NovelToon NovelToon
DOKTER JENIUS

DOKTER JENIUS

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERJAMUAN ULANG TAHUN 1.

Setelah melaksanakan tugas, para murid mendapatkan liburan, mereka mendapatkan liburan satu minggu.. Karena kakek Si sakit, Siyue tidak bisa keluar rumah, Dia menjaga sang kakek dengan sungguh- sungguh. Walaupun setelah mendapatksn perawatan dari Siyue kakek sudah sembuh. Namun dia menyarankan kakek untuk tetap beristirahat. Ketiga teman Siyue lah yang sering datang kerumah Siyue. Apalagi Ning Si dan Feng Xun yang tidak memiliki keluarga. Terkadang mereka bermalam di kediaman Siyue . Seperti hari ini, Siyue dan ketiga temannya berbicara di taman milik keluarga Si.

"Ning Si...boleh aku bertanya padamu...?" tanya Siyue.

"Soal apa...?" jawab Ning Si pelan.

"Kau menganggapku teman kan...?" tanya Siyue.

"Tentu saja..." jawabnya Singkat. Siyue sadar dua temannya ini terlalu pelit untuk berbicara.

"Kau masih memiliki keluarga...?" tanya Siyue . terlihat Ning Si diam tak bicara.

"Maaf jika pertanyaanku membuat kau tersinggung..." ucap Siyue .

"Ceritanya terlalu menyakitkan ..." jawab Ning Si pelan.

"Aku siap mendengarnya jika kau mau bercerita..." jawab Siyue.

"Aku di usir dari rumahku.." jawab Ning Si yang membuat semua temannya kaget.

"Di usir...? Memangnya apa salahmu...?" tanya Siyue heran .

"Aku di fitnah oleh saudara kandungku.." Ning Si pun bercerita. Dia sebenarnya adalah anak seorang tetua perguruan di benua atas, Dia yang memiliki kepandaian yang di atas rata- rata membuat sang ayah lebih memperhatikannya daripada saudaranya yang lain, karena itu, kakak perempuannya merasa iri . Suatu hari saat sang kakak merayakan ulang tahunnya dia di jebak . entah kenapa dia yang tidak suka minuman keras tiba- tiba mabuk dan tak sadarkan diri. Dan saat dia bangun tiba- tiba dia sudah berada di dalam kamar bersama seorang pria dalam keadaan tanpa busana. Dan itupun dia tersadar saat pintu di dobrak dari luar. Saat dia membuka mata. Sang Ayah bersama beberapa orang masuk . dan mereka melihat dia tanpa busana. Tentu saja siapa yang tak akan marah melihat keadaannya seperti itu. Akhirnya Ning Si di keluarkan dan di usir dari sekte yang telah membesarkannya.

"Apakah kau tidak membela diri Ning....?" tanya Chan Sin.

"Tidak ada gunanya Chan...aku telah terbukti tanpa busana bersama seorang pria di dalam kamar, mereka sudah menganggapku berzina di depan mereka..." jawab Ning Si. Mereka terdiam mendengar cerita Ning Si.

"Jadi sebenarnya kau memiliki kekuatan Ning...?" tanya Siyue setelah terdiam beberapa saat.

"Benar...." jawab Ning Si singkat.

"Lalu kenapa kau seperti orang yang tak memiliki ilmu beladiri tinggi...?" tanya Siyue lagi.

"Aku tidak ingin menggunakan kekuatanku yang aku dapatkan dari Sekteku..." jawab Ning Si.

"Mengapa itu harus kau lakukan...itu hak dirimu sendiri,...tapi sudahlah semua itu hak mu sendiri..." Kata Siyue sambil menepuk pelan bahu Ningsi. Siyue ingin memberi semangat pada Ning Si.

"Lalu bagaimana denganmu tuan besar...?" tanya Siyue pada Fang Xun. terlihat Wajah Feng Xun sedih.

"Sudahlah... kalau kau belum sanggup mengatakan masalahmu, jangan kau katakan... Kita akan menanti saat kau sudah siap mengatakannya..." jawab Siyue yang tak tega melihat kesedihan Feng Xun.

"Trimakasih Yueyue...aku belum siap, suatu saat pasti aku akan mengatakan pada kalian semua..." jawab Feng Xun.

