NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: GadihJambi

Putri seorang Duke pada zaman abad pertengahan terkejut saat terbangun dari pingsannya di saat pesta debutantenya di kalangan sosialisasi bangsawan kelas atas. Ia kembali mengulang waktu setelah mati dibunuh suami dan selir sang suami saat akan melahirkan bayinya. Sang putri bertekad akan membalas perbuatan mereka dikehidupan lampau dengan pembalasan yang sangat kejam bagi akal sehat manusia pada zaman itu.

Berhasilkah ia membalas kejahatan mereka dikehidupan yang kedua ini?
Akankah ia berhasil menyelamatkan keluarganya dari tragedi pembantaian yang didalangi suaminya di kehidupan lampau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadihJambi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mata yang familiar

Ruby memeluk bayi Bai dalam dadanya sambil melihat Leona mengobati kakak keduanya. Leona membuat dua obat dari bunga yang Ruby bawa. Satu berupa obat oles untuk bekas luka anak panah dan satu lagi obat cair untuk diminum agar organ-organ tubuh Deon yang sudah terkena efek racun bisa dibersihkan dengan meminumnya.

Jenderal David sudah pergi ke depan benteng bersama Sir Steven untuk menyambut kedatangan Putra Mahkota dan Pangeran kelima. Tidak seorangpun menyadari kilat emosi tersembunyi dalam mata Ruby saat mendengar kedatangan orang yang menghancurkan hidupnya dimasa lalu.

Ruby meminta Steve membuatkan tempat tidur nyaman untuk bayi harimau nya dan Steve membuatnya tidak jauh dari ranjang sang Panglima yang bisa dipindah-pindah.

"Nona, kira-kira apa tujuan Kaisar mengirim Putra Mahkota dan Pangeran kelima ke perbatasan ini? Padahal disini sudah ada Jenderal dan Panglima yang tidak akan gagal dalam mengatasi para musuh, " tanya Leona membuka pembicaraan karena sedari tadi ia melihat Nonanya hanya diam seperti memikul beban yang berat.

"Aku tidak tahu, hanya saja mereka datang terlambat disaat bala bantuan dari Dukedom Caleste sudah mengatasi semuanya!" jawab Ruby dengan nada dingin.

Leona terdiam dan tetap mengoleskan ramuan yang ia buat pada luka ditubuh sang Panglima.

"Apapun alasannya saya harap mereka tidak mengganggu apa yang sudah dilakukan Tuan Jenderal dan Panglima terlebih dahulu," sahut Leona yang disetujui Ruby dalam hatinya.

Saat ini Putra Mahkota Alexis dan Pangeran kelima Oscar dibawa Jenderal David ke tendanya dan mereka melakukan pertemuan sampai tenda untuk Putra Mahkota dan Pangeran kelima selesai didirikan.

Ada enam orang dalam tenda Jenderal David termasuk tangan kanan ketiga nya yang ikut duduk di kursi masing-masing.

"Maaf jika keadaan disini tidak sesuai harapan Yang Mulia Putra Mahkota dan Pangeran kelima," ucap Jenderal David basa basi membuka pembicaraan mereka.

"Ini lebih bagus dari yang semestinya karena bagaimanapun juga daerah ini tempat peperangan yang penuh dengan darah dan kematian!" sahut Putra Mahkota Alexis dengan bijak.

"Anda benar, Yang Mulia! Disini kami bahu membahu menjaga satu sama lainnya agar mereka bisa pulang dengan selamat pada keluarga masing-masing pada saat nya nanti," ucap Jenderal David lagi dengan ekspresi yang sama yaitu datar.

Pangeran kelima memandang sinis Jenderal yang menjadi kebanggaan orang-orang terutama Nyonya -nyonya bangsawan yang gencar mengincar pria ini untuk menjadi menantu mereka.

Nama yang selalu dielu-elukan dan dibanggakan atas semua prestasi nya disetiap pertempuran membuat Pangeran kelima benci dan muak. Namun Pangeran kelima pintar menyembunyikan perasaan nya agar terlihat netral dan mendukungnya dihadapan orang banyak.

Mereka terlibat pembicaraan yang serius tentang alasan kedatangan mereka ke perbatasan. Rencana untuk memasuki kawasan musuh dengan menjadi mata-mata masih dipertimbangkan oleh Jenderal David.

Ia masih menunggu kesadaran adiknya Panglima Deon yang juga sebagai penasehat dan ahli strateginya selama ini. Dua kakak beradik itu selalu bekerjasama dalam setiap misi yang mereka jalani sehingga mereka berdua meraih kemenangan yang selama ini orang-orang bicarakan.

"Jenderal David, dimana Panglima? Kenapa sedari tadi saya tidak melihat kehadirannya terutama saat menyambut kami tadi?" tanya Pangeran kelima mengandung sindiran jika Panglima Deon sengaja tidak menyambut gembira.

"Adik saya masih belum sadarkan diri, Pangeran! Beliau terkena panah beracun yang dibidik musuh saat penyerangan beberapa minggu lalu," jawab Jenderal David dengan muka datar.

"Panglima Deon terluka??? Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah ia baik-baik saja?" cerca Putra Mahkota dan terselip kekhawatiran dari nada suaranya.

"Saat ini Panglima masih belum sadar karena baru saja diobati dengan penawar yang dibawakan oleh adik saya! Jika tidak ada adik saya, mungkin keluarga kami akan memasang bendera hitam disepanjang Dukedom Caleste," jawab Jenderal David dengan santai.

