NovelToon NovelToon
Balasan Buat Suami Selingkuh

Balasan Buat Suami Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna

Menikah dengan pria idaman adalah dambaan tiap wanita. Adelia menikah dengan kekasihnya bernama Adrian. Di mata Adelia Adrian adalah laki-laki yang baik, taat beragama, perhatian sekaligus mapan. Namun ternyata, setelah suaminya mapan justru selingkuh dengan sekretarisnya. Apakah Adelia mampu bertahan atau justru melangkah pergi meninggalkan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Adrian gelagapan menanggapi pertanyaan Salsa. "Mas, aku tanya kok malah diem sih."

"Mas ...."

Salsa mengguncang tubuh Adrian, kesal karena suaminya tak kunjung memberinya jawaban.

"Untuk apa sih kamu tanya-tanya, kalau aku lagi malas apa ya di suruh kerja?" jawab Adrian seenaknya. Lelaki itu memilih bangun dan membersihkan diri di kamar mandi. Berharap kucuran air shower dapat menenangkan pikirannya.

"Aku kan cuman tanya, kok sewot sih dia," gumam Salsa.

Salsa menunggu Adrian keluar kamar mandi. Ia juga sudah tidak sabar berbicara pada Adrian. Namun yang di tunggu-tunggu malahan tidak kunjung keluar hingga akhirnya ia ketiduran.

Pintu kamar mandi di buka, Adrian melihat ke ranjang tampak Salsa sudah meringkuk dalam selimut tebal. Ia senang karena wanita itu tertidur dan tidak tanya-tanya lagi.

Adrian tidak bisa tidur seperti yang di lakukan Salsa. Ia bingung dan takut jika statusnya sebagai pengangguran ketahuan. Entah sampai kapan ia kuat menyembunyikan kebohongannya. Hari ini Salsa sudah menanyakan perihal itu. Besok, perempuan itu pasti menanyakannya lagi.

Pagi pun tiba, Adrian memilih untuk pura-pura berangkat kerja daripada di rumah di tanyai Salsa terus.

"Mas dah bangun?" Salsa mengucek matanya melihat Adrian sudah mengenakan baju kemeja kerja.

"Kok, pagi banget sih berangkat kerjanya?" tanyanya lagi.

'Hah, perempuan ini cerewet sekali. Untung aku pura-pura berangkat kerja, kalau tidak aku bisa mati beku karena pertanyaannya,' batin Adrian.

"Ya, sudah aku berangkat kerja." Adrian mengecup kening Salsa.

"Mas enggak sarapan?" tanya Salsa lagi.

"Sarapan pakai apa Salsa? Bukankah kemarin kau memecat semua pembantu," ujar Adrian.

"Mereka dulu kan Adelia yang ngangkat jadi pembantu. Karena aku tidak suka, ya aku ganti," jawab Salsa seenaknya.

"Lalu siapa yang akan masak kalau kau pecat semua?" tanya Adrian.

"Untuk sementara ini pesan makanan dulu saja," kata Salsa.

'Huh, dasar wanita boros. Dia memang berbeda dengan Adelia. Setiap pagi Adelia selalu masak sarapan untukku,' batin Adrian.

Adrian kembali mengenang ingatannya mengenai Adelia yang selalu bangun lebih awal untuk membantu para pelayan menyiapkan sarapan untuknya. Adelia juga tidak pernah menghambur-hamburkan uangnya untuk kesenangan dirinya.

"Ya sudah, Mas pamit dulu."

Salsa tidak menjawab perkataan Adrian, dia memilih kembali tidur saja. Sementara Adrian keluar dari kamar melanjutkan kepura-puraaannya.

Adrian memakai mobilnya yang ada di rumah, yang dulunya adalah hadiah pernikahannya dengan Adelia.   Mobil itu sekarang satu-satunya aset yang di miliki. Meski sudah beberapa bulan lebih ia tidak menggunakannya.

Bingung mau kemana Adrian menghentikan mobilnya di sebuah supermarket yang di depannya ada ruang makan terbuka. Belum sarapan membuatnya kelaparan. Apalagi semalam ia bergulat dengan Salsa menguras banyak tenaganya.

Pandangan Adrian terhenti manakala melihat seorang wanita tengah duduk bercanda tawa dengan seorang pria tampan yang tidak asing baginya.

"Adelia? Bagaimana bisa ia mengenal Presdur Arga?" gumam Adrian.

Ia menjadi teringat dengan celotehan Salsa yang mengatakan perubahan penampilan Adelia selama ini karena ia menjadi simpanan pengusaha.

"Tidak mungkin." Adrian berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak mempercayai argumen Salsa.

Namun saat melihat kedekatan Adelia dengan bosnya membuat penilaian Adrian berubah. Ia yang semula tidak percaya dengan perkataan Salsa lambat laun hatinya mulai goyah.

