NovelToon NovelToon
Bolehkah Aku Selingkuh?

Bolehkah Aku Selingkuh?

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Suami Tak Berguna / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: ANGGUR

Alvaro dan Liona telah menikah selama 4 tahun,Alvaro mempunyai kekurangan yaitu mengalami sperma encer.Liona selalu mencoba bertahan hidup bersama Alvaro karena suaminya itu memperlakukannya bagaikan ratu,Liona juga mempunyai toko butik yang telah dia buka selama 2 tahun,dan Liona adalah seorang perancang busana,Liona juga mempunyai sahabat bernama Sara,dan Alvaro suami Liona mempunyai seorang adik perempuan yang sangat cantik namanya Elvira dan telah menikah dengan seorang pria bernama candra.hubungan Elvira dan Liona sangat baik,bagaikan saudara kandung. suatu ketika Liona bertemu dengan teman masa lalunya yang bernama Cakra,dan Cakra ini adalah teman dekat Liona semasa kuliah dulu yang menyukai Liona,namun Cakra tidak pernah mengungkapkan perasaannya kepada Liona sampai mereka lulus kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANGGUR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Alvaro Terkesima Pada Kecantikan Cindy

Hari itu di toko butiknya, Liona merenungi nasibnya yang sebentar lagi menjadi janda. Sara yang datang ke toko Liona, membuka pintu toko Liona dan langsung masuk ke dalam ruangan kerja Liona.

"Perutmu semakin membesar, Liona." kata Sara yang menatap perut Liona.

"Hai Sara." sapa Liona yang melihat Sara datang dan masuk ke ruang kerjanya. "Kamu dari mana?" tanya Liona sambil memperhatikan sebuah bingkisan yang di pegang oleh Sara.

"Aku habis menghabiskan duitku." sahut Sara sambil memperlihatkan bungkusan belanjanya kepada Liona.

"Apa yang kamu beli?" tanya Liona dengan rasa penasaran. Sara membuka bungkusan belanjanya dan memperlihatkan pada Liona.

"Ini untuk keponakanku saat dia lahir." kata Sara sambil menyerahkan bungkusan yang cukup besar kepada Liona.

"Apa ini?" tanya Liona dengan rasa penasarannya.

"Bukalah, kamu akan tahu isinya." sahut Sara sambil duduk di depan Liona dengan santai. Liona membuka isi bungkusan yang diberikan oleh Sara, dan alangkah senangnya Liona melihat isinya.

"Wow! Bagus sekali, Sara." teriak Liona dengan wajah yang tersenyum bahagia. "Tas bayi yang cantik." sahut Liona lagi sambil memandangi sebuah tas bayi yang berada di tangannya. Sara tersenyum bahagia melihat sahabatnya senang dengan hadiahnya.

"Apa kamu suka dengan tas bayi itu?" tanya Sara.

"Tentu saja, Sara. Tas ini sangat bagus dan cantik." sahut Liona sambil memeluk tas bayi itu. Ditengah kegembiraannya mendapat kado dari Sara. Wajah Liona tiba-tiba berubah, Sara yang melihatnya heran.

"Kamu kenapa, Liona?" tanya Sara dengan penuh keheranan.

"Ini tentang, Alvaro." sahut Liona dengan wajah sedih. Liona menceritakan kepada Sara tentang kepulangan Alvaro, yang langsung menalak dirinya. Liona juga mengatakan kepada Sara, bahwa Alvaro telah pergi dari rumah dan akan membeli sebuah rumah untuk tinggal bersama Elvira dan kedua anaknya. Sara menghembuskan nafas dalam-dalam, lalu menatap wajah Liona yang sedang sedih.

"Ini pasti akan terjadi. Kamu harus tabah menerima keputusan Alvaro." sahut Sara yang mencoba memberi pengertian kepada Liona.

"Iya Sara. Aku tabah menerima dan menjalani semuanya." ucap Liona.

"Bagaimana dengan, Cakra?" tanya Sara dengan rasa ingin tahu.

"Aku akan tetap sendiri. Aku juga sudah memberitahukan kepada Alvaro, bahwa aku tidak akan menikah dengan Cakra." sahut Liona dengan penuh keyakinan.

"Tapi, bukankah bayimu butuh sosok Ayah?" tanya Sara.

"Aku tidak akan melarang Cakra, untuk bertemu dengan anak nya nanti." ucap Liona sambil memegang perutnya.

"Apakah kamu sudah bicara dengan Cakra?" tanya Sara. "Aku pikir Cakra tidak akan setuju. Cakra, hanya ingin menikah denganmu." ucap Sara Lagi.

"Aku akan bicara dengan nya nanti. Saat surat perceraianku dari pengadilan telah keluar." kata Liona.

"Statusmu akan sama denganku, Liona." kata Sara menggoda Liona.

"Tanpa pria kita bisa hidup." ucap Liona dengan penuh keyakinan.

"Benarkah? Bagaimana dengan kebutuhan batinmu?" tanya Sara sambil tersenyum lebar.

"Huuus, jangan menggodaku." sahut Liona sambil mengibaskan tangan nya ke arah Sara.

