Alika tak pernah menyangka sebuah tragedi yang merugikannya akan membawa dia bertemu dengan seorang tentara tampan yang menyelamatkannya, cinta pandangan pertama langsung ia sematkan kepada tentara itu.
Tapi bagaimana bisa Alika mengatakan cinta pandangan pertama karena wajahnya saja Alika tidak pernah melihatnya karena wajah tentara tersebut tertutup oleh masker sehingga Alika sendiri tidak tahu tapi sudah mengatakan cinta padangan pertama hanya dengan melihat matanya saja dan belum tentu mereka akan bertemu kembali.
Bagaimanakah perasaan sang tentara apakah dia juga merasakan getaran pertama sama seperti Alika atau hanya berniat menolong karena Alika adalah korban yang harus di tolong??
Follow IG : Lala_syalala13
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20_Bencana Alam
"Akkkhhh!" teriak Alika saking terkejutnya ada tangan di perutnya.
Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ethan, membuat dia kaget saja, untung centong sayur di tangannya tidak sampai terbang ke kepala sang suami.
"Ya ampun mas bikin kaget aja deh, mas datang kapan?" tanya Alika kembali fokus dengan masakannya.
"Dari sejak kamu bicara sendiri soal masakan kamu." ucap Ethan gemas sekali dengan tingkah sang istri.
"Hehehe aku takut gak enak mas makanya dari tadi nyicipi." ujar Alika.
"Udah mateng?" tanya Ethan dan di angguki oleh Alika.
"Ya udah yok makan, mas udah laper banget nih." seru Ethan duduk di meja makan.
Alika pun menyiapkan makanan yang sudah dia masak itu, dia berharap semoga saja makanan nya enak dan bisa di nikmati.
"Mas nanti kalau gak enak bilang ya." ucap Alika.
"Masakan kamu mah pasti enak." jawab Ethan kemudian menyuap satu sendok ke mulutnya.
"Mas gimana? Gak enak ya?" tanya Alika dengan ragu karena melihat ekspresi sang suami yang terlihat tidak meyakinkan itu.
"Enggak, enak kok sayang enak banget malah." jawab Ethan kemudian kembali menyuap masakan sang istri itu.
Alika pun bersyukur karena makanannya bisa di terima oleh sang suami, dia juga mencoba memakannya dan lumayan lah tidak terlalu buruk namun tidak enak juga, dia akan berusaha untuk masak lagi lebih giat.
Setelah makan malam Alika dan Ethan pun duduk santai di ruang keluarga sambil melihat televisi yang menyala.
"Sayang, gimana kerja nya kok kayak capek gitu?" tanya Ethan.
"Iya mas capek banget, tadi ada kecelakaan dan gak berhenti operasi, tapi untung nya banyak yang selamat walau ada beberapa yang tidak tertolong." ucap Alika pasti sedih jika mengingat ingat para korban yang tidak bisa terselamatkan nyawanya.
"Mas yakin kalau kamu pasti bisa, semuanya sudah ada yang atur." ucap Ethan.
"Gimana kalau kita coba atur takdir tuhan dengan berusaha punya keturunan." ucap Ethan dan Alika tahu kemana arah pembicaraannya itu.
"Ih orang sedang serius-serius nya malah gak jelas ngomong nya." ucap Alika sambil memukul pelan lengan kekar sang suami.
"Loh siapa yang bilang gak jelas." seru Ethan langsung menggendong sang istri ala bridal style menuju ke kamar mereka.
Dan yap malam pertama pun terjadi, ini adalah first time untuk keduanya, setelah menuntaskan nya Ethan langsung memeluk erat tubuh sang istri yang terlihat begitu kelelahan sekali karena ulah nya, namun dia tidak bisa menghentikannya karena sang istri begitu candu.
"Kamu bikin candu banget sayang." bisik Ethan namun sudah tidak di gubris oleh Alika.
Keesokan harinya Ethan bangun terlebih dahulu dan melihat wajah ayu sang istri yang masih betah dengan mata tertutup nya.
"Cantik banget sih istri aku ini." ujar Ethan terlihat bucin sekali, entah bagaimna jika anak buah dan sahabat nya yang juga kakak ipar nya itu melihat tingkah nya sekarang.
