Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KESENANGAN PARA KLONING
{Sebelum Side Story}
*Desa Succubus*
Dimalam hari yang tenang.
Bulan menyinari bumi dengan cahayanya yang lembut, membuat orang yang melihatnya menjadi damai seperti orang yang melakukan petualangan panjang selama hidupnya menemukan apa yang dia cari selama ini.
Yaitu cinta....
Cinta bagaikan angin di udara. Tidak bisa dilihat, Tapi bisa dirasakan.
Cinta kasih dari manusia kadang berbeda-beda. Ada yang menunjukkan nya dengan kata, Ada juga dengan bukti nyata. Dan tak jarang ada yang melakukan hal yang lebih daripada yang lain.
Sesuatu yang hangat dan nyaman, pasti akan disukai oleh seseorang.
Sama halnya dengan cinta yang tulus dan setia, pasti akan bertahan hingga takdir memisahkan.
Dan Sekarang......
Apakah cinta yang dimaksud tadi ada disetiap kehidupan kloning? Mari kita tunggu dan simak.
*Jembatan Kayu*
Dipinggiran desa succubus terdapat jembatan kayu melengkung yang dibawahnya terdapat aliran sungai kecil.
Di keheningan malam, seseorang dengan santai berada diatas jembatan kayu itu. Orang itu hanya diam melihat kebawah untuk melihat bayangan dirinya di aliran sungai.
Kegelapan malam yang di iringi kerlap kerlip dari kunang-kunang yang indah membuat suasana sangat tenang.
Bunyi katak bersuara yang juga ikut mengiringi malam penuh ketenangan.
Hewan-hewan nokturnal mulai keluar untuk melakukan naluri alamiah mereka.
Suara dari para hewan sangat indah, seakan-akan musik iringan menghiasi hutan itu dengan musik merdu dan ritme yang pas.
Waktu pun berlalu hingga tengah malam.
Suara hewan pun mulai sedikit terdengar, sehingga kesunyian menghampiri seseorang yang sedang berada diatas jembatan kayu.
Setelah diam yang menenangkan, suara dari kegiatan malam akhirnya terdengar ke telinga orang yang berada di atas jembatan kayu.
Suara yang membawa seseorang kedalam mimpi indah berdua sangat terasa disana.
Suara yang awalnya tidak terlalu terdengar ketika para hewan berbunyi itu mulai semakin nyaring hingga malam tenang, menjadi malam romantis penuh keringat.
Orang diatas jembatan kayu hanya bisa menghela nafas karena dibuat heran oleh para kloning yang sangat bernafsu. Berbanding terbalik dengan dirinya karena tidak tertarik sama sekali dengan hal Begitu.
Namun, setelah orang itu menghela nafas panjang. Datang seorang wanita dengan mahkota di kepalanya.
Wanita itu datang dengan anggun, seperti Dewi turun dari langit mencari cinta yang telah ia nanti kan selama hidupnya.
Gaun putih bak permaisuri dari negeri awan menjadi berkilap disinari cahaya rembulan malam.
Dengan langkah pelan wanita itu mendekat kearah orang yang berada di atas jembatan kayu yang tidak bukan adalah Flavio.
Perlahan tapi pasti, wanita itupun akhirnya berhadap-hadapan dengan vio.
Tatapan mata yang saling menatap, sembari hembusan nafas kecil dimulut keduanya membuat suasana menjadi lebih ke arah lain.
Mata yang seperti biru malam dengan gemerlap bintang didalamnya membuat ikatan antara malam hanya sebatas tatapan.
Tangan lembut sehalus sutra memegang pipi vio dengan perlahan.
Belaian pelan di pipi dengan jari yang sedikit mengusap-usap bibir vio.
Tatapan yang penuh hasrat mulai terlihat dikedua mata wanita itu.
Bibir merah menggoda dari wanita itu mulai perlahan menghampiri bibir vio.
Kedekatan mulai terjadi diantara keduanya, sehingga....
kecupan manis semanis madu terjadi diantara keduanya, ciuman pelan dari bibir ke bibir perlahan menjadi berair.
