KONTRAK NIKAH TERGILA

KONTRAK NIKAH TERGILA

KNT-1

"Ma.....,udah dong,jangan ngomongin nikah terus,nanti juga Amarta nikah kalau emang udah waktunya,pusing tau Ma,setiap Amarta pulang,Mama selalu ngomong nikah nikah dan nikah,Amarta bakal nikah Ma...,tapi nggak sekarang",ucap Amarta sambil menikmati mangga potong ditaman belakang rumahnya.

"Ya tapi kapan sayang....,usia kamu sudah 30 tahun,mau menunggu apalagi kamu?apa masih mau menunggu Febrian mantan tunanganmu itu?".

Amarta mendekat kearah Ibunya yang sedang memotong buah Mangga lagi karena Amarta menghabiskan satu piring sendirian.

"Ma....,Amarta sudah mengiklaskan Febrian yang brengsek itu ke Fani,jadi jangan sebut nama dia lagi,karena Amarta udah muak dengan tingkah mereka yang tega menghianati Amarta".

Bukan hal mudah untuk Amarta kembali tegar menjalani kehidupannya sebagai CEO diPerusahaan Kosmetik yang sedang sangat maju dengan pesat.

Penghianatan dari tunangannya yang kurang dari 3 bulan lagi menikah,membuat Amarta memiliki penilaian sendiri tentang laki-laki,terutama laki-laki yang bergelimang harta.

Bahkan dengan teganya,Febrian berkhianat dengan sahabat baik Amarta yang sudah dianggap sebagai saudara.

#Flashback#

"Febrian,Fani!tega ya kalian sama aku!kurang baik apa aku sama kamu Fani,bahkan kuliahmu aku yang bayarin karena keluargamu tak mampu membayarnya,adik-adikmu juga aku sekolahin, uang jajanmu setiap harinya juga aku yang kasih,tapi dengan teganya kamu menggoda Febrian dengan tubuhmu itu,dimana hati nuranimu!!",Maki Amarta yang kemudian menampar Febrian dan Fani dengan kencangnya.

PLAK

PLAK

"Dan untuk kamu Febrian,aku memaklumi kesibukanmu selama ini karena aku pikir kamu bekerja,namun ternyata kamu malah asik-asikan sama jalang ini,mulai hari ini tunangan kita bubar dan aku akan bilang orang tuamu bahwa kamu selingkuh dan menghamili sahabatku".

Namun apa yang Amarta pikirkan tak sesuai dengan kenyataannya,"Kamu sih diajak nikah cepet-cepet nggak mau,jadi kalau Febrian tergoda sama perempuan lain ya salah kamu sendiri,jadi relakan saja kalau Febrian sebentar lagi jadi Ayah",jawab Ibu dari Febrian yang membuat Amarta menyalang.

"Baiklah!Saya akan tarik saham yang keluarga saya tanamkan pada Perusahaan keluarga kalian,jangan harap kehidupan kalian akan baik-baik saja setelah membuat malu keluargaku dan nama baikku,jadi mulai saat ini,kita tidak ada hubungan apapun,bahkan jika itu masalah bisnis,nggak sudi aku menginjakkan kaki diPerusahaan kalian,

"Dan satu lagi,terimakasih ya sudah menampung benalu Keluarga Fani yang tak tau diri itu".

Setelah itu kabar batalnya pertunangan Febrian dan Amarta langsung tersebar disemua kalangan Pembisnis.

"Flashback off#

****

Dengan hanya mengenakan celana jeans pendek dan kaos oversize,Amarta berjalan seorang diri untuk mencari apapun yang dia inginkan saat hatinya merasa kesal mengingat penghianatan tunangan dan sahabatnya.

Memasuki toko yang menjual tas-tas mewah,Seorang SPG memandang Amarta heran karena tidak biasanya Ia datang dengan pakaian yang begitu santai.

"Selamat datang kembali Nona Amarta,sepertinya hari ini Anda ingin menikmati hidup Anda dengan santai?".

Amarta membalasnya dengan senyuman ramah dan memilih tas-tas yang tertata rapi dietalase toko yang begitu menawan.

Pilihan Amarta jatuh pada tas kecil untuk dikenakannya sekarang,karena Ia hanya membawa dompet kecil berisi kartu-kartunya.

Dengan tas kecil yang dibelinya,Amarta yang penasaran dengan sebuah restoran nusantara yang baru buka,langsung mendatangi restoran itu seorang diri.

Disapa oleh pegawai yang sangat tampan,membuat Amarta terpesona sejenak dengan senyuman yang begitu manis menambah pesona diwajahnya yang sudah sangat tampan.

