andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.
pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.
mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.
ikuti kisah nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
meminta penjelasan dari mertua
Aku pulang saat pukul lima sore. Bos aroganku jangan ditanyakan lagi kemana dia, pastinya aku tidak akan bisa pulang jika dia masih duduk di kursi kekuasaannya.
Ternyata bekerja sangat menguras fikiran dan tenaga ku. Aku harus bisa membiasakan diri, seandainya suatu saat nanti aku berpisah dari mas davin setidaknya aku sudah memiliki pengalaman kerja.
Sepertinya selama ini aku sangat bergantungan dengan mas davin, baik itu dari segi materi atau pun dari perlakuan lembutnya terhadapku.
Aku akan menyiapkan hati ini untuk menghadapi pahitnya kehidupan rumah tanggku kedepannya.
Keluar dari lobby utama aku langsung menuju tempat parkiran. Sepertinya aku langsung menuju rumah ibu saja. gumamku
Melajukan mobil matik kesayanganku membelah jalanan ibukota yang sangat ramai dan padat menuju kerumah mertuaku.
Mang ujang satpam dirumah mertuaku langsung membuka pintu gerbang saat melihat mobilku.
"Sore mang ujang, ibunya ada?"
"Sore juga non, ibu ada didalam." ujar pak ujang
"mari pak."
"iya ... Silahkan non." aku keluar dari mobil lalu menuju pintu masuk.
"assalamualaikum bu."
"wa'alaikumsalam." jawab mertuaku dari dalam.
"Eh ... nak nadira, sendirian? Davin mana? Kok tidak tidak masuk." ibu celingukan mencari keberadaan mas Davin Sambil mencium pipi kanan dan kiriku.
"Nadira sendirian kok buk, sepertinya mas Davin masih dikantor."
"Mari nak masuk, jarang-jarang ya kamu main kerumah ibu.
"Iya buk, jarang sekali. mas davin sangat sibuk dikantor jadi dia tidak punya banyak waktu untuk mengajakku berkunjung kerumah ibu."
"padahalkan ibu tau sendiri aku tu kesepian dirumah jika mas davin kekantor."
"Dan mas davin tidak pernah mengizinkan aku pergi sendiri ketempat ibu." Sambil mengerucutkan bibirku.
Ibu tersenyum melihat tingkahku, hubungan kami memang sedekat ini, ibu memperlakukan ku seperti anak kandungnya sendiri.
"Mungkin davin tidak ingin kamu kecapekan nak, kamu kan tau sendirikan jarak rumah kalian sangat jauh dari rumah ibu."
"Ibu mengusap pucuk kepalaku." aku sangat beruntung memiliki ibu mertua sebaik ibunya mas davin.
Aku bingung bagaimana cara menanyakan nya dengan ibu.
"Nak ... Kok melamun?" Ibu menepuk pelan pundakku. Aku Menatap kearahnya.
"Bu ... apa ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku?"
"Maksud kamu apa Nad?" ibu mengerutkan keningnya.
"Tentang pernikahan pertama mas davin."
Kulihat ibu terkejut mendengar pertanyaanku.
"Maksud kamu apa nak? Pernikahan apa?"
"Buk ... Nadira mohon, kasih tau nadira yang sebenarnya."
"Nadira sudah mengetahui semuanya buk."
"nak ... darimana kamu mendapatkan cerita itu?"
"Bukan dari siapa-siapa, aku mengetahuinya sendiri, aku mendengar mas davin berbicara dengan seseorang ditelpon."
"Karena sangat penasaran, jadi aku mengikuti kemana perginya mas davin."
"Ternyata dia menjemput seorang wanita dan dua anak laki-laki, mas davin membawa mereka kerumah ibu.l
"Aku harap ibu tidak menyembunyikan apapun lagi dariku." Aku berlutut di depan ibu.
Aku menangis didepan ibu. Dia menghela nafas kasar, lalu ibu membantuku bangkit dari dan memintaku duduk tepat disampingnya.
"nak ... Dengarkan ibu, apapun yang kami sembunyikan itu demi kebahagiaan kalian berdua."
"Nyatanya saat kebenaran itu terungkap aku sama sekali tidak bahagia bu." Isakku.
"Aku seperti menjadi seorang wanita yang telah merenggut kebahagia wanita lain, merebut ayah dari anak-anak nya."
"Apa kalian sadar bu, kalian menjadikanku sebagai orang ketiga."
"Kenapa kalian tega melakukan itu terhadapku bu?" Aku menangis tersedu-sedu mengingat kebohongan orang-orang yang sangat aku percaya.
"Dari awal sebenarnya Davin ingin jujur tentang status nya tapi setelah menceraikan Vania."Ujar ibu.
