Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.
bagai manakan nasip ara selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
mereka lalu duduk di sebuah meja tak lama pramusaji pun datang.
" Selamat siang tuan dan nyonya, silakan pilih menunya" siapa sang pramusaji ramah lalu mengeluarkan daftar menu.
Albert memberikan daftar menu itu kepada sang istri, kedua alis Albert pun langsung menyatu ketika Ara menatap daftar menu tersebut cukup lama. apa yang wanita itu lakukan? apa ia kesulitan menentukan menu yang akan ia pesan?
" Ada apa Ara? Kenapa kau hanya menatapnya saja Apa yang ingin kau pesan?" tanya Albert dengan lembut.
" menu yang ada di sini semuanya harganya sangat mahal, Apa tidak sebaiknya kita makan di luar saja tuan?" ucap Ara sembari berbisik.
mendengar jawaban sang istri sontak membuat Albert itu tergelak, apa yang baru saja istrinya itu Katakan? jangankan menu yang jual di restoran ini, bahkan jika ia mau restoran ini pun mampu ia beli.
" kau tinggal pilih menu yang kau suka, tidak perlu memikirkan tentang harga"
Ara melawan ludahnya dengan kasar, lalu memberikan daftar menu itu kepada Albert.
" kalau begitu Tuan saja yang pilih kan" Albert lalu memesan beberapa menu yang menjadi menu andalan dari restoran tersebut, dan tak perlu menunggu lama pesanan mereka pun datang.
" apa ini tidak salah Tuan, kita hanya berdua apa ini tidak mubazir, makanan ini terlalu banyak"
" makan saja semampu dan sebisamu, jika tidak habis itu bukan urusanmu, biar itu menjadi urusan pelayan yang ada di sini, kau tenang saja aku akan membayar semua menu ini"
" tapi tuan.." ucapan Ara langsung terhenti ketika tatapan tajam Albert tertuju padanya.
" makan saja dan jangan cerewet"
tanpa protes lagi Ara pun menganggukkan kepala.
" Jangan lupa berdoa Tuan" ucapnya lirih yang kemudian menadahkan tangan.
Albert pun mengikuti apa yang dilakukan sang istri, kemudian keduanya makan bersama, seketika Ara melirik ke arah suaminya itu makan begitu lahap, buliran peluh mengalir deras di wajah sang suami sontak Ara meraih tisu.
" maaf tuan" ucap Ara yang kemudian memberanikan diri untuk menyeka keringat yang bercucuran di wajah suaminya.
kedua Netral mereka saling beradu untuk beberapa saat namun Ara segera mengalihkan wajahnya.
" Terima kasih" ucap Albert yang kemudian menghembuskan nafasnya pelan Lagi Dan Lagi jantungnya itu berdetak tak karuan.
"shit! Ada apa denganku? Kenapa setiap menatap matanya itu jantung ini selalu berdebar hebat?" batin Albert.
setelah selesai makan dan membayar semua tagihan, Albert kembali menggandeng tangan sang istri lalu melangkah keluar dari restoran tersebut.
" Bagaimana? Apa kau menyukai makanan di restoran ini?"
" memang makanan di sini sangat lezat, tapi Lain kali kita tidak usah makan di sini lagi Tuan, apalagi harganya sangatlah mahal"
Ara tadi sampai tak mampu berkata apa-apa, ketika melihat tagihan yang harus dibayar oleh suaminya itu ,yang nilainya bahkan mencapai puluhan juta.
" kau masih saja memikirkan tentang harga, uang segitu tidak ada artinya bagiku" jawab Albert yang kemudian tersenyum geli.
sebab Baru kali ini ada wanita yang protes soal harga ,selama ini setiap kali ia mengajak wanita lain ke restoran berbintang 5 ,wanita tersebut terlihat sangat senang, Bahkan mereka rela berdandan secantik mungkin, hanya demi bisa diajak makan ke restoran mahal yang ada di kota B tersebut.
namun berbeda dengan wanita yang bersamanya saat ini, Hal itu membuat Albert semakin penasaran saja dengan sosok istrinya itu.
