NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

STP10

JACK duduk terpekur di atas sofa,

di depannya, Margareth dan Hanna tengah menatap ketiga pembantunya dengan wajah penuh amarah.

"Semalam kalian ke mana aja? Listrik mati, rumah dibiarkan gelap!" Bentak Margareth. Wajah Margareth masih biru lebam, dengan sudut bibir sedikit bengkak, bekas tamparan semalam.

Ketiga pembantu yang sedang berdiri itu tersentak kaget.

"Maafkan kami nyonya, kami juga tidak tahu kenapa kami bisa tertidur sangat pulas tadi malam, setelah kami makan bersama di ruang makan". Terang Lyn sambil meringis, merasa bersalah.

"Ck, kalian sih enak enak tertidur pules, sedang kami semua diteror hantu si Hiera!" Ucap Hanna sambil terus memegangi pergelangan tangannya yang sakit karena terkilir semalam.

"Apa non? Si Hiera jadi Hantu?" Ucap ketiga pembantu itu serempak. Mereka memang tidak pernah memanggil Hiera dengan embel embel 'non'. Karena mereka menganggap Hiera lebih rendah kedudukannya dari mereka di rumah ini. Mereka tidak pernah menghormati Hiera sebagai majikan di rumah ini.

Mereka kini bergidik ngeri, jika benar arwah Hiera gentayangan, bukan tidak mungkin mereka juga akan mendapat terornya.

"Semalem kami hampir mati diteror dia!" Bentak Margareth masih merasa kesal. "Sudah, kalian beresin semua kekacauan ini!" Perintah Margareth.

"Baik nyonya!" Ketiga pembantu itu kemudian segera mengerjakan tugasnya masing masing.

"Pa kenapa diam aja sih? Ayo lakukan sesuatu! Jangan sampai hantu si Hiera datang lagi malam nanti".

"Apa yang harus aku lakukan ma? papa juga bingung ini! Papa tidak habis pikir, kok bisa arwah si Hiera gentayangan seperti itu".

"Kita harus cari orang pintar untuk menangkal Arwah si Hiera, supaya hantu itu tak bisa masuk rumah ini lagi!" Hanna mengutarakan idenya. Margareth dan Jack mengangguk.

"Aaaaaaaaaaaaaaa!" Tiba tiba terdengar suara teriakan dari arah ruang tamu.

Mereka bertiga gegas menghampiri suara teriakan itu.

"Ada apa Donna? Kenapa teriak teriak?" Tanya Margareth jengkel.

"Itu.., ituu ada darah, darah, nyonya! Donna menunjuk nunjukkan jarinya ke arah cairan pekat hitam di atas lantai, tubuhnya bergidik ngeri. Terbayang saat mereka menyiksa Hiera, darah menggenang di mana-mana.

"Deg!" Mereka bertiga tercekat, melihat darah hitam menggenang di atas lantai. Teringat semalam, hantu si Hiera memuntahkan darahnya di sana.

Lyn datang menghampiri, "ada apa ribut ribut, tuan?"

"Darah! Darah hantu Si Hiera!" Jack menunjuk genangan hitam itu dengan wajah tegang.

Lyn memperhatikan genangan itu, keningnya berkerut. Kemudian dia menghampiri genangan berwarna hitam itu. Dia ingin menunjukkan keberanian di depan majikannya. Dia mengusap dengan jarinya, kemudian mendekatkan cairan itu ke hidungnya. Tercium aroma manis.

Lyn mengerutkan keningnya. Cairan ini tidak bau amis sama sekali, malah tercium seperti bau kecap.

Lyn menjilat cairan itu, membuat ketiga majikannya menahan rasa mual melihatnya.

"Ini, ini bukan darah, nyonya! Ini kecap!" Pekik Lyn.

"Apa? Kecap!" Tanya mereka berbarengan.

"Itu berarti, hantu semalam itu hantu palsu!" Jerit Margareth. Seketika hatinya merasa jengkel. Siapa yang berani mengerjainya di rumah ini.

"Jangan jangan!" Seru Hanna tertahan.

"Jangan jangan apa?" Tanya Jack penasaran.

"Jangan jangan si Hiera masih hidup pa, dia kembali ke rumah ini, kemudian ngerjain kita semua!" Sambung Hanna.