"Nggak masalah...kita teman, tapi kita juga saudara. Masalahmu juga masalah kita..." kata Siyue sambil tersenyum. Melihat dan mendengar sikap dan ucapan Siyue yang bersahabat. Feng Xun merasakan aliran hangat mengalir di dalam hatinya.

"Ya sudah kita bahas yang lain saja, kita bahas soal kepergian kita ke tempat pesta ulang tahun raja kita..." kata Siyue sambil tersenyum.

"Tunggu Yueyue... bagaimana dengan aku dan Feng Xun... apakah kami bisa datang kesana... bukankah aku bukan warga kerajaan ini.?" tanya Ning Si .

"Tenang saja.. kalian akan datang bersama keluargaku..." ucap Siyue.

Merekapun melanjutkan pembicaraan mereka tentang rencana menghadiri pesta ulang tahun Raja Gong Saocin Raja kerajaan Juhan.

#$$$#

Haripun berlalu dengan cepat, tak terasa satu minggu telah berlalu. Kini perayaan ulang tahun Raja Gong Saocin ada di depan mata. Hari ini Siyue akan pergi ke kerajaan bersama seluruh keluarga dan ketiga sahabatnya . Kakek Si yang sudah sembuh sekarang sudah menyiapkan hadiah untuk sang Raja ,Ya itu pil Yuanyang (penyembuh tingkat 6) yang sangat sulit di murnikan oleh para tabib. Banyak tabib yang berusaha membuat pil Yuanyang. Namun selalu gagal. Dan Siyue sudah membuatnya. Siyue dua hari yang Lalu mencoba memurnikan bahan dari pil ramuan penyembuh itu. Dan ternyata dia berhasil. Namun pil penyembuh yang buat Siyue berbeda dengan milik tabib lain, pil penyembuh Siyue mengandung daun Roh. Hingga semakin ampuh kasiat pil buatam Siyue . Siyue juga memberikan sebotol air suci yang dia ambilkan dari Dunia Teratai. Kini Kedua botol hadiah itu sudah di kemas dalam kotak berukir yang sudah di di siapkan oleh Kakek Si. Mereka semua sudah bersikap menaiki kereta milik keluarga Si . Kakek menaiki kereta yang memang khusus buatnya. Sedangkan Siyue dan kawan- kawan naik kereta yang agak besar. Sedangkan ketiga kakaknya naik kereta yang lain.

"Kakek...hadiahnya untuk bangginda tidak lupa...?" tanya Siyue pada sang kakek.

"Tidak Nak...kotak hadiah sudah di bawa oleh paman Mo Can kalian..." jawab Kakek Si.

"Paman Mo juga ikut..?" seru Siyue gembira.

"Paman Mo juga ikut No..tuan Muda..." ucap paman Mo Can yang hampir menyebut Siyue Nona muda. '

"Ya sudah ayo berangkat...!" ucap Kakek Si. Mereka segera masuk kedalam kereta masing- masing. Paman Mo Can Di paksa naik bersama kakek. Dengan terpaksa dia ikut di kereta kakek Si.

Kereta mulai melaju di jalanan ibukota kerajaan Si yang terlihat sangat ramai . jalanan Ramai karena memang sejak seminggu yang lalu sudah di hias untuk menyambut ulang tahun orang nomer satu di kerajaan Juhan . Toko dan jalan di hias dengan sempurna. Para penduduk kecil atau besar, wanita atau pria semua keluar rumah dengan memakai baju baru . mereka menyambut ulang tahun sanga raja dengan ceriah.Banyak kereta indah dan mewah yang melaju menuju satu arah yaitu istana kerajaan . tak terkecuali kereta milik keluarga perdana Mentri Si. Ketika mereka sampai di pintu gerbang kerajaan, ternyata banyak kereta yang antri.

"Kok jadi berhenti di sini...?" tanya Siyue heran. Biasanya mereka akan berhenti di parkiran halaman kerajaan.

Karena panas Chan Sin keluar dari kereta. Namun tiba- tiba dia berseru.

"Yueyue.. Ternyata semua kereta di hentikan didepan pintu gerbang..."ucap Chang Sin yang membuat semua temannya kaget . Dan mereka satu persatu turun dari kereta .

"Memangnya ada apa Sich..?" tanya Siyue.

"Entahlah...lebih baik kita tanyakan pada kakakmu, lihat mereka juga pada turun..." ucap Chan Sin kembali.

