Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Happy Reading
*
*
*
Mereka kembali di buat mematung dengan ucapan aurora seperti ada yang hilang dalam hati mereka. Sakit, seperti tertusuk ribuan pedang itulah yang Bagaskara dan Justin rasakan saat ini.
"Dan yang buat dia mati adalah keluarga ini, keluarga sialan ini!! " bentak Aurora.
"Sekarang!! Gue bukan Aurora yang selalu kalian injak bakal diem, Dan ketika kalian bentak akan ketakutan!! GAK SIALAN gue GAK AKAN TUNDUK LAGI DI BAWAH KAKI KALIAN DASAR BAJINGAN.! " Teriak Aurora.
Ia marah saat ini sungguh tidak menyangka dalam benak nya sedikit pun akan ada dalam situasi seperti ini di benci kakanya sendiri, dulu ketika sedang berada dalam tubuh Clarisa kakaknya selalu menjaganya, jangan kan menampar, membentak pun ia tidak berani.
Dan lihat lah kakak dari pemilik tubuh ini hanya tatapan nyalang, sinis, dan tajam yang ia dapat rasakan ,Sungguh miris, ia tau bagaimana perasaan Aurora dulu, Pantas saja ia menyerah dengan kehidupan nya.
Sedangkan Bagaskara dan Justin yang tadi mematung kembali sadar, Walaupun dalam hati mereka merasa sakit dan kehilangan karna kata- kata aurora barusan tapi mereka kembali mengelak.
"Lebih Bagus lagi lo beneran mati!!" Ucap nyalang Bagaskara.
Justin yang mendengar itu terkejut dengan perkataan Bagaskara, Bagaskara yang menyadari ucapan nya pun terdiam bisu.
Sedangkan Aurora matanya sudah berkaca-kaca ada perasaan sesak dan kecewa dalam dirinya,Tidak itu bukan Clarisa itu refleks tubuhnya, mungkin itu persaan aurora yang asli.
'Lo itu cuma jalang kenapa lo gak mati aja sialan '
'Jangan panggilan gue kakak najis banget punya adik cupu kaya lo'
'Dasar gak tau diri'
'Pergi lo dasar manusia sialan'
'Mati sana lo'
Kepala Aurora tiba-tiba berdenyut sakit, ingatan-ingatan asing masuk dalam pikiran nya. Sakit, sesak, kecewa, marah bercampur menjadi satu dalam hati nya.
Sungguh Clarisa tidak menyangka akan mendapatkan potong an ingatan yang begitu menyakiti hati nya,miris sekali kehidupan Aurora dulu,cacian makian makanan sehari-hari Aurora.
Dan lagi-lagi Clarisa sempat bersyukur karna lahir dalam lingkungan keluarga yang penuh akan kasih sayang, perlahan ia merasakan ada yang mengalir panas melewat hidung nya turun ke bawah.
Ia mencium bau anyir, dan aliran itu semakin lama semakin deras,Ia meraba hidung nya dan damn, ia mimisan,Bagaskara dan Justin tertegun di tempat melihat darah yang mengalir banyak dari hidung Aurora.
Dengan cepat Aurora menahan mimisan itu, dengan menyumbat nya dengan tangan nya di rasa sudah mulai reda, ia menatap kembali Bagaskara dan Justin.
"Kalian gak perlu susah-susah suruh gue cepet pergi, karna gak lama lagi itu akan terkabul!!! PUAS LO hah." lirih Aurora, dengan teriakan di akhir kalimat nya,air mata nya perlahan turun, namun cepat-cepat ia hapus dengan kasar.
"Gue juga gak mau jadi adik kalian, " Ujar Aurora.
"Gue juga kalo di suruh untuk milih lahir di keluarga mana. "Jeda Clarisa karna perasaan nya yang semakin sesak.
" GAK AKAN MILIH DI LAHIRKAN DI KELUARGA BERENGSEK KAYA ADERSON.!! " teriak Aurora.
Kemudian Aurora lari menuju kamar nya yang berada di lantai dua, dengan air mata yang mengalir semakin deras.
Setelah sampai di depan pintu kamar nya, ia membanting penting dengan keras dan masuk ke dalam kamar nya.
***
Sedangkan di ruang keluarga Bagaskara dan Justin masih mematung,Perkataan Aurora begitu menghatam ulu hati mereka,sakit, itulah yang mereka rasakan.
Serta apa yang mereka lihat darah, darah yang begitu banyak nya keluar dari hidung Aurora,mereka telalu di tempat melihat tatapan itu tatapan kekecewaan, amarah, kesedihan menjadi satu.
