[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 4 - Rindu Suaranya
Keith sudah menunggu Damian di dalam mobil cukup lama, dia sangat tahu jika memang Damian membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan diri. Sampai hampir dua jam akhirnya yang ditunggu datang juga.
"Ck, sepertinya kau harus menyembuhkan phobiamu itu! Kalau begini terus, jika musuh menyerang kita akan mati konyol karena membuang banyak waktu!" decak Keith kesal saat Damian masuk kedalam mobil.
Mendengar itu, Damian langsung menatap Keith dengan tajam. "Apa selama ini, aku pernah kalah?"
"Ya, kita memang selalu menang tapi sepintar-pintarnya kanguru melompat pasti akan jatuh juga!" sahut Keith pada bos mafia itu.
Damian memilih diam tidak menanggapi karena dia juga sudah berobat agar penyakit myshophobianya sembuh tapi selama ini tidak ada pengobatan yang berhasil.
Mereka berdua menuju sebuah markas rahasia yang sebelumnya klan Damian sudah menawan 5 orang untuk di operasi. Orang-orang itu di operasi dan di dalam tubuhnya ditaruh obat yang diselundupkan supaya lolos saat melewati bandara, karena obat itu akan diedarkan di 5 negara berbeda. Jenis obat langka yang paling dicari dan harganya yang fantantis.
"Bagaimana?" tanya Damian saat saat sampai.
Salah satu anak buahnya memberikan 5 paspor dan tiket pesawat pada bosnya. "Sudah selesai, Bos!"
Sebelum Damian menerima paspor-paspor itu, Keith dengan sigap menyemprotkan cairan anti kuman supaya menghilangkan rasa jijik Damian pada benda kotor.
"Bagus!" ucap Damian yang merasa 5 paspor yang dipegangnya bersih.
Lalu dia mendatangi para tawanannya yang sudah berdiri dan berjejer dengan kepala tertunduk sambil menahan perut yang sakit bekas operasi.
"Kalian akan bebas jika sudah berhasil membawa obat itu ke negara tujuan, di bandara ada anak buahku yang menanti dan mereka akan menjadi petunjuk apa yang harus kalian lakukan selanjutnya!" ucap Damian dengan memberikan 5 paspor di tangannya satu per satu.
"Ingat! Tidak ada yang boleh membantah!" tambahnya mengancam.
Para tawanan itu hanya bisa mengangguk bersama, mereka harus menurut atau kalau tidak nyawa mereka dan keluarganya taruhannya.
*****
Disisi lain, Jeje sudah kembali dari kampus dengan membawa banyak belanjaan karena dia baru saja selesai belanja bulanan.
Jeje memang lebih suka masak sendiri, karena lidahnya lidah kampung jadi tidak cocok dengan masakan luar negeri.
Gadis itu menyusun bahan-bahan makanan di kulkas setelah itu dia mencuci ayam yang akan dia masak.
Dengan bernyanyi dia melakukan pekerjaannya, rasanya hari ini dia sangat bahagia karena tidak perlu melakukan PS dengan berbagai jenis pria yang sudah berumah tangga.
Sekarang hanya perlu dengan satu orang ditambah dengan dia yang mendapat kepuasan.
"Siapa sebenarnya pria itu? Kenapa aku jadi penasaran?" gumam Jeje dengan wajah merona.
Jeje ingin mengalihkan pikiran liarnya, dia segera memasak ayam kecap karena hari ini dia sangat merindukan masakan ibunya. Jeje berharap bisa cepat selesai kuliah dan pulang ke Indonesia.
"Taraaa... sudah jadi!" ucap Jeje saat masakannya selesai.
Setelah itu, dia mengambil nasi dan segera memakan hasil masakannya seorang diri.
Saat dia tengah asyik menyantap makanan, ponselnya berdering dan itu adalah bunyi panggilan. Jeje melihat siapa yang menghubunginya, ternyata itu adalah pria misterius yang akan menjadikan dirinya PS pribadi.
"Hallo!" jawab Jeje ragu.
Hening tidak ada suara.
"Tuan?" Jeje bersuara lagi.
Lalu suara pria yang tak lain adalah Damian itu terdengar. "Aku merindukan suaramu!"
sebelom nolong ketawa dulu ahh...