NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita dari Masa Lalu

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

Arjuna kini tengah memandang keluar ruangan bekerjanya, melampiaskan rasa lelah yang telah dia lewati untuk hari ini. Arjuna lebih sering menghabiskan harinya untuk bekerja karena sang ayah tengah pergi ke luar-luar pulau untuk mengecek apakah semua cabang berjalan dengan baik.

Memandang matahari tenggelam yang diikuti dari balik tembok kacanya, Arjuna pikir dirinya harus segera pulang sekarang ini. Dia butuh tempat baru untuk menyelesaikan pekerjaan yang lain.

Arjuna turun ke basement, tempat dimana mobilnya berada. Dia mengendarainya sendirian tanpa supir. Dan saat berada di dalam mobil, Arjuna mendapat telpon dari Alex.

"Hallo?"

"Brooooo! Nanti malem party uy! Si Mila mau berangkat! Klab biasa."

"Gimana Merlinda?"

"Anjiirlah gak seru malah nanyain Meri."

"Gimana keadaan dia?"

"Udah mendingan, udah dibawa pulang kok. Dia juga cuti dulu, Nyokap sama Bokapnya nahan dia di rumah dulu."

Ada niat terselubung di hati Arjuna untuk melihat keadaan Merlinda, tapi sepertinya Alex tahu. Jadi dia berkata, "Lu gak usah ke sana, Ar. Please, kasihan Nyokap Bokapnya yang lagi ngobatin dia. Untung aja lu dihajar Mario doang, jadi udah. Lu fokus aja sama bini lu."

Arjuna memelankan kecepatan, masih  ada keinginan untuk berbelok. Dimana arah rumah Merlinda di sana.

"Kasihan bini lu. Mario bilang dia liat bini lu kabur, dah ketemu?"

"Nanti juga balik lagi."

"Nanti kualat lu, cari yang bener. Jadi gimana? Nanti malem join?"

"Gue gak bisa."

"Gak serulah anjim, kalau gitu di rumah lu."

"Gak boleh."

Alex berdecak di sana. "C'mon, Ar. Perpisahan sahabat lu, gila gak dateng?"

"Gue gak janji, tapi diusahain," ucap Arjuna mematikan panggilannya. Dia kembali menghilangkan niatnya pergi ke rumah Merlinda dan memilih untuk pulang ke rumah.

"Kakak udah pulang? Mau makan atau mandi dulu, Kak?"

Pertanyaan itu yang biasanya menyambut Arjuna. Kini tidak lagi, hanya ada Bibi pembantu di sana.

"Bapak, mau makan malam apa? Biar saya masakan sebelum pulang."

"Gak usah, Bi. Saya makan diluar."

"Baik, Pak. Ada sesuatu yang bapak mau mungkin? Besok saya bawa?"

"Tidak usah."

"Besok saya datang pagi, Pak? Untuk memasakan sarapan karena ibu…. Tidak ada?"

Arjuna menarik napasanya. "Tidak usah."

Setelah mengatakan itu, Arjuna naik ke lantai dua. Dia masuk dan merebahkan dirinya di kamar. Memejamkan mata, Arjuna merasa kehilangan sebuah suara yang biasa menenangkannya ketika dia dilanda dalam kegundahan. Dimana kamar di sampingnya selalu melantunkan suara pengantar tidur, kini tidak lagi.

Hampir seminggu perempuan itu tidak kembali. Tidak ada lagi sambutan di pagi hari yang selalu dia tolak, tidak ada lagi obyek yang harus Arjuna caci maki. Seharusnya dia bahagia bukan? Tapi kenapa dia malah semakin gelisah dan begitu peduli untuk menginginkan sosok itu kembali ada di sana.

"Siall," umpat Arjuna. 

Dia menghubungi asisten pribadinya.

"Hallo, Tuan?"

"Cari istriku, Hank. Lacak nomor ponselnya dan ATM nya."

"Baik, Tuan."

🌹🌹🌹

Di sisi lain, Bunda Eliza mencoba menghubungi Kirana untuk yang kesekian kalinya.

"Duh, Mas. Ini mereka kenapa ya?"

"Tenang, Bun."

"Tenang tenang kepalamu! Ini juga karena kamu gak bilang sama aku apa yang sebenarnya terjadi, Mas! Tau gini kita bilang sama si Arjuna biar dia mikir dan gak nyakitin Kirana!" Teriak Bunda Eliza berapi-api.

Suaminya yang sedang mengendarai mobil itu diam, tidak menyangkal apapun.