"Kenapa lo ngomong gitu Bagas!! " Sarkas Justin pada Bagaskara.
"Gue juga gak tau kak itu refleks. " Bela Bagaskara.
Sungguh Bagaskara juga menyesal atas perkataan nya itu,Walaupun ia benci aurora tapi ada perasaan sakit saat ia berbicara kasar seperti tadi.
"Udah-udah sekarang balik ke kamar lo!, Gue juga mau balik ke kamar!! " Ucap Justin.
Bagaskara dan Justin berjalan menuju kamar mereka dengan perasaan gundah.
***
Brak
Pintu terbuka kencang karna dobarakan Aurora, ia pun menutup pintu dengan nafas tersengal.
"Wtf!! " Pekik Aurora.
"Apa apaan ini" Ucap nya lagi.
terkejut tentu , apakah ia masuk ke kamar yang salah, Big no ini bukan kamar menurutnya melainkan gudang.
Lihat lah di sini , di dalamnya hanya ada kasur lipat tipis, sebuah meja make-up yang usang dan sebuah lemari yang sudah lapuk. Hah~, helaan nafas berat yang dapat di lakukan Aurora sekarang.
"Apa kesalahan gue di kehidupan sebelum nya, hingga bertramigrasi ke tubuh orang yang susah kayak gini. " Keluar Aurora.
Setelah beberapa saat ia Sadar dari keterkejutan nya dan segera menghapus darah yang masih mengalir di hidungnya.
"Ck, apa harus mimisan sebanyak ini ketika mendapatkan ingatan-ingatan dari Aurora asli. " kata Aurora .
" Bisa abis darah gue,Kalo keluarnya banyak gini. "Keluh Aurora.
"Ck, tapi tadi drama lumayan juga buat gue, tapi gue tetep gedek banget sama kakak Aurora asli, Sinis banget. "keluh Aurora.
"Juga kenapa mulutnya lemes minta ampun kaya cewe pms, najis bener dah. " Sinis Aurora.
Setelah menggerutu tidak jelas, Aurora pun beranjak mandi karena gerah setelah berdebat tadi.walaupun seperti gudang, kamar ini masih memiliki kamar mandi, lalu ia masuk untuk melakukan ritual mandinya.
Namun saat akan melakukan ritual mandinya, Aurora melihat sebuah Clenwater,pembersih make up di dekat kaca usang di dalam kamar mandi itu,Karena rasa penasaran yang tinggi ia menggunakan nya pada area tangan.
Alangkah terkejut nya ia melihat tangan nya yang berubah putih , dan melihat kapas yang ia gunakan untuk mengelap tangan nya menjadi kotor,Karena masih belum puas ia gunakan pada seluruh tubuh nya dari ujung kepala hingga kaki.
Dan lihat lah Aurora a.k,a Clarissa sempat spicles melihat wajah nya saat ini,yang awal nya warna kulit berwarna coklat tua kini berganti menjadi putih pucat .
Kulit wajahnya menjadi putih bersih, tidak ada noda jerawat dan dekil yang selama ini di lihat orang, baby face itulah kesimpulan dari bentuk wajah nya,sangat wajar karna tinggi dari Aurora sendiri hanya 160cm, tidak seperti nya di kehidupan dulu.
Sungguh Aurora tidak mengerti, mengapa Aurora asli, menyembunyikan kecantikan nya ini.
"Wouh, ini si bukan cantik tapi sangat cantik." Ujar Aurora antusias.
"Lagian kenapa si Aurora asli malah nyembunyiin kecantikan nya heran gue. " Kesal Aurora.
Tampa menunggu lama ia keluar dari kamar mandi dan membuka lemari baju usang nya,Dan lagi-lagi ia di buat terkejut.
"Oh my eyes. !!" Pekik terkejut Aurora.
"Apa-apaan ini kenapa baju nya norak banget si " Kesal Aurora.
Bagaimana tidak terkejut ia melihat baju-baju dengan warna yang mencolok, rok-rok panjang serta kaos-kaos over sive nya yang memiliki warna-warna yng mencolok semua.
"Sungguh mencoreng gaya bad gril seorang Clarissa uhh. "Keluh Aurora.
" Uh apa ini?." Heran Aurora, ia melihat pintu lemari yang tertutup rapat.
***
ada yg terbakar tapi bkn api, menyala thor ku 🤣
msh di dunia yg sama kan ya
sesek rasanya jadi aurora, tega banget mereka² itu 😭