Mereka melihat ketiga kakak Siyue turun dari kereta . begitu juga kakek dan Paman Mo Can. Terlihat di kejauhan Kakek Si turun dari kereta di bantu paman Mo Can. Ketiga kakak Siyue terlihat mendatangi sang kakek .

"Kita kesana..." kata Siyue sambil berjalan kearah kakak dan kakeknya.

"Kak...kenapa kita berhenti di Sini...?" tanya Siyue saat sudah mendekati Fang Yan yang berdiri di sebelah sang Kakek.

"Kereta tidak boleh terus masuk kedalam, katanya kereta harus di parkirkan dekat gerbang..." jawab Fang Yan.

"Apaa...di parkirkan di sini...? Bukankah istana masi agak jauh...?" ucap Siyue . memang benar, jarak istana dengan pintu gerbang antara 100 sampai 150 meter. Memang untuk para kawula muda sih tidak masalah tapi untuk kakek yang baru sembuh.

" Kak bagaimana dengan kakek, apakah kakek tidak lelah...?" tanya Siyue khawatir .

Dia menatap Kakek Si dengan wajah sedih. Begitu juga dengan yang lain.

"Jangan khawatirkan Kakek...kalau cuma jalan sejauh itu, tidak masalah untuk kakek ..." ucap Kakek sabar. Terlihat senyuman di wajah tuanya .

"Masalahnya kakek baru sembuh ,..." jawab Siyue prihatin.

"Tidak apa- apa bukankah kakek sudah sembuh..." kata Kakek Si dengan wajah terlihat segar.

"Ya sudah ayo kita pergi, jangan sampai kita terlambat...." lanjut sang kakek .

Mereka pun berjalan menuju istana.

Namun saat mereka berjalan, tiba - tiba ada kegaduhan di depan gerbang. Saat mereka melihat siapa yang membuat kerusuhan itu , Siyue melihat kalau mereka adalah keluarga Nalan yang sedang di hadang oleh para penjaga gerbang.

"Brengsek....kalian berani menghadang jalan kereta kami...!" teriak seorang gadis yang ada di depan kereta mewah milik keluarga Nalan dengan nada sombong .

"Maaf Nona...Ini sudah perintah dari putra mahkota. Dan kami tidak berani melanggarnya... Dan lihatlah semua kereta juga berhenti di sini...?" kata penjaga itu dengan sopan.

"Aku tidak perduli...mana mungkin kami akan berjalan ke istana dengan jalan kaki ..apa kalian sadar, istana dari sini masih cukup jauh..!" ucapnya marah.

"Tapi itu sudah perintah Putra mahkota Nona...dan kami tidak mungkin melanggarnya.." ucap gadis itu kembali.

"Aku tidak perduli...apa kalian tahu siapa kami...?" kata gadis itu dengan congkak dan sombong . Keributan itu hingga membuat kepala penjaga datang pada mereka.

"Maaf...ada apa ini...?" tanya pria yang terlihat gagah dengan sopan.

"Cih...kalian para penjaga yang tak tahu diri...apa kalian tidak tahu siapa kami, hingga kalian berani menghalangi perjalanan kami...!" seru gadis itu marah.

"Sebagai kepala pengawal saya minta Maaf Nona...kami tidak bisa mengabulkan permintaan anda, sebab semua ini sudah perintah dari Putra Mahkota..." jawab kepala pengawal masih dengan nada Sopan.

"Dasar pengawal tak tahu diri....apakah kalian akan menghalangi gadis kekasih putra Mahkota..."teriaknya marah. Terlihat kepala pengawal serba salah. sepertinya dia bingung apa yang harus dia lakukan.

"Ya ampun...ternyata ada juga ya, orang yang tidak sadar diri . Belum juga jadi tunangan Putra Mahkota, tapi lagaknya sudah melibihi Putri mahkota...Sudah di katakan ini perintah dari Putra mahkota, malah memaksa dan menindas prajurit yang lemah... siapapun tahu Bukankah mereka hanya menjalankan perintah..." kata- kata Chan Sin membuat pandangan kedua orang itu beralih memandang gerombolan Siyue . Dia berbicara dengan Siyue, Ning Si dan Feng Xun , Dia berbicara seolah ucapannya yang keras itu tidak terdengar orang lain.