"Selamat datang diRestoran Nusantara Raya Nona,mau pesan untuk berapa orang ?"tanya Pegawai lelaki dengan Nama Adrian yang tertera dipakaian seragam kerjanya.

Setelah menjawab bahwa Amarta datang seorang diri,Andrian membawa Amarta untuk duduk dimeja yang disediakan untuk 2 orang,namun setelah itu Adrian berlalu pergi diganti dengan perempuan yang datang dengan membawa buku menu.

"Saya pesen menu yang paling enak disini",jawab Amarta saat seorang pelayan wanita datang menghampirinya.

Amarta terus memandangi bagaimana pelayan lelaki yang membuatnya penasaran itu dalam bekerja.

"Dia terlalu tampan untuk ukuran Pelayan restoran",gumam Amarta dengan lirih.

Badan yang tinggi tegap serta dada bidang yang ada pada Adrian,membuat Amarta terus memandangi Adrian yang sibuk menyapa customer yang terus berdatangan.

Amarta segera menghabiskan makanannya dan berlalu pergi,namun Ia masih sangat penasaran dengan laki-laki yang berwajah tampan mengusik pikirannya.

Setelah berjalan beberapa langkah,Amarta memilih kembali kerestoran tersebut dengan alasan membeli makanan untuk dibawa kerumah,namun tujuan Amarta sebenarnya adalah ingin mengenal lelaki yang membuatnya penasaran.

"Hai Mas....,kenalkan Aku Amarta",ucap Amarta percaya diri saat duduk menunggu makanan selesai dikemas,Namun sapaannya tak mendapat jawaban yang seperti Amarta pikirkan,karena Adrian mengabaikan tangan Amarta yang ingin bersalaman.

"Issshhhh,berani juga dia..",gumam Amarta sedikit kesal karena ada orang yang mengabaikannya.

Adrian yang memilih terus melayani customer yang terus berdatangan,membuat Amarta meninggalkan saja makanan yang Ia pesan.

Namun tetap saja,Amarta masih sangat penasaran tentang Adrian yang terlihat berbeda dibanding karyawan lainnya.

"Nona....Nona....",teriak seorang lelaki yang memanggil Amarta,namun Amarta memilih mempercepat langkahnya karena Ia sudah tak menginginkan makanan yang Ia pesan.

Adrian memilih kembali ke restoran tempatnya bekerja,namun Adrian melihat struk makanan yang terdapat nomer ponsel dengan nama customer Amarta.Adrian pun memilih mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Amarta untuk mengambil makanan yang sudah siap dibawa pulang.

"Halo....,Nona Amarta ?Saya Adrian dari Restoran Nusantara Raya,makanan Anda telah siap,apa Anda bisa kembali ke restoran untuk mengambilnya?",ucap Adrian langsung pada tujuannya.

Amarta diam berdiri menerima telpon yang mengusik pikirannya,namun saat akan menjawabnya,telponnya telah dimatikan.

Amarta berlari kecil sambil tersenyum membuat beberapa orang melihat Amarta heran.Sesampainya diRestoran,Adrian telah berdiri memegang makanan milik Amarta yang tadinya niat ditinggal.

"Ini Nona makanannya,apakah seperti ini cara Anda mencari perhatian?dan Anda berhasil mendapatkan perhatian dari saya ",ucap Adrian lirih tepat ditelinga Amarta.

Amarta menatap tajam Adrian yang sekilas menatap sinis padanya."Maaf ya!!ternyata hatimu tak setampan wajahmu,ambil aja makanan itu untukmu makan,aku udah nggak butuh!!",kesal Amarta berlalu pergi.

Adrian mengejar Amarta dan memaksa untuk menerima makanan yang dipesannya.

"Maafkan saya Nona Amarta,kalau perkataan saya menyinggung Anda,namun tetap saja,bahwa saya tidak tertarik dengan Anda,karena Anda sudah terlalu tua untuk saya",ucap Adrian pedas yang membuat Amarta ingin sekali merobek mulut Adrian,namun sedetik kemudian Amarta menginjak kaki Adrian dengan sekuat tenaga.

"Aaaaaaarrrrrghhhhhhhh cewek tua sialan......",maki Adrian yang melihat Amarta sudah berlari kencang meninggalkannya yang kesakitan.

NOTE :Hai hai hai,kita ketemu lagi,aku masih terus menulis untuk menyalurkan hobiku,semoga suka sama ceritaku yang ini ya....,makasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!