NovelToon NovelToon
Diary Marsya Si Gadis Bar-bar

Diary Marsya Si Gadis Bar-bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kebangkitan pecundang / Keluarga / Romansa / Trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rainy_day

Orang tua yang bercerai, keluarga yang berantakan, cinta yang menyakitkan di masa lalu sampai meninggalkan trauma yang mendalam, membuatnya tumbuh menjadi gadis yang nakal, suka membangkang, sering mabuk-mabukan, dan mengikuti balap liar. Sering kali dia ingin menyerah atas hidupnya, tetapi dia tidak senekat itu untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
Marsya hanya sering menyakiti dirinya sendiri seperti menyayat lengannya, hanya untuk menyamarkan rasa sakit di hatinya.
Setelah lelah hidup di lingkungan yang menurutnya berantakan, ia memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya, menempati rumah mendiang neneknya,
akankah setelah merantau kehidupan Marsya akan membaik dan bisa melupakan traumanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rainy_day, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keseharian Marsya

Setelah menyelesaikan makan dan mencuci wadah bekas makannya, Marsya merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu, dulu ia berfikir ingin cepat tumbuh menjadi dewasa agar bisa menghasilkan uang sendiri, tetapi setelah ia beranjak dewasa ia merasa bukan hanya mencari uang yang sulit, tetapi hal-hal lain dalam hidupnya pun juga sulit. Marsya merindukan saat-saat dirinya dan keluarganya berkumpul di rumah, bermain ke danau dan memancing ikan, tidur siang di depan aquarium, mendengarkan Papa Erwin dan Mama Wulan berduet menyanyikan lagu dangdut, menjahili Oriza, mandi hujan, bersantai di balkon sambil melihat langit malam, dan masih banyak lagi, tetapi semua itu hanya tinggal kenangan, rumahnya pun sudah di jual, keluarganya berantakan, dan tercerai berai.

Pikirannya yang penuh membuat ia merasakan kantuk yang luar biasa, dan ia terpejam begitu saja di atas sofa ruang tamu.

Tok tok tok

"assalamualaikum"

Sayup sayup Marsya mendengar suara pintu di ketuk, di ikuti suara seseorang mengucapkan salam, tetapi ia sangat malas untuk bangun dan membukakan pintu.

"waalaikumsalam, eh Rayhan, masuk, duduk dulu" ucap Wa Lilis, setelah mempersilahkan Rayhan duduk, ia kembali ke dapur untuk membuatkan Rayhan minum.

Rayhan melihat Marsya yang tertidur di atas sofa panjang, ia ingin membangunkannya, tetapi ia merasa kasihan karena melihat Marsya yang begitu terlelap dalam tidurnya, padahal tanpa ia tahu, Marsya sudah terjaga tetapi dia malas sekali untuk bangun, tubuhnya sangat remuk redam, inginnya ia berbaring saja. Rayhan belum mengetahui bahwa kekasihnya itu babak belur karena Marsya tertidur menghadap sandaran sofa dan membelakanginya.

Wa Lilis kembali dari dapur dengan membawa dua gelas kopi capuccino, ia menggelengkan kepalanya saat melihat Marsya yang masih saja berbaring, ia menghampiri Marsya dan membangunkannya.

"Sya bangunn, ada Rayhan" ucap Wa Lilis mengguncang tubuh Marsya.

"hmmmm" Marsya bergumam, setelah mendengar suara Marsya, Wa Lilis kembali ke dapur, ia ingin memberi ruang kepada Rayhan dan Marsya untuk mengobrol.

Marsya membuka matanya, lalu duduk di tempatnya.

"astagfirullah Marsya, kamu kenapa?" ucap Rayhan, ia mendekati Marsya dan meraih wajahnya, ia begitu terkejut mendapati wajah kekasihnya itu penuh luka dan memar, Marsya memasang wajah sinis, ia merasa tambah kesal kepada Rayhan saat mendengar perkataannya.

"kamu semalem aku tungguin, kesel banget aku sumpah" ucap Marsya dengan matanya yang berkaca-kaca, ia merasa sangat kesal sekaligus ingin menangis saat ini.

"maaf, semalam aku lupa charge ponsel pas kerja, karna aku pikir kamu sama Riana, jadi aku pulang, jadi kenapa bisa begini?" ucap Rayhan, ia mengusap memar di wajah Marsya, ia begitu menyesal karena tidak langsung menghubungi kekasihnya ketika ia sudah sampai di rumah tadi malam.

"tau ah, kamu kebiasaan, tiap di butuhin pasti susah di hubungin, gak bisa di harapkan" ucap Marsya.

"iya maaf yaaa, maaf aku salah, cerita ya" ucap Rayhan dengan suara lembutnya. Marsya pun menceritakan kejadian yang menimpa nya tadi malam dengan suara pelan, ia tidak ingin kedua kakak dari Mamanya itu mendengar ucapannya, ia juga memperlihatkan memar di leher, dan tangannya, tetapi ia tidak memperlihatkan memar yang perada di tubuhnya.

"dia cekek kamu?" ucap Rayhan, menahan geram mengetahui kekasihnya di perlakukan seperti itu oleh orang lain, Marsya menganggukkan kepalanya.

