Apa kamu bisa bertahan jika seorang yang kau kasihi dan kau hormati menorehkan luka begitu dalam.
Penghianat yang di lakukan sang Suami membuat Ellen wajib berlapang dada untuk berbagi segala hal dengan wanita selingkuhan Suaminya.
Ingin rasanya Ellen pergi menjauh namun Davit, Suaminya tidak mau menceraikan. Ellen di tuntut bertahan meski hampir setiap hari dia menerima siksaan batin. Bagaimana hati Ellen tidak sakit melihat lelaki yang di cintai membagi perhatian serta kasih sayang nya di pelupuk mata. Namun tidak ada pilihan lain kecuali bertahan sebab David tak membiarkannya pergi.
Suatu hari tanpa sengaja, Ellen di pertemukan dengan seseorang yang nantinya bisa menolongnya terlepas dari belenggu David.
Langsung baca ya👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluSi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Yuan tersulut hasrat saat Ellen memeluk tubuh nya erat. Terdengar beberapa kali Ellen mendesis menahan gejolak hasrat yang semakin merongrong saat tangannya menyentuh tubuh berotot Yuan.
Obat perangsang sengaja di tambahkan ke dalam minuman Ellen demi sebuah pembuktian ketertarikan Yuan akan sosok Ellen.
Sebelumnya, ada tiga orang wanita masuk dan melakukan adegan yang sama. Bedanya mereka melakukan tanpa pengaruh obat perangsang. Ketiga wanita itu merupakan pellacur tingkat atas dengan tarif ratusan juta perjam. Perkerjaan merayu tentu sudah menjadi kebiasaan juga keahlian mereka. Anehnya, Yuan sama sekali tidak tertarik bahkan sangat muak serta jijik, padahal Johan memilih wanita yang parasnya jauh lebih cantik dari Ellen.
"Hentikan!!!" Teriak Yuan memperingatkan si wanita agar berhenti menggoda.
"Mana bisa Tuan, anda tampan sekali." Sambil berusaha terus merayu dengan bahasa tubuh.
Gawatnya para wanita malah tidak sanggup mengendalikan hasrat. Kesempurnaan paras serta tubuh Yuan membuat mereka kehilangan akal bahkan berusaha mati-matian merayu agar Yuan bisa di miliki. Naas bagi mereka, sebab Yuan bukan lelaki yang bertele-tele. Saat peringatan sudah di lontarkan, detik itu juga Yuan menghentikan perkerjaan ketiga wanita dengan caranya sendiri.
Setelah mayat ketiganya di bereskan, kini tiba giliran Ellen. Yuan sudah lebih dulu merasa gelisah, canggung, gugup saat menunggu kedatangan Ellen. Perbedaan itu sangat terasa dan kini Yuan yakin jika apa yang di rasakan pada Ellen tidak bisa di ciptakan wanita lain sekalipun mereka telanjang bulat di depannya.
"Hei Johan! Kenapa aku di masukkan ke sini sendirian!!!" Teriak Ellen seraya menggedor pintu. Dia pikir Johan mengumpankan nya pada lelaki hidung belang. Ellen tidak bisa mendengar penjelasan yang sempat Johan katakan karena otaknya kembali terganggu." Kau tega sekali Jo! Kau pikir aku takut membalas perbuatan mu! Aduh kenapa semakin panas." Keluh Ellen meremas kerah dress bagian depan seraya memutar tubuhnya. Cukup mengejutkan melihat keberadaan Yuan di sana." Tuan Yu? Anda di sini juga." Ellen tersenyum canggung untuk menyembunyikan rasa panas di tubuhnya.
"Hum." Jantung ku berdebar-debar padahal wanita ini angkuh sekali.
Terpaksa jalan ini Johan ambil karena Ellen dan Yuan sulit di satukan. Keinginan keduanya saling bertabrakan, Ellen malas menjalin hubungan baru sementara Yuan enggan menurunkan ego dan masih menganggap ketertarikannya sebagai kesalahan.
Mana bisa hati Ellen luluh kalau nyatanya sikap Yuan sangatlah tak menarik, kasar dan arogan. Apalagi Ellen pernah gagal dalam menjalin rumah tangga sehingga sosok Yuan tak masuk lelaki idamannya. Ellen malah trauma berhubungan dengan lelaki dingin sejenis David, mantan Suaminya.
Berkali-kali Johan menjelaskan pada Yuan, mustahil meluluhkan hati Ellen jika sikap nya masih saja kaku. Wanita murahan mungkin bisa menerima sikap Yuan karena mereka melihat dari sisi kekayaan. Sementara sejak perceraian resmi di dapatkan, sikap Ellen berubah menjadi setelan pabrik. Dia sangat, teramat dan lebih menjaga kehormatannya.