Adelia bangkit dari tempat duduknya sepertinya ia sedang menuju toilet. Diam-diam Adrian mengikutinya. Ia ingin tahu dari mulut Adelia sendiri jika prasangkanya selama ini tidaklah benar.

Keluar dari toilet, tiba-tiba ada yang menarik tangan Adelia. Kaget melihat Adrian tiba-tiba berdiri di depannya.

"Mas_"

Belum sempat Adelia melanjutkan perkataannya, Adrian sudah mengunci tubuhnya di dinding toilet. Adrian mengunci kamar mandinya. Untung masih banyak kamar mandi lainnya.

"Mas mau apa?" tanya Adelia ketakutan.

"Meminta jatahku sebagai suami," balas Adrian.

"Tidak, aku tidak mau," tolak Adelia. Terlambat, Adrian sudah membungkam bibirnya dengan bibir Adrian. Bibir yang dulu ia rindukan kini menjadi beringasan tatkala menciumnya.

Adelia langsung mendorong tubuh Adrian. Buru-buru ia mau membuka pintu kamar mandi, Adrian merangkulnya dari belakang.

"Aku merindukanmu, sayang," bisik Adrian. Lelaki itu mencium cerukan leher Adelia.

"Lepas, Mas," tolak Adelia lirih. Bukannya di lepaskan, Adrian malahan memutar tubuh Adelia dan memeluknya lebih erat hingga ia bisa merasakan kepadatan tubuh istrinya.

"Kamu masih jadi hakku, ingat kita belum bercerai," kata Adrian lirih.

Ya akhir-akhir ini ia memang sering berhalusinasi bercinta dengan Adelia semenjak perempuan itu meninggalkannya. Adrian memang serakah, dia tidak mau melepaskan Salsa juga tidak mau kehilangan Adelia.

"Aku mencintaimu. Kau tahu itu, lalu kenapa kau pergi dariku?" Adrian menumpahkan sedikit perasaannya pada Adelia.

"Kamu bohong, Mas."

"Kamu hanya pintar merayu. Selama ini kau sudah selingkuh di belakangku," balas Adelia.

"Aku mengakui kalau aku salah, tolong beri aku satu kesempatan lagi untuk memperbaikinya," bujuk Adrian dengan wajah memelas.

"Tidak, Mas. Hatiku sudah terlanjur sakit hati," tolak Adelia. Wanita itu kembali memegang handel kamar mandi, namun Adrian mencegahnya. Ia justru merapatkan tubuh Adelia ke dinding dan kembali melumat bibir istri pertamanya.

"Emmph, Mas tolong hentikan ini," ucap Adelia lirih. Ia takut bila tindakan suaminya itu keblabasan meski memang statusnya masih suaminya.

"Jangan memintaku untuk berhenti, aku masih ingin melakukannya lebih jauh," balas Adrian.

Lelaki itu memaksa membuka kabcing baju Adelia. Adelia mencengkeram bajunya. Ia tidak mau Adrian bersikap seenaknya. Meskipun mereka belum resmi bercerai, tapi Adelia sudah enggan untuk berhubungan dengan Adrian.

"Kenapa tidak boleh? Apakah lelaki yang bersamamu tadi sudah menyentuhmu? Menggantikanku sebagai selimutmu di kala malam? Hah?" tanya Adrian. Kecemburuan telah memenuhi isi kepala Adrian. Ia kesal karena di sisi Adelia ada orang hebat melebihi dirinya. Orang hebat yang telah berhasil membuatnya menjadi pengangguran.

"Apa maksud perkataanmu, Mas?" Adelia tidak mengerti dengan arah pembicaraan Adrian.

"Del, kau tidak perlu menjadi simpanan pria itu hanya karena ksu membutuhkan belaian seorang pria. Aku akan membelaimu seperti dulu," bujuk Adrian.

Adelia makin tidak mengerti dengan perkataan Adrian. Ia kesal karena Adrian menuduhnya yang tidak-tidak.

"Mas, kau berselingkuh dengan wanita manapun aku sudah tidak peduli. Jadi, tolong jangan urusi urusanku. Aku lelah," protes Adelia.

"Tapi, aku tidak suka kau bersama pria tadi," balas Adrian.

Adelia tersenyum kecut. "Hanya duduk bersama saja kau sudah cemburu, bagaimana kalau aku tidur dengannya setiap hari? Apa kau cemburu juga? Kamu ini lucu Mas, tiap kamu selingkuh kamu tidak ingat aku sama sekali. Bahkan ketika kau melakukannya dengan wanita-wanita itu, aku hanya diam. Sekarang, aku hanya duduk berbincang dengannya saja kau sudah cemburu setengah mari. Ini tidak adil!" ucap Adelia panjang lebar.

"Tok ... tok ... tok."

"Adelia, kamu masih di dalam?" terdengar suara Arga di depan pintu toilet. Keduanya langsung berpandangan satu sama lain.

--Bersambung---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!