Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 : Memulai perubahan
“Aku akan menikahi Kanzia!”
Rudi yang melihat laki laki asing yang baru saja datang dan berkata ingin menikahi putrinya begitu kaget, apalagi melihat penampilan laki laki itu terlihat sepertinya bukanlah dari kalangan orang biasa walaupun separuh wajahnya tertutup oleh topeng.
“Apa maksud anda ingin menikahi putri saya?” tanya Rudi menghampiri pria asing tersebut.
“Tuan akan menikahi putri anda, tapi dengan satu syarat,” bukan pria bertopeng itu yang menjawab tapi pria di sampingnya yang merupakan asisten dari pria bertopeng tersebut.
“Maksudnya anda akan menikahi putri saya tapi dengan sebuah syarat, lalu apa syaratnya?” tanya Rudi.
“Setelah menikah, putri anda akan ikut dengan tuan dan menjadi milik tuan dan anda beserta keluarga anda sudah tidak memiliki hak atas putri anda apalagi sampai menyakitinya,” jelas sang asisten.
“Baiklah saya setuju!” ucap Rudi tanpa ada keraguan.
Sedangkan kanzia yang berdiri tidak jauh dari orang orang tersebut benar benar merasakan sakit dihatinya melihat ayah kandungnya sendiri yang dengan mudahnya menyerahkan dirinya kepada pria asing seakan akan dirinya hanyalah barang yang tidak memiliki harga.
“Apa aku benar benar sudah tidak memiliki arti apa apa dimata ayah? Kenapa ayah melakukan ini pada ku, apa salah ku, apa karna aku tidak tumbuh menjadi gadis cantik sehingga ayah malu dengan keberadaan ku?” Kanzia menangis terisak sambil berjongkok di balik tembok meremas dadanya yang terasa sesak meratapi nasibnya yang begitu malang.
*
*
Akhirnya acara pernikahan yang sempat tertunda kembali dilangsungkan, Kanzia telah resmi menjadi seorang istri dari laki laki yang tidak ia kenal.
Saat ini Kanzia dan lelaki asing tersebut sudah berada diatas pelaminan, ia hanya pasrah saja dengan apa yang terjadi padanya begitupun dengan laki laki asing disampingnya yang hanya diam saja, Kanzia terus bertanya Tanya dalam hati sebenarnya siapa lelaki bertopeng yang telah resmi jadi suaminya itu.
"Sebenarnya siapa laki laki ini kenapa dia mau menikahi gadis gendut seperti ku? Apa dia sama dengan Noah yang hanya berniat memanfaatkan diriku? Tapi sekarang aku sudah tidak memiliki apa pun. Apa dia akan mengambil organ dalam milikku untuk ia jual ke pasar gelap," batin Kanzia yang masih bingung kenapa laki laki yang sama sekali tidak ia kenal tiba tiba datang dan menawarkan diri untuk menikahinya.
Pria asing yang menyadari jika Kanzia terus memperhatikannya akhirnya membuka suara.
“Kenapa terus melihat ku seperti itu? Apa kamu menganggap aku aneh dan takut dengan wajah ku?”
Kanzia yang kepergok sedang memperhatikan suaminya itu menjadi gugup dan salah tingkah.
“Aa…eh maaf, saya hanya penasaran kenapa anda mau menikah dengan gadis seperti saya?” tanya Kanzia.
“Tuan hanya ingin membantu anda Nona, jadi mulai sekarang anda harus menuruti semua perintah Tuan, anda harus ikut tuan dan keluar dari rumah ini, mulai sekarang anda sudah tidak diperbolehkan untuk menemui keluarga anda,” lagi lagi asistennya yang memberikan penjelasan pada Kanzia.
Kanzia hanya bisa menghela napas dengan semua ucapan asisten suaminya itu, ia sudah pasrah dengan jalan hidupnya, lagi pula tetap tinggal di rumah besar ini hanya akan membuatnya terus mendapatkan perlakuan buruk dan soal keluarga, ia hanya punya Bi Yanti disisinya.
“Baik saya akan mematuhi semua keputusan anda, tapi bolehkah saya bertemu Bi yanti sebelum pergi,” pinta Kanzia yang hanya dijawab anggukan oleh pria asing tersebut.
Kemudian pria asing tersebut beranjak dengan menarik tangan Kanzia turun dari atas pelaminan tanpa memperdulikan orang orang yang masih ada disana.
“Cepat temui Bibi mu itu! Setelah itu kita pergi, kamu tidak perlu membawa barang dari sini!” ucap pria asing tersebut.
Kanzia segera beranjak dan pergi menemui bi Yanti untuk berpamitan, sedangkan Rudi yang melihat mereka hendak pergi langsung menghampiri menantunya itu.
