Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 Hampir Saja
Setelah selesai menyiapkan sarapan pagi,Seruni segera bersiap-siap untuk pergi kuliah dihari pertamanya.Ia berpenampilan rapi dan sopan.Dengan tas usang menyandang dibahunya.
Pak Salam terpana melihat putrinya sudah rapi dan cantik.Ia geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
"Kenapa Bapak melihat Uni begitu?"Seruni tersipu.
"Kamu sangat cantik nak,mirip sekali dengan Ibumu"Puji Pak Salam.Seruni tersenyum lalu menyalami Bapaknya.
"Seruni berangkat dulu ya Pak"
Pak Salam menjawab dengan anggukan.Dengan penuh semangat Seruni berjalan menuju ruang makan.
Tuan Jaka begitu terpana melihat Seruni yang begitu cantik,ia jadi teringat seseorang yang ia kenal.Roy heran melihat Papanya diam terpaku ke satu titik,ia jadi penasaran apa yang dilihat oleh Papanya itu.
"Waahhhhh cantik sekali"Gumam Roy yang juga terkagum-kagum melihat makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini.
Ny Desi melihat ke arah datangnya Seruni,ia tersenyum melihat dara itu."Kamu cantik sekali Nak"Puji Ny Desi.Seruni tersenyum tersipu malu.
"Roy,tolong jaga Seruni ya.Jangan sampai ada yang membulinya.Perlakukan dia selayaknya bukan sebagai pembantu.Karena ketika di Kampus dia bukanlah seorang pembantu tapi seorang Mahasiswi"Ny Desi mewanti-wanti terlebih dahulu putra sulungnya.Karena ia tahu siapa Roy di lingkungan Kampus.Banyak para Mahasiswa yang sangat segan padanya.Itu karena posisinya sebagai anaknya.
"Iya Ma"Jawab Roy dengan setengah hati.
"Seruni nanti sampai disana temui Bu Kinan.Dia akan membantumu dalam segala hal"
"Baik Nyonya,dan terimakasih banyak atas kebaikan anda"Ucap Seruni dengan sopan.Ny Desi tersenyum tipis.
___"Hey"Seru Roy melihat Seruni dari kaca spion di atas kepalanya.Seruni mengangkat kepalanya."Kamu pikir aku supirmu?"
Seruni bingung,ia tidak tahu harus menjawab apa."Sini duduk di depan"Roy menepuk kursi kosong disebelahnya.
"Tapi Tuan"
"Kalau kamu duduk disitu sudah kayak aku ini supirmu"Hardik Roy.Mau tak mau Seruni keluar dari dalam mobil dan pindah duduk di kursi depan.
"Maaf Tuan,saya tidak bermaksud begitu"
Roy menstater mobilnya dan tidak menanggapi permintaan maaf dari Seruni.Ny Desi memperhatikan dengan seksama gerak-gerik putra sulungnya dari teras Rumahnya.Ia tersenyum melihat Seruni pindah ke jok depan.
"Kamu nanti mau ambil jurusan apa?"Tanya Roy sambil terus fokus mengemudi.
"Emmmm mungkin akutansi"Jawab Seruni sekenanya.
"Emang otakmu mampu?"
Seruni menoleh dengan alis bertaut "Tuan meragukan saya?"
Roy melirik sepintas dengan bibir terangkat sebelah.
"Ok,mau taruhan nggak?"Dengan dagu terangkat Seruni menantang majikannya.Kini giliran Roy yang menautkan kedua alisnya.
"Hemmm,emang kamu berani taruhan apa?"Roy tetap saja meremehkan lawan bicaranya.
"Apa saja yang Tuan Muda inginkan?Asal bukan kehormatan saya"Tegas Seruni.
"Ok,Apapun yang kamu inginkan akan aku kabulkan.Asal nilai kamu perfect"
"Nggak adil dong,Karena jika sama-sama nggak perfect nilainya pasti taruhannya gagal"
"Cerdik juga nih cewek"Pikir Roy dalam hati.
