Rumah tangga Eleanor Lilyana Limson dengan suaminya Julian Debonson yang baru saja berjalan satu tahun, harus menghadapi badai yang teramat besar saat Eleanor mulai merasakan perubahan sikap pada diri Julian hingga membuka sebuah fakta yang sangat mengejutkan.
Ditengah kisruh kekecewaan dalam diri Eleanor terhadap suaminya, sosok ayah mertuanya yang bernama Kenneth Debonson hadir dan memberikan suasana baru bagi Eleanor. Akankah Eleanor memanfaatkan kehadiran ayah mertuanya demi membalaskan dendam terhadap suaminya? Ataukah Eleanor merasakan kenyamanan dan ketenangan yang sesungguhnya didalam selimut Ayah mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.
Julian nampak marah ketika Eleanor mengejeknya miskin, meskipun kenyataannya itu benar akan tetapi Julian tetap tidak terima! Ditariknya lengan Eleanor oleh Julian hingga membuat tubuh Eleanor terjatuh kedalam pelukan Julian. Melihat hal itu Lily gadis tawanan Julian yang jobdesknya hanya untuk memuaskan Julian diatas ranjang, langsung memalingkan pandangannya! Jujur saja, semakin lama Julian selalu menikmati tubuhnya, Lily semakin merasa memiliki perasaan terhadap Julian.
Melihat Eleanor jatuh kedalam pelukan Julian, tentu saja Lily merasa api percikan cemburu itu mulai muncul akan tetapi bisa apa Lily yang memang hanya dianggap Julian sebagai pemuasnya saja.
"Julian, lepaskan!" kata Eleanor.
"Ele, masih ada waktu untukmu berubah pikiran! Kembali padaku dan lupakan semua yang terjadi ini, aku janji akan secara perlahan membuang gadis itu!" kata Julian.
Didorongnya tubuh Julian oleh Eleanor, kemudian Eleanor pun meludah dihadapan Julian.
Cuih..
"Kau pikir wanita adalah mainan? Bisa seenaknya kau sakiti dan kau buang, kau salah Julian! Aku tegaskan tidak akan ada sedikitpun penyesalan karena memilih bercerai dari laki-laki gila sepertimu!"
Eleanor pun segera mengemasi barang-barangnya yang masih tersisa di lemari.
"Kalau begitu jangan bawa semua berlian pemberian dariku Eleanor!" kata Julian.
Eleanor pun tertawa licik kemudian mengambil beberapa kotak yang berisi berlian-berlian pemberian Julian selama pernikahan, dilemparkannya kelantai oleh Eleanor termasuk beberapa kartu kredit dan ATM yang diberikan oleh Julian.
"Makan itu! Aku tidak butuh, barang yang kau beli dengan uang ayahmu! Kau akan menyesal Julian, ingat itu!" kata Eleanor.
"Elea, Elea, aku pikir kau yang akan menyesal! Bukankah keluargamu sudah membuangmu karena telah memilih menikah denganku? Dan kau telah mengembalikan semua pemberian dariku, kita lihat Elea beberapa hari dari sekarang, aku yakin kau pasti akan kembali padaku an merengek-rengek dibawah kakiku!"
"Kau terlalu menyepelekan seorang keturunan group Limson Julian!" kata Eleanor tersenyum santai.
Julian pun sangat marah karena Eleanor benar-benar tidak terbujuk lagi olehnya, padahal Julian tidak bisa melepaskan Eleanor begitu saja! Bagaimana jika ada laki-laki kaya nanti yang akan menikahi Eleanor? Hati Julian tidak bisa berbohong jika dia tidak bisa melihat Eleanor bersama laki-laki lain.
Setelah mengemasi semua barang-barangnya, Eleanor dengan tunggang langgang menggeret koper miliknya keluar dari kamar tersebut. Sementara Julian hanya bisa terduduk lesu dibibir ranjang melihat pundak wanita yang dia cintai kini benar-benar pergi meninggalkan dirinya.
Padahal saat ini uang cash yang berada didalam dompet Eleanor hanya tinggal beberapa saja, Eleanor pun memukul-mukul dahinya sendiri sembari menaiki lift rumah untuk turun kelantai paling bawah.