"Adik???" beo Putra Mahkota Alexis dan Pangeran kelima saling berpandangan dengan bingung.

"Benar, Yang Mulia! Nona muda kami lah yang mencari penawar bersama saya sendiri yang mengawalnya! Sekarang kami tinggal menunggu reaksi tubuh Panglima pada penawar tersebut dan kata dokter itu hanya menunggu dalam beberapa jam saja," sahut Sir Steven dengan bangga menceritakan nya.

"Lady Caleste??" tanya Pangeran kelima dengan wajah tidak percaya.

Sir Steven mengangguk kecil dengan terus tersenyum bangga. Ekspresi muka Putra Mahkota langsung berubah dan itu disadari oleh Komandan Blade tangan kanannya.

"Lapor, Tuanku! Tenda untuk Yang Mulia Putra Mahkota dan Pangeran kelima sudah siap!" lapor prajurit yang berdiri didepan pintu tenda pada Jenderal David.

"Terimakasih! Ayo, Yang Mulia, saya antarkan Yang Mulia agar bisa beristirahat sejenak sebelum saya panggil untuk makan malam!" ucap Jenderal David pada prajuritnya dan mengajak Putra Mahkota dan Pangeran kelima ke tenda baru mereka.

"Jenderal, apa kami berdua tidak diizinkan melihat keadaan Panglima Deon?" tanya Pangeran kelima dengan sengaja saat Jenderal David dan Putra Mahkota sudah berdiri dari kursinya.

"Saya tidak melarangnya, Pangeran kelima! Hanya saja saat ini adikku masih ditangani dokter khusus yang dibawa oleh adikku selama tiga jam kedepan. Mohon bersabar karena saat ini nyawa adik keduaku lebih utama meskipun aku harus menentang semua orang!" jawab Jenderal David dengan wajah mengeras dan suara dingin.

"Cukup adik kelima! Kita disini bukan untuk mencari masalah, tetapi untuk meringankan masalah! Biarkan Panglima Deon diobati terlebih dahulu dan kita akan melihatnya jika saatnya tiba!" tegur Putra Mahkota dengan mengeluarkan aura intimidasi nya sehingga para prajurit yang berjaga diluar tercekik hebat.

"Yang Mulia, turunkan aura anda!" bisik Komandan Blade pada Putra Mahkota Alexis.

Putra Mahkota Alexis langsung menurunkan tekanan intimidasi nya sehingga para prajurit diluar tenda luruh ketanah dengan napas kembang kempis.

Pangeran kelima membuang muka dengan tangan terkepal dibalik jubahnya. Jenderal David tidak terpengaruh oleh tekanan kuat yang diberikan Putra Mahkota karena ia juga punya tekanan yang sama, jadi ia bersikap biasa saja lalu berjalan keluar tenda dengan diikuti Sir Steven.

Putra Mahkota juga ikut keluar bersama tangan kanannya dan Pangeran kelima juga ikut dengan wajah menyimpan amarah dalam hatinya.

Ruby bersenandung keluar dari tenda kakak keduanya dengan bayi Bai dalam pelukannya seorang diri.

Ia berjalan menuju tendanya sendiri yang sudah ditegakkan sang kakak saat dirinya pergi bersama Sir Steven kemarin.

Tidak disangka, tendanya bersebelahan dengan tenda Putra Mahkota dan berseberangan dengan tenda Pangeran kelima.

"Princess!!!" panggil Jenderal David dengan lembut saat melihat sang adik berbicara sendiri dengan bayi harimau.

Ruby menoleh dan matanya bertabrakan dengan mata merah yang berdiri dibelakang sang kakak sehingga tanpa sadar jantungnya berdetak kencang seakan mau melompat keluar.

"Mata itu! Kenapa sangat familiar dan kenapa jantungku berdetak kencang melihat mata biru itu?" batin Putra Mahkota Alexis dengan jantung berdebar.

Bersambung...

1
Ibuk'e Denia
AQ mampir thor
Ayu Padi
nambah boleh GK Thor...keren bngtt
dimsum mbluber1
yaiyalah bisa tdr enyak wong "domba"nya guanteng hahaha
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
wow putra mahkota mesuuuuumm 😂😂🤭🤭
Rizki Amelia
aku padamu dah thor
Ayu Padi
br Nemu novel ini...suka sekali cerita ny Thor ...per hari lebih dari 1 bab bisa GK Thor...
Ayu Padi
next Thor...seruuuu...kadang ketawa sendiri
Ayu Padi
keren Thor....up tiap hari ya Thor sampe END ..semoga banyak yg ngel LIKE ya
dimsum mbluber1
ihh gregetan thkorkuh lg swet2 nya ne
Lala Kusumah
Ruby ketemu sama putra mahkota itu ya 🤔🫣😂🤭😍
StepMother_Friend
/Gift//Gift//Gift//Gift/
StepMother_Friend
/NosePick/.....
StepMother_Friend
...
Lala Kusumah
hati-hati Ruby, semangat 💪💪😍😍👍👍❤️❤️
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂🤭🤭
Eda Eda
👍
Lala Kusumah
wuuuuiiiihhhh ada pencuri ciuman tuh Ruby 😂😂😂🤭🤭
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lauren Florin Lesusien
𝙻𝚞𝚌𝚞 𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚞𝚛😍😍🤣😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!