Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Bab 1 Talak Saat Pendidikan

Bismillah, karya baru. Jangan lupa dukungannya ya guys.

     Hp Syafana berdering tidak sabar ingin segera diangkat. Syafana bahagia setelah tahu siapa yang menghubungi. Dallas sang suami yang kini sedang menjalani pendidikan Secaba menghubunginya.

     "Assalamualaikum, Kak Dallas." Syafa membalas lebih dulu sebelum suara di ujung telpon sana berbicara. Dengan wajah penuh senyum dan hati gembira, Syafa menempel gawainya di telinga dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya bermain-main di atas ranjang menuliskan nama Dallas di sana.

     "Waalaikumsalam Syafa. Bagaimana kabar kamu? Sebelumnya kakak minta maaf, sebab kakak tidak pulang untuk IB, dikarenakan suatu hal." Dallas membalas dan meminta maaf karena dia tidak bisa pulang. Hati Syafa sedikit kecewa mendengar ucapan Dallas itu. Tapi, Syafa tidak mempermasalahkan, bukankah ada hari lain dan Dallas bisa pulang?

     "Kabar Syafa, alhamdulillah baik Kak. Kakak bagaimana? Sayang sekali Kakak tidak bisa pulang, padahal Syafa punya kabar gembira buat Kakak," balas Syafa masih berkabut bahagia.

     "Kabar kakak saat ini baik. Hanya saja kakak ada suatu hal yang ingin kakak sampaikan. Akan tetapi sebelumnya kakak minta maaf, maksud kakak menghubungi kamu adalah, kakak ingin mengakhiri pernikahan siri kita. Kakak menalak cerai kamu."

     Jleb, kabar yang disampaikan Dallas bagaikan petir di siang bolong yang tiba-tiba saja menyambar. Dada Syafa bergemuruh, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang, tubuhnya lemas melorot ke bawah. Gawainya yang tadi ia pegang dengan erat di samping telinganya, kini ikut terlepas bersama tubuhnya ke lantai.

     Syafa membeku dengan derai air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Tatap matanya tiba-tiba seakan buram dan kabur bersama genangan air mata. Syafa tidak sadarkan diri.

     "Syafa, Syafa." Suara di balik gawai masih memanggil nama Syafa. Namun, sang pemilik gawai sudah terlanjur tidak sadarkan diri.

     Di tempat berbeda, Dallas merasa sangat bersalah setelah menyampaikan berita yang sudah bisa ditebak akan membuat Syafa shock. Terbukti, baru saja Dallas menyampaikan kata talaknya, suara Syafa sudah tidak terdengar lagi. Bahkan Dallas tidak sempat mendengar kabar baik yang akan disampaikan Syafana itu apa.

     "Maafkan kakak Syafa, kakak terpaksa melakukan itu. Kakak menyesal kenapa semua ini harus terjadi. Semoga dilain kesempatan kita dipertemukan. Dan jika jodoh itu masih ada, kakak siap kembali denganmu," ucapnya penuh sesal dan begitu mudahnya Dallas berandai.

     Mata Dallas menerawang jauh, sekilas bayang indah di malam pertama saat pertama kali Syafa sah menjadi istrinya, kembali terbayang. Indah penuh kehangatan. Syafa yang pertama kali untuknya, dan yang memetik madu pertama Syafa adalah dirinya. Terbersit rasa bangga di sana. Namun seketika pudar saat dirinya dihadapkan dua beban di pundaknya. Tugas negara dan permintaan kedua orang tua.

     "Silahkan, jika kalian akan melakukan perjalanan IB keluar kota. Semoga selamat sampai tujuan." Suara seorang Batih menyadarkan Dallas dari lamunan. Ijin IB telah diberikan. Masing-masing siswa Caba yang akan melakukan perjalanan IB sudah mengantongi surat ijin perjalanan keluar kota.

     Begitupun dengan Dallas, ia pun kali ini akan melakukan perjalanan IB keluar kota. Ke kota di mana kedua orang tuanya tinggal. Bukan kota yang terlalu jauh sebenarnya, bahkan kota itu merupakan sebuah kota yang cukup berdampingan dengan kota di mana Syafana tinggal.

     Dallas tiba di kediaman kedua orang tuanya, setelah beberapa jam menempuh perjalanan darat, disambut hangat dan senyum bahagia oleh keduanya.

     "Acaranya akan segera dimulai, nanti malam ba'da isya." Belum sampai kakinya menapaki lantai rumah, sebuah suara bariton sudah menggema di telinga Dallas, memberitahukan bahwa setelah isya acara itu akan digelar.

     Dallas mengangguk, lalu menyalami tangan kedua orang tuanya, sebelum ia membuka sepatu tentaranya.

     "Assalamualaikum." Dallas memasuki dalam rumah, di sana ia disambut sang kakak perempuan yang langsung mengajaknya ke kamar. Menarik lengan Dallas, seperti ada sesuatu yang penting.

