NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Suami Pilihan Ibu Tiri Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis jelita bernama Alea, yang kehilangan kebahagiaan semenjak kepergian ibundanya

Hingga ayahnya memutuskan untuk menikahi seorang janda dengan harapan mengembalikan semangat hidup putri tersayangnya

Namun alih-alih mendapat kebahagiaan dan kasih sayang seorang ibu, hidup Alea semakin rumit karena dia dipaksa oleh ibu tirinya menikahi seorang pria dingin di umurnya yang masih belia

Akankah Alea bisa menemukan kebahagiaannya bersama suami pilihan ibu tirinya yang kejam?

Yuk... Simak terus cerita hidup Alea...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

...🍁Geess... Ini visual dari para pemeran kita ya...

...biar kalian bisa lebih mendalami setiap adegan yang ada di dalam novel🍁...

"Cantik nya istriku"

Alea memasang muka jutek, masih kesal pada suaminya perkara insiden kemarin siang.

"Istriku Masih marah?"

"Nggak"

Jawaban itu cukup untuk membuktikan kalau Alea masih marah padanya, cewek kalau jawabannya 'Nggak' itu berarti 'Iya' kan.

'Cup'

Sebuah kecupan kecil mendarat di ujung bibir Alea. Namun tetap saja hal itu tidak membuat Alea bergeming meski sebenarnya hatinya berbunga-bunga atas tindakan yang baru saja dilakukan suaminya.

Sejak semalam Mahesa cukup dibuat frustasi oleh Alea, karena istrinya itu menolak memberi jatah malam padanya.

"Marahnya udahan ya"

Mahesa mengelus pipi mulus istrinya, rasanya gemas sekali, sejak menikah dengan Mahesa, badan istrinya itu terlihat makin berisi. Makin empuk, membuatnya betah berlama-lama berada di atasnya.

"Iya... Iya hari ini aku bakal minta maaf sama mantan kamu"

Akhirnya Mahesa melakukan gencatan senjata, karena tidak tahan lama-lama melihat istrinya melakukan gerakan tutup mulut. Menolak untuk berbicara padanya.

"Maaf saja tidak cukup mas" Alea mendengus kesal.

"Terus gimana? Kamu pingin mas di hajar juga sama Dimas, biar kita impas? Gitu?"

"Ya gak gitu juga"

"Terus gimana sayang?"

"Mas harusnya nyesel dong, udah mukulin Dimas sampe babak belur kaya gitu"

"No, no, no, kalau kamu suruh mas minta maaf, ok aku akan minta maaf. Tapi kalau urusan menyesal itu beda lagi" Mahesa menyipitkan matanya.

"Siapapun yang menggangu istriku memang layak untuk di hajar"

Keras kepala sekali. Pikir Alea yang mulai lelah dengan drama antara suaminya dengan mantan kekasihnya.

"Kamu masih sayang sama Dimas?"

"Enggak" bantah Alea tegas

"Berarti masih dong"

"Enggak mas..."

"Enggak berarti iya kan"

"Hhhhhh.... Terserah kamu lah mas"

Alea makin merajuk, dia memutar badannya lalu pergi begitu saja meninggalkan Mahesa dengan muka masamnya.

Ah... Seharusnya Mahesa menurut saja tadi, kalau begini terus bisa-bisa jatah malamnya hari ini ikutan raib.

"Sayang..."

Mahesa beranjak hendak menyusul Alea yang baru saja menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Sayang, maafin aku ya"

Teriak Mahesa dari bawah, "Aku mau jengukin mantan kamu nih, kamu mau ikut gak?"

Tak butuh waktu lama Alea bergegas balik kanan menuruni anak tangga.

Biarlah, setidaknya Alea akan tahu kalau keadaan Dimas baik-baik saja. Sejak mereka meninggalkan rumah sakit kemarin malam, Mahesa sudah mengutus 2 orang perawat laki-laki khusus untuk siap sedia menemani dan membantu jika Dimas membutuhkan sesuatu.

"Kita jemput Vivi di rumahnya"

"Ck" Mahesa sempat berdecak kesal melihat istrinya begitu bersemangat saat Mahesa menawarkannya untuk ikut menjenguk mantan kekasihnya.

"Apa Vivi harus ikut?"

"Harus! Kamu lupa kalau kamu juga harus minta maaf sama dia"

Mahesa menghela nafas kasar. "Ya.. Oke nyonya"

Baru saja Alea mendekat kearah Mahesa, dia langsung menarik tangan istrinya hingga terduduk di pangkuannya.

Entahlah, aroma tubuh Alea begitu candu bagi Mahesa. Perlahan Mahesa mengusap rambut panjang Alea, kemudian menyibakkan ke arah samping memamerkan leher jenjang yang sangat harum.

Mahesa menelan salivanya, ingin rasanya dia menggigit kasar leher perempuan yang kini tengah berada dipangkuannya.

"Mereka semakin menggemaskan" Tangan Mahesa bergerak meremas bergantian kedua gunung kembar milik Alea.

"Mas, kamu ngapain ih. Ntar dilihat para bibik loh" Protes Alea berusaha melepaskan diri dari rengkuhan suaminya. Namun tetap saja Mahesa tidak mengindahkan hal itu.

Kini bibirnya sudah aktif menjelajahi leher jenjang Alea, sampai Alea bisa merasakan tiap hembusan nafasnya.

Dengan secepat kilat Mahesa membaringkan tubuh Alea di atas sofa, tangan nakalnya sudah berada tepat dibawah perut Alea, dan mulai memainkannya di area itu.

