NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta CEO Duda

Mengejar Cinta CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Alya, gadis miskin yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tertarik saat menerima tawaran menjadi seorang baby sister dengan gaji yang menurutnya cukup besar. Tapi hal yang tidak terduga, ternyata ia akan menjadi baby sister seorang anak 6 tahun dari CEO terkenal. kerumitan pun mulai terjadi saat sang CEO memberinya tawaran untuk menjadi pasangannya di depan publik. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apa kerumitan itu akan segera berlalu atau akan semakin rumit saat mantan istri sang CEO kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Menghubungi pengacara

Pagi itu, Aditya mengatur pertemuan dengan pengacara terbaiknya, Pak Armand, di sebuah kantor hukum bergengsi di pusat kota. Nadia tidak main-main dengan tuntutannya, dan Aditya tahu dia harus melindungi Tara dari manipulasi mantan istrinya. Namun, langkah hukum semata tidak cukup. Pak Armand menyarankan agar Aditya memperkuat citra sebagai ayah yang bertanggung jawab dan memiliki keluarga harmonis, karena pengadilan keluarga sering kali mempertimbangkan stabilitas rumah tangga dalam menentukan hak asuh anak.

Aditya mendesah dalam hati. Tidak mudah baginya untuk menjaga semua ini tetap seimbang, tetapi demi Tara, dia akan melakukan apa saja.

 

Kantor Pengacara

Pak Armand membuka berkas di meja, "Pak Aditya, seperti yang sudah saya pelajari dari dokumen yang Anda berikan, bu Nadia menggunakan argumen bahwa lingkungan di rumah Anda tidak kondusif untuk Tara karena kehadiran bu Alya. Dia mengklaim bahwa bu Alya tidak memiliki ikatan hukum dan ini bisa menjadi celah untuk menyerang Anda."

Aditya merapatkan jasnya dengan ekspresi tegang, "Itu tuduhan yang tidak berdasar. Alya sangat baik pada Tara. Bahkan, dia yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan Tara dibanding Nadia."

Pak Armand mengangguk, "Saya paham, dan itu bisa menjadi poin kuat kita. Tetapi, bu Nadia juga memiliki keuntungan sebagai ibu kandung. Di mata hukum, ibu sering kali dianggap lebih layak untuk mendapatkan hak asuh, kecuali kita bisa membuktikan sebaliknya."

"Saya tidak akan membiarkan Nadia mengambil Tara dari saya. Dia bahkan tidak benar-benar peduli pada anak itu. Semua ini hanya soal egonya." ucap Aditya berbisik dengan suara rendah.

pak Armand menganggukkan kepalanya, "Dan itu yang harus kita buktikan, pak. Untuk itu, saya menyarankan Anda untuk memperkuat citra keluarga Anda. Tara terlihat bahagia di rumah, dan kehadiran bu Alya juga bisa menjadi poin positif jika kita bisa menunjukkan bahwa dia memberikan kontribusi nyata pada kehidupan Tara."

Aditya menatap Pak Armand, serius, "Apa yang Anda sarankan?"

Pak Armand tersenyum tipis, "Kita perlu membuat kehidupan Anda terlihat lebih stabil dan harmonis. Libatkan bu Alya dalam aktivitas keluarga, tunjukkan bahwa dia adalah bagian penting dari kehidupan Tara. Jika memungkinkan, buat bu Alya memiliki peran yang lebih resmi, meskipun itu tidak harus langsung ke pernikahan."

Aditya menghela napas panjang, ia sudah pernah mengungkapkan maksudnya, tapi Alya belum memberi jawaban resmi, "Jadi, Anda menyarankan saya untuk membuat Alya lebih terlihat sebagai bagian dari keluarga ini?"

Pak Armand mengangguk, "Betul. Pengadilan akan melihat kestabilan, dan itu termasuk hubungan Anda dengan orang-orang di sekitar Tara. Bu Nadia bisa saja mencoba mencari celah, tapi jika kita menunjukkan bahwa lingkungan Anda lebih kondusif, kita punya peluang besar untuk menang."

 

Dalam perjalanan pulang, kata-kata Pak Armand terus terngiang di kepala Aditya. Ia tahu bahwa ini bukan hanya soal strategi hukum. Ini soal bagaimana ia harus mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Hubungannya dengan Alya sudah berkembang jauh dari sekadar hubungan profesional. Namun, membawa Alya lebih dalam ke dalam kehidupan keluarganya berarti meminta Alya menghadapi lebih banyak tekanan dari Nadia dan dunia luar.