“Apa kalian akan pergi sekarang?” tanya Rudi.
“Iya, tempat ini bukanlah tempat yang layak untuk ditinggali istriku,” ucapnya dingin.
Rudi dibuat merinding dengan tatapan dingin pria itu walaupun wajahnya terhalang topeng. Mendengar ucapan pria yang baru saja menjadi menantunya itu ia merasa tersentil, mengingat sikapnya pada Kanzia selama ini.
Tidak lama setelah itu Kanzia sudah kembali setelah menemui bi Yanti dengan membawa sebuah bingkai poto.
“Apa yang kamu bawa? Bukannya aku sudah melarang mu untuk membawa apa pun dari rumah ini.”
“Maaf tuan saya hanya membawa foto ibu saya, ini satu satunya barang milikku di rumah ini, tolong izinkan saya membawanya ..." ucap Kanzia memohon agar diizinkan membawa foto tersebut.
“Baiklah ayo berangkat!” ucapnya dan beranjak dari rumah keluarga Kanzia.
Kanzia mengikuti langkah suaminya keluar dari rumah itu, tapi baru beberapa langkah Kanzia kembali menghampiri Rudi untuk berpamitan karna biar bagaimana pun Rudi adalah ayah kandungnya, ia pernah bersikap manja dan merasakan sangat disayangi walaupun sekarang semuanya telah berubah.
“Ayah Kanzia pergi dulu, maaf kalau selama ini aku hanya bisa membuat ayah malu,” ucapnya dan mencium tangan ayahnya kemudian segera menyusul suaminya.
Sementara Tuan Rudi Yanga mendengar ucapan putrinya hanya diam saja menatap kepergian Kanzia dengan tatapan yang sulit diartikan.
*****
Mobil terus melaju melewati jalan raya, suasana hening terjadi selama perjalanan sampai akhirnya Kanzia pun tertidur selama perjalanan, ia terbangun ketika mendengar suara seseorang membangunkannya.
“Nona ... Nona kita sudah sampai,”sang asisten membangunkan Kanzia.
“Eh maaf Tuan saya malah ketiduran” ucap kanzia merasa tidak enak dan melihat suaminya sudah tidak ada di mobil, sepertinya sudah turun terlebih dahulu.
Saat keluar dari mobil ia dibuat takjub dengan pemandangan di lingkungan ini, sepertinya tempat ini jauh dari perkotaan karna terlihat seperti di tengah hutan disana hanya ada sebuah Vila yang terlihat mewah ia berpikir apakah ia akan tinggal disini, ia merasa seperti sedang diasingkan.
“Mari Nona ikut saya!”
“Baik Tuan,” ucap Kanzia.
“Maaf Nona jangan panggil saya tuan, panggil saja saya Kevin, saya asisten kepercayaan tuan," ucap Kevin memperkenalkan diri.
“Baik, asisten Kevin,” ucap Kanzia
Mereka akhirnya masuk ke dalam Villa, kemudian asisten kevin mengajak Kanzia untuk menemui tuannya di ruang pribadinya.
“Duduklah! Kemudian jelaskan padanya apa yang harus dilakukan selama disini,” ucap Pria asing tersebut.
“Baik tuan,” kemudian Kevin mulai menjelaskan semua hal yang harus dilakukan Kanzia untuk merubah penampilannya, yang akan di mulai dari menurunkan berat badannya.
Kanzia hanya mendengarkan saja semua yang dijelaskan Kevin dengan serius tanpa satu pun terlewatkan. Ia akan melakukan apa pun yang sudah diatur oleh suami misteriusnya itu, lagi pula semua itu demi kebaikannya, untuk membungkam mulut orang orang yang selalu meremehkannya.
“Maaf tuan bolehkah saya tau nama anda?” tanya Kanzia setelah Kevin keluar dan menyisakan mereka berdua, ia belum tau dengan nama suaminya karna saat acara akad, ia yang diliputi dengan kesedihan tidak dapat mendengarkan apapun.
“Kamu bisa panggil saya Abian dan berhenti memanggil saya dengan sebutan Tuan,”
“Baik tu– maksud saya Abian,” ucap Kanzia.
Disinilah Kanzia diasingkan jauh dari orang orang yang sering mengucilkannya, hanya ada asisten Kevin, Abian dan beberapa pekerja di Vila yang selalu membantunya untuk melakukan perubahan pada dirinya, bukan hanya menjadi cantik tapi menjadi seseorang yang lebih kuat berani dan lebih percaya diri.
.
.
.
Bersambung . . . . .
^^^JANGAN LUPA DILIKE, KOMEN AND FAVORIT^^^
...Mohon sarannya untuk tulisan yang lebih baik...