"brengsek, namanya Yosi?" Marsya menganggukkan kepalanya lagi.

"nanti aku temuin orangnya" ucap Rayhan mengepalkan tangannya erat.

"gak usah, gak usah di perpanjang, dia juga sama babak belurnya kok" ucap Marsya, meskipun ia mempunyai trauma masa lalu, tapi dia cukup berani untuk melawan pria kurang ajar seperti Yosi.

*****

Marsya memakai celana jeans panjang hitam dan Hoodie hitam, ia mencepol asal rambut panjangnya, lalu menutupi luka di wajahnya menggunakan plester, terutama luka yang terdapat di pelipisnya, lalu ia memakai sepatu kets berwarna senada, setelah selesai ia berpamitan kepada orang rumah untuk berangkat kerja.

Kririringgg

"selamat da.... Ehh Marsya, gua kira pengunjung" ucap Adrian, ia adalah teman kerja Marsya.

"yoo" ucap Marsya tersenyum kepadanya, lalu melangkahkan kakinya mendekati Adrian, dan duduk di sebelahnya.

"muka lo kenapa?" ucap Adrian memperhatikan wajah Marsya.

"berantem gua Dri" ucap Marsya menghela nafas berat, ia adalah orang ke lima yang mempertanyakan luka Marsya, ia sungguh bosan jika harus menjelaskan kejadian yang menimpanya tadi malam lagi.

"berantem mulu, kaya cowo" ucapnya lalu berdiri di hadapan Marsya, membuat Marsya mendongak melihatnya.

"kapan gua berantem? Baru ini doang kok" ucap Marsya.

"tunggu" Adrian meraih wajah Marsya dan memperhatikan lehernya yang memar.

"Lo percobaan bunuh diri apa gimana? Kok memar gini sih?" ucap Adrian.

"sial, biar kata gua bukan orang baik, tetep aja gua gak senekat itu buat bunuh diri" ucap Marsya meninju pelan perut lelaki itu.

"hehehehe iyaaa soalnya memarnya kentara bangett, kalo bukan percobaan bundir, apa dong, perasaan sebelum lo libur, lo baik-baik aja deh, kok sekarang malah babak belur?" ucap Adrian, sebenarnya ia sangat ingin menanyakan apa yang sudah terjadi kepada teman kerjanya itu tetapi ia tidak enak hati untuk bertanya karena melihat raut wajah Marsya yang sedang dalam mode senggol bacok.

"kepo banget sumpahh" ucap Marsya memutar bola matanya malas.

"gua kepo berarti gua peduli sama lo tau" ucapnya mengacak rambut Marsya.

"janc*kkk rambut guaaa, lo kalo kepo nanti ajaaa, nanti kalo gua udah gak males gua ceritain" ucap Marsya membenarkan ikatan pada rambutnya.

Saat sedang asik mengobrol, pengunjung mulai berdatangan ke tempat bekerja mereka, dan mereka pun mulai fokus dengan pekerjaannya masing-masing.

"haahhhh mantepp, lumayan juga pengunjung hari ini" ucap Adrian merenggangkan lengannya.

"balik jam berapa lo?" ucap Marsya menghampiri Adrian setelah ia selesai dengan pekerjaannya.

"gua lembur aja, temenin lo" ucap Adrian mengusap lembut kepala Marsya, ia menyayangi Marsya seperti adiknya sendiri, karena dia sangat ingin mempunyai adik.

"dih ngapain, lo pulang aja lah kalo jam kerja lo udah selesai" ucap Marsya bersungut-sungut.

"nggak, gua temenin lo, kalo gua gak temenin lo, takutnya nanti lo berantem lagi" ucap Adrian lagi sambil mencubit gemas pipi Marsya.

"argghh sakit janc*k kena luka guaaaaa" Marsya memukuli perut Adrian, dan dia hanya tertawa saja melihat Marsya yang terzolimi.

"eh lagian nih ya, gua berantem juga bukan di area tempat kerja, lo gak usah khawatir, kalo mau balik ya balik aja, cape cape lembur, tau tau gak dapet uang lemburan gimana?" ucap Marsya, tanpa ia tahu bahwa Adrian adalah pemilik distro tempatnya bekerja.

"ya gapapa, pokoknya gua temenin lo hari ini sampe pulang" ucap Adrian tetap dengan pendiriannya.

"hahhhh keras kepala banget, terserah lo deh, bagi rokok dong, gua mau ngerokok" ucap Marsya kepada Adrian.

"as* dikasih hati minta jantung, yaudah ayok istirahat bareng, closing dulu bentar" ucap Adrian merangkul Marsya, ia menempelkan tanda sedang istirahat, toko tutup sementara, lalu ia mengunci pintu distronya, dan mengajak Marsya untuk beristirahat di luar.

1
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo thor salam kenal ya
jika berkenan mampir juga dikarya baruku trimakasih😊
Rainy_day: salam kenal juga Kakakkuu, terimakasih sudah mampir dan baca ceritaku🫶🏼
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Killspree
Sudah jadi bagian hidupku. 🤗
Rainy_day: tunggu update selanjutnya yaa☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!