Aruna dan Melvin yang kembali di pertemukan setelah 8 tahun. Mereka dulu 1 sekolah dengan Melvin adalah senior Aruna.
Setelah 8 tahun mereka kembali di pertemukan dengan keadaan yang berbeda. Melvin menjadi seorang aktris terkenal dan Aruna yang menjadi sutradara.
Tetapi ada scandal masa lalu dalam hubungan mereka yang belum selesai. Tentang kedekatan mereka dulu dan kenapa berpisah. Setelah sekian lama di pertemuan kembali dan Aruna yang sudah bersama seorang anak laki-laki berusia 8 tahun.
Bagaimana kah cerita di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 Pertanyaan Yang Membuat Schok.
"Aruna tidak pantas untuk kakak," jawab Aruna.
"Apa Fiony menggangu kamu?" tebak Melvin.
Dia merasa setiap yang terjadi pada Aruna pasti berhubungan dengan Fiony yang memang selalu mencari masalah di sekolah.
"Tidak Kak! bukan dia," jawab Aruna.
"Lalu apa yang membuat kamu tiba-tiba ingin putus dariku?" tanya Melvin.
"Mama Kakak sepertinya tidak menyukai Aruna," jawab Aruna dengan jujur.
"Mama!" sahut Melvin. Aruna menganggukkan kepala.
"Kamu bertemu dengan mama?" tanya Melvin.
"Kemarin, tante Karina berbicara dengan Aruna dan dia tidak suka jika Kakak menjalin hubungan dengan wanita lain yang akan mengganggu fokus Kakak dalam belajar," jawab Aruna dengan penjelasan.
Melvin menghela nafas mendengar kata-kata Aruna.
"Aruna! Mama belum mengenal kamu secara detail. Mama tidak tahu kamu wanita seperti apa dan membuat mama langsung memiliki penilaian yang seperti itu kepada kamu. Aruna kita tidak perlu putus hubungan karena ini. Kamu jangan takut dan jangan khawatir dengan Mama. Aku akan bicara pada mama dan aku yakin Mama akan mengubah penilaiannya terhadap kamu," ucap Melvin yang mencoba untuk meyakinkan Aruna.
Tetapi wajah Aruna terlihat ragu. Karena menurutnya mendapatkan teguran dari Karina adalah peringatan.
"Jangan memikirkan apapun. Kita tidak perlu putus. Kamu jangan takut ya. Aku akan bawa kamu kepada mama dan akan kembali mengenalkan kamu secara intens pada mama," ucap Melvin meyakinkan.
Aruna mengangguk pelan. Dia menaruh harapan dan kepercayaan pada sosok pria lembut di hadapannya itu.
Flashback of.
Aruna yang masih berada di dalam mobil mengingat selintingan kebersamaan dia dan Melvin.
"Mungkin dia menganggap jika mamanya adalah orang yang tegas dan sangat bijak. Tetapi dia tidak tahu. Jika wanita itu yang membuatku seperti tidak bisa melakukan apa-apa dan dipenuhi rasa kecemasan setiap hari," batin Aruna.
Entah apa yang membuat Aruna begitu takut kepada Karina. Sejak pertama kali Aruna bertemu dengan Karina saat di pesta Monica memang sudah terlihat Aruna sangat menghindari Karina dan bahkan dia begitu terkejut yang langsung membalikkan tubuh saat ingin bertatapan dengan Karina.
Mungkin saja peran Karina sangat penting dalam hubungan Melvin dan Aruna dulu yang mungkin saja karena adalah penyebab dari putusnya mereka berdua.
**
Aruna yang duduk di sofa di rumahnya yang sekarang dahinya sedang diobati oleh Rain.
"Mama seperti anak kecil saja yang tidak hati-hati sampai bisa terbentur seperti ini," oceh Rain yang membuat Aruna tersenyum.
Mungkin Aruna merasa sangat perih dengan luka yang cukup memar itu, tetapi karena melihat Rain yang sangat lucu dan menggemaskan begitu khawatir pada dia membuat Aruna tersenyum.
"Namanya juga manusia, pasti terkadang ada khilaf nya," ucap Aruna.
"Lain kali mama harus hati-hati. Jangan sampai terluka seperti ini lagi," ucap Rain dengan tegas.
"Baik anak tampan," jawab Aruna tersenyum.
"Oh iya Mah. Tadi di sekolah ada murid baru di kelas Rain," ucap Rain yang mulai cerita.
"Oh iya," sahut Aruna sangat senang hati menanggapi putranya itu setiap kali ingin bercerita.
"Murid barunya perempuan dan Mama tahu tidak jika dia mirip sekali dengan Michi. Tadi Rain pikir itu adalah Michi," ucap Rain.
"Benarkah!" sahut Aruna.
"Iya Mah. Heran sekali kenapa ada orang yang wajahnya begitu sangat mirip," ucap Rain.
