NovelToon NovelToon
Ayah Darurat Untuk Janinku

Ayah Darurat Untuk Janinku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:151.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

Notes : zona dewasaaaaaa!

“Om nikahin temenku ya? Ntar dapet istri sekaligus anak di hari pertama kalian menikah!”

Ide gila yang muncul dari Tari, membuat masa depan Lea yang hancur lebur menjadi indah.

Siapa sangka? Luca, pria yang Lea nikahi sebagai ayah darurat dari janinnya, telah merubah kehidupannya menjadi lebih berwarna dan berarti.

Akankah Luca menutup mata dengan siapa ayah kandung dari janin di perut istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Ayah Darurat

...“Om coba nikah kontrak aja sama Lea? Terus jadi ayah darurat.” — Tari Harrison...

Suasana yang sempat hening sesaat, mendadak cair saat Lea bersuara. “Kak, jangan ditanggepin ya omongan Tari.”

Gadis yang sedang berbadan dua itu terlihat sedikit pucat. Bibirnya yang pecah-pecah dan cekungan di bawah matanya yang begitu jelas, membuat Luca sejak tadi memperhatikan Lea.

Pria dengan ketampanan dewa itu penasaran, di usia energik dan bersemangat gadis itu, kenapa wajahnya terlihat putus asa? Apa … jangan-jangan benar yang dikatakan oleh Tari tadi?

“Iya,” sahut Luca memaksakan senyum. “Tari emang suka bercanda.”

“Tapi aku serius, Kak,” sela Tari. “Jadi gini. Sebulan yang lalu tuh—”

“Tar, kayaknya kita balik aja ya?” ajak Lea mulai risih. Ia merasa belum siap untuk berbagi aibnya saat ini dengan orang lain.

Dimas yang sejak tadi terpesona dengan ketampanan Luca, ia mendadak ingin berbicara. Kali ini, Dimas pun menjadi serius ingin membantu Lea. “Le, kayaknya kita harus minta bantuan orang lain deh.”

“Kalo kita yang masih ingusan gini mencoba cari jalan keluar—”

“Stop, Dim!” bentak Lea dengan nada yang sedikit tinggi.

Luca yang sejak tadi menjadi pihak keempat dari tiga orang itu, ia dibuat kebingungan. Mungkin saja tebakannya tadi benar. Semua yang dikatakan Tari itu benar dan fakta. Tapi … kenapa harus dia? Pria yang belum pernah pacaran, apalagi bercinta, harus menjadi suaminya?

“Maaf, Kak Luca. Aku nggak tau candaan sahabat aku bakalan kayak gini.” Lea bergegas pergi meninggalkan taman tersebut.

Bruk!

Tak lama usai ia meninggalkan taman tersebut, tiga orang yang tersisa di taman, terkejut dengan bunyi yang mereka dengar.

“Den! Den Luca! Ada yang pingsan!” teriak Titi cemas.

Tari, Dimas dan Luca yang semula terkejut, dibuat cemas saat mendengarkan teriakan Titi. Merekapun bergegas mendekati arah suara teriakan Titi.

“Astaga, Lea!” Tari terkejut dan bergegas bersimpuh ke lantai mendekati Lea yang pingsan.

“Om, kita ke rumah sakit ya?” Tari panik. Sampai-sampai ia tak sadar kembali memanggil Luca dengan sebutan Om.

“Nggak usah. Kita ke kamar tamu aja. Aku akan panggilkan dokter langganan,” ucap Luca sambil berjongkok. Kemudian ia memapah tubuh Lea yang terasa begitu ringan. “Bi Titi, tolong telfon Gerry. Bilang ada yang pingsan.”

“Siap, Den.”

...🌸...

Saat menunggu kedatangan Gerry, sahabat sekaligus dokter langganan di rumah itu, Tari menceritakan semuanya kepada Luca dengan jujur. Tak ada yang ia tutupi saat itu.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Luca pun memahami situasi saat itu.

“Om, bantuin aku ya?” Tari memelas dengan kedua tangan yang ia satukan separas dada. “Semua ini salahku.”

“Salah aku juga, Om Luca,” timpal Dimas dengan wajah yang memohon.