"Tapi takdir berkata lain, perceraian mereka dibatalkan karena anak pertama Davin mengidap penyakit yang serius.
"Karena Davin tidak ingin kehilanganmu, akhirnya dia meminta kami menyembunyikan semuanya dari kamu."
"Satu hal yang harus kamu tau nak."
"Davin benar-benar tulus mencintaimu, mungkin banyak kebohongan yang telah Davin ciptakan tapi tidak dengan perasaan nya."
"Ayah dan ibu sempat khawatir tentang Davin yang tidak pernah jatuh cinta sampai usianya menginjak 30 tahun."
aku melirik menatap kemanik mata ibu.
"Mas davin tidak pernah jatuh cinta, jadi pernikahannya dengan vania?"
"Dia menikahi Vania demi sebuah tanggung jawab nak."
"Davin menabrak ayah Vania, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ayah Vania meminta Davin menikahi putrinya."
"Vania hanya memiliki orangtua tunggal, dia tidak memiliki siapapun selain ayahnya."
"Itulah penyebab Davin mau menikahi Vania, dia menikahi Vania tidak lebih dari sebuah tanggung jawab."
"Berbeda denganmu nak, dia menikahimu karena dia benar-benar tulus mencintaimu."
"Tapi cinta mas Davin salah bu, tidak seharusnya dia menikahiku setelah sebelumnya dia menikahi wanita lain."
"Cinta ... Bukan itu saja yang kita cari dalam rumah tangga, tapi kepercayaan dan saling melengkapi satu sama lain."
"Mas Davin sangat egois, hanya memikirkan cintanya saja, mengorbankan aku dan mbak Vania demi cintanya."
"Kenapa ibu mendukung rencana mas Davin, aku benar-benar kecewa sama ibu."
"Ibu sudah aku anggap sebagai ibu kandungku sendiri, tapi ibu tega membohongiku."
"Nak, maafkan ibu Nad, ibu salah karena telah mengikuti semua kemauan Kenand."
"Aku tidak tahu bu, aku benar-benar kecewa dengan kalian."
"Aku permisi bu." aku pergi dari rumah ibunya mas Davin. Tidak kuhiraukan suara ibunya mas Davin memanggil-manggil namaku.
Kamu sadar mas, kamu sudah merenggut semua kepercayaanku.
Aku menertawakan alasan mas Davin yang tidak mencintai mbak Vania, tapi pernikahan mereka bertahan cukup lama, hingga mereka sampai memiliki dua orang anak.
Setelahnya aku menangisi kebodohanku, aku memang bodoh, sampai detik ini aku masih saja berfikir untuk menyingkirkan rasa kecewaku, berharap ini hanya mimpi.
Berharap saat bangun nanti semuanya akan baik-baik saja.
Lama aku terdiam didalam mobil, aku mengusap perutku, apa kita mundur saja nak, mama benar-benar lelah.
Airmataku jatuh semakin deras, ya allah jika mas Davin bukan jodohku tolong jauhkan dia dariku, dan juga hapuskan rasa cintaku untuknya.
Malam kian larut, tapi aku enggan untuk kembali kerumah.
Aku memutar arah mobilku yang akan kembali kerumah menuju cafe pavoritku.
Saat sampai aku memilih tempat duduk yang berada dilantai dua, tempat ini adalah tempat pavoritku disaat aku berkunjung kesini.
Sebenarnya ini tempat pasangan kekasih yang ingin menghabiskan waktu mereka disini melewati makan malam romantis.
Dan tempat ini juga menjadi tempat pavoritku bersama mas Davin, dari sebelum kami menikah hingga sampai kami menikahpun kami sering menghabiskan waktu berdua disini.
Suasana disini lebih tenang, dengan diiringi musik yang mengalun disepanjang hari.
Saat sedang menikmati suasana malam disini, sebuah lirik lagu yang dibawakan pemandu disini menyentuh hatiku.
Aku memejamkan mataku mendengar bait demi bait lagu yang dinyanyikan. Lagu yang sama persis dengan masalah yang tengah aku hadapi saat ini.
ini cerita tentang hati yang terluka.
tentang rasa yang kecewa.
Bertahan dalam dilema.
ingin bahagia tapi sakit yang kuterima.
Kini lelahku karena telah kulakukan segalanya...
Pergi sulit bertahan sakit.
Kisah ini sungguhlah pahit.
Sampai kapan aku terima diriku yang selalu terluka..
Pergi sulit, bertahan sakit.
Dunia ini terasa sempit.
Ingin pergi tapi tak bisa.
Karena diriku masih mencinta.
Lagu ini menggambarkan tentang apa yang tengah kurasakan saat ini.
TITIK LELAHKU
MIKHAYLA92