Itu kenapa Johan memilih jalan ini. Selain ingin menyadarkan Yuan, dia juga ingin mematahkan rasa putus asa Ellen yang menganggap dirinya tidak sempurna menjadi wanita. Selayaknya menerka-nerka hasilnya, Johan mencampurkan obat perangsang agar Yuan yakin akan perasaannya, begitupun Ellen yang sebenarnya tidak mandul. Tanpa perduli pada janin yang mungkin bisa tumbuh, Johan melakukan rencana gilanya atas persetujuan Yuan.
"Tolong buka pintunya Tuan. Saya harus pergi." Ellen semakin sulit mengendalikan tubuhnya. Sesekali dia mendesis sambil menggigit bibir bawahnya. Nafasnya pun terdengar memburu sebab obat perangsang di berikan dalam dosis besar.
"Aku tidak bisa. Johan yang membawa kuncinya."
"Maaf Tuan, di sini panas sekali. Apa pendingin ruangan nya mati?" Ellen mendongak, pendingin tampak menyala dengan suhu 14 derajat. Kenapa tubuhku! Panas sekali! Aku ingin melepas baju.
Ellen berjalan masuk kamar mandi, Yuan sendiri mengendurkan dasi karena sudah tergoda melihat tingkah Ellen.
Aku mengakui dia cantik sekali. Cara mendesis nya membuatku ingin melakukan itu. Batin Yuan masih berusaha menahan gejolak hasrat namun kali ini semakin sulit terkontrol.
Di dalam kamar mandi, Ellen mengguyur tubuhnya, berharap rasa panas mereda tapi itu perkerjaan sia-sia. Ellen semakin sulit mengendalikan hawa di tubuhnya dan memutuskan untuk keluar.
Saat dia mencapai ambang pintu, Yuan sudah berdiri tegak seolah sedang menyambutnya. Jas bahkan sudah di lepaskan sehingga otot-otot yang ada di dalam semakin tampak menggoda bagi Ellen.
"Saya tidak mengerti, tubuh saya panas sekali. Apa minuman itu sudah kedaluwarsa?" Gumam Ellen terlihat sangat gelisah." Bagaimana ini Tuan, rasanya saya tidak tahan." Ellen menelan bulat-bulat rasa malunya lalu berjalan mendekati Yuan.
Saat posisi keduanya saling berhadapan, hasrat nya semakin tidak terkendali. Ellen memeluk tubuh Yuan erat sambil sesekali mendesis.
"Tuan bantu saya. Ini sangat tidak nyaman."
Ketertarikan yang sudah terbangun sejak beberapa Minggu terakhir membuat Yuan langsung mengabulkan permintaan Ellen.
Tanpa latihan ataupun belajar, hasrat menggebu Yuan menuntun nya melakukan hal yang selama ini tidak pernah terpikirkan. Berciuman, memanjakan lewat sentuhan bahkan percintaan inti dengan beradegan ranjang, dapat Yuan lakukan sangat sempurna sampai Ellen beberapa kali menunjukkan senyum kepuasan bahkan melontarkan pujian pada Yuan.
Perlakuan itu semakin membabat kewarasan, memantapkan perasaan Yuan bahwa dia sangat menginginkan Ellen. Di tengah dessahan, Yuan beberapa kali mengganti panggilan untuk Ellen menjadi baby. Meski apa yang di lakukan bisa menumbuhkan benih, tapi Yuan sangat menikmati percintaan pertama nya.
Akan ku luluh kan hatimu setelah ini. Coba tolak aku Ellen! Kau wajib menjadi milikku!! Batin Yuan.
.
.
.
.
.
"Eum..." Lagi lagi Ellen bergumam sambil merapatkan tubuhnya lagi dan lagi. Aku tidak ingin bangun. Mimpi yang indah. Bagaimana fikiran ku bisa berfantasi sejauh ini. Aku bercinta dengan Tuan Yu? Haha konyol tapi ya sudah, ini kan cuma mimpi. Apa bisa dia berteriak dan mengumpat ku?
Rupanya Ellen mengira jika apa yang terjadi hanyalah mimpi. Itu kenapa dia enggan membuka mata karena tidak ingin mimpi berakhir.