“Kemaren itu aku nggak sadar, karena itu pertama kalinya minum alk—”

“Tapi dia masih muda, Tari,” tolak Luca yang tak setuju dengan ide gila ponakannya itu.

Benar, dia sedang berusaha mencari calon istri karena desakan orangtua, tapi bukan begini caranya. Ia terpaksa menikah di usia muda pun karena itu persyaratan untuk ia dapat duduk di kursi direktur di perusahaan keluarganya.

“Om coba nikah kontrak aja sama Lea? Terus jadi ayah darurat buat—"

“Hush!” Luca mencubit bibir ponakannya. Kemudian menyentil dahi Tari,

“Aw!”

“Pernikahan itu bukan buat mainan, Dek.”

“Yaudah, tinggal nikah beneran, Om.”

“Ya nggak segampang itu juga.” Luca yang awalnya tidak tau menau tentang permasalahan ini, kini ia ikut pusing dengan akibat dari perbuatan keponakannya.

Pria dengan tinggi 185 sentimeter itu bangkit dari duduknya. Ia menyadari kehadiran sahabatnya dengan tas perlengkapan medis.

“What’s up? Siapa yang sakit?” tanya Gerry, pria yang juga tak kalah tampan dengan Luca.

“Teman ponakan gue. Pingsan. Ada di kamar.” Luca menunjukkan kamar yang tak jauh dari ia duduk menggunakan isyarat bibir.

Gerry hanya mengangguk dan bergegas ke kamar tersebut.

Sementara itu, Tari, Dimas dan Luca masih di ruang keluarga dengan pikiran mereka masing-masing.

“Gini deh, Om bantuin.”

Wajah Tari dan Dimas langsung cerah.

“Om bantu bicarain dengan orangtua Lea.”

“Jangan, Om!” tolak Dimas dan Tari bersamaan.

“Orangtuanya harus tau, Dek. Dan nanti biar orangtuanya yang bertanggungjawab.”

“Yaudah deh, Om. Aku sama Dimas coba cari cowo lain aja deh buat nikah sama Lea.”

Luca menghela nafas panjang. Ia mengusap wajahnya menggunakan tangan kekarnya. Kaos lengan pendek warna putih yang ia kenakan saat ini sedikit ketat, sampai menampilkan otot tangan yang membuat mata Dimas berbinar-binar.

“Heh, Dim!” Tari menutup mata Dimas dengan intonasi suara yang kesal. “Pikirin Lea! Jangan gatel lo!”

“Ntar kalo Lea udah aman, gue cariin lo batang yang enak!”

“Dih, Tari!” wajah Dimas memerah. “Lo ini. Gue ‘kan becanda doang! Diseriusin segala!”

Drttt. Drttt.

Ponsel Lea bergetar.

“Mampus. Lea dicariin emak bapaknya!” celetuk Tari pusing.

“Om aja yang angkat.”

“Jangan!” Tari menyambar ponsel Lea, kemudian menjawab panggilan tersebut.

“Halo, Tante.”

“Oh. Lea lagi di kamar mandi, Tan.”

“Oh … tenang, Tan,” Tari cengengesan karena berusaha tenang. “Lea mulai membaik. Mungkin dia butuh udara segar.”

“Oh, ini kita dirumah nenek. Soalnya Nenek Tari suka kesepian.”

“Iya, aku jagain kok Lea nya, Tan.”

Panggilan pun terputus.

Sementara itu, di saat Tari, Luca dan Dimas sibuk berbincang, Gerry yang saat ini sedang berada di dalam kamar dan memeriksa Lea, ia menatap Lea dengan seksama.

"Apa kita pernah ketemu?" lirih Gerry pelan.

...🌸...

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Sementara Lea, ia masih belum sadarkan diri.

Sebelum pulang, Gerry sempat mengabarkan Luca, bahwa saat ini Lea sedang hamil dan kekurangan nutrisi, sehingga mengakibatkan tubuhnya lemah.

“Om, aku mau beli makanan bentar.”

“Kan Bi Titi udah masak?”

“Bentar aja, Om.”

Luca hanya mengangguk pelan. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya di ruang keluarga.

Sepuluh menit. Dua puluh menit. Satu jam. Dua jam. Dan sekarang, waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Dua orang yang tadinya pamit beli makanan, sampai sekarang belum pulang.

Ting! Ting!