Alea semakin blingsatan, namun gerakan tangan Mahesa yang semakin intens membuat Alea hampir mendesah.

segera dia menggigit bibir bawahnya, agar lenguhannya tidak sampai terdengar para pembantunya. Namun nihil saja karena kenikmatan yang dirasakan memaksa Alea untuk mendesah nikmat.

Suara desahan itu begitu candu di telinga Mahesa, membuatnya semakin bergairah dan tidak sabar menuntut jatahnya yang tidak terpenuhi semalam.

"Mas, jangan disini hhhmmmff..." Ucap Alea di sela-sela desahannya.

"Mas, kita pindah kekamar"

Alea segera menyentak kedua bahu Mahesa, agar dia berhenti sebentar dengan aktivitasnya yang membuat Alea merem melek.

"Hhh..." Mahesa mendengus kesal, dia sangat tidak suka jika aktivitasnya di ganggu seperti itu.

Akhirnya, demi keamanan dan kenyamanan Mahesa membopong tubuh mungil Alea, dan segera menaiki anak tangga dengan langkah lebarnya menuju kamar.

Dikamar, Mahesa segera membaringkan Alea di ranjang, kemudian tangannya terampil melucuti semua pakaian yang Alea kenakan, termasuk bra dan kain segitiga yang menutupi bagian bawahnya.

Ah, betapa tergila-gilanya Mahesa pada tubuh polos Alea, dadanya yang membulat dan termasuk montok dengan ukuran segitu. Belahan bawahnya yang bersih dengan aroma khas membuat Mahesa semakin menegang.

Kembali tangannya bermain-main di area bawah, sentakan-sentakan kasar Mahesa membuat Alea memekik kecil. Rasanya sakit namun mampu membuat Alea ketagihan.

Mahesa menghentikan gerakan jarinya, membuat Alea belingsatan karena sempat beberapa saat lalu ia sudah hampir keluar. Namun harus di tunda karena Mahesa tengah menanggalkan pakaiannya.

"Kok berhenti" Alea merajuk, membuat Mahesa terkekeh menang.

"Masih mau marah?" Dalam keadaan seperti itu Mahesa masih sempat-sempatnya menggodanya.

"iihhhh...." Alea semakin jutek, tapi hanya sebentar karena kini dia merasa gugup saat Mahesa sudah siap menggagahinya dan memuaskannya dengan batangnya yang sudah mengeras seperti kayu dan dilapisi pengaman.

Sedetik kemudian Alea benar-benar dibuat kepayahan merasakan gerakan Mahesa yang semakin intens. Desahan, lenguhan, bahkan rintihan sudah mengudara di dalam ruangan.

Untung, sudah dipasang peredam jauh-jauh hari, bathin Mahesa.

Alea sangat menyukai setiap hentakan kasar dari Mahesa, entah apakah ini normal atau tidak. Namun nikmatnya benar-benar dia rasakan sampai ke ubun-ubun.

Tangan Alea mencengkram seprei, matanya terpejam demi merasakan setiap gerakan pinggul Mahesa.

Kadang dia memasukkan dengan sangat pelan, kemudian menariknya secepat kilat, membuat kepala Alea mendongak. Namun sedetik kemudian Mahesa hentakkan dengan sangat keras membuat lendir kenikmatan Alea tercecer meninggalkan jejak di spreinya.

Gerakan-gerakan spontan seperti itulah yang membuat Alea tidak bisa berkutik. Hari itu dia benar-benar dihabisi oleh Mahesa.

Meski Alea sudah memohon untuk stop, namun tetap saja Mahesa melanjutkan aksi brutalnya.

Sepertinya Mahesa melampiaskan semua amarahnya dan kecewanya dengan cara ini. Secara tidak langsung, dia ingin memberitahu istrinya jika yang mampu membuatnya keenakan sampai hampir pingsan hanya suaminya.

.

.

1
eilha rahmah
bagus
Ikramina Taufik
Luar biasa
Aini~
Gak nyangka Dimas masih setia berharap sama Alea, gak kebayang gimana sakitnya di tinggal pacar kawin...
Aini~
wadaw... CLBK
Aini~
akhirnya ira pergi juga, jangan pernah ada tempat untuk orang ke 3 😅😅
Aini~
akhirnya up lagi setelah sekian purnama 🤭🤭
Gracia Grace
Luar biasa
Aini~
Mahesaa kereen bangettt... awalnya sempet kecewa, tapi syukurlah dia tetap setia pada Alea...
Jihan Hwang
hai aku mampir thor... mampir juga dinovelku yuk/Smile//Good/
eilha rahmah: siaap kak😘
total 1 replies
Aini~
bener bener nih si Hesa
Aini~
eh...eh... sapee nih??
Aini~
Ya ampun... parah nih si Hesa /Facepalm//Facepalm/
eilha rahmah
jangan syok ya kak
Aini~
buju busyeeetttt /Gosh//Gosh//Gosh/
Aini~
ya ampun... dibungkus om om berduit🤣🤣
tapi gapapalah, kan suami sendiri 🤭🤭
Musha
ceritanya jadi to the point, gak bertele2 seperti kemarin...
joss banget ceritanya /Drool//Drool/
Aini~
kalau kamu cinta kenapa Alea sampe kamu jambak2 segala? cintamu terlalu memaksa Hesa
Aini~
cemburu sma pak muji...Astagahhhhhh
eilha rahmah: /Facepalm/ dari dulu kemana aja si Lea ini
total 1 replies
Aini~
ah alesaannn... bilang aja kangen
Aini~
duh, dilihat suami dewek mah gak usah malu Leaa🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!