NovelToon NovelToon
Selepas Cinta Pertama Pergi

Selepas Cinta Pertama Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:651k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunaya

Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.

Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.

Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.

Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?

Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?

Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Yang Terakhir

Devan segera melepaskan penyatuannya dengan Viola. Cukup satu kali saja dan ini yang terakhir. Devan tidak ingin mengkhianati Khalisa lagi. Jangan sampai tunangannya itu tahu perbuatan buruknya ini. Devan harus segera mengakhirinya. Dia akan menolak Viola, meski wanita itu terus menggodanya.

"Ini yang terakhir Vi." ucap Devan.

Viola terkekeh, "Kamu yakin?" tanya Viola tidak percaya. Dia tahu bagaimana Devan. Pria itu tidak bisa jauh dari yang namanya selangkangan. Di goda sedikit saja, maka miliknya akan langsung berdiri dengan sempurna. Viola mengakui milik Devan lebih besar dan tahan lama dibandingkan milik daddy nya.

"Aku tidak ingin menghianati Ica lagi." jawab Devan.

"Bagaimana kalau Ica tahu seperti apa kamu sebenarnya?" tanya Viola yang ingin tahu tanggapan Devan. Bukankah tadi adiknya itu sudah melihat sendiri?

Jujur, Viola kagum dengan pengendalian diri Khalisa. Jika gadis lain mungkin akan langsung menangis atau melabrak kekasihnya. Adiknya justru memilih pergi. Devan saja yang bodoh tidak menyadari kehadiran Khalisa. Viola juga tidak akan melepaskan Devan begitu saja dan hidup bahagia bersama adiknya. Tidak! Viola tidak akan membiarkan itu.

"Itu pasti karena kamu Vi. Kamu yang membuatnya tahu tentang kita." jawab Devan. Viola kembali terkekeh, dia sudah melakukanya.

"Ingat Vi, kita melakukannya hanya untuk saling memuaskan. Aku butuh kamu, karena Ica belum bisa memberikan apa yang aku butuhkan. Kamu pun sama, butuh aku karena tidak bisa puas dengan sugar daddy mu." ucap Devan lagi.

Lima tahun yang lalu dia bertemu Viola di Paris, tempatnya menuntut ilmu. Mereka bertemu diacara perkumpulan para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada disana. Dan malam itu untuk pertama kalinya mereka menghabiskan malam di tempat tidur.

Sama-sama bukan yang pertama. Mereka melakukannya hanya untuk menyalurkan hasrat, tidak ada hati yang bermain. Meski hampir setiap kali bertemu mereka akhiri di atas ranjang.

Mereka berhenti melakukannya dan hilang kontak setelah Devan pulang lebih dulu ke Indonesia. Sampai akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali di hari pertunangan Devan dan Khalisa.

"Kamu yakin Ica tidak tahu penghianatan kamu ini?" tanya Viola lagi.

"Aku tidak berkhianat Vi. Wanita yang aku cintai hanya Ica. Karena itu aku tidak ingin merusaknya sebelum menikah. aku memang pria breng sek seperti yang kamu katakan. Bagaimana pun breng sek nya seorang pria, dia akan memilih wanita baik-baik untuk dijadikan istri." jawab Devan panjang lebar.

Viola merasa tertampar, dia membenarkan ucapan Devan. Tapi dia tidak rela Devan menikah dengan adiknya. Dan Viola sudah berhasil membuat Khalisa mengetahui seperti apa tunangannya.

"Kita lihat saja bagaimana kamu akan terkejut dengan keputusan Ica." batin Viola tertawa senang sambil menatap Devan yang hilang dibalik pintu.

***

Devan tiba di agency milik sang mama, tempatnya bekerja sebagai fotografer. Alisnya terangkat saat mengenali mobil baru milik Khalisa terparkir tepat disamping kendaraan milik ibu.

Bukan hal yang aneh Khalisa berada di agency milik sang mama. Tunangannya itu mungkin menemui Sonia atau mungkin menemui mamanya. Tapi Devan yakin Khalisa berada diruangan sang mama.

Bergegas Devan menuju ruangan pimpinan Karlina Agency. Devan takut Khalisa membicarakan pernikahan mereka yang ditunda Khalisa. Sementara Devan sengaja tidak memberitahu mamanya. Devan ingin mamanya tetap mempersiapkan pernikahan untuknya dengan Khalisa.