"Dasar anak sana bapak sama saja."

"Coba hubungi Arjuna dan tanya sama dia."

"Dari tadi juga gak diangkat! Lagian kalau mau ke luar pulau gak usah ajak Bunda lagi! Susah sinyal!"

"Iya, inikah lagi mau ke rumah Arjuna. Kirana juga pasti ada di sana."

"Bunda telpon sama si Bibi yang ngurus Neneknya Kirana, katanya Kirana terakhir ke sana pas Neneknya ninggal aja. Udah lama itu."

"Tenang coba, Bun. Pasti Kirana baik baik saja."

"Gimana bisa tenang kalau ternyata Kirana itu wanita yang seharusnya tersenyum setelah menikah dengan Arjuna? Mas kamu gila ya nyembunyiin itu dari aku selama belasan tahun?"

Pria bernama lengkap Wigan Braja Satya itu hanya diam, enggan menanggapi sang istri yang kini sedang marah. Dia memang bersalah telah menyembunyikan fakta ini. Sebagai alasan kenapa pernikahan itu dilakukan.

Begitu sampai di rumah Arjuna, Bunda Eliza langsung turun dan memanggil nama Kirana. Yang mana membuat satpam di sana segera mendekat. "Bu, Nyari Bu Kirana?"

"Iya, Pak. Dia dimana?"

"Sudah hampir seminggu Bu Kirana pergi, Bu."

"Pergi kemana?"

"Saya tidak tahu, dia membawa koper besar saat itu."

"Tuhkan, Mas. Cepat cari dia!"

Sementara itu di waktu yang bersamaan, Arjuna tengah meminum terdiam dan hanya memandang gelas yang ada di tangannya.

"Minum tuh amer, lu kenapa sih?" Tanya Alex. "Mikirin bini lu?"

"Mila mana?" Tanya Arjuna yang langsung diarahkan oleh temannya yang lain pada sosok wanita yang sedang tertawa dengan yang lain.

Arjuna melangkah ke sana setelah meninggalkan alkoholnya. "Mil."

"Uy, kenapa?"

"Gue mau pulang. Lu hati hati di jalan."

"Serius? Masih sore ini."

"Pulang deh, pusing gue."

"Mikirin bini lu?"

Arjuna hanya terkekeh hambar.

"Gak usah gengsi, lu udah suka sama dia. Gue tau, mana ada laki yang gak suka sama cewek cantik, sholeh lagi. Gak papa, kejar aja selagi masih ada harapan. Sama ini hadiah dari gue." Mila merogoh saku jaketnya dan memberikan sebuah tempat cincin. Dimana di dalamnya terdapat dua cincin pasangan.

"Apanih?"

"Cincin lah, bodo. Kasih sama Rana. Cincin mahal itu, lamar dia dengan bener. Minta baik baik, jangan sampe lu kesetanan lagi."

Arjuna tersenyum, kemudian menggeleng dan mengembalikannya pada Mila. "Tanpa lu kasih gue udah pesen."

"Eh anjiir tuh kan ngaku! Suka kan lu sama dia!"

"Gue balik dulu," ucap Arjuna meninggalkan tempat itu.

Dia berkendara menuju ke rumahnya tanpa aroma alkohol yang biasanya memenuhi mobil. Dan kening Arjuna berkerut begitu dia melihat ada mobil yang tidak asing.

Membuatnya melangkah lebar untuk masuk ke dalam. Dan langsung dihadapkan dengan sosok wanita yang melahirkannya; berjalan ke arahnya dengan mata sembab.

"Bunda kenapa, Bun?"

PLAK!

"Tega ya kamu, Bang! Kamu sakitin Kirana selama ini?! Abang tau gak Kirana selalu tutupin hal itu dan bilang semuanya baik baik saja?!" Air mata Bunda Eliza meluncur begitu saja.

"Bun…"

"Dan apa Abang tau?! Kirana itu berhak mendapatkan kebahagiaannya, Bang. Bukan rasa sakitnya. Papahnya Kirana bilang dia ingin melihat anaknya tumbuh dengan baik dan bahagia, menjadi wanita shalehah. Dan dia melihat semua itu lewat mata kamu, Bang. Dan apa yang kamu berikan? Kamu membiarkan mata itu melihat rasa sakit Kirana saja…." Bunda Eliza sampai tidak bisa berkata-kata lagi.

"Apa maksud, Bunda?"

"Mata itu… milik Papahnya Kirana, Bang. Kamu bisa melihat dunia karena dia, Bang…."