"Hahaha... Apakah kamu akan tahan?" tanya Sara yang menggoda Liona.

"Sudahlah, berhenti menggodaku!" pinta Liona. Kedua sahabat itu larut dalam cerita mereka masing-masing. Liona bercerita tentang hubungan segitiganya, sedangkan Sara bercerita tentang hubungannya dengan kekasihnya yang tanpa status. Liona dan Sara mempunyai cerita yang berbeda, namun mereka selalu saling mendukung satu dengan yang lain. Sedangkan, Alvaro yang telah melakukan aktifitasnya dan kembali di kantornya sedang sibuk menangani beberapa proyek yang tertunda. Saat itu ada seorang wanita cantik, berkulit putih dan bermata besar masuk ke kantor Alvaro yang besar. Wanita itu hendak melamar pekerjaan di kantor Alvaro sebagai seorang akuntan. Wanita itu langsung menuju ke resepsionis dan bertanya tentang lamaran pekerjaan kepada seorang pria yang bernama Aldo yang merupakan resepsionis di kantor Alvaro.

"Siang Mas. Saya mau melamar pekerjaan." kata Wanita itu dengan nada bicara yang sopan.

"Siang juga Mbak. Apakah Mbak membawa surat lamarannya?" tanya resepsionis pria itu sambil menatap kecantikan wanita itu dengan penuh kekaguman. Wanita itu mengeluarkan berkas lamaran yang berada dalam tasnya, lalu memberikan kepada resepsionis pria yang bernama Aldo.

"Perusaahan ini memang membutuhkan beberapa karyawan." kata Aldo. "Silahkan duduk di kursi, ya. Aku akan memberitahu atasanku dulu." ucap Aldo sambil menunjuk sebuah kursi tamu yang tersedia.

"Terima kasih, Mas." ucap wanita itu. Aldo melangkah dan mengetuk pintu ruangan Alvaro.

"Tok... Tok." Aldo mengetuk pintu ruangan Alvaro.

"Iya silahkan masuk." terdengar suara Alvaro dari dalam ruangannya. Aldo membuka pintu ruangan Alvaro, dan masuk menemui Alvaro.

"Ada apa, Aldo?" tanya Alvaro.

"Di depan ada seorang wanita Pak. Dia hendak melamar pekerjaan." sahut Aldo dengan jelas. Alvaro lalu memerintahkan Aldo untuk memanggil wanita itu dan menyuruhnya masuk ke dalam ruanganya. Beberapa detik kemudian, wanita cantik itu masuk ke dalam ruangan Alvaro yang pintunya sengaja di buka.

"Siang Pak." kata wanita itu sambil tersenyum manis kepada Alvaro.

"Iya, siang." sahut Alvaro sambil menatap wajah wanita itu dengan penuh kekaguman akan kecantikannya. Wanita itu lalu mengatakan niatnya untuk melamar pekerjaan di kantor Alvaro.

"Siapa namamu?" tanya Alvaro.

"Saya Cindy, Pak." sahutnya sambil mengulurkan tangannya untuk menyalami tangan Alvaro.

"Apakah kamu pernah bekerja di tempat lain?" tanya Alvaro yang ingin tahu pekerjaan Cindy sebelumnya. Cindy menceritakan pengalamannya yang pernah bekerja di perusahaan lain selama 5 tahun.

"Kenapa kamu keluar di perusahaan itu?" tanya Alvaro dengan rasa ingin tahu. Alvaro terus menatap kedua bola mata Cindy yang indah. Cindy melanjutkan ceritanya tentang pengalaman kerjanya sampai Cindy akhirnya mengundurkan diri, karena harus pindah ke kota lain.

"Kenapa kamu harus pindah ke kota lain?" tanya Alvaro dengan rasa penasaran.

"Rumah Ayah saya disita Bank, Pak. Karena Ayah saya terlilit utang di Bank untuk modal usaha." kata Cindy. Ayah Cindy mempunyai usaha warung makan, karena warung makannya sepi beberapa bulan, maka warung makan itu ditutup. Sementara, utang di Bank semakin menumpuk dan Ayah Cindy tidak mampu membayarnya. Karena terlalu banyak pikiran, Ayah Cindy jadi sakit-sakitan dan akhirnya meninggal.

"Akhirnya saya berada di kota ini, Pak. Saya mengontrak sebuah rumah dari hasil tabungan saya selama bekerja." ucap Cindy.

"Apakah kamu tinggal sendiri?" tanya Alvaro sambil terus menatap wajah Cindy yang bulat.

"Iya Pak. Ibu saya juga sudah meninggal." sahut Cindy.

"Aku akan memeriksa berkas lamaranmu. Nanti aku hubungi lagi." ucap Alvaro sambil membuka lembaran demi lembaran surat lamaran kerja Cindy yang berada di atas mejanya.

"Iya Pak. Terima kasih." sahut Cindy.

"Tinggalkan nomor ponselmu di kertas ini." ucap Alvaro sambil memberikan kertas berukuran kecil kepada Cindy.

***

1
ruly
ronal sara cocok kayakna
shabiraalea
haii kak salam kenal, mampir yu ke ceritaku, makasih sebelumnya 🙏🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!