Dengan begitu, Khalisa tidak mungkin menolak karena tidak enak hati dengan mamanya yang sudah repot mempersiapkan segalanya. Devan memanfaatkan kelemahan hati Khalisa yang mudah mengalah dan suka tidak enak hati agar pernikahan mereka berjalan sesuai rencana awal.

Devan tersenyum begitu melihat Khalisa ada diruangan mamanya, "Sayang, ternyata kamu disini." ucap Devan sambil berjalan mendekati Khalisa.

Tante Karlina menatap Devan dengan tatapan tajam. Sayangnya pria itu tidak menyadari kemarahan sang mama. Dia terus saja berjalan untuk menghampiri Khalisa. Hingga akhirnya dia disadarkan dengan salam lima jari dari sang mama..

PLAK.

"Mama?" panggil Devan tidak percaya mendapatkan salam lima jari diwajahnya. Tidak terlalu sakit, tapi cukup membuat Devan terkejut.

"Masih berani kamu mendekati Ica?" ucap tante Karlina dengan geram.

"Apa sih Ma? Dia tunanganku lho." jawab Devan tidak mengerti dengan kemarahan mamanya.

"Harus berapa kali lagi mama mengingatkan kamu Devan. Jangan seperti papa kamu, tapi...."

"Apa maksud mama?" tanya Devan memotong ucapan mamanya. Dia tidak suka disama-samakan dengan sang papa.

"Mulai sekarang Khalisa bukan tunangan kamu lagi. Mama tidak mengizinkan kamu menikahi dia. Mama tidak sudi putri mama yang cantik hidup tersiksa dengan pria seperti kamu. Cukup Mama saja Devan. Cukup Mama saja." sahut tante Karlina penuh emosi.

"Apa maksud Mama?" tanya Devan lagi. Sungguh dia tidak mengerti dengan kemarahan ibunya.

Khalisa cukup memperhatikan saja apa yang terjadi. Sedikit berdecak kala mendengar Devan mengulangi pertanyaannya. Benar-benar tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti?

Yang jelas, dari apa yang tante Karlina ucapkan, Khalisa menyadari satu hal. Selama ini Devan sudah sering melakukan hal terlarang tersebut. Itu berarti bukan hanya dengan Viola saja. Bukan karena Viola lebih cantik darinya.

Yang jadi pertanyaan di benak Khalisa, "Mengapa dia tidak pernah tahu sebelumnya? Mengapa tidak ada yang memberitahunya selama ini?"

"Sayang, mama kenapa? Ada apa dengan kamu dan mama?" tanya Devan yang kini beralih pada Khalisa.

Khalisa mengerjap, tersadar dari pikirannya yang sibuk sendiri karena pertanyaan Devan. Khalisa harus jawab apa?

"Tante, Khalisa permisi." ucap Khalisa pamit pada tante Karlina, mengabaikan pertanyaan Devan. Biarlah pria itu menjadi urusan tante Karlina. Yang penting Khalisa sudah menyampaikan tujuannya datang menemui wanita paruh baya itu.

Lega, Khalisa merasa lega sudah mengakhiri hubungannya dengan Devan. Tapi tidak bisa dipungkiri, ada rasa sedih dan kecewa juga yang dia rasakan, membaur jadi satu yang cukup membuat sesak. Tapi Khalisa tidak akan larut dalam kekecewaan itu. Dia akan menata masa depan tanpa ayah Arsyad dan tanpa Devan.

"Ica!"

Khalisa menoleh pada suara yang dia hapal betul itu milik siapa. Siapa lagi kalau bukan Sonia. Kakak sepupunya yang merupakan salah satu model di Karlina agency. Pertemuannya dengan Devan pun karena Sonia.

Hari itu, Khalisa diminta Sonia menemaninya melakukan pemotretan di luar kota. Kebetulan Khalisa sedang libur semester dan tidak punya kegiatan lain, selain membantu ayah Arsyad di restoran.

Devan yang berprofesi sebagai fotografer saat itu langsung jatuh cinta pada Khalisa. Semakin dia mengenal sosok Khalisa, semakin dia jatuh cinta pada adik Sonia itu.

Tidak mudah bagi Devan untuk mendapatkan Khalisa. Butuh waktu dua tahun dia berjuang hingga akhirnya Khalisa menerimanya. Tidak untuk pacaran. Jika Devan serius, mereka langsung bertunangan.

Tentu saja Devan tidak menolak permintaan Khalisa. Gadis itu tujuan akhirnya. Jadi menikah dengan Khalisa juga keinginannya. Apa lagi, sang mama sangat mendukung keputusan Devan.