" Begitulah fikiran mereka yang sempit dan sombong Chan Sin... Mereka bertingkah seperti itu karena mereka berfikir kalau mereka lebih mulia dan terhormat. Meteka memandang rendah orang lain . Dan apakah kau tahu Chan Sin...tanpa mereka sadari kalau mereka sebenarnya berfikiran picik dan egois..!" ucap Siyue menanggapi omongan Chan Sin .

"Kalian....! Kalian ngomong apa...!" teriak gadis itu sambil menunjuk tangannya kearah Siyue dan kawan- kawan . Dia adik Xio Lan yang terkenal angkuh dan sombong.

"Kau...kau berbicara dengan kami....?" tanya Siyue seolah kaget dan tak tahu. Melihat wajah Siyue, terlihat wajah gadis itu dan Xio Lan kesal dan marah .

"Ternyata kau pria jelek Siyue..!" teriak Xio Lan marah . Sebab Dia mendengar kata- kata yang di ucapkan Siyue dan kawan- kawan . apalagi dia teringat pada sang Ayah yang sekarang tidak bisa menghadiri perjamuan ini karena masih belum sembuh dari luka parah yang di derita sang Ayah karena hewan kontrak Siyue.

"Dasar pria jelek dan tak tahu diri... ternyata kau masih hidup ..." lanjut Xio Lan dengan nada Sinis dan pandangan menghina .

"He he he...ternyata mata Nona Xio Lan tidak buta, selamat bertemu kembali Nona Xio Lan...apa kabar...?" ucap Siyue sambil tertawa kecil. Mendengar ucapan Siyue, ketiga temannya tertawa. Sedang Pengawal yang berdiri di dekat mereka sepertinya menahan tawa .

"Dasar pria brengsek...gara- gara dia Ayah tidak bisa hadir di perjamuan ini, Dan sekarang dia sengaja ingin membuatku malu...Kenapa dia masih hidup. bukankah saat itu dia sudah terluka parah karena pukulan Ayah...!" teriak Xio Lan dalam hati.

Dia menahan kemarahannya yang hampir meledak , Ingin rasanya dia melompat dan menampar wajah pria brengsek ini dan merobek- robek mukanya yang sok baik dan polos itu.

"Di mana Ayahku, bukan urusanmu..." ucapnya dengan penuh kebencian dan dendam .

"Oo...benarkah..? aku fikir beliau akan hadir di acara ulang tahun ayah dari calon menantunya.." seru Siyue sambil menatap Xio Lan bodoh . Terlihat wajah Xio Lan semakin merah karena menahan amarah . Ingin rasanya Xio Lan melompat menerkam Siyue dan merobek mulut usilnya . Namun sebelum itu dia lakukan, seorang pria paruh baya mendekat dan berbicara padanya dengan wajah dingin, namun dia juga menatap Siyue dengan Sinis .

"Lan'er...ada apa...ayo kita pergi, nanti kita akan terlambat..." ucapnya datar sambil menatap Siyue tajam .

"Baik Paman.... " jawab Xio Lan dan adiknya. Mereka berjalan meninggalkan Siyue sambil menatap Siyue dengan tajam penuh kemarahan . Siyue dan teman- teman tersenyum menatap kepergian mereka.

"Mereka marah Yueyue...!" ucap Chan Sin .

"Ini hanya permulaan saja, masih ada selanjutnya.." jawab Siyue sambil tersenyum sinis.

Mereka segera berjalan menyusul kakak dan Kakeknya yang sudah berjalan agak jauh meninggalkan mereka. Ketika mereka mulai masuk kedalam ruang perjamuan, terlihat tempat duduk mereka sudah tersedia berdasarkan kedudukan dan jabatan kepala keluarga masing - masing. tempat mereka saling berhadapan dengan di batasi jalan masuk. Keluarga Perdana Mentri Si Rong Hu berhadapan dengan keluarga Nalan. dan di sebelah keluarga Nalan ternyata ada keluarga Hong yang merupakan keluarga dari mentri pajak Hong Bai Wang. Terlihat putra mereka Hong San duduk dekat Ayah dan ibunya. Di dekat sang ibu , seorang gadis cantik duduk dengan manis . dan Saat Siyue melihat wajah wanita di sebelah tuan Hong, atau ibu Hong San Siyue terkejut. karena wanita itu adalah Wanita yang telah dia tolong saat melahirkan di dalam kuil di pinggir hutan Sunyi .

