Bolehkah Aku Selingkuh?
"Alvaro,hari ini kamu ada janji dengan dokter Beni". Liona mengingatkan suaminya tentang jadwal pemeriksaan Alvaro dengan dokter Beni.
"Aku sudah bosan berobat terus," ucap Alvaro yang jenuh dengan keadaannya,namun Liona terus memberinya semangat agar tetap menjalani pengobatannya. Alvaro tidak sakit,hanya saja Alvaro mengalami sperma encer,dan inilah yang menyebabkan Alvaro sulit memiliki keturunan.
"Sayang,lakukanlah demi aku," Liona berusaha membujuk suaminya agar pergi ke dokter.
"Liona,berjanjilah padaku" Alvaro menatap mata Liona yang bulat dan bersinar itu. Liona heran,baru kali ini Alvaro bicara dengan tatapan mata yang tajam padanya.
"Apapun yang terjadi,jangan pernah tinggalkan aku," ucap Alvaro.
"Kenapa kamu berpikir begitu?" tanya Liona dengan heran. Baru kali ini Liona melihat suaminya meragukan kesetiaan cintanya.
"Liona,berjanjilah". Alvaro memegang kedua tangan Liona,sambil menatap mata Liona yang indah.
"Iya sayang,aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu." jawab Liona yang berusah meyakinkan Alvaro.
"Kita ke dokter ya," pinta Liona yang berusaha membujuk Alvaro. Demi istrinya,Alvaro akhirnya setuju untuk ke dokter. Tak butuh waktu lama,akhirnya mereka sampai di klinik dokter Beni.
"Ini resep vitamin dan obatnya pak" ucap dokter Beni yang sudah setahun ini menjadi dokter pribadi Alvaro.
Obat dan vitamin yang telah ditebus itu kini berada di genggaman tangan Alvaro.
"Kenapa sayang?" Liona tahu,jika Alvaro tidak menyukai obat dan vitamin yang selalu diberikan oleh dokter Beni padanya.
"Liona,sampai kapan sih? Aku rasa ini yang terakhir kalinya aku minum obat". Ujar Alvaro,seolah mengingatkan Liona untuk tidak membawanya lagi berobat. Liona menatap suaminya,ada perasaan iba dalam hati Liona terhadap Alvaro.
"Alvaro,jangan putus asa,kita kan menginginkan seorang anak?" Liona,terus menyemangati suaminya dengan perkataan yang lembut,Alvaro hanya menarik nafas panjang,dia tahu bahwa mungkin selamanya tak bisa memberikan keturunan kepada istrinya. Perkataan lembut dan dukungan Liona hanyalah sebagai pemanis untuk memberinya semangat agar tidak putus asa dalam pengobatannya.
Alvaro kesal dan muak pada dirinya sendiri,juga malu pada Liona. Karena belum bisa memberikan seorang anak,seperti yang selama ini Liona dambakan,sedangkan adiknya yaitu Elvira saat ini sudah mempunyai sepasang anak yang lucu dan menggemaskan. Namun,walaupun Elvira sudah dikaruniai dua orang anak,pernikahannya juga tidak bahagia. Suami Elvira punya kebiasaan buruk yaitu berjudi online,terkadang Alvaro membantu keuangan adiknya untuk biaya kehidupan mereka. Liona,istri yang sangat baik dan berhati lembut,dia tidak pernah mempermasalahkan jika Alvaro sering membantu Elvira. Sore itu,Elvira dan kedua anaknya datang kerumah Alvaro yang sangat besar,seperti biasa jika Elvira datang pasti meminta bantuan Alvaro untuk kedua anaknya yang masih kecil.
"Elvira,sampai kapan kau mempertahankan suamimu?" tanya Alvaro yang selalu menasehati Elvira tentang kebiasaan buruk suaminya. Alvaro juga telah berulangkali menegur Candra suami Elvira,namun Candra tidak pernah mendengar perkataan Alvaro.
"Kalau bukan karena kau,aku sudah menghajarnya" ujar Alvaro dengan kesal,Elvira hanya bisa tertunduk dan menangis.
"Maafkan aku kak,yang selalu menyusahkan kakak" Elvira tertunduk sambil menangis,Liona segera memeluk Elvira mencoba memberinya kekuatan dan penghiburan,kedua anak Elvira yang berumur lima tahun dan tiga tahun itu hanya bisa melihat mamanya menangis tanpa mengerti apa yang terjadi.
