada Nizma" titah Aqizah.
Tanpa pikir panjang, Mey langsung maju dan berlutut di hadapan Nizma dan Aqizah lalu meminta maaf sambil menangis. Aqizah yang melihat ketulusan dari mata Mey pun mengangguk, sedangkan Nizma membantu Mey untuk berdiri dan tanpa di duga Nizma memeluk Mey.
"kalian berempat juga minta maaf pada Nizma" titah Aqizah pada Bunga, Sena, Tiara dan Melan.
"cih, buat apa kita minta maaf sama si miskin, gak level banget" ketus Tiara.
"sorry ya, gak level minta maaf sama si miskin" ucap Bunga.
"minta maaf? heh yang benar saja gue di suruh minta maaf ke orang rendahan kek dia" sinis Sena.
"gak sudi gue minta maaf sama si miskin itu, nanti gue ikutan miskin lagi iuh jijay banget" ucap Melan.
"okey, no problem, tapi ingat, tidak ada satu pun kampus terelit di dunia ini yang akan mau menerima kalian" ucap Aqizah.
"baiklah Mey, lo gak jadi di keluarin, tapi untuk satu minggu ini lo di skor dan gunakan waktu satu minggu itu untuk memperbaiki diri lo. Kalian semua silahkan pergi dari sini" tegas Aqizah.
"baik, terima kasih nona" ucap Mey.
"terima kasih nona, kami akan sebagai orang tua juga memperbaiki diri lagi dan memantau nya terus" ucap papa Mey.
"panggil Aqiz saja sudah cukup paman tante Mey"
"baiklah, sekali lagi terima kasih"
"berterima kasih lah pada Nizma karna dia yang membuat saya memberi nya satu kesempatan lagi"
"terima kasih nak Nizma dan maafkan kesalahan anak kami selama ini"
"iya om tante, saya juga sudah memaafkan Mey jauh jauh hari sebelum Mey minta maaf"
"ayo pulang" ajak Aqizah.
Mereka pun keluar dari ruangan Rafael yang dari tadi diam saja dan membiarkan Aqizah dan Ica yang mengurus nya, namun sebenar nya ia juga terkejut ternyata Aqizah lah yang selama ini menolong nya dan memberi nya pekerjaan sebagai dekan di kampus nya.
......................
Maaf ya semua nya, kalo di episode sebelum nya author pernah sebut nama perusahaan nya, nama nya author ganti ya. Terima kasih dan maaf.....