"Aahh...jadi wanita yang aku tolong dulu ibu dari salah satu orang yang telah menganiaya Yueyue..., Saat bertemu dengan Hong San dulu, aku merasa pernah melihat wajahnya. ternyata Dia salah satu dari mereka..." ucap Siyue sambil menatap mereka sekilas, lalu kembali menatap pada tamu yang lain.

Sedangkan pada saat itu , tanpa sengaja nyonya Hong menatap Siyue, terlihat keterkejutan di mata Wanita itu. Dia ingat Pria yang sebenarnya wanita muda yang sangat cantik itu , Ternyata dia sang penolong saat dia melahirkan si kecil. Tanpa bantuan Dia , mungkin sekarang Dia dan putranya telah tiada .

"Ternyata Dia putri dari keluarga perdana mentri..." ucapnya dalam hati sambil tersenyum bahagia . Dia bahagia bisa bertemu kembali dengan di penolong.

Sedangkan Di dekat keluarga perdana Mentri terlihat keluarga Mentri kerakyatan Guan duduk di sebelah keluarga Si. Dan putra Mereka Guan Cu terlihat duduk di sebelah sang Ayah. bersama beberapa anak muda.

Terlihat senyuman Sinis di bibir Xio Lan saat menatap Siyue. Sedangkan Siyue hanya tersenyum tipis menanggapi tingkah Xio Lan .

"Yueyue...pria tampan sepertimu di katakan Jelek, lalu pria seperti apa yang dia katakan tampan...?" bisik Chan Sin yang ada di dekat Siyue.

"Seperti Putra Mahkota...." jawab Siyue singkat .

"Pff... kau bercanda...ketampanan Putra Mahkota di bandingkan dengan dirimu , dia kalah jauh... Kau hanya kalah kedudukan saja, Dia putra Mahkota, dan Kau cucu seorang perdana mentri..._" ucap Chan Sin sambil menahan tawa.

"Tidak lucu Chan Sin..." ucap Siyue kesal. mana mungkin dia di bandingkan dengan putra Mahkota.

Percakapan mereka terhenti saat kasim memberitahukan kalau Raja dan Ratu serta putra mahkota dan keluarga kerajaan masuk kedalam ruang perjamuan,

"Mohon untuk berdiri...Raja dan Ratu kerajaan Juhan serta Pitra Mahlota dan keluarga telah tiba....! dan akan memasuki ruang perjamuan....!" terdengar teriakan kasim dengan lantang.

Mereka semua segera berdiri menyambut Sang pengusaha.

Tak lama terlihat rombongan Raja dan Ratu serta putra Mahkota dan keluarga Kerajaan memasuki ruang perjamuan . Terlihat Raja Gong Saocin berjalan dengan gagah dan berwibawa bersama Ratu . di belakangnya terlihat Putra Mahkota dan para pangeran dan Putri serta para Selir Raja mengikuti di belakang nya.

"Salam sejahtera dan panjang umur serta mendapat berkah dari Dewa untuk Raja dan Ratu, Salam sejahtera dan panjang umur untuk Putra Mahkota dan keluarga kerajaan ...." terdengar suara kompak seluruh tamu yang hadir di perjamuan,

"Kuterima salam kalian, kembalilah ketempat duduk kalian..." ucap Raja Hong Saucin . dia mengibaskan tangannya untuk menyuruh mereka kembali duduk. dan Raja serta para anggota keluarga kerajaan segera duduk di tempat mereka .

Terlihat putra Mahkota duduk dengan tenang di dekat sang Raja tepat nya di sebelah kanan sang Raja . sedang di sebelah kiri sang Raja, terlihat Ratu Yuman duduk dengan tenang. Sedang putra Dan Putri serta Selir duduk agak kebelakang. Setelah Mendengar ucapan Raja, mereka segera duduk kembali.

"Trimakasih kalian sudah hadir di perjamuan ulang tahun Raja ini . Semoga dengan bertambah umurku,, kemajuan kerajaan ini semakin besar dan kuat. aku berharap pada kalian , akan selalu mendukung ku untuk memajukan kerajaan ini. dan aku harap anak- anak muda yang berprestasi semakin banyak untuk kemajuan kerajaan ...." Dan banyak lagi ucapan Raja Hong Saocin untuk para pembesar kerajaan dan tunas- tunas muda yang akan selalu mendukung dirinya.

Setelah mengucapkan semua keingimannya, acarapun berlanjut dengan memberikan hadiah. Satu persatu para pejabat maju kedepan untuk memberikan hadiah pada Raja Saocin. Dari mulai pejabat rendah sampai pejabat tinggi. ada yang memberikan senjata, pil yang berkhasiat sampai pada sulaman baju untuk raja .