Kedua tangan dari vio pun memeluk tubuh wanita itu, dengan satu tangan memegang belakang perut dan satu tangan memegang bagian belakang yang sangat tebal tapi lembut.
Tamparan pelan dari tangan vio membuat gelombang dari tubuh bagian belakang wanita itu hingga wanita itu berhenti mencium.
"iiiih! Nakal banget sih kamu inih > _<
Tanpa memedulikan ucapan dari wanita itu, tangan penuh rasa penasaran pun tetap terus menampar bagian belakang yang terus saja bergelombang.
Gelombang yang kuat bagaikan ombak laut yang bisa menyapu segalanya, termasuk dirimu. Terus saja bergelombang.
"aku bales juga nih >_<
Karena ucapannya tidak dihiraukan, wanita itu membalas vio dengan ciuman yang lebih intens, yaitu dengan menggunakan lidah.
Lidah wanita itu bergerak dengan lincah memperlintir lidah vio hingga vio pun berhenti menampar.
Lidah keduanya menari dengan penuh semangat bak penari yang menari di atas es dengan sepatu khusus nya.
Air liur penuh makna dari tarian lidah keduanya pun mengalir dari mulut ke mulut.
Dan sentuhan akhir dilakukan wanita itu dengan membuka mulutnya dan memperlihatkan air liur penuh makna kepada vio.
Vio pun dengan sigap menyantap hidangan dari mulut wanita itu.
Tegukan air pun terjadi, air penuh makna yang berada dimulut wanita itu berpindah ke mulut vio.
Kemesraan terjadi diantara keduanya, sampai pengganggu datang.......
*Rumah Succubus Dekat Jembatan*
"Haha! Ternyata bukan cuma kami yang tergoda oleh hasutan succubus." Ucap dari seseorang di jendela yang melihat kejadian antara Flavio dengan wanita bermahkota yang memimpin semua succubus, yaitu Ratu Succubus.
Mendengar ada melihat kejadian mesra mereka, keduanya berhenti berciuman dan mundur beberapa langkah untuk menjauh diantara keduanya.
Perasaan malu dengan hebat menghampiri keduanya hingga pipi wajah diantara mereka sedikit memerah.
Suasana canggung pun terjadi....
"Anu.... Eto....... Sa-sampai ketemu lagi." Setelah mengucapkan itu, wanita itu pun lari kecil meninggalkan vio dengan pipi yang masih kemerahan.
Rasa malu dan kecewa menimpa vio hingga tak bisa berkata-kata dan terdiam mematung diatas jembatan.
Karena merasa terganggu akibat dari salah satu kloning, si vio mengeluarkan aura dari tubuhnya yang berwarna hitam gelap.
Aura yang dikeluarkan vio sangatlah menindas, hingga aura itu sampai pada kloning yang berada dirumah salah satu succubus.
"Jadi kau juga bisa marah ya?! Baiklah, akan ku ladeni kau malam ini." kloning itu pun keluar dari dalam rumah menggunakan jendela rumah succubus, si kloning juga ikut mengeluarkan auranya yang level 1 untuk menindas vio.
Aura yang sama kuatnya saling berbenturan hingga tercerai-berai kemana-mana.
Sekarang, keduanya akhirnya berhadap-hadapan.
Tatapan maut saling terpancar di mata keduanya.
Tatapan yang seperti melihat Dewa Kematian itu sendiri terlihat sangat jelas Dimata mereka.
"Ayo kita buat pertarungan yang bagus untuk dinikmati." ucap kloning yang merupakan kloning npc.
"Itulah yang aku nantikan! Mari buat dia menikmatinya."
Keduanya melesat dengan cepat untuk menjauh dari desa succubus hingga ketempat luas yang tak banyak pepohonan.
Tempat luas seperti Padang rumput, sangatlah cocok untuk pertarungan mereka.
"Mari kita buat ini menarik, Mana yang kau pilih! Antara penjagal atau pelindung?" Ucap kloning npc.
"Aku memilih penjagal!"
"Ho~ Jadi maksudmu kau jadi penjagal untuk membunuhku, Dan aku pelindung untuk melindungi diriku!"
"Itulah yang ku maksud!"