Walaupun Ellen tidak ingin membangun sebuah hubungan, tapi paras Yuan mustahil tak membuat nya tertarik. Sosok itu lebih dari kata sempurna. Tampak lebih dewasa daripada David dalam segi fisik. Ellen pun lebih menyukai warna kulit coklat Yuan daripada David yang cenderung pucat. Namun tetap saja ketertarikan itu tidak cukup kuat untuk membuat Ellen berselera membuka hati. Baginya hidup berumah tangga tidak bisa mengandalkan kesempurnaan fisik tapi harus di imbangi dengan kesempurnaan sikap pada pasangannya.
Ini seperti nyata atau terlalu nyata. Ucap Ellen dalam hati. Jemari kecilnya meraba dada bidang di hadapannya lalu beralih ke wajah. Ellen bahkan mengusap rambut tebal Yuan yang sejak tadi sengaja diam memperhatikan. Buka mata! Please jangan! Ku mohon kalau ini hanya...
Ellen mendongak dan seketika maniknya melebar saat mendapati Yuan berada nyata di hadapannya. Saat akan berteriak, Yuan kembali membungkam mulut Ellen dengan bibirnya.
"Hah Hah Hah." Ellen menghirup oksigen kuat-kuat sambil menahan tubuh Yuan agar tidak mendekat." Tidak. Ini tidak benar!! Ini kesalahan!" Umpat Ellen panik. Dia membuka selimut sedikit untuk memeriksa. Ellen semakin frustasi saat mendapati tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun.
"Apa yang salah Baby?" Kepanikan bertambah saat mendengar jawaban dari Yuan.
"Coba ulangi? Apa saya salah dengar?"
"Ini tidak salah dan ini nyata. Tidurmu pulas sekali. Sejak beberapa jam lalu aku menunggumu bangun."
Ellen tertawa kecil karena suara Yuan terdengar menggelikan. Dia terbiasa mendengar Yuan berteriak dengan suara kasar nan ketus. Keanehan kembali Ellen lihat saat Yuan tampak tersenyum simpul.
"Anda menjebak saya?!" Kepanikan serta kekonyolan bercampur aduk sehingga Ellen kesulitan mengendalikan ekspresi wajah nya.
"Hum sedikit." Yuan menyikap selimut lalu berdiri. Celana boxer masih tampak di pakai tapi Yuan seolah tidak malu menunjukkan bentuk tubuhnya pada Ellen.
"Sialan! Sejak awal aku memang sudah curiga padamu dan orang-orang yang ada di rumah itu!!" Lagi lagi Yuan tersenyum simpul sambil memakai celana panjangnya.
"Sejak awal pertemuan di lorong, aku sudah menyukai mu." Yuan memberikan dress milik Ellen." Mau ku bantu memakaikannya Baby?" Imbuhnya.
Kenapa bisa berubah secepat itu sih? Apa benar dia Tuan Yu? Dengan gerakan cepat Ellen menyambar baju di tangan Yuan." Setelah ini jangan harap kau bisa menyentuh ku! Tak perlu pura-pura manis! Aku tidak akan tertarik!!!" Ellen duduk, menurunkan kedua kakinya lalu berjalan ke kamar mandi dengan tubuh berbungkus selimut.
Yuan menatap kepergian Ellen sambil mengambil ponsel yang tersimpan di saku jas.
📞📞📞
"Sudah kamu siapkan Jo?
"Sudah Kak. Semua berkas Nona Ellen berhasil saya dapatkan.
Johan sampai rela menyelinap masuk ke rumah David untuk mencuri berkas-berkas pribadi milik Ellen. Beruntung David sedang tidak ada di rumah karena sibuk mencari keberadaan Ellen.
"Hum. Aku ingin mengikatnya dulu. Untuk masalah pesta, harus di gelar secara besar-besaran. Undang seluruh relasi termasuk David.
"Lelaki itu pasti akan marah padamu Kak hehe.
"Terserah Jo. Semoga dia berhenti melakukan hal bodoh.
"Aku tidak yakin Kak.
"Berarti dia harus berhadapan langsung dengan ku.
"Wah bagus. Sudah lama Kak Yu tidak beraksi.
"Kau yang menyuruhku bersembunyi.
"Demi keselamatan satu-satunya pewaris. Tapi setelah ini tak masalah harus berkerja keras. Eum oke, aku harus menjemput petugas yang menikahkan.
"Ya.
📞📞📞
Apa yang Johan perkirakan sesuai keinginan. Semua kegalauan serta keraguan Yuan atas Ellen langsung musnah seusai percintaan terlarang terjadi. Entah benih itu bisa tumbuh atau tidak, Yuan tidak perduli dan langsung menyerukan titah pada Johan tentang sebuah pernikahan dadakan.
🌹🌹🌹