"Itu tidak mungkin, bagaimana si Hiera bisa bertahan hidup? Kita semua tahu, dia sudah mati sebelum dibuang ke jurang Nefaria. Lagi pula jika waktu itu si Hiera masih hidup, dia tak mungkin bisa selamat dari pusaran air di Nefaria, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya". Sanggah jack

"Betul juga, lantas siapa yang berani beraninya menyamar jadi hantu Si Hiera dan ngerjain kita habis habisan semalam?" Geram Margareth. Andai dia bisa menangkap basah pelakunya, dia pasti akan memotong tangan orang itu, yang telah berani menamparnya bertubi tubi semalam. Alhasil, wajah hasil perawatan mahalnya itu memar dan bengkak.

"Tapi andainya si Hiera masih hidup, bukankah satu keuntungan bagi kita? Kita masih mempunyai kesempatan untuk mendapat tanda tangannya." Ucap Jack, namun dia segera mendesah kesal. Apa mungkin Hiera selamat setelah mereka siksa sedemikian rupa, lalu menjejalinya dengan racun, kemudian membuangnya ke dalam jurang.

"BRUUUAAK!" Suara sesuatu terjatuh dari arah gudang, membuat mereka semua berjenggit kaget.

Mereka semua saling pandang.

"Ayo kita periksa gudang tempat si Hiera tidur! Barangkali saja pelakunya sembunyi di sana!" Ajak Hanna.

Mereka semua kemudian menuju ke gudang yang terletak di belakang rumah itu.

Mereka berharap menemukan petunjuk dari dalam gudang itu.

Atau barangkali benar, Hiera masih hidup. Itu lebih baik, berarti mereka benar benar mempunyai kesempatan mendapat tanda tangan anak itu. Atau mereka bisa merencanakan kematian Hiera, agar mereka mendapatkan asuransi kematiannya.

Sesampainya di depan gudang, mereka saling dorong, enggan maju terlebih dahulu.

"Lyn! Coba kamu buka pintu gudang itu!" Perintah Jack.

"Ja..., Jangan saya tuan, saya ini sangat penakut." Ucap Lyn hampir menangis karena ketakutan.

"CK, dasar pengecut! Liz, kamu aja yang buka pintu gudang itu!" Perintah Margareth.

"Liz langsung berwajah pucat, dia sama penakutnya dengan Lyn. Dia hanya mampu berdiri kaku dengan mata tertuju ke arah pintu gudang itu.

"Liz! Kamu tunggu apa lagi?" Margareth melihat ke arah Ira dengan wajah kesal.

Wajah Liz semakin pias.

"Astaga! Kenapa kalian jadi pengecut semua sih!" Geram Margareth

"Biar saya aja nyah yang buka pintu". Donna menawarkan diri, menambah poin penilaian para majikannya padanya.

Mereka semua memandang Donna yang berjalan pelan pelan ke arah pintu Gudang.

Donna bukan tidak punya rasa takut. Dia melirik pintu itu dengan ekspresi penuh ketakutan. Tubuhnya gemetaran saat tangannya terulur untuk membuka pintu gudang itu.

Margareth yang melihat semua itu jadi merasa kesal.

"Donna! Cepat buka pintunya! Kenapa kerjamu jadi lelet begitu! Mau aku potong gajimu?" Ancam Margareth membuat Donna khawatir.

Donna memberanikan diri menyentuh daun pintu itu. Dia menahan nafas ketika menekan daun pintu tersebut. Ketika suara 'klek' terdengar, Donna menutup kedua matanya. Hingga pintu itu pun terbuka lebar.

Donna cepat cepat menjauhkan badannya dari pintu itu.

"Dasar pengecut!" Margareth menatap Donna yang tertunduk ketakutan.

Jack menatap ruangan temaram di depannya. Hanya ada satu lampu pijar lima wat yang menerangi ruangan itu. Sehingga ruangan itu sangat temaram, menyuguhkan aura mistis yang mencekam.

Degup jantung mereka bekerja dengan cepat saat memandang ruangan gudang itu.

"Ayo masuk pa!" Margareth mendorong suaminya maju.

"Kamu aja duluan ma!" Jack melepas tangan Margareth, kemudian berganti berdiri di belakang Margareth. Hanna yang melihat semua itu menjadi jengkel seketika.

Hanna melototkan matanya kesal pada kedua orang tuanya itu.

Dipengaruhi rasa kesal, Hanna menghentakkan kaki, lalu menendang pintu yang masih terbuka setengahnya itu.

Pintu gudang itu pun terbuka lebar, menampakkan segala sesuatu yang ada di dalamnya.

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!