Aditya pun menghentikan mobilnya di sebuah taman dekat kota, ia segera menghubungi seseorang. Hanya butuh waktu lima belas menit, seseorang datang. Dia adalah sekretaris Roy.

 

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya sekretaris Roy begitu ia datang, "Kamu tahu kan, hari ini ada meeting penting, setengah jam lagi."

Aditya tidak merespon serius, "Undur dua puluh empat jam kedepan."

Sekretaris Roy mengerutkan keningnya, "Satu hari?"

"Satu malam."

Sekretaris Roy menghela nafas, menatap atasannya dengan begitu frustasi.

Aditya berdiri dari duduknya, i menatap hamparan rumput yang luas, "Aku ingin bicara."

Sekretaris Roy kembali melihat ke arah Aditya, "Sepertinya serius sekali."

Aditya mengangguk, "Ini soal Alya."

Mendengar nama Alya disebut, sekretaris Roy mendekat menghampiri Aditya yang sudah duduk kembali di bangku taman, wajahnya menunjukkan sedikit kekhawatiran.

"Ada apa dengan Alya? Kelihatannya serius."

Aditya menghela napas, "Tadi saya bertemu dengan pengacara untuk membahas tuntutan Nadia. Dia menyarankan sesuatu yang mungkin akan melibatkan Alya lebih dalam."

Sekretaris Roy tampak terkejut, "Melibatkan Alya? Apa maksudnya?"

"Dia bilang saya dan Alya harus memperkuat citra keluarga harmonis. Alya sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan Tara. Dan pengadilan perlu melihat itu."

sekretaris Roy tampak ragu, "Apa kamu yakin dengan keputusan itu?"

"Aku sudah, tapi aku tidak yakin dengan Alya." jawab Aditya cepat.

"Maksud kamu...?" sekretaris Roy tampak terkejut.

"Aku sudah mengutarakan maksudku bahkan sebelum pengacara memintanya."

"Apa...!???"

"Aku merasa kehadiran Alya membuat semuanya lebih baik. Aku tahu ini bukan hal yang mudah, tapi aku merasa aku butuh Alya. Bukan hanya untuk Tara, tapi juga untukku."

Sekretaris Roy menatap Aditya, bingung, "Apa maksudnya?"

"Alya bukan hanya pengasuh Tara, dia sudah menjadi bagian dari keluarga ini. Dan aku akan melakukan apa saja untuk memastikan Alya tetap bersamaku dan Tara." ucap Aditya dengan tegas.

Sekretaris Roy tersenyum kecil, masih ragu, "Kalau begitu, aku akan mendukung apapun keputusanmu yang menurutmu terbaik untukmu dan juga Tara."

Aditya mengangguk, tetapi di dalam hatinya, ia tahu bahwa ini bukan hanya soal Tara lagi. Ini soal perasaan yang semakin dalam terhadap Alya—perasaan yang mungkin akan menjadi alasan utama ia melawan Nadia hingga akhir.

Bersambung

Happy reading

1
yuning
semoga Alya menerimamu
yuning
semangat Alya
yuning
ada yang mencair
yuning: hatiku say 😁
Tri Ani: tapi bukan es, apa tuhhhh😁
total 2 replies
yuning
aku ikutan menghangat
yuning
waalaikumsalam,sama sama Thor
Nursina
seru lanjutkan
Entin Fatkurina
so aweet
Tri Ani: makacihhhhhh
total 1 replies
yuning
calon istri idaman
yuning
menjadikan Alya istrimu solusinya
SRI JARWATI
Mama alya ....uuh pasti happy banget si tara , mwmiliki mama pengganti yg lpsmuh kasih sayang
SRI JARWATI
Semengat Tara , kamu memang anak yg cerdas.
SRI JARWATI
Bagus banget ceritanya, aqu suka
SRI JARWATI
Dasar manusia es , nyebelin
SRI JARWATI
Jangan menyerah alya , kamu pasti bisa mencairkan manusia dingin itu , semangat
SRI JARWATI
Terus semangat alya
SRI JARWATI
Semangat alya , kamu bisa
SRI JARWATI
Tuan CEO nya dingin banget ya , iihh serem
SRI JARWATI
Ceritanya bagus , selalu bikin penasaran dan menambah wawasan bagi yg belum berpengalaman
SRI JARWATI
Bagus banget cara merayunya /Good/
yuning
sarangheo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!