"Enggghhh!" lengkuh Alika mencoba menyesuaikan sinar matahari yang masuk di sela-sela tirai.
Saat dia membuat mata dia bisa melihat wajah sang suami yang sudah menatapnya begitu tajam membuat Alika salah tingkah.
"Mas ngapin sih lihat-lihat kayak gitu." seru Alika merasa malu, apa lagi jika dia teringat dengan kejadian malam tadi, sungguh dia begitu liar sekali.
Alika mencoba untuk bangkit namun sayang area bawah nya begitu sakit sekali karena permainan keduanya kemarin malam.
"Awww!" seru Alika.
"Sakit ya, sini biar mas bantu." ucap Ethan menggendong tubuh sang istri, hingga mereka sama-sama tidak terhalang sehelai benang pun membuat Alika malu namun tetap mengalungkan tangannya di leher sang suami.
Setelah bersih-bersih Ethan berangkat terlebih dahulu ke barak dan nanti Alika yang menyusul ke rumah sakit.
Baru saja sampai di barak komandan Bagas sudah memanggilnya.
"Siap komandan." seru Ethan dengan tegas sambil memberikan hormat.
"Ada bencana alam yang terjadi di perbatasan, tanah longsor dan juga banjir bandang menerjang perbatasan, saya perintah satuan rajawali untuk melaksanakan misi ini." seru komandan Bagas.
"Siap laksanakan komandan."
Setelah itu Ethan langsung memerintahkan anak buah nya untuk berkemas dan bersiap karena setelah jam lagi mereka akan berangkat.
{Sayang maaf ya mas ada misi penyelamatan di perbatasan karena ada bencana alam di sana, mas ingin mengabari kamu mungkin beberapa hari nanti mas akan sulit di hubungi karena di sana termasuk daerah terpencil dan susah sinyal, doakan mas semoga bisa kembali dengan selamat, love you istri mas yang paling cantik.}
Chat yang baru saja Alika baca itu membuat Alika yang baru sampai di ruangannya pun tak bisa membendung air matanya yang jatuh tanpa permisi.
"Mas semoga kamu kembali dengan selamat ya." gumam Alika mencoba menghapus air matanya, dia harus kuat ini lah salah satu risiko jika dia menikah dengan seorang prajurit yang bisa di tinggal sewaktu-waktu.
Sedangkan Ethan dan para anggota satuan elit nya pun dalam perjalan dengan menggunakan jet tempur agar cepat sampai karena jika menggunakan transportasi darat banyak jalanan yang terpotong karena tanah longsor dan juga pohon tumbang di mana-mana.
Saat sudah hampir sampai mereka melihat daratan yang sudah di luluh lantakan oleh air bah yang pasti sangat deras dan kencang karena dari peristiwa itu membuat daratan menjadi datar tidak ada rumah atau apapun yang tersisa selain tanah yang mengendap di sana.
"Semua nya kita mulai untuk membersihkan akses jalan dulu supaya bantuan bisa masuk dan pasti banyak relawan dan rekan medis yang akan datang." seru Ethan dan di angguki oleh semuanya.
Semuanya berjibaku untuk membuka akses jalan, karena tingginya area yang di lalui oleh air bah membuat tanah yang mengendap di jalanan terlihat susah untuk di bersihkan.
Hampir dua jam semua membantu hingga akses jalan pun bisa dibuka, banyak bantuan yang sudah siap untuk di saluran dan sudah ada rekan medis dan relawan yang siap membantu.
Sedangkan di sisi lain rumah sakit tempat Alika bekerja pun mulai sibuk mendata siapa saja yang ingin mendaftarkan diri mereka untuk acara sosial ini dan di utamakan yang sudah pernah ikut pelatihan beberapa bulan lalu.
"Dokter Sarah saya mau ikut untuk acara sosial ini." ucap Alika merasa kalau dia di rumah akan sangat bosan apa lagi tidak ada sang suami.
Tidak ada salahnya bukan dia mencoba ikut sekalian untuk melihat kemampuan nya dalam beradaptasi di lingkungan bencana alam karena bagiamana pun kecepatan dan ketinggalan dokter sangat di uji di camp pengungsian apa lagi dengan alat yang begitu terbatas.
.
.
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