"Bodoh Elea, uangmu kan hanya tinggal sedikit! Bagaimana aku bisa hidup? Apa cukup untuk menyewa apartemen mewah? Shit, Julian brengsek kenapa juga dia meminta berlian-berlian dan kartu-kartunya dikembalikan!" umpat Eleanor.
"Lihat saja Julian, aku akan membuatmu kehilangan seluruh hartamu! Ayahmu adalah target balas dendamku, akan kubuat Ayahmu tidak bisa lepas dariku!" kata Eleanor.
Ting..
Pintu lift terbuka, Eleanor pun berjalan keluar rumah, beberapa anggota group barat pun tidak berani menawarkan diri untuk mengantar Eleanor menuju tempat tujuannya! Bisa-bisa Julian akan murka, Eleanor pun paham jika para anggota group barat tidak ada yang bisa mengantarnya walau sekedar ke hotel terdekat.
Dengan percaya diri, Eleanor kemudian keluar dari gerbang tinggi halaman rumah mewah itu dan berdiri menunggu taxi datang. Sialnya lagi, handphonenya laubet sehingga tidak dapat memanggil taxi online.
Kedua kakinya baru berdiri sebentar saja sudah pegal, ditambah lagi udara malam yang sangat dingin membuat Eleanor saat ini mulai mengigil.
"Bodohnya aku, aku masih merasa aku ini seorang princess yang kemana-mana diantar supir! Oh Eleanor bodoh benar kau ini, mau berdiri didepan rumah seperti ini bisa-bisanya memakai rok mini dan baju setengah dada!"
Eleanor memang memakai rok mini ketat berwarna coklat, sementara atasannya Eleanor mengenakan baju yang terbuka dibagian atas dadanya, dan dibagian pusarnya pun terbuka, hanya menutupi bagian kedua dadanya saja sampai diatas pusar.
Setelah lama menunggu dan tadi tak kunjung lewat, sebuah mobil keluar dari halaman rumah mewah Kenneth. Eleanor pun berpura-pura tidak melihat karena berpikir itu adalah Julian yang akan mencoba membujuknya kembali.
Mobil tersebut berhenti tepat dihadapan Eleanor lalu kaca jendela mobil pun terbuka, rupanya Kenneth yang berada didalam mobil tersebut.
"Hai, mantan Ayah Mertua!" sapa Eleanor dengan senyum penuh manja.
"Kalian belum resmi bercerai, kenapa memanggilku mantan Ayah mertua?" tanya Kenneth.
Eleanor pun kembali tersenyum manja membuat Kenneth selalu terperdaya pada kecantikan wajah Eleanor.
"Kau butuh tumpangan?"
"Ya, itupun jika kau tidak keberatan!" kata Eleanor sambil tersenyum manja.
"Naiklah sebelum aku berubah pikiran!"
Kenneth kemudian keluar dari mobilnya untuk membantu Eleanor memasukkan koper kedalam bagasi dibelakang.
"Tidak usah Tuan Ken, biar aku saja!"
"Ini berat, kau masuk saja ke mobil! Udaranya sedang sangat dingin,"
"Oke, terimakasih,"
Kenneth kemudian memasukkan koper kedalam bagasi, setelah itu menyusul Eleanor masuk kedalam mobil! Malam ini Kenneth mengemudikan mobilnya sendiri tanpa supir pribadi yang selama ini setia mengantarnya.
"Ini kesempatan bagus! Malam ini juga kau harus bisa membuat Ayah mertuamu itu jatuh kedalam pelukanmu, kau harus bisa membuat Ken menikmati tubuhmu Elea!" dalam hati Eleanor.
"Mau pulang ke rumah keluargamu? Atau aku antar kemana?"
"Kau bercanda Tuan Ken, aku kan sudah dibuang oleh keluargaku aku ini sekarang seorang diri, antar aku ke hotel!" kata Eleanor.
Glek.
Kenneth pun menelan salivanya begitu mendengar permintaan Eleanor untuk mengantarnya ke sebuah hotel.