Joy adalah gadis gemuk yang selalu di bully oleh teman-teman dan sekitar nya, apalagi di tambah rambut kriting nya yang membuat penampilan nya semakin tidak menarik.
Kejadian malam di mana Joy di permalukan oleh teman-teman satu pekerjaan nya itu membuat Joy harus menahan malu.
Hingga di perjalanan pulang Joy melihat mobil mewah yang berhenti tepat di depan nya, Joy yang semula ingin bunuh diri itu tidak jadi karena tiba-tiba tangan nya di tarik oleh pria-pria itu.
"Apa aku akan mati?"
"Ya, kau akan mati dan enak."
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Joy
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Satu jam berlalu..
Willy baru keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, dan handuk kecil yang menutupi bagian bawah nya saja.
(Paham kan, jadi nggak usah di jelasin ya🤣)
Willy melihat ke ranjang, di sana dia melihat Joy yang sudah tertidur.
Huh..
Willy menghembuskan nafas nya panjang, dia berjalan ke arah almari dan mengambil pakaian nya, Apartemen ini adalah apartemen milik nya Willy membeli nya 7 tahun yang lalu.
Setelah selesai berpakaian Willy naik ke ranjang, dia mendengar nafas tidur Joy yang tidak beraturan dan hal itu membuat nya merasa bersalah.
"Maaf, aku tidak berniat menyakitimu" ucap Willy sambil menatap Joy.
Entah keberanian dari mana tapi tangan Willy tiba-tiba terulur untuk mengusap pipi Joy, matanya masih menatap gadis berpipi chubby yang sedang tidur di samping nya itu.
Joy mengganti baju nya dengan pakaian yang ada di almari, dan itu adalah baju Willy.
Cup..
Tiba-tiba Willy mencium pinggir pipi Joy lama, tangan nya dia tempelkan di leher Joy yang penuh.
Hal itu membuat Joy merasakan tidak nyaman dalam tidur nya, tubuh Joy memberikan reaksi dimana Joy langsung mengeliat.
"Aku lupa menulis, aku lupa" gumam Joy dalam tidurnya.
Willy yang mendengar itu menggelengkan kepalanya, dia pikir Joy akan berlarut-larut dalam kesedihan akan insiden di pesta ulang tahun Om Bastian tadi.
Tapi sepertinya dugaan Willy salah, yang Joy khawatirkan bukan itu tapi tulisan nya, Joy khawatir dengan novel-novel hasil imajinasi nya yang belum bisa dia lanjutkan.
"Bahkan dalam mimpi pun menulis menjadi favorit mu, apa nanti aku juga akan bisa masuk dalam mimpi mu?" tanya Willy.
Astaga !
Apa yang dia pikirkan, Willy yang merasa dirinya sudah gila langsung menjauhkan tubuhnya dari wajah Joy, tapi tiba-tiba tangan nya di tarik Joy.
"Jangan pergi, aku nyaman bersama mu.. aku tidak pernah merasa senyaman ini dengan seseorang" Joy kembali bergumam dalam tidur nya, dia memeluk Willy dengan nyaman.
Dan hal itu sedikit membuat Willy kaget, sekarang dia tua kalau Joy benar-benar sudah menerima kehadiran nya di hidup nya.
Tangan Willy melepaskan tangan Joy, dia mengusap punggung lebar Joy dengan lembut dan usapan itu tiba-tiba jatuh jatuh dan jatuh hingga berhenti tepat di bokoong Joy.
Entah keberanian dari mana tapi yang jelas Willy benar-benar membiarkan tangan nya melakukan hal yang gila, dia meremas bokoong Joy tanpa ragu.
Dan satu tangan nya lagi menyibakkan rambut lurus Joy, setelah rambut itu tidak menghalangi leher Joy Willy langsung menyesap leher Joy dengan gairah nya, meninggalkan beberapa jejak kepemilikan nya.
Tangan nya yang satu lagi mengusap rambut Joy lembut, sedangkan satu nya lagi masih meremas bokoong Joy yang padat dan besar.
"Kenapa aku menjadi ingin memakan mu" gumam Willy sudah gila.
Bibir Joy sedikit terbuka, dan itu membuat Willy tertarik untuk mencium Joy.
dengan gerakan perlahan Willy mencium Joy, bibir Joy yang terbuka membuat Willy dengan leluasa mencium rakus bibir Joy.
Setelah bosan dengan bokoong Joy satu tangan Willy pindah ke atas, di mana dia meremas dua gundukan yang padat dan besar itu, Joy memiliki gundukan yang cukup besar hingga tangan Willy penuh.
"Kau seksi" bisik Willy saat ciuman nya terlepas.
Joy mengeliat lagi saat merasakan kegelian yang menyerang, dia tidak tau apa-apa dan Joy tiba-tiba merasa ingin mendesaaah.
Uh..
Willy yang mendengar itu melihat mata Joy, dan Joy masih tertidur yang membuat nya menghela nafasnya panjang.
"Kau tidur seperti kerbau, aku sudah merangsang mu dan kau masih tidak mau bangun" Willy mengecup bibir Joy.
Saat akan melanjutkan nya lagi tiba-tiba dering telpon mengalihkan perhatian nya, Willy mengumpat kesal karena hal itu, tapi dia tetap mengangkat telpon nya yang dari Dad Lian.
"Halo Dad" Willy berjalan keluar kamar.
"Kau tadi terlihat marah, apa Joy tidak apa?"
Bukan Dad Lian, melainkan suara Mom Arr yang mencemaskan kondisi Joy, menantunya.
"Hem, Joy tidak apa dia sedang tidur"
"Mom tidak percaya, coba Vidio call Mom ingin melihat menantu Mom dalam keadaan baik-baik saja"
"Dia sudah tidur Mom, aku tidak bisa mengganggu nya"
Willy kembali memberikan alasan, Mom Arr sebenarnya masih penasaran tapi karena ini sudah malam Mom Arr memaklumi.
"Oke. tidurlah sayang, Mom harap kamu bersikap lebih baik pada Joy ya. dia memiliki hati yang baik jangan sakiti gadis seperti Joy, good night sayang"
"Ya, good night too Mom"
Panggilan terputus, Willy kembali ke kamar tapi saat melihat ke ranjang Willy mengerutkan keningnya karena tidak menemukan Joy.
"Kemana dia" gumam Willy aneh.
Tiba-tiba..
Ceklek..
Joy keluar dari kamar mandi dengan mata terpejam nya.
"Habis ngapain?" tanya Willy keceplosan.
Joy membuka matanya, dia melihat ke sumber suara.
"Habis pipis" sahut Joy sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
Keduanya saling mendiamkan setelah itu, sampai akhirnya Joy dan Willy tertidur dengan posisi saling berhadapan.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