Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Minta Cerai!
Seorang wanita yang baru saja kehilangan anak dalam kandungannya, menatap benci wajah suaminya di dalam foto. Bagaimana tidak? Disaat dia harus kehilangan janin dalam kandungannya, suaminya sedang bermesraan dengan wanita lain. Sudah dua minggu dia merasa curiga dengan sikap suaminya yang dulu penyayang berubah menjadi cuek, yang dulu mengatakan dia adalah dunia lelaki itu tapi belakangan ini lelaki itu tak pernah ada lagi untuknya.
"Bu, apa tugas saya selesai?" tanya orang yang dia pekerjakan untuk memata - matai suaminya beberapa hari ini.
"Ya, aku sudah men-transfer uangmu. Pergilah."
"Baik, Bu. Saya permisi pergi."
Setelah kepergian orang suruhannya, Ameera menangisi hidupnya. Andaikan dulu dia mendengarkan perkataan orang tuanya dan tidak kabur dari rumah. Apakah hidupnya akan baik - baik saja sekarang?
"Kamu jahat, Mas. Tiga tahun kita berpacaran, 1 tahun kita menikah tapi dengan tega kamu mengkhianati ku. Bahkan disaat aku sedang mengandung anakmu, kini anakku pun telah meninggalkanku. Sakit... Mas..."
Malam itu beberapa kali suaminya Immanuel menelepon tapi dia tidak ingin mengangkatnya. Dia mematikan ponselnya dan hanya memikirkan ingin membalas semua sakit hatinya. Balas dendam! Ya!
Esoknya dia menelepon seorang lawyer yang selalu berhasil dalam menggugat perceraian, dia tau suaminya itu tidak akan mudah bersedia bercerai darinya, lelaki itu pasti menginginkan harta dalam pernikahan mereka.
Meskipun saat menikah Ameera bekerja hanya sebagai seorang pegawai biasa di salah satu Perusahaan tapi gajinya cukup besar, sebenarnya Ameera tak menginginkan harta gono - gini tapi dia tak akan dengan mudah menyerahkan semuanya pada suaminya.
"Aku akan membuatmu menderita dan menyesal, Mas!" lirihnya.
Bukti - bukti perselingkuhan sudah terkumpul dan surat cerai akan selesai dibuat besok, Ameera dengan tekad balas dendamnya segera pulang dari rumah sakit meskipun dia masih kesakitan karena keguguran.
Ceklek.
Ameera membuka pintu rumahnya, dia melihat suaminya tertidur di sofa mungkin menunggunya semalam.
Immanuel bangkit dari sofa ruang tamu saat melihat istrinya pulang, dengan wajah kesal dia menghampiri Ameera. "Kelayapan dari mana kamu?! Suami pulang malah tidak ada dirumah!"
Ameera mengacuhkannya, ia berjalan ke dalam kamar dengan langkah hati - hati seraya memegang perutnya.
Suaminya menyusulnya ke kamar, "Kau tidak bisa bicara! Kenapa tak menjawab?!"
"Aku habis dari rumah sakit, aku kemarin terjatuh di kamar mandi. Aku menelepon mu berulang kali meminta pertolongan, tapi seorang wanita yang menjawabnya dan mengatakan kau sedang mandi," Ameera bicara tanpa ekspresi, semua rasa telah hilang darinya yang tertinggal hanya tekad balas dendamnya.
"A-apa? Sayang, kamu gak apa-apa? Anak kita?" suara Immanuel sarat penyesalan.
"Anakku sudah gak ada, aku keguguran."
"S-sayang..." Immanuel maju ingin memeluk istrinya.
Ameera mendorongnya kasar, "Jangan pernah menyentuhku lagi! Aku jijik padamu!"
"Ameera, wanita itu bukan siapa-siapa. Itu adalah rekan kerjaku dan kami sedang minum-minum setelah rapat bersama teman kerjaku yang lain. Wanita itu mengangkat panggilanmu karena aku yang menyuruhnya untuk mengerjai mu."
"Hahahaha... Hahaha... Hahaha... Kau sungguh lucu, Mas!" Ameera lalu menarik foto - foto dari dalam tas-nya lalu melemparkan semuanya ke wajah lelaki brengsek di hadapannya.
Immanuel memungut foto - foto yang berserakan di lantai, tangannya gemetar saat memungut satu - persatu foto dirinya dan wanita selingkuhannya sedang bermesraan. Hubungannya dengan wanita selingkuhannya memang sudah beberapa bulan ini, bahkan kini wanita selingkuhannya itu sedang hamil anaknya.
"I-ini, darimana kamu mendapatkan fotoku?" tanyanya seraya berdiri menatap tajam istrinya.
"Cih! Wajahmu bahkan tak ada rasa penyesalan sedikit pun, Immanuel! Mari kita bercerai! Aku minta cerai!"
Lelaki yang sudah ketauan berselingkuh itu hanya bisa diam, foto - foto bukti perselingkuhan di genggaman tangannya satu - persatu terjatuh kembali ke lantai.