"Siapa yang lebih tinggi nilainya itu yang menang,gimana?"Sambung Seruni.
"Ok siapa takut"Jawab Roy begitu yakin.
"Dan satu lagi"Seruni menggantung kalimatnya.
"Apalagi?"
"Siapa yang dapat nilai perfect dia dapat dobel points"
"Maksudnya?"Roy merasa kurang paham.
"Dapat dua permintaan"Jawab Seruni sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah.
"Hemmmmmmm boleh juga"Roy pun setuju.
Seruni tersenyum tipis,membuat Roy jadi pangling."Gila nih cewek cantik amat sih"Pikir Roy dengan lirikan ekor matanya.Ia jadi kurang fokus mengemudi dan hampir saja menerobos lampu merah.Untung saja dia dengan cepat menginjak rem sebelum ditabrak sepeda motor yang melaju dari arah seberang.
"Aduh"Tubuh seruni terdorong ke depan sampai kepalanya kejedot.
"Eh sorry sorry sorry,kamu nggak apa-apa kan?"
"Tuan bisa nyetir nggak nih?"Gerutu Seruni sambil menggosok keningnya.
"Ya bisa dong"
"Terus kenapa nerobos lampu merah?"
Roy tak bisa menjawab,tidak mungkin jika ia jujur.Bisa turun harga dirinya sebagai majikan.
"Ya maaf aku kan nggak sengaja"Roy menampakkan wajah bersalah.
"Hem"Seruni membuang muka sambil melipat kedua tangannya di dada.
Lampu hijau sudah menyala,Kini Roy mengemudi dengan hati-hati sampai ia tiba di tempat parkir yang memang khusus untuknya.
"Eh,Roy sama siapa tuh"Seru Dimas begitu melihat ketua Gank Cowok Kece membuka pintu mobilnya untuk mempersilahkan Seruni keluar.
Spontan Sherly langsung mendongak,Gadis bermata lentik itu begitu tersulut emosi melihat kekasih hatinya bersama dengan gadis lain.
Dengan amarah yang bergejolak,ia melangkah mendekati Roy yang berjalan ke arahnya.
"Siapa dia?"Hardik Sherly menuding Seruni.
"Emmm anak tukang kebunku"Jawab Roy,karena tidak mungkin Roy berbohong karena Sherly tahu persis keluarganya.
"Kok semobil sama kamu?"Sherly terlihat garang sekali dengan alis bertaut tanpa celah.
"Ini perintah Mama,karena dia akan kuliah disini"Jawab Roy menjelaskan.
Sherly mengamati Seruni dengan tatapan tidak suka,sedangkan yang dilihat hanya bisa tersenyum seramah mungkin.
"Kamu cepat ke ruang Guru sana,Di Lantai nomor dua.Cari Bu Kinan seperti pesan Mama,ingatkan?"Roy secepatnya ingin Seruni pergi sebelum terkena api kemarahan dari Sherly yang terkenal angkuh itu.
Seruni mengangguk patuh,setelah membungkukkan badannya sebagai rasa hormat,Seruni pergi ke tempat yang sudah ditunjukkan oleh Anak majikannya.
"Cantik juga anak babu ello Roy"Andara menyikut lengan Roy yang diapit oleh Sherly.
"Jangan macam-macam,Mama meng-amanahkan dia sama gue.Kalau sampai terjadi apa-apa guenanti yang repot"
"Kok kayaknya sayang banget Mama lo sama dia Roy"Timpal Dona sahabat Sherly.
"Iya,,,kalau sama kita kayak jutek gimana gitu"Tambah Mona.
"Yah begitulah Nyokab gue"Roy mengangkat kedua bahunya.
"Emang kamu nggak bisa nolak sayang?Masak kamu semobil sama anak pembantu?"Sherly masih merasa tidak terima.
"Nolak bisa,,,cuma nggak dapat uang jajan"
"Ahhh perhitungan banget sih sayang Mama kamu"
"Yah begitulah Nyokab gue "Lagi-lagi Roy mengangkat kedua bahunya.