Arga, seorang pemuda kampung yang hidup dengan peraturannya sendiri. karakternya yang tak kenal takut, dingin, tanpa ampun membuat dirinya sering terlibat dalam pertarungan. mampukah seorang gadis desa bernama Anya menumbuhkan cinta di hati arga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aimar Khalila Albani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahaya Kian Mendekat
Pagi Hari di rumah arga terasa hangat, namun arga dan anya tak bisa menikmati suasana dengan tenang akibat kekhawatiran yang melanda pikiran mereka. Anya memegang perutnya yang mulai terasa berbeda, sadar bahwa akan ada kehidupan baru yang akan tumbuh dan berkembang dari dalam dirinya. Sementara arga disamping anya bertekad untuk segera melakukan perlawanan terhadap Dedi dan Guntur.
"Aku harus segera menghentikan Guntur sebelum anak kita terlahir, aku ingin anak kita lahir dengan selamat dan dengan dunia yang penuh kedamaian, jauh dari kekacauan seperti ini Anya, aku ingin memastikan kehidupan dia di masa depan lebih baik daripada aku." ujar arga dengan penuh tekad yang kuat.
"kamu benar arga, tapi kamu harus berhati-hati juga, aku menyayangi mu dan juga bayi ini."
"kamu percayalah kepadaku Anya, aku pasti akan melindungi kalian berdua."
Anya melihat tekad suaminya yang sudah bulat untuk melindungi dirinya.
Di siang hari arga bersama dengan Rudi menyusuri jalan untuk mencari sekutu baru.
menyadari bahwa Don Samsuri tak lagi bisa menjadi jaminan keselamatan dirinya, arga memutuskan untuk mencari sekutu baru. Arga dan Rudi kembali menyusuri jalanan bahkan rela mendatangi gang gang sempit untuk mencari kenalannya yang bernama Don Giovanni. Don Giovanni adalah seorang mafia yang sebenarnya sama berbahayanya dengan Don Samsuri, oleh karena itu arga berusaha menghubunginya untuk meminjam kekuatannya untuk melawan Guntur cs.
Di sebuah tempat yang cukup mewah Don Giovanni sudah menunggu kehadiran arga, arga datang kesana disambut oleh para pengawal Don Giovanni dan diarahkan ke sebuah ruangan.
"Arga, akhirnya sampai juga dirimu,kau bilang bahwa Dedi Dan Guntur sudah bergerak." ujarnya seraya melipat kedua tangannya.
Arga mengangguk."benar, mereka akan segera menyerang secara brutal dalam waktu dekat."
Giovanni tersenyum tipis, seolah sedang memikirkan bisnis yang brilian untuknya. "begini arga, kita saat ini sudah bersepakat untuk bekerja sama, namun kau harus ingat bahwa semua ini tidak gratis, ada harga yang harus kau bayar nantinya."
Arga paham dengan apa yang diminta oleh Giovanni, apabila Guntur telah hancur dia meminta sebagian wilayah strategis dan arga harus mengabdi kepadanya, arga pun mengiyakan saja kesepakatan itu meskipun resikonya adalah dia harus kembali terikat dengan dunia bawah tanah.
"baiklah, kau pasti akan dapat apa yang kau mau, sekarang aku ingin meminjam sebentar kekuatanmu Don."
Giovanni memberi isyarat kepada anak buahnya untuk bersiap, pertemuan itu menjadi sebuah kesepakatan untuk melawan kekuatan Guntur secara bersama sama.
Pada malam hari di rumah Arga dan Anya.
Setelah pertemuan dengan pemimpin mafia, arga kembali pulang untuk menemui istrinya. Kondisi kehamilan Anya membuat ia merasa tidak tenang ketika ia meninggalkan Anya sendirian di rumah. Di dalam rumah nampak Anya sedang duduk di sofa sembari menonton TV dan beristirahat.
Anya mengawali pembicaraan." Arga, sampai kapan kita harus hidup seperti ini, kehidupan kita selalu diiringi dengan ancaman."
Arga mendekati Anya. "Aku mohon bersabarlah Anya, aku janji bahwa inilah yang terakhir, aku akan benar benar menghentikan guntur dan memulai kehidupan baru bersamamu."
Anya menghela nafas, kemudian ia menyandarkan kepalanya di bahu arga. ia merasa bahwa ketidakpastian ini sangat menyiksanya, namun ia terus berupaya untuk tetap bersabar dan memberi waktu untuk suaminya.
Sementara itu ditempat lain Guntur menjalankan berbagai rencana liciknya, dia saat ini telah mendapat bantuan dana yang cukup besar dari Dedi mantan bos Anya, yang diam diam terbakar api cemburu, dengan situasi ini dia berusaha memanfaatkan keuangan Dedi yang tidak ada habisnya untuk balas dendam kepada arga.
Dedi dan dan berbicara secara tiba-tiba, hal itu membuyarkan angan angan guntur seketika. "Arga mungkin kini berpikir dia aman dibawah perlindungan arga." ucapan itu disambut tawa oleh dirinya sendiri.
Dengan senyuman sinis guntur mengangguk setuju." kali ini benar benar tidak ada jalan untuknya, kita akan benar benar menghancurkan dia saat dia tidak menyadarinya."
Dedi kembali tertawa, dia merasa sudah berada diatas angin dengan rencana yang telah disusunnya secara berhati hati.