"Mama pernah mendengar jika di dunia ini kita memang memiliki 7 kembaran. Jadi mungkin saja itu salah satu yang mirip dengan Michi. Jadi Mochi sudah menemukan kembarannya," sahut Aruna.
"Berarti Rain juga punya wajah yang mirip sama dengan Rain?" tanya Rain.
"Iya sayang. Mungkin kembaran Rain entah di belahan negara mana," ucap Aruna.
"Huhhh.... Bu guru juga sering mengatakan jika Rain mirip dengan seseorang," ucap Rain.
"Oh iya memang mirip siapa?" tanya Aruna.
Rain tiba-tiba menunjuk ke arah televisi yang mata Aruna juga melihat ke arah televisi. Melvin yang sedang menghadiri acara variety show di sana yang berbincang-bincang dengan host acara tersebut.
"Bu guru mengatakan jika Rain kecil dan itu Rain dewasa. Bu guru mengatakan kami begitu mirip," lanjut Rain.
Aruna begitu terkejut mendengar kata-kata Rain yang mata Aruna tetap melihat ke arah televisi dengan nafas naik turun.
"Apa iya Mama jika kami berdua memiliki kemiripan yang sama?" tanya Rain yang menunggu jawaban Aruna.
"Tidak Rain," Aruna yang menjawab sembari tersenyum. Namun, wajahnya yang terlihat panik.
"Mana mungkin kalian memiliki wajah yang sangat mirip. Kamu jelas sangat berbeda dengan dia. Jadi itu tidak mungkin. Bu guru Rain pasti salah dan hanya bicara asal-asalan saja," ucap Aruna dengan tersenyum getir.
Tetapi wajah yang tersenyum Itu menunjukkan rasa kecemasan. Sementara Rain hanya mengangguk-angguk saja dengan wajah polos dan penuh kebingungan.
"Sayang luka Mama sudah selesai diperban?" tanya Aruna mengalihkan pembicaraan mereka berdua yang sedikit menegangkan.
"Sudah Mah," jawab Rain.
"Makasih Ya sayang kamu sudah mengobati luka Mama," ucap Aruna.
Rain menganggukkan kepala dan Aruna yang langsung memeluk Rain.
"Rain tidak perlu mendengarkan apapun kata bu guru. Rain tidak mirip sama sekali dengan siapapun," ucap Aruna yang seperti ada peringatan pada Rain.
**
"Mama bilang kamu harus membatalkan kontrak film itu!" tegas Karina dengan suara bentakan.
"Mama terus saja menyuruhku melakukan itu. Aku sudah mengatakan. Tidak akan melakukan hal itu! ini pekerjaan ku!" tegas Melvin.
"Kenapa kamu bersikeras untuk tetap bertahan dalam film ini Melvin?" teriak Karina.
"Aku sudah menandatangani kontrak film ini dan bahkan syutingnya terhenti saat aku di rumah sakit. Mereka sama sekali tidak menggantikan posisiku dan bukan karena apa-apa. Tapi tapi karena aku yang ingin bekerja secara profesional dan mama tidak bisa melakukan semua dengan suka-suka. Aku juga sudah melakukan konferensi pers jika aku pemain dalam film ini!" tegas Melvin.
"Kamu bisa membatalkan film ini dan juga membatalkan kerjasama dengan mereka dengan beralasan cedera yang kamu alami dan maka semua selesai. Para fans kamu akan mengerti. Kenapa kamu mundur dalam film ini!" tegas Karin.
"Apapun alasannya aku tidak akan membatalkan film ini!" tegas Melvin yang penuh dengan penekanan.
"Apa karena sutradara itu?" tanya Karina.
"Mama berhenti menyangkut pautkan ini dengan Aruna. Jika mama bersikap seperti ini, maka aku akan mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya!" tegas Melvin yang balik memberikan ancaman dan membuat Karina kaget.
"Apa maksud kamu?" tanya Karina.
"Aku tahu. Mama tahu siapa sutradara yang mama maksud. Bukan hanya karena dia seorang sutradara. Tapi Mama tahu. Jika dia Aruna wanita yang menjadi masa lalu ku dulu. Jangan Mama pikir aku lupa pada Aruna. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada waktu itu. Jadi jangan biarkan aku untuk berpikir terlalu jauh dan justru mencari tahu!" tegas Melvin.
Karina terdiam. Karina mendadak begitu cemas dan entah apa yang membuat Karina begitu panik. Hanya karena kata-kata Melvin.
"Jadi aku peringatkan kepada Mama, berhenti mencampuri urusan pekerjaanku dan jangan pernah mengaitkan dengan Aruna. Aku dan Aruna hanya bekerja dan jika Mama mengaitkan, maka aku akan bergerak sendiri untuk mencari tahu apa yang terjadi!" tegas Melvin yang kembali mengulang kata-katanya yang berupa penegasan dan peringatan kepada Karina.
Bersambung
dikit2 bab nya flash back dr awal lagi dan lagi bikin gak nyaman baca nya 😔😔😔