Hingga akhirnya tiba pada keluarga Nalan. terlihat kepala keluarga Nalan yaitu kakak dari Ayah Xio Lan maju kedepan. Dia memberikan kotak berlapis kain merah pada Raja.

"Apa isi kotak ini tuan Nalan Hui...?" tanya Raja sambil memegang kotak di tangannya .

"Anda bisa melihatnya Baginda..." jawab tuan Nalan Hui dengan nada bangga.

"Aku boleh membukanya di sini...?" tanya Raja dengan menatap tuan Nalan Hui.

'Silahkan Baginda...." jawab tuan Nalan Hui . Dengan perlahan Raja membuka kotak itu . tampak sebuah botol giok di dalam kotak.

"Botol Pil...?" ucap Raja dengan bahagia.

"Benar Baginda....itu Pil Pencuci Tulang level empat ..." jawab tuan Nalan Hui dengan bangga. Sebab pil Guyanxi sangat langkah. Sebab sangat sulit memurnikan pil itu. Hanya para Alkemia yang sudah berperingkat tinggi yang mampuh memurnikan ramuan pil itu.

"Pil Guyanxi...!" seru mereka bersamaan.

Namun tidak bagi keluarga Kakek Si Rong Hu. mereka duduk dengan tenang. Raja terlihat membuka botol itu . tercium harum ramuan mengudara di ruang jamuan itu. terlihat mata beberapa orang menatap pada botol pil di tangan Raja. Melihat respon para tamu, tuan Nalan Hui dan keluarganya terlihat bangga dan sombong.

"Itu hasil dari para tabib yang bekerja dikeluarkan kami yang mulia..." ucap tuan Nalan Hui dengan wajah sombong.

"Waah ternyata tabib di keluargamu sudah berada di level tinggi ....?" tanya Raja Gong Saocin.

"Trimakasih yang mulia namun semua tabib yang ada di keluarga hamba masih kalah dengan tabib kerajaan yang Mulia.." jawab tuan Nalan Hui dengan bangga namu dengan nada merendah.

"jangan merendah tuan Nalan...dengan hasil ramuan seperti ini, itu sudaj membuktikan kemampuan tabib anda ..." ucap Raja Gong Saocin .

"Trimakasih yang mulia...kalau begitu hamba akan kembali ketempat hamba..." Pamit tuan Nalan Hui .

"Silahkan,...." ucap Baginda Raja . Setelah kembali dari hadapan Raja Gong Saocin, Dia menatap pada perdana Mentri Si dengan sombong. seolah dia berkata.KAU TELAH KALAH .

Begitu juga dengan keluarga Nalan . Mereka menatap keluarga Si Rong Hu dengan tatapan sinis dan senyum menghina.

Maaf sekian dulu ya...maaf agak malam, Author ada kesibukan sedikit. jangan lupa like, vote dan komennya

Bersambung

1
Lyssa Ly Alex
bisa mati berdiri mereka.. hahahaha
tuti raniati
Luar biasa
puja
akhirnya muncul juga
sampai penasaran
kenapa belum keluar
puja
Bukan nya sudah di ceritakan yah
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus

semangat yah thor
kriwil
terus nanti yang bakas ngebom joe siapa kalau pindah alam
evelyn fred
Luar biasa
Muhammad Rohman
di dunia dewa butuh uang juga ya
Yoni Hartati
pada kepo semua dan nyusahkan siyue😩😩
Yoni Hartati
cuman hewan roh aja di kasih? lalu pil nya gimana ya. kl habis toko kakek nya tdk jual lagi😁
sarah arami
cerita yg luar biasa bagus suka sekali, tdk bikin bosan, buat lg kyk gini thor yg lbh seru
sarah arami
/Drool//Drool/
Dilla
ruang kerja kepala Akademi
Dilla
*favorit
Dilla
harusnya mahasiswa karena udah kuliah
sarah arami
cerita tdk membosankan, selalu byk ide, salut salut
sarah arami
bikin tegang
sarah arami
thor pintar x buat pembaca penasaran, lg rame eeh bersambung
sarah arami
ceritanya bikin greget
sarah arami
tambah seru bikin gemes
sarah arami
thor otakmu jenius, bikin cerita yg hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!