Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
" Nona bisa bantu saya ?? "
Suara Dwayne membuat Anna menghentikan langkahnya , dia berniat mengambil sebotol air di dapur karena persediaan air minum di kamarnya sudah habis .
" Tentu saja , apa yang bisa saya lakukan Nyonya !? "
" Semua maid sudah beristirahat di kamar belakang . Jadi tolong buatkan kopi untuk tuan muda dan antar ke ruang kerjanya . Takaran satu sendok kopi dan setengah sendok gula "
" Tapi ... "
" Nona keberatan ?? "
" Tidak ... tentu saja tidak "
Anna tak habis pikir kenapa Dwayne selalu berusaha membuat dia dekat dengan pria galak itu , padahal jelas jelas wanita itu tahu bahwa tuan muda mereka sangat tidak menyukai keberadaan Anna di dekatnya .
Anna segera ke atas setelah selesai membuat kopi , dia melihat ruang kerja Abbio yang setengah terbuka . Dia bisa melihat pria itu sedang melihat sebuah foto di tangannya . Foto dengan bingkai warna emas yang sepertinya berisi gambar orang yang amat sangat berarti untuk pria itu .
" Mau apa kamu di depan ruang kerjaku !!! "
Anna terperanjat mendengar suara yang sangat keras itu , Abbio ternyata sudah berdiri menjulang di depan meja kerjanya dengan berkacak pinggang .
Dengan kepala tertunduk Anna masuk berniat meletakkan kopi yang di bawanya di meja yang ada di depan sofa ruangan itu . Tapi tiba tiba kakinya seperti tersandung sesuatu dan ia menjatuhkan kopi panas yang dibawanya .
PRAAANNGGGG ....
" Aaaarrggghhh .... "
Kopi panas itu tumpah tepat mengenai dada dan perut Abbio hingga pria itu meringis kesakitan .
Anna pun juga sedang menahan sakitnya karena satu tangannya tak sengaja terkena pecahan gelas yang sudah tersebar di lantai . Tubuh gadis itu bergetar bukan karena sakit yang ia rasa tapi ia ketakutan kala melihat tatapan membunuh pria yang saat ini sedang berdiri di depannya .
" Beraninya !!! Apa yang sudah kau lakukan , kau ingin membunuhku hahhh !!! "
BRUKKK ...
" Akkhhh ... " jerit Anna .
Tubuh mungil itu terhempas di lantai ketika Abbio mendorongnya dengan sangat keras . Pria itu kemudian meraih dagunya dan menghadapkan wajah cantik itu untuk berhadapan dengannya .
" Kau pikir akan semudah itu untuk menyingkirkan aku . Kalian pasti sudah merencanakan ini dengan sangat rapi . Kau ingin membunuhku lewat makanan kan ?? Kau beri apa makanan tadi ? "
" Tidak tuan ... bukan begitu "
" HAHHH .... " Abbio kembali menghempaskan wajah cantik itu yang tadi ia raih .
" Adipraja .... mereka menggunakan wanita wanita berwajah polos sepertimu untuk mengelabui kami . Daddy sudah terperangkap oleh mereka ! Tapi jangan harap kau bisa mengelabui ku , kau dengar itu ?? Dan terima kasih untuk kopimu ... setidaknya aku bisa dengan jelas melihat wajahmu yang sesungguhnya "
Setelah berkata seperti Abbio kemudian pergi meninggalkan Anna yang masih duduk di lantai dengan menahan sakitnya . Satu persatu bulir air mata mulai jatuh di pipinya .
" Adipraja ... mengelabui ... "
Kata kata itu terus berputar di benaknya , dia bahkan tidak mengenal satu pun keluarga Adipraja . Dia hanya sebatas pernah melihatnya ketika pernikahan tuan besarnya yaitu ayah dari nyonya mudanya Viloletta , Gaffar Al Shamma .
Ada suatu kesalahpahaman yang harus ia luruskan walau ia tak yakin bisa melakukannya . Abbio terlalu membencinya ! Semakin ia membela diri maka pria itu akan semakin menuduhnya .
Dengan tangan yang masih terluka ia membersihkan semua kekacauan yang dilakukan tuan mudanya . Pecahan gelas yang bertebaran dan air kopi yang memenuhi lantai .
Tak mungkin dia meminta bantuan salah satu maid karena ia yakin tengah malam begini pasti semua orang sudah terlelap .
Setelah selesai ia turun ke bawah untuk membuang pecahan kaca , tapi Dwayne terlihat berdiri memandangnya .
" Pantas tuan tidak menyukaimu ... kau ceroboh !! Bisa bisanya kau pecahkan gelas kopi itu . Besok lagi jika memang tak bisa melakukan sesuatu maka jangan lakukan !! Karena tuan ingin semuanya berjalan sempurna ... Nona dengar itu !!!? "
Anna mengangguk dan memejamkan matanya , padahal wanita itu yang memintanya untuk mengantar kopi dan sekarang wanita itu sedang berdiri di depannya untuk menyalahkannya .
~ Mikirmu kejauhan Mas Abbi .. masa Anna buat makanan mau bikin situ ia death . Alur akan sedikit lambat karena Emak ingin lebih mendalami karakter satu persatu tokohnya , dan agar lebih resep ceritanya . Sangat berbeda dengan For 365 yang langsung ke konflik karena kita sudah tau karakter tokoh utamanya . Butuh sedikit kesabaran untuk memulai konfliknya . Goyang jempol vote n comen ya biar emak betah melek buat nulis 🤭🤭❤️❤️❤️ ~
aku suka ceritanya .