NovelToon NovelToon
Illusion Of Love

Illusion Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: s_m

Gimana rasanya,saat kalian udah punya cowok yang udah perfect tapi tiba-tiba perasaan kalian goyah dengan kehadiran sahabat pacar kalian yang juga udah punya pacar?
Ini yang tengah terjadi pada Aya dan juga Rey.lalu apa yang akan mereka pilih, bertahan dengan pasangan mereka masing-masing atau memilih berpisah dan memulai kisah mereka yang baru?
gaes..gaes...ini lapak aku yang baru..tetap temanya masalah cinta ya gaes..
yuk mampir kesini dan ikuti kisah mereka.
jangan lupa tulis kritik dan saran kalian dikomen ya.. suwun 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

   Motor Rey sudah memasuki pelataran parkir sebuah rumah yang cukup besar dan megah.

   Tadi waktu di restoran,Rey mendapat telepon dari asisten papanya,om Ferry,yang menyuruhnya untuk segera pulang kekediaman utama.

  Sebenarnya Rey sudah menolaknya, dengan alasan dia sedang ada diluar tapi Om Ferry bilang kalau papanya Rey baru saja pingsan, jatuh di kamar mandi.

Makanya tadi Rey buru-buru nganterin Aurel pulang dan langsung bergegas ke kediaman orang tuanya.

   Huufftt..

  Rey sedikit menghela nafasnya sebelum masuk kedalam rumah yang sudah sangat lama tak dia injak lagi setelah kejadian yang membuatnya memutuskan untuk tinggal dengan sang kakek.

   Rey perlahan melangkahkan kakinya menyusuri setiap ruangan demi ruangan yang ada di dalam rumah orang tuanya itu.

  Langkahnya terhenti saat Rey melihat orang-orang yang di kenalnya tengah kumpul di ruang tengah.

"akhirnya kamu mau pulang juga."Bu Vero,menatap datar kedatangan putra bungsunya itu.

"apa harus orang tuamu sekarat dulu baru kamu mau pulang?."kata Bu Vero, menohok.

"gimana keadaan papa?."tanya Rey menanyakan keadaan papanya.dia seolah cuek dengan ucapan sang mama yang terdengar menusuk ditelinganya.

"papa udah mulai stabil, tengoklah ke atas sebelum pulang."sahut Risma,kakak perempuan Rey sambil menepuk-nepuk pundak adik bungsunya itu.

Risma Widya Pratama,putri sulung dari keluarga Pratama.

Risma sudah menikah tapi belum memiliki seorang anak walaupun pernikahannya dengan sang suami sudah berjalan 5 tahun.dan sekarang Risma ikut dengan suaminya yang bertugas di Semarang.

Suami Risma tercatat sebagai seorang anggota TNI angkatan udara.kebetulan 2 hari yang lalu Risma pulang menjenguk orang tuanya sekalian ada urusan pekerjaan.jadi dia pulang sendiri tidak didampingi sang suami.

Tanpa banyak bicara ,Rey pun melangkah ke kamar papanya yang ada di lantai dua.

Sampai di depan kamar sang papa,Rey terdiam sejenak.dan mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam,saat terdengar suara percakapan antara papanya dan asisten pribadi sang papa, Om Ferry.

"aku percayakan ini pada mu,fer."suara pak Regan,lirih.

"urus semuanya sebelum aku pergi."lanjut pak Regan,dengan suara yang terdengar lemah.

Huuukkk...uuhhhuukkkk..

Pak Regan mulai berbatuk.

"jangan bilang seperti itu,gan."Om Ferry,sedih mendengar ucapan bos sekaligus sahabatnya yang udah dia dampingi lebih dari 20 tahun lamanya.

"loe pasti sembuh."lanjutnya mencoba menguatkan pak Regan.

Rey mengeryitkan keningnya,saat mendengar sedikit obrolan papanya dengan orang kepercayaannya.

Apa penyakit papa Semkin parah?batin Rey mulai bertanya-tanya.

Pak Regan memang mempunyai riwayat penyakit paru-paru.setelah menjalani pengobat di Singapura beberapa tahun yang lalu, kondisi pak Regan dinyatakan membaik dan memang beberapa tahun belakangan ini Rey sudah tak mendengar penyakit papanya kambuh.

Karena tak ingin penasaran,Rey pun membuka pintu kamar sang papa dan masuk kedalam.

"kamu sudah datang?."ujar pak Regan terlihat terkejut melihat kedatangan putranya.

Om Ferry menoleh kebelakang lalu seketika ia berdiri.

"aku pamit keluar dulu."pamit om Ferry pada pak Regan.

"temani papamu."kata om Ferry saat melewati Rey sambil menepuk pundaknya.

Rey hanya membalas dengan anggukan kepala.lalu setelah om Ferry keluar dari kamar,Rey menghampiri ranjang sang papa.

"papa gak apa-apa.kamu gak usah khawatir."kata pak Regan malah menenangkan Rey.karena pak Regan tahu putranya yang terlihat dingin diluar itu sedang mengkhawatirkan kondisinya.

"aku tahu,papa pasti kuat."Rey mencoba terlihat biasa.Walaupun Rey tahu kondisi sang papa pasti dalam keadaan yang tidak baik-baik saja

Terlihat sekali ayah dan anak ini tak ingin membuat khawatir satu sama lain.dan mereka saling menguatkan.

Rey memang lebih cenderung dekat dengan papanya ketimbang sang mama.bagi Rey papanya ini tipe ayah yang selalu sayang pada anak-anaknya dan tak pernah memaksakan keinginannya ataupun mengekang anak-anak dalam hal apapun.

Waktu Rey kecil dibawa sang kakek untuk tinggal bersamanya,papanya selalu mampir kerumah kakeknya untuk menjenguk Rey.

Kesalahan di masa lalu membuat dirinya harus berpisah dengan putra kecilnya.

"bagaimana kabarmu?apakah pekerjaanmu berjalan lancar?."tanya pak Regan yang ternyata cukup lama tak bertemu dengan putranya itu.

"everything is fine.don't worry."

Rey tersenyum tipis sambil mengusap-usap tangan sang papa.seperti menyakinkan papanya bahwa dirinya baik-baik saja diluar sana.

"kalau ada waktu pulang lah kerumah.ini juga rumah mu."pinta pak Regan,lembut.

"ok.aku akan sering mampir."jawab Rey yang tak ingin membuat papanya kecewa.

Huuukkk...uhuukkk...

Pak Regan mulai batuk lagi.

Buru-buru Rey mengambil gelas yang berisikan air putih untuk dikasihkan kepada papanya.

pak Rengan pun menerima gelas dari Rey dan segera meminumnya.

"papa istirahat,gih.biar cepet sembuh."kata Rey menyuruh sang papa untuk istirahat biar bisa memulihkan kondisi tubuhnya kembali.

Pak Regan mengangguk mengerti.

Dengan telaten,Rey membantu sang papa berbaring di ranjang dan memastikan papanya istirahat dengan nyaman.Rey juga membenarkan selimut sang papa.

"papa istirahat dan ingat ..."jeda Rey.

"gak usah mikirin apapun.pikirin kesehatan papa aja."pesan Rey pada papanya.

"iya.kamu gak usah khawatir.papa bentar lagi juga sehat lagi.kan papa pingin bisa lihat kamu nikah dan punya anak."ujar pak Regan mencoba mencairkan suasana.

"apa sudah ada kandidat calon mantu buat papa?."lanjutnya malah menggoda sang putra.

Rey hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan papanya.Rey sendiri juga belum yakin mengenai hubungannya dengan Aurel yang masih seumur jagung.Rey tak ingin terlalu gegabah mengenalkan pacarnya pada sang papa.

"apa dia masih perempuan yang sama?."tanya pak Regan penuh selidik.

Pak Regan melihat gelagat putranya yang terlihat jelas ada keraguan tampak di matanya.

"udah papa gak usah mikirin itu dulu.yang penting sekarang papa cepat sembuh."Rey tak mau terlalu menanggapi pertanyaan papanya mengenai asmaranya.karena pikirannya sekarang ingin melihat papanya sehat kembali dan bisa aktifitas seperti biasa.

"baik lah.yang pasti papa akan menunggu kabar baik dari mu."akhirnya pak Regan pun mengalah dan tak mau memaksa putranya untuk bicara mengenai kekasihnya sekarang.

Rey hanya membalas dengan senyuman.lalu dia masih duduk disamping papanya dan memastikan sang papa sudah tertidur.

1
Mukmini Salasiyanti
wkwkwk

si Arjun pun blm ketahuan aja tuh
Mukmini Salasiyanti
hadehhh
perifun iki?
Mukmini Salasiyanti
serius nih, Rey???
Ayoklah semungguuttt!!!!!

. hihi
Mukmini Salasiyanti
siapa ya itu????
S_M: ditunggu kelanjutannya ya Thor.. makasih mampir 🙏
total 1 replies
S_M
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!