Ada pesan masuk dari Tari.

^^^“Om, aku titip Lea, ya?”^^^

^^^“Om pedekate aja dulu. Siapa tau cocok.”^^^

^^^"Semoga berhasil, Om!"^^^

^^^"Semangat! Tari mendukung asmara, Om!"^^^

Luca menghela nafas berat karena kesal. Ia memijat-mijat pelipisnya, mencoba menenangkan diri. Tingkah keponakannya itu benar-benar membuat kesabarannya diuji. Sudah berapa kali ia katakan bahwa ia tak akan menikahi gadis itu.

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung .......

1
Rismawati Damhoeri
kayak nya si luca deh ayah kandungnya
Rina Tejawati
sama kak dan aky yakin luca masih hidup,apalgi temen nya gerri kan dr pasti dah d planing buat jebak s pelaku
Rina Tejawati
iya pasti anak nya luca itu gerry dah ngasih kode terus dr kemarin
Nursina
semangat berkarya
Nilovar Beik
bagus idemu Thor, udah bikin jantungan
Nilovar Beik
kayaknya memang anak luca
Nilovar Beik
ceritanya bagus
Wayan Sucani
Oh... sabar Ger... author nsh memainkan nasibmu
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gt aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
Wayan Sucani
Masih stay.. dgn air mata
Wayan Sucani
Nah... malah ketemu Bapaknya beneran
Wayan Sucani
Penasaran...
Wayan Sucani
Waduh...
Wayan Sucani
Bpknya Gery
Shifa Burhan
petuah untuk wanita
*carilah suami yang hanya memikirkan mu saja dan dia sama sekali tidak peduli perasaan wanita,
*dan jangan pertahan kan suami yang merasa bersalah pada wanita lain tapi sama sekali tidak pernah merasa bersalah padamu

petuah untuk lelaki
*carilah istri yang hanya memikirkan mu saja dan dia sama sekali tidak peduli perasaan pria lain,
*dan jangan pertahan kan istri yang merasa bersalah pada pria lain tapi sama sekali tidak pernah merasa bersalah padamu

*ini fakta
Shifa Burhan: ni orang baca lewat anus kali ya, saya bahas apa dia balas apa???

kalau baca pake mata lalu di simak pake otak, itu pun kalau loe punya otak

wong jelas2 aku hanya beri petuah2 kok dibilang berkata sadis, dimana sadis nya coba

kasian banget hidup loe ya, di beri fakta malah merasa dihakimi, atau jangan2 loe tipe perempuan lebih mementingkan perasaan lelaki dari pada perasaan suami loe sendiri jadi loe merasa tersinggung dengan fakta ini, miris banget hidup loe yang kebaperan dengan pria lain, maka jadi wanita punya harga diri Sedikit saja jadi tidak mengharapkan belaian lelaki lain, alias jablay
You Bitch: Sebelum Anda berkata sadis, ada baiknya anda segera MERENUNG. Kasihan saya melihat anda, ingat. Tuhan lebih suka pendosa yang bertaubat ketimbang Golongan Munafik sok bersih seperti anda.
total 2 replies
Shifa Burhan
kebodohan pola pikir wanita dan aku berani mengatakan kebodohan pola pikir mu thor

*Lea begitu merasa bersalah kepada gerry karena suami datang jadi dia tidak bisa menikah dengan Garry
*tapi Lea tidak pernah merasa bersalah sama sekali kepada suaminya karena suami belum lama dinyatakan meninggal bahkan masih dalam keadaan hamil dia sudah membuka hatinya pada pria lain, berhubungan dengan pria lain , bahkan mau menikahi dengan pria lain, dia banyak melakukan hal2 romantis dan bersenang dengan pria lain, tidak sedikitpun Lea merasa bersalah pada suami, saat fakta sudah terungkap suaminya koma melawan mau dia malah roamntis2an, bersenang2 bahkan memadu kasih, sampai mau menikah dengan pria lain, tidak sedikitpun ada rasa bersalah Lea pada suaminya

thor mau otak sedikit saja biar bisa membedakan salah dan benar
Rut Sigarlaki
h
Rut Sigarlaki
/Ok/
Rut Sigarlaki
bgs
Rut Sigarlaki
m
Rut Sigarlaki
b
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!