"Elvira,sabar ya?" Liona,selalu menghibur adik iparnya dengan penuh kelembutan,dan Elvira sangat dekat dengan Liona.
"Mbak,maafkan aku yang selalu menyusahkan rumahtangga kalian" ujar Elvira yang memegang tangan kakak iparnya
"Elvira,jika bulan depan Candra masih tidak menafkahimu dan kedua anakmu,maka kakak yang akan mengurus perceraian kalian"
Elvira hanya pasrah dengan keputusan Alvaro,sebagai kakaknya dan pengganti kedua orangtuanya itu. Kali ini,Elvira tidak akan membantah perkataan Alvaro lagi,karena sudah beberapa bulan ini,Alvaro yang selalu membantu keuangan Elvira,sedangkan suaminya hanya menghabiskan gajinya untuk berjudi online. Candra,suami Elvira memang sangat kecanduan berjudi online,terkadang Candra tidak masuk kerja beberapa hari hanya untuk menghabiskan waktunya berjudi. Elvira,hanya bisa pasrah dengan keputusan kakaknya yang menyuruhnya berpisah. Alvaro,mengeluarkan sejumlah uang dari saku celananya,lalu memberikannya kepada Elvira sambil berpesan, "Elvira,orang seperti Candra harus kamu tinggalkan" ujar Alvaro lalu menatap kedua anak Elvira dengan penuh rasa iba.
"Terima kasih banyak kak" ujar Elvira,setelah menerima sejumlah uang dari kakaknya. Alvaro memangku kedua keponakannya itu lalu bercanda bersama.
"kak,sepertinya aku harus pulang" Elvira tahu jika suaminya akan segera pulang,karena sudah sore menjelang maghrib. Sebelum Elvira pulang,Liona memberikan beberapa bahan makanan yang diambilnya dikulkas,agar Elvira memasaknya dirumah.
"Terima kasih kak Liona,aku dan anakku pulang dulu" ujar Elvira.
"Iya,hati hati di jalan" Liona mengantar Elvira dan kedua anaknya sampai ke depan pintu,lalu kembali menemani suaminya yang sedang duduk disofa sambil menonton televisi.
"Kasihan Elvira ya?"ujar Liona yang kembali membahas Elvira.
"Menurutmu,apa Elvira harus pisah dengan Candra?" tanya Liona lagi,dan Alvaro menghela nafas panjang. Terlihat jelas dimata Alvaro sedang memikul beban rumahtangga adiknya.
"Iya sayang,Candra tidak akan berubah dan Elvira harus pisah"
"lalu,bagaimana dengan kedua anak mereka?" Liona berpikir jika kedua anak Elvira,masih terlalu kecil untuk bisa memahami keadaan rumah tangga kedua orangtuanya,dan Alvaro mengatakan kepada Liona tentang rencananya yang akan menyuruh Elvira untuk bekerja dikantornya sebagai karyawannya,apalagi Elvira mempunyai keterampilan dalam hal akutansi. Sedangkan untuk kedua anaknya akan tinggal dirumah Alvaro dulu,dan Alvaro meminta pendapat Liona.
"Bagaimana menurutmu sayang?" Alvaro menatap Liona,dan ingin mendengar jawaban dari Liona.
"Aku sih,setuju saja sayang,karena Elvira kan adikku juga" ujar Liona sambil tersenyum
"terima kasih,atas pengertianmu sayang" Alvaro semakin sayang pada Liona,baginya Liona adalah istri yang sempurna yang selalu bisa memahami jalan pikirannya.
Sedangkan,Elvira dan kedua anaknya yang telah sampai dirumah kontrakannya sedang menyiapkan makanan untuk kedua anak dan suaminya. Candra,sepulang dari kerja hanya duduk disofa sambil bermain game online,dan saat perutnya lapar,Candra selalu teriak memanggil Elvira agar makanan disiapkan.
"Elvira,ambilkan makanan untukku" teriak Candra,dan Elvira yang sedang menyuapi anak keduanya itu segera berdiri dan mendekati Candra di sofa
"Candra,untuk kali ini bisakah kau ambil makanan sendiri?" pinta Elvira,karena makanan Candra memang telah disiapkan di atas meja makan,jadi Candra bisa langsung mengambilnya.
"Kau membantahku?" Candra menatap Elvira dengan mata melotot,dan Elvira tahu jika suaminya sangat marah padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments