Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Cassandra menampar pipi Davina dengan keras karena ia merasa tidak terima dengan perkataan Davina.Davina terkejut dan merasa sakit ketika Cassandra melampiaskan kemarahannya kepadanya karena ia sudah menjalin hubungan dengan Samudra.
"Kamu tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan rumah tanggaku dengan mas Samudra,Davina!Apa kau sadar dengan apa yang sudah kau lakukan itu?Kau tidak hanya menjalin hubungan dengan laki laki yang masih berstatus sebagai suamiku,tetapi kau juga melakukan hubungan suami istri dengan mas Samudra di rumahku." teriak Cassandra.
Davina menangis karena merasa bersalah.Ia tidak bermaksud untuk membuat kehidupan pernikahan majikannya itu hancur karenanya.
"Maafkan saya nona,saya benar benar merasa sangat menyesal." tangis Davina dengan penuh merasa bersalah.
"Menyesal kamu bilang? Semuanya sudah terlambat Davina!Kau sudah melakukan hubungan terlarang itu dengan mas Samudra.Aku akan menghancurkan mu Davina,aku akan membunuhmu." ucap Cassandra sembari mencekik leher Davina dengan penuh kemarahan.
Davina berteriak kesakitan saat Cassandra mencekik lehernya dengan penuh kemarahan.Ia berusaha meminta ampun dari Cassandra namun Cassandra tidak mau memberikan pengampunan kepada Davina.
Cassandra merasa bahwa ia harus membereskan akar masalah di dalam kehidupannya sebelum akar masalah itu menyebar keluar dan menjadi bahan perbincangan semua orang.Ia tidak ingin reputasinya tercemar karena perbuatan Davina dan Samudra.
Kemarahan Cassandra semakin meningkat saat ia memikirkan tentang perbuatan Davina dan Samudra.Ia merasa bahwa ia telah dikhianati oleh orang-orang yang tidak seharusnya melakukan itu kepadanya.
Davina meminta ampun kepada Cassandra dan berjanji bahwa untuk tidak akan pernah melakukannya lagi.Namun,Cassandra tidak mau mendengarkan permintaan ampun dari Davina.
Cassandra memutuskan bahwa ia harus mengambil tindakan yang lebih serius untuk mengatasi masalah ini.Ia tidak ingin Davina dan Samudra terus-menerus menghancurkan reputasinya sebagai orang terpandang.
Cassandra pun berusaha untuk melenyapkan Davina,namun tindakan nekad yang dilakukan oleh Cassandra segera dihentikan oleh Bi Atun yang datang ke kamar Cassandra setelah ia mendengar keributan dari dalam kamar itu.
Bi Atun berlari ke arah putrinya dan berusaha untuk menyingkirkan tangan Cassandra dari leher Davina.Ia tidak mengerti kenapa majikannya itu ingin melenyapkan Davina
"Saya mohon hentikan nona!!!Apa yang nona lakukan kepada putriku? Kenapa nona begitu tega ingin menghabisi Davina?" teriak bi Atun dengan nada tidak terima.
"Menjauh lah dariku bi!Aku harus melenyapkan perempuan sialan ini dari hidupku untuk selamanya." ucap Cassandra seperti orang tidak waras.
"Langkahi dulu mayat saya sebelum nona ingin menyakiti Davina!!! Saya tidak akan pernah membiarkan nona menyakiti anak saya." ancam bi Atun.
"Jangan coba coba untuk menghalangiku bi!Apa bibi tahu apa yang sudah anak bibi lakukan kepadaku?Davina sudah berselingkuh dengan suamiku.Dia telah bermain api dengan Samudra tepat di depan mataku." teriak Cassandra dengan penuh kebencian dan membuat bi Atun merasa terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Cassandra.
"Tidak!!!Itu tidak mungkin.Putriku tidak akan mungkin melakukan hal sekotor itu pada nona.Aku sudah mendidiknya untuk menjadi seorang wanita yang baik baik.Putriku tidak akan mungkin melakukan hal itu." bantah bi Atun di hadapan Cassandra.
Cassandra yang tahu kalau bi Atun akan berbicara seperti itu,kemudian mengambil ponselnya dan langsung menunjukkan foto samudra dan juga Davina yang sedang melakukan hubungan suami istri kepada bi Atun.