"Baiklah kalau begitu, Ayo maju!!"
Si pelindung menyombongkan dirinya dengan mengangkat tangannya lalu menggerakkan jarinya maju mundur, seperti menantang seseorang didepannya untuk maju lebih dulu.
Provokasi yang digunakan pelindung ternyata cukup berpengaruh untuk si penjagal.
Penjagal berlari maju menuju pelindung.
Karena merasa berhasil, si pelindung menginjak tanah yang membuat tanah berterbangan di udara.
Si pelindung mengambil semua tanah di udara untuk mengumpulkan nya menjadi satu hingga berbentuk bola.
Dengan sihir elemen api si pelindung membuat bola tanah yang keras.
Bola ditangannya pun ia jatuhkan lalu menginjak nya.
"Mau memainkan sebuah permainan?" Dengan ego yang kuat si pelindung menggiring bola tanah itu menuju penjagal.
Melihat hal itu si penjagal dengan berani masuk ke permainan.
Si pelindung menggiring bola tanah ke kiri dan ke kanan.
Penjagal mencoba menghentikannya dengan merebut bola tanah dengan kakinya.
Namun, sesaat sebelum kaki penjagal menyentuh bola tanah. Si pelindung memutar tubuhnya dengan bola tanah nya melewati penjagal.
Si pelindung mendorong tubuh penjagal lalu mundur beberapa langkah.
Penjagal berbalik dan melihat si pelindung mengangkat kedua tangannya sampai ke bahu lalu menaik turunkan bahunya seperti menyombongkan diri pada musuh bahwa mereka bukan apa-apa.
Karena tersulut emosi, penjagal menggunakan sihir elemen tanah untuk menggunakannya sebagai sarung tangan.
"Ayo tendang sekuat yang kau bisa!" tantangan penjagal sangatlah klise tapi juga efektif.
"kalau begitu terima ini!" si pelindung bersiap menendang dengan kaki yang sudah di pasangi sihir elemen angin untuk mempercepat lajunya.
[WOSH]
Tendangan cepat si pelindung lancarkan dengan begitu cepat sehingga mata biasa tak bisa mengiringi kecepatan bolanya.
Bola tanah yang ditendang pelindung terlihat cukup mengesankan. Bola yang di lapisi sihir elemen angin membuat lapisan luar dari bola itu dilengkapi angin berputar yang mengelilinginya.
Jalur tendangan cepat bola tanah itupun juga terlihat sedikit memiliki angin yang cukup cepat sehingga terlihat bagi mata biasa.
Dengan semua usaha penjagal mencoba menghentikan bola itu. Namun, itu sesuatu hal yang sia-sia.
Bola tanah itu melesat melewati penjagal hingga tak bisa berkata-kata, dia hanya diam tak bergeming melihat hal yang sangat cepat itu.
Si pelindung yang senang berlari menuju hutan rimbun dan melakukan selebrasi dengan menari kecil.
Dengan sorak Sorai terdengar didalam hutan yang membuat suasana menjadi lebih menyenangkan.
"Haha! Apa kau lihat itu vio! Aku berhasil mengalahkannya." Ucap si pelindung yang merupakan klon npc.
Beberapa orang pun keluar dari dalam hutan dan menghampiri klon npc.
"Permainan tadi sungguh menyenangkan, ya?"
"iya, kau benar."
"Aku kira tadi si kloning baru itu akan berhasil menangkap nya, tapi ternyata aku salah."
"Siapapun pasti takkan bisa menangkap jika kecepatannya seperti itu."
"Benar juga."
Lalu seseorang menepuk pundak klon npc dan mengatakan hal mengharukan.
"Kau hebat! 👍
Para kloning disana pun menangis haru karena dipuji orang yang mendatangkan mereka kedunia ini, yaitu vio.
Dan para kloning dan Flavio menghabiskan malam dengan kesenangan sampai matahari terbit...........
Lalu....
Terdengar suara yang tak bisa didengar oleh makhluk hidup disana, suara itu mengatakan.....
"Haha! Ngecoh dikit gak ngaruh, ya kan! Wahai pemirsa sekalian 🤭 sampai jumpa di bab selanjutnya."