"Kak! Sudah mau pulang?" tanya Khalisa, setelah Sonia berdiri didekatnya.

"Iya. Kamu habis bertemu tante Karlina?" tanya Sonia.

Khalisa mengangguk, "Iya, ada pembahasan penting yang Khalisa bicarakan dengan tante Karlina." jawab Khalisa.

"Masalah pernikahan kamu yang ditunda?" tanya Sonia menebak.

Khalisa menggeleng, "Masalah yang lebih penting." jawab Khalisa, sambil memperhatikan Sonia yang tampak berbeda. Khalisa baru sadar kalau kakanya sekarang lebih berisi dari biasanya.

"Kakak dijemput mas Rendra?" ucap Khalisa lagi.

Menyebut nama Narendra, Khalisa jadi ingat tujuannya yang akan belanja pakaian kerja sebelum Viola memintanya pulang dan berakhir menyaksikan penghianatan dua orang yang Khalisa sayangi itu.

"Enggak, dia sibuk akhir-akhir ini, karena mau cuti menikah. Kakak ikut kamu aja ya." jawab Sonia.

Khalisa tersenyum mengingat Sonia akan menikah dengan pria yang dia cintai dan mencintainya. Tidak seperti dirinya yang gagal menikah.

"Boleh, sekalian temani Ica cari pakaian kerja." balas Khalisa.

"Adik kakak benaran udah mau kerja nih?" ucap Sonia menggoda sang adik.

Khalisa terkekeh, "Gaji pertama Ica untuk kita makan-makan." ucap Khalisa menanggapi candaan sang kakak.

"Sama saja bohong kalau makan-makannya di restoran milik om Arsyad." sahut Sonia. Keduanya tertawa bersama. Khalisa seolah lupa dengan masalah yang baru saja terjadi.

"Biarpun di restoran ayah, Ica juga bayar Kak." balas Khalisa sambil menggandeng tangan Sonia menuju parkiran dimana kendaraan miliknya berada.

"Devan tidak masuk hari ini." ucap Sonia setelah mereka berada di jalan menuju mall terdekat.

"Kak, aku ingin bicara hal yang penting dengan Kak Sonia, boleh?" tanya Khalisa hati-hati.

"Ada apa? Apa ada hubungannya dengan Devan?" tanya Sonia, dan Khalisa mengangguk.

"Apa Kakak tahu kebiasaan buruk kak Devan?"

"Maksud kamu kebiasaan buruk apa? Dia profesional saat bekerja. Dia juga tidak pernah menanggapi godaan dari model-model baru. Dia juga...."

"Kak Devan selingkuh." ucap Khalisa memotong ucapan Sonia. Kakaknya sepertinya tidak tahu kebiasaan Devan yang suka tebar benih.

"Ha!" ucap Sonia terkejut. Detik berikutnya raut wajah sedih terpancar dari wajah Sonia.

Sonia ikut sedih dengan nasib percintaan adiknya? Atau ada yang dia sembunyikan?

...◇◇◇...

1
Rusmini Rusmini
pusing banget dgn org di sini /Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
apakah ada hubungannya dgn Narend,Diana,Khalisa..../Hammer//Hammer/
asiah puteri mulyana
ya ampuun viola bener2 syg bgt ayah sm Ica smpe berkorban segala-galanya...ternyata pemeran utamanya sebenarnya adalah viola aku pikir..
Rusmini Rusmini
hmm/Proud//Proud/
Rusmini Rusmini
nikah siri itu om Dion
Rusmini Rusmini
apa emang gak suka atau iri dgn kehidupan Narend dan Icha
Rusmini Rusmini
ilang yo biarin aja /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
kalo sifat spt william menurun pd Devan apa nggak kasihan menurun kok celap celup /Panic//Panic/
Rusmini Rusmini
/Hammer//Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
/Grievance//Grievance//Grievance/
Rusmini Rusmini
sungguh puyeng pala barbie
asiah puteri mulyana
curiga ulah Sonia😔
Rusmini Rusmini
lanjooottty
asiah puteri mulyana
OMG ...😱😱😱
Sapna Anah
bukanya d siram Mala pergi
Rusmini Rusmini
kayaknya Diana emang "sakit" beneran
Rusmini Rusmini
aneh maknya Viola dan Khakisa... sakit hati dgn pak ARsyad lampiasannya od anak-anaknya
Rusmini Rusmini
apa mo berantem dgn Diana...
Rusmini Rusmini
demi harta di halalkan sgala cara tp kamu tau hukum tabur tuaikan /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
pak Dosen dah punya anak rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!