     "Als, bagaimana dengan perempuan itu. Kenapa kamu bisa gegabah ambil keputusan? Menikahinya secara siri, lalu sekarang kamu menalaknya? Apa mbak bilang, kamu jangan gegabah ambil keputusan. Kamu saat ini masih dalam masa pendidikan. Kalau ketahuan oleh kesatuan bagaimana? Lalu kalau perempuan itu menuntut, bagaimana? Kamu ada-ada saja, kalau cinta itu jangan sampai membutakan akal dan pikiran. Jalanmu masih panjang, kamu masih muda, dia juga baru lulus SMA, kan?" cecar Daisya sang kakak sembari menatap Dallas begitu dalam, dia tahu apa yang dirasakan Dallas sang adik. Tapi Dallas di matanya begitu nekad.

     "Als, mencintainya, Mbak. Tapi, bagaimana dengan ayah dan ibu, mereka sudah mempersiapkan segalanya? Als juga sudah menalak Syafana," kata Dallas tertunduk dalam. Ia seperti menyesali perbuatannya. Dallas begitu sedih.

     "Kamu masih ada waktu untuk memutuskan untuk tidak menerima pertunangan ini Als, kalau kamu mau." Daisya memberi saran, ia tahu perasaan adiknya seperti apa. Daisya tahu, seorang tentara harus memiliki jiwa yang tegas dalam mengambil keputusan, begitupun Dallas di sini dia dituntut untuk tegas memutuskan.

     "Als ...." Baru saja akan bicara, ucapan Dallas sudah dipotong oleh seruan sang ibu.

     "Als, keluarlah. Keluarga calon tunanganmu sudah datang. Persiapkan dirimu segera. Dais, tolong bantu adikmu untuk bersiap." Suara perempuan paruh baya dari luar kamar terdengar menyeru, memotong ucapan Als yang belum sampai. Dia Bu Delima sang ibu, yang sejak siang tadi sibuk menyiapkan acara untuk pertunangan Dallas dengan seorang perempuan pilihan mereka.

     "Als, masih ada kesempatan. Kamu bisa tolak ataupun membatalkan semua. Tapi, kamu tahu seperti apa kebaikan yang pernah ditorehkan keluarga gadis itu. Kamu tinggal pertimbangkan. Keputusan mutlak tetap ada di tangan kamu. Mbak keluar dulu, segera pakai kemeja ini. Mbak tidak enak berada di dalam terus." Daisya keluar dari kamar dan membiarkan sang adik mengambil keputusan.

     Dallas akhirnya terpaksa mengambil keputusan yang sulit ini. Malam ini, ia menerima pertunangan dengan seorang gadis pilihan orang tuanya. Gadis yang merupakan anak dari sahabat orang tua Dallas.

     Di tempat berbeda. Syafana diketahui tidak sadarkan diri oleh kedua orang tuanya, di kamar. Bu Sarma dan Pak Syakir segera membawa putrinya ke sebuah klinik terdekat.

     Sebuah kenyataan harus mereka ketahui dari penjelasan dokter tentang keadaan Syafana yang sebenarnya.

     "Putri ibu dan bapak saat ini sedang mengandung. Usianya sekitar empat minggu. Tolong dijaga saat putrinya mengandung, sebab diusia yang masih muda ini rentan keguguran," ucap dokter sembari memberikan secarik kertas resep untuk ditebus.

     Pak Syakir tersentak mendengar penjelasan dokter. Bukan ia tidak senang atau tidak mau, tapi keadaannya saat ini suami dari Syafana sedang menjalani pendidikan Caba.

     "Ya ampun Bu, bagaimana ini? Kenapa mereka sampai kebobolan. Bukankah Dallas menantu kita masih menjalani pendidikan? Harusnya mereka tahu kalau Syafa jangan dulu mengandung." Pak Syakir kelabakan saat tahu putrinya saat ini ternyata mengandung.

     "Lebih baik kita segera kasih tahu Nak Dallas. Agar dia bisa mengambil keputusan," usul Bu Sarma.

     "Bu, Pak, tidak usah kasih tahu lagi Kak Dallas!" seru Syafana berdiri dari balik pintu ruang pasien.

NB: Kisah ini hanya fiktif belaka!

Terpopuler

Comments

@emak aisyah

@emak aisyah

wow,perkenalan yang cukup menegangkan,keren salam kenal Thor🥰🥰🥰🥰

2025-03-21

5

vivi sukrayani

vivi sukrayani

tapi memang ada loh thor anggota yang nikah siri ketika pulang cuti sih,anaknya udah umur ±3 thn baru nikah dinas hanya saja tidak nikah dengan orang lain di tempat tugas.

2025-03-18

3

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

kok bisa? s laki2 nya d jodohkan sm orgtuanya , apa bkh dg syafana tnpa sepengetahuan orgtua dallas? kl tau kok tega bener srh nikah sm laine

2025-03-16

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!