" maaf tuan jika aku lancang, hanya saja di luar sana banyak orang yang kesulitan makan karena kekurangan uang dan Tuan malah menghambur-hamburkan uang begitu mudahnya"
" Apa kau ingin menceramahiku lagi?" tanya Albert sembari tersenyum sinis.
" Maaf Tuhan aku tidak bermaksud seperti itu" jawab Ara menunduk takut.
" dengar, jangan Samakan kehidupanku dengan kehidupan orang-orang miskin di luar sana, Aku ini orang kaya, hartaku tidak akan habis meskipun kita makan di sana setiap hari"
Ara menghela nafasnya kasar saat mendengar ucapan Albert yang sombong.
"semua harta yang Tuan miliki ini hanyalah titipan, Jangan pernah sombong akan hal itu"
" Apa katamu" kata Albert dengan mata yang melotot namun ponselnya tiba-tiba saja berdering.
Albert Meraih ponselnya itu, lalu ia meminta sang istri untuk menunggunya di dalam mobil, Albert sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan dari John.
" Halo, ada apa kau menghubungiku?"
"Tuan kami semua menunggu tuan di markas"
" ada apa? apa yang terjadi?"
John pun menceritakan semuanya sontak Albert mendengus kesal.
"oh shit! bagaimana itu bisa terjadi? " bentak Albert kesal.
" Siapa yang menghubungi Tuan? Kenapa dia terlihat sangat kesal?" gumam Ara memperhatikan suaminya itu dari kejauhan, suaminya itu bahkan terlihat menendang sebuah mobil yang membuat alarm yang ada di mobil itu berbunyi, bahkan saat petugas yang ada di restoran tersebut mendekati sang Suami suaminya malah memarahi petugas tersebut.
Ara menghelas nafasnya panjang, ketika suaminya itu Melangkah dengan gusar mendekatinya, wajah geram sang suami membuat Ara tak berani bertanya tentang apa yang sudah terjadi.
" Ayo masuk!" perintah tegas dari sang suami itu membuat Ara menurut dan bergegas masuk ke dalam mobil.
" aku akan mengantarkanmu pulang "ucap Albert yang kemudian melajukan mobilnya dengan sangat kencang.
jantung Ara berpacu hebat, Ia pun menggigit bibir serta mencengkram baju yang ia kenakan. Bagaimana tidak, mobil yang dikendarai oleh suaminya itu membelah Jalan Kota B dengan sangat kencang mobil itu melampaui dan melewati kendaraan lainnya.
" turunlah" perintah tegas Albert yang membuat Ara seketika membuka matanya.
" apa kita sudah sampai tuan?"
" Apa kau tidak mendengar apa yang aku katakan? Cepat turun! aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu" bentak Albert yang seketika membuat Ara bergegas turun.
Brummmmm
Ara menghela nafasnya panjang, ketika suaminya itu kembali melajukan mobilnya dengan sangat kencang.
" ya Rob, apa yang sebenarnya terjadi? hamba mohon tolong lindungilah suami hamba" ucap Ara lirik.
*****
semua anggota Black Hoold tertunduk saat Sang Pemimpin marah besar dengan berapi-api Albert melontarkan kata kasar serta umpatan kasar lainnya pada John dan yang lainnya.
" bodoh tolol Kenapa kalian tidak habis saja hans? berani sekali dia melakukan semua ini" suara Albert terdengar lantang dan menggelegar memenuhi markas.
tidak ada yang berani membuka suara saat sang Tuan sedang marah besar seperti itu, karena mereka tahu jika ada diantara mereka yang berani menyahut, Albert tidak akan segan-segan menyakiti mereka dan menjadikan mereka sebagai pelampiasan kemarahannya.
" John" seru keras dari pria itu membuat John mendekat kemudian membungkuk hormat.
" saya tuan"
" siapkan senjata, malam ini juga aku ingin kalian memberikan pelajaran untuk Hans, berikan pria itu pelajaran berharga yang tidak bisa ia lupakan"
" baik Tuan"
.
.