🌹🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

1
Sagitarius
🥹🥹
Dewa Rana
kebanyakan "yang mana" Thor
Dewa Rana
nanti nyesel...
Rosmina Sumang
sdh tamat pdhal penasaran dgn cr pengobatan kirana
Ida Sriwidodo
Sakit si Mario!
Beda atuh Arjuna dan Mario!
Arjuna meski pacaran lama sama adiknya tapi Arjuna tidak merusak Meri
Tapi Mario.. Mario sengaja merusak Purwa!
Hm.. jan senang dulu Mario.. karena apa yang ditanam itu yang akan dituai.. 😬😬
Ida Sriwidodo
Huft!
Purwa hamil!! 😱😱😱
Ida Sriwidodo
Mario Meri sama sakitnya!
Huft!
Aku malah khawatir Purwa!
Mario kayak dah punya skenario buat manfaatkan Purwa! 😬😬
Ida Sriwidodo
Menurutku cuma perempuan berpikiran sempit ajaa yang putus sama pacarnya trus bundir!
Naudzubillah..

Dunia tak selebar daun teh..
Masih banyak laki2 baik diluar sana..
Ida Sriwidodo
Astagaa.. Meri..
Jahat amat mulutnya!
Kayaknya si Meri blom tau.. klo doa itu akan kembali ke orangnya

Dan Purwa!
Siap2 ajaa di sakiti dan ditinggal Mario!
Kamu cuma tumbalnya buat nyakitin abangmu!
Syukur2 Purwa ngga geblek 'loss doll' sama Mario! 😤😤🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😬😬
Ida Sriwidodo
Harus mah Kirana jan egois yaa.. klo mang ngga mau dirawat di RS biarkan Arjuna nyewa jasa perawat yang bisa fokus ngerawat Kirana di rumah
Klo trauma dengan seragamnya karena mengingatkan dg RS.. bisa kan pake pakaian biasa..?
Klo seperti ini kan Arjuna juga ngga bisa fokus kerja.. selalu khawatir dg Kirana yang di rumah temennya cuma bibi doang
Setidaknya Kirana juga harus berpikir dari sisi Arjuna bukan hanya dari sisi Kirana doang 😤😤
Ida Sriwidodo
Astagaa.. bingung sama eyangnya inii
Katanya dah tobat tapi Kirana masih ada ajaa dah bawa calon pengganti Kirana
Astaghfirullah..
Klo Arjuna n papanya tau mesti ngamuk sama si eyang bahlul ini 😤😤😬😬
Ida Sriwidodo
Aneh ni si Mario!
Lhah wong adiknya ngga di apa2in juga sama Arjuna.. mo ditanggungjawabi apa sama Arjuna!
Lagian Arjuna dah kasi tau klo Arjuna dah nikah.. minta putus baik2 tapi si Merlinda nya ngeyel ngga mau putus
Trus coba bundir.. nyalah2in Arjuna!
Orang nikah ajaa bisa cere apalagi yang cuma pacaran?
Cuma papanya Mario yang waras

Tapi yang lebih sinting lagi Putwa!
Dah tauu Mario benci banget sama abangnya.. lhah koq mau2an gituu malah pacaran sama Mario yang Purwa juga jelas2 tauu klo Mario suka sama Kirana!
Palingan Purwa cuma dijadikan ajang balas dendam ajaa
Takutnya malah dirusak sama Mario biar Arjuna sakit hati.. 😤😤
Ida Sriwidodo
Bener bunda Eliza.. setidaknya klo Kirana blom mau terapi sekarang.. kasi tau Arjuna.. supaya Arjuna juga bisa nyari tau pengobatan yang aman buat Kirana dan janinnya
Dan sebagai suami Arjuna berhak tau.. Kirana jangan egois hanya melihat dari sisi janinnya saja
Pertimbangkan juga gimana perasaan Arjuna andai Arjuna tau tapi sudah terlambat
Akan jadi penyesalan seumur hidup buat Arjuna
Dan klo itu terjadi Kirana bisa bayangkan gimana Arjuna akan melanjutkan hidupnya
Apalagi nanti ada anak juga yang harus di urus Arjuna
Jangan egois Kirana!
Mr T
👍
apajalah
💐💐💐🌷🌷 ini untuk Arjuna dan aluna🍁
apajalah
🍂🍂🍂🍁
apajalah
🍁🍂👍
apajalah
wahh wah wah diprank ni
Aqella Lindi
gk deh juna kembali ke lo msh byk cwok lain mau sm kirana
Aqella Lindi
mario aja,sm nm ponaan qu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!