Meira Aulia Aqsyah, gadis cantik nan Sholehah berusia 16 tahun yang masih duduk di kelas dua SMA, ia memiliki sifat yang ramah, sopan dan juga ceria hingga banyak teman-temannya senang bersahabat dengannya.
Namun keceriaan itu kini sirna karena sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi padanya dan mengharuskan ia pergi dari kota kelahirannya karena sang bunda takut kalau anaknya hamil, tapi akhirnya ketakutan itu pun terjadi, dan Meira Akhirnya menjadi seorang ibu di usianya yang masih sangat muda. dan yang lebih menakjubkan ia memiliki sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan..
"Bagaimanakah kehidupan Meira dan anak kembarnya?..
Ikuti terus ya kisah anak genius ini.
Dan jangan lupa dukungannya 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAMU DI MANA?
Sesuai waktu yang di Jadwalkan oleh pak kades, untuk keberangkatan mereka ke Acara Ajang thafis internasional yang di adakan di kota J, membuat Meira sibuk mempersiapkan segala keperluan mereka untuk di sana.
"Bunda ikut ya.. sekalian kita melihat rumah kita yang di kota J bunda" ujar Meira berharap sang bunda ikut serta dengan mereka.
"Baiklah nak, apapun keinginan mu" bales sang bunda lembut.
"Alhamdulillah, bunda memang ibu yang terbaik muach" Ujar Meira senang dan langsung mencium pipi sang bundanya.
"Horeee, nini ikut,!" sorak dua bocah kecil yang mengemaskan itu ke senangan
"Ya sudah bunda bersiap juga ya nak" ujar sang bunda.
"Iya bunda" sang bunda pun pergi menuju kamarnya untuk bersiap diri, dan tak berapa lama ia sudah kembali dengan pakaian rapinya dan juga membawa tas berisikan baju karena mereka juga akan tinggal sebentar di rumah mereka yang berada di kota J.
"Yeee,..Nini sudah siap, " sorak Azmi dan Azia kesenangan..
"Segitu senangnya cucu-cucu Nini." ujar sang Nini.
"Iya dong, Nini, karena Nini dan ummah adalah penyemangat kami, iyakan Dede Zia ?" Ujar Azmi pada Adik perempuannya.
" Iya Aa Azi, so pasti dong" Bales Azia dengan memasang wajah imutnya.
"Alhamdulillah, kalau begitu mah, ya sudah kita berangkat sekarang" ujar sang Nini
"Oke, let's go!" ujar keduanya membuat Meira Tersenyum bahagia melihat tingkah laku anaknya, yang terkandang seperti orang dewasa.
"Baiklah, kita pamiit dulu dengan embah buyut ya nak" ujar Meira mengingatkan pada kedua anaknya.
"Oke umma " bales mereka, lalu mereka pun berlari ke tempat Aki Meira. sesampainya di tempat aki Meira berada kedua bocah itu langsung memeluk Mbah buyutnya.
"Mbah uyut, Ami dan Zia mau ke kota, doain kami ya Mbah uyut" ujar Azmi saat dalam pelukan sang embah.
"In syaa Allah nak, doa uyut akan selalu ada untuk kedua cicit uyut yang gagah dan cantik ini " ujar sang Embah buyut sembari mengecup puncak kepala kedua cicit kesayangannya.
"Alhamdulillah, Terimakasih uyut" ujar Azia dengan suara khas anak kecil.
"Sama-sama, sayang, ya sudah kalian berangkatlah, mang Ujang sudah menunggu kalian di mobil" ujar sang aki lagi pada Anak dan cucunya.
"Iya Abi, Diyah berangkat ya.." pamiit Rodiah..
"Ira juga ya Aki," ujar Meira juga
"Zia dan Ami juga ya uyut" sambung Azia dan Azmi.
"Iya sayang, hati-hatilah Kalian di jalan.." bales sang Aki.
"oke uyut,..Assalamu'alaikum " Salam mereka serentak..
"Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh" bales Sang aki, dan mereka pun menaiki mobil yang sudah di sediakan Sang aki, dan di supiri oleh mang Ujang supir sang aki. dan tak lama mobil pun melaju meninggalkan Area kampung santri..
Membutuhkan waktu dua jam, untuk mereka sampai ke kota J, membuat para bocah tertidur di dalam perjalanannya, karena ini adalah perjalanan jauh pertama bagi mereka, membuat mereka sedikit merengek karena bosan di jalan.
Dua jam telah berlalu, dan Akhirnya mereka sampai di depan halaman rumah sederhana Mereka. Meira pun membangunkan kedua anaknya.
"Boy, Girl, bangun sayang, kita sudah sampai di rumah Nini " ujar Meira kepada kedua anaknya.
"Um, iya umma " jawab mereka sembari mengucek kedua matanya.
"come on dear " ujar Meira lagi mengajak kedua buah hatinya.
" oke mom" mereka pun akhirnya turun dari mobilnya dan Meira pun mengajak mereka memasuki rumah sederhananya.
"Wah, rumah Nini kecil tapi keren " ujar Azmi yang nampak suka dengan rumah Nininya.
"Benarkah?, apakah kalian suka?" tanya sang Nini.
"Suka sekali Nini" bales mereka serentak.
"Alhamdulillah, ya sudah sekarang istirahatlah, bukan kalian mau pergi lagi nanti" ujar sang Nini lagi.
"Benarkah Nini?, kita mau kemana lagi" tanya Azmi penasaran.
"Tanya saja pada Umma kalian" bales Nini.
"Umma?, benarkah kita mau pergi lagi?" kali ini Azia yang bertanya pada Meira.
"Iya sayang, kita akan ke stasiun TV swasta nak, bukankah hari ini Ajang Tahfiznya di mulai" jelas Meira pada putri kecilnya..
"Ooh, baiklah umma " balas si kecil
" ya sudah istirahatlah nak, "
"baik umma!" seru mereka serentak. dan Meira pun mengantar buah hatinya ke kamar tidurnya tempat yang dulu pernah ia tinggalkan, setelah sampai mereka pun tidur bersama dengan posisi Meira di tengah sedang Azia di sebelah kiri dan Azmi di sebelah kanan, dan Meira selalu mensenandungkan sholawat untuk pengantar mereka tidur.
_____
Sementara di sisi lain di sebuah gedung berlantai 7 yang bertuliskan HDA grup.
Di sebuah ruangan CEO. terdengar suara pintu di ketuk.
Tok..tok .tok..
"Masuk!" ujar seseorang yang di dalam ruangan itu.
"Permisi pak!" ujar seorang pria yang baru saja masuk.
"Ada apa Rio?" tanya pria yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
"Ada berkas yang harus di tanda tangani pak Daffin " ujar pria yang bernama Rio.
"Ya letakkan di situ!, ada lagi?" tanya pria itu yang ternyata Daffin.
"Ada pak, pihak event organizer thafis internasional, mengundang bapak selaku sponsor utama di event tersebut, apakah bapak akan hadir?" ujar Rio dan di Akhiri pertanyaan.
"Kapan itu?" tanya Daffin datar.
"Hari ini pak jam dua siang" ujar Rio lagi.
" hmm, apakah jadwal ku ada yang kosong jam segitu?" tanya Daffin dengan mata yang sedang fokus pada laptopnya.
"Ada apa pak! " Ujar Rio lagi.
"Baiklah, kalau begitu aku akan datang ke event itu," ujar Daffin
"Baik pak, kalau begitu saya permisi"
"Tunggu!" Daffin menahan Rio hendak pergi.
"Ada apa pak?"
"Ada perkembangan dari pencarian anak buah kamu pada wanita itu?"
"Belum ada pak, tapi pencarian masih tetap berlanjut dan saya juga sudah menyewa detektif swasta seperti yang bapak Minta, tapi belum ada hasil juga pak" ujar Rio
"Baiklah, sekarang kamu boleh pergi " titah Daffin, dengan raut kecewa setelah mendengar perkataan Rio.
"Baik pak!" Rio pun melangkah keluar meninggalkan Daffin di ruangannya, setelah kepergian Rio Daffin membuka laci yang ada di mejanya dan mengambil sebuah kartu. lalu ia memandangi kartu yang terdapat Poto kecil di sana.
"Kamu di mana?, apakah aku tidak bisa menebus dosaku ini padamu, bagaimana cara aku keluar dari dosa ini Meira? aku selalu di hantui oleh rasa bersalah yang telah aku perbuat ini, katakanlah Meira apa yang harus aku lakukan?" Gumam Daffin dengan suara bergetar karena teringat peristiwa yang mengerikan baginya. ia selalu teringat dengan wajah Meira yang saat itu di penuhi Air mata, dan mata kebencian kepadanya membuat ia semakin merasa bersalah dan hanya menemukannya lah ia yakin Allah akan mengampuni dosanya, makanya ia terus berjuang untuk menemukan Meira sampai kapanpun.
********
Apakah Daffin dapat menemukan Meira?..
Dukung Author terus ya guys..
**VOTE, bila kalian menyukai cerita ini.
LIKE, Berikanlah Author semangat.
KOMENTAR.. Pemicu Author ingin Update lagi.
Jadi jangan lupa ya guys..🙏**
kayaknya kurang nyambung thor.. kan pasti ngerti dia nabi bilang seandainya boleh manusia sujud sma manusiamaka sy akan suruh istri sujud sama suami..tpi kok malah kek gitu ..gk ada sopan2nya
kedepannya, Dan ditunggu kisah yang lainnya 🙋💪👍👏👏👏🥇🥇🥇
sampai mau Dibawa pulang ke kota Ngga ada Nasehat atau wejangan dalam Rumah tangga
tp cmn 